Ma Psycho Boy

By Kim_Hyo07

72.6K 7K 314

Hidup dari seorang yeoja bernama Nam Yoo Jung ini memang aneh. Ia seorang yeoja yang cantik, pintar, kaya, ju... More

1A. "The Novel"
1B. "At Coridor"
2A. "The Earrings Tragedy"
2B. "Jealous"
3B. "At Rooftop"
4A. "Disappear"
Tae Hyung's Secret
5A. "Between Byeon Baekhyeon and Kim Tae Hyung"
5B. "The Secret Behind Jimin's Death"
6A. "The Testimony"
6B. "Tae Hyung's Past and Tae Hyung's New Friend
7A. "An Interrogation"
7B. "Tae Hyung's Lying"
8A. "After Jimin's Case has Closed"
8B. "The Soul of Moonlight"
9A. "The Beginning of A Disaster"
9B. "The Truth About Baekhyeon"
10. "Again, The Tragedy in The Full Moon's Night"
Epilog...
Attention

3A. "A Threat"

3.4K 356 19
By Kim_Hyo07

"pergilah Yoo Jung," –Kim Tae Hyung

"tentu saja itu urusanku," –Byeon Baekhyeon

"ya! Apa yang sedang kau lakukan, eoh? Kenapa banyak sekali percikan darah di tubuhmu?" –Nam Yoo Jung

3A... "A Threat"

"aku tertarik padamu, Nam Yoo Jung."

Yoo Jung sedikit tersentak saat mendengar perkataan dari seseorang yang ia yakini adalah Tae Hyung. Yoo Jung pun segera menolehkan kepalanya dan melihat tubuh Tae Hyung yang berjalan keluar kantin. Yoo Jung terdiam dan kata-kata yang Tae Hyung ucapkan tadi terngiang di telinga yeoja itu berulang kali. "Jung-ah, gwaenchana?" tanya Baekhyeon yang berhasil menghentikan lamunannya.

Baekhyeon sebenarnya bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Tae Hyung pada Yoo Jung tadi. Tapi ia lebih memilih untuk berpura-pura tidak mendengarnya. Yoo Jung menggelengkan kepalanya pelan, "gwaenchana." Dan Baekhyeon hanya menganggukan kepalanya mengerti. Tak lama, bel tanda waktu istirahat telah selesai pun berbunyi.

Ma Psycho Boy

Waktu belajar mengajar di Seoul National High School telah selesai. Semua murid berhamburan keluar dari kelas mereka, termasuk Yoo Jung. Ia berjalan ke arah gerbang sekolah dengan sedikit melamun. Lamunannya terhenti saat ia melihat Tae Hyung baru saja melewatinya dari arah belakang. "eoh, Tae Hyung-ssi!!" panggil Yoo Jung yang berhasil membuat Tae Hyung berhenti dan berbalik.

Yoo Jung pun segera berjalan mendekati Tae Hyung. "wae?" tanya Tae Hyung dengan suara dan tatapan dingin seperti biasanya. Yoo Jung menggelengkan kepalanya, "ani, Kau mau pulang?" tanya Yoo Jung sedikit canggung. Oh, pertanyaan macam apa itu? Tentu saja Tae Hyung ingin pulang juga, sama sepertinya. "menurutmu?" jawab Tae Hyung singkat.

Hening. Tidak ada lagi yang mengeluarkan suara. Yoo Jung terdiam melihat Tae Hyung. Ia berpikir bagaimana caranya agar bisa menghentikan suasana hening di antara mereka. Pandangan Tae Hyung tertuju pada telinga bagian bawah Yoo Jung yang diplester. "telingamu kenapa?" tanyanya sedikit penasaran. Yoo Jung merasa sedikit kaget sekaligus senang mendengar pertanyaan dari Tae Hyung. "ah, ini... ini karena kemarin aku diganggu oleh beberapa namja brandalan," jawab Yoo Jung seraya menunjukan sedikit senyumannya. "ah, gerohguna..." ucap Tae Hyung sambil menganggukan kepalanya mengerti. Yoo Jung kembali memandang wajah Tae Hyung. "ehm... Tae Hyung-ssi," panggil Yoo Jung tiba-tiba. "hm?"

"maukah kau menemaniku membeli novel di toko buku kemarin?" tanya Yoo Jung. Tae Hyung menatap wajah Yoo Jung lekat. Dan tanpa ia sadari, sebuah senyuman kecil terlukis di wajahnya. "kege-" "Jung-ah!!" teriakan Baekhyeon berhasil memotong perkataan Tae Hyung dan membuat penglihatan keduanya tertuju pada Baekhyeon yang berjalan mendekati mereka.

"Jung-ah, mau pulang bersama?" tanya Baekhyeon yang sudah berdiri di antara Tae Hyung dan Yoo Jung. Tae Hyung segera memalingkan wajahnya dan sedikit mengepalkan tangannya. Ia merasa malas melihat Baekhyeon bicara pada Yoo Jung. "ehm... sebenarnya aku ingin ke toko buku dulu bersama Tae-" "pergilah Yoo Jung. Sepertinya dia benar-benar ingin pulang bersama denganmu," potong Tae Hyung akan perkataan Yoo Jung dan ia pun segera pergi meninggalkan Baekhyeon dan Yoo Jung.

"Tae-" "kajja," ucap Baekhyeon lalu menarik tangan Yoo Jung keluar gerbang sekolah. Yoo Jung hanya mengikutinya sembari sedikit menundukan kepala.

Ma Psycho Boy

Baekhyeon dan Yoo Jung berjalan bersebelahan menuju rumah Yoo Jung. Baekhyeon melirik Yoo Jung beberapa kali. "namja yang tadi itu... siapamu?" tanya Baekhyeon tiba-tiba. Yoo Jung hanya diam dan menolehkan kepalanya, "itu bukan urusanmu," jawab Yoo Jung akan pertanyaan Baekhyeon singkat. Baekhyeon menghentikan langkahnya tiba-tiba. Terdengar bahwa ia menghela nafasnya kasar.

Yoo Jung pun ikut berhenti dan melihat ke arah Baekhyeon bingung. "tentu saja itu urusanku," ucap Baekhyeon dengan suara dan tatapan dingin, berbeda dengan biasanya. Yoo Jung menatap wajah Baekhyeon dengan perasaan terkejut sekaligus takut. 'mata itu...' batinnya. "hahaha!! Aku hanya bercanda. Kenapa kau terlihat seperti ketakutan sekali?"

Baekhyeon pun kembali melanjutkan langkah kakinya. Yoo Jung mematung melihat tubuh Baekhyeon yang mulai menjauh. "ya!! Kau tidak mau pulang?!" tanya Baekhyeon sedikit berteriak sambil terus melangkahkan kakinya. Yoo Jung menggelengkan kepalanya untuk mengusir pemikiran anehnya. "gidaryeo!!" ucap Yoo Jung yang segera menyusul Baekhyeon.

Ma Psycho Boy

Di tengah keheningan dan kegelapan malam, seorang namja sedang berdiri di tepi sungai Han seraya memasukan tangannya ke dalam saku jaketnya. Sebuah earphone terpasang dengan baik di lehernya. Tatapan dinginnya menerawang mengikuti arah aliran sungai. "ya, neo!" tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilnya. Ia pun segera membalikan badannya dan menatap namja itu dingin. "ternyata kau,"

Namja itu menyunggingkan senyum kecilnya. Tanpa mengatakan apapun, namja itu tiba-tiba memukul wajahnya. "ugh!!" ia segera melihat ke arah namja itu. "wae?" tanyanya sembari mengusap darah di sudut bibirnya. "kau... jangan pernah mendekati Yoo Jung lagi," ucap namja itu. Namja berkajet dengan earphone di lehernya itu hanya merespon ucapan namja itu dengan seringaian kecilnya. "memangnya kenapa? Apa hakmu melarangku untuk dekat dengannya?" tanyanya dingin.

Bruukk!!

Ia terhimpit di sebuah pohon dengan leher yang dicekik oleh namja dengan sweater dan celana jeans robeknya itu. "Yoo Jung adalah milikku. Hanya milikku!!" ucap namja itu. Ia kembali mengembangkan seringaian kecilnya, lalu memasukan tangannya ke dalam saku jaketnya. "memangnya apa yang akan kau lakukan, jika aku terus mencoba untuk mendekatinya?" tanyanya dengan santai.

Grrtt~

Namja itu semakin kuat mencekik lehernya. "kalau kau masih mencoba untuk dekat dengannya, maka aku tidak akan segan-segan untuk membawa kepalanya dan memberikannya padamu. Kau ingat bahwa sebentar lagi adalah malam bulan purnama, kan?" ancam namja itu. Namja dengan ekspresi dingin yang selalu terlukis di wajahnya itu mengeluarkan tawa renyahnya atas ancaman namja itu.

Dan sedetik kemudian, ia segera mengeluarkan sesuatu dari balik saku jaketnya. Ia lalu menyingkirkan tangan namja itu dari lehernya dan...

Jleebb!!

"akkhh!!" ringisan yang dikeluarkan oleh namja bersweater itu menunjukan betapa sakit yang ia rasakan. Namja berjaket itu menusukan pisau lipat yang ia ambil dari saku jaketnya ke perut namja itu, dan memutarnya beberapa kali. "kalau kau sampai menyentuh tubuh Yoo Jung sedikit saja, maka aku akan menyayat-nyayat tubuhmu. Dan aku akan mengambil organ-organ dalam tubuhmu itu untuk dijadikan santapan anjing. Kau mengerti?"

Ia lalu menarik kembali pisau lipatnya dari perut namja itu. "sekarang kau pulanglah, ini sudah malam." Namja berjaket itu lalu berjalan meninggalkan namja dengan sweaternya itu di tepi sungai Han sendiri. Namja itu terlihat memegangi perutnya sambil menahan rasa sakit yang ia rasakan karena luka tusuk yang cukup dalam di perutnya. Tapi di tengah rasa sakit itu, ia tersenyum.

Ma Psycho Boy

Beberapa kali Yoo Jung melihat ke arah luar kelas melalui pintu kelas yang terbuka. Yoo Jung menghembuskan nafasnya karena mulai merasa bosan. Ya, mungkin Yoo Jung datang terlalu pagi sampai-sampai ia menjadi orang pertama yang masuk ke kelas. Dan sedetik kemudian, secara tidak sengaja Yoo Jung melihat Tae Hyung melintas di depan kelasnya. Seulas senyum terlukis di wajah cantiknya.

Yoo Jung segera berdiri dan bermaksud untuk keluar kelas lalu menyusul Tae Hyung. Entahlah, beberapa hari ini Tae Hyung memang selalu memenuhi pikirannya. Mungkin karena rasa ingin tahunya yang terlalu besar akan kehidupan Tae Hyung yang sangat dingin dan cuek itu? Atau mungkin karena perkataan "tertarik" yang keluar dari bibir Tae Hyung kemarin? Entahlah, sebenarnya Yoo Jung sendiri masih bingung dengan apa yang ia rasakan belakangan ini.

"kau mau ke mana?" tanya Baekhyeon yang baru saja masuk ke kelas. Yoo Jung menghentikan langkahnya di dekat pintu persis di hadapan Baekhyeon. Yoo Jung menghela nafasnya, 'dia lagi,' batinnya. "ehm... aku ingin ke kantin. Untuk membeli beberapa camilan," jawab Yoo Jung bohong lalu segera bergegas keluar kelas. Namun sayangnya, Baekhyeon segera menahan lengan yeoja itu cepat.

"aku ikut, ne?" pinta Baekhyeon. Yoo Jung memutar kedua bola matanya. "uisshh, kau ini!!" rutuk yeoja itu lalu memukul perut Baekhyeon pelan. "akkhh!!" ringis Baekhyeon yang terlihat sangat kesakitan atas pukulan lembut dari Yoo Jung. "eoh, gwaenchana?" tanya Yoo Jung sedikit khawatir. Pasalnya ia merasa sedikit aneh karena Baekhyeon meringis sakit seperti itu padahal ia sendiri hanya memukul namja itu pelan. Dan biasanya kalau yeoja itu memukul perut namja itu, namja itu hanya tertawa dan tidak meringis seperti itu.

"ah, gwaenchana. Sebenarnya aku belum makan dari tadi malam. Makanya perutku kosong dan terasa sakit sekali," jawab Baekhyeon sambil menunjukan senyuman khasnya. Yoo Jung menggelengkan kepalanya pelan, "dasar kau ini. Harusnya kau jangan sampai lupa makan," ujarnya. Baekhyeon menunjukan senyum manisnya pada Yoo Jung. "bagaimana bisa aku ingat makan kalau yang ada di pikiranku saja selalu dirimu,"

Yoo Jung sedikit merasa tersipu dengan perkataan Baekhyeon. "dasar gombal. Kajja kita ke kantin," ucap Yoo Jung kemudian pergi meninggalkan kelas. Baekhyeon pun akhirnya mengekori langkah Yoo Jung dengan wajah riangnya.

Ma Psycho Boy

Sehari telah berlalu. Dan sejak kemarin, Yoo Jung tidak pernah bicara lagi pada Tae Hyung. Sebenarnya ada apa? Kenapa namja itu seperti menjauhinya? Yoo Jung tengah menyantap hidangan yang tersaji di depannya. Ya, Yoo Jung tengah makan di kantin. Hari ini Baekhyeon tidak bisa menemani Yoo Jung istirahat karena saat pelajaran berlangsung tadi Baekhyeon tiba-tiba tak sadarkan diri.

Ia melihat ke arah pintu masuk kantin beberapa kali. Tae Hyung belum juga terlihat melangkah memasuki tempat itu. Yoo Jung padahal ingin bicara pada Tae Hyung hari ini. Tapi sayangnya, ia tidak melihat namja itu sama sekali hari ini. Apa namja itu tidak masuk sekolah? Tapi kenapa? Apa dia sakit? Kalau iya, dia sakit apa sampai tidak masuk hari ini? Pertanyaan-pertanyaan itu tengah memenuhi kepala Yoo Jung sekarang.

Ia pun memasukan suapan terakhir bibimbap pesanannya ke dalam mulutnya. Dan sedetik kemudian, bel jam istirahat berakhir pun berbunyi. Tae Hyung benar-benar tidak ke kantin sama sekali. Setelah menghembuskan nafasnya kasar, Yoo Jung pun segera berdiri dan melangkahkan kakinya keluar kantin menuju kelas. Sepintas ide pun muncul tiba-tiba di benaknya.

Dengan cepat, ia mengubah tujuannya menuju ruang Tata Usaha sekolah. Setelah mengetuk pintu sekali untuk sekedar kesopanan, Yoo Jung pun melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut. Seorang staff yeoja paruhbaya yang tengah menjaga ruangan itu pun tersenyum manis pada Yoo Jung. Dan Yoo Jung pun segera mendekati meja yeoja paruhbaya bernama Kang Min Soo tersebut.

"ada yang bisa kubantu?' tanya yeoja paruhbaya itu. Yoo Jung sedikit menyunggingkan senyumannya. "ehm... bisakah aku mendapatkan alamat rumah dari murid bernama Kim Tae Hyung dari kelas 3-3?"

Ma Psycho Boy

Seorang namja tengah mencuci bekas percikan-percikan darah dari pisau lipatnya ketika tiba-tiba ponselnya berdering. Ia lalu segera mengangkat ponselnya, "yeoboseyo?" ucapnya dingin. "ah, Tae Hyung-ssi. Bisa aku pesan karee daging kacang hitammu lagi? Aku sangat menyukainya, rasa dagingnya sangat unik. Daging apa yang kau pakai?" suara di seberang sana.

"tuan mau pesan berapa porsi?" tanya Tae Hyung tanpa menjawab pertanyaan lawan bicaranya di telepon itu. "ehm... mungkin sekitar 5-6 porsi." "gerae, nanti akan segera kuantarkan ke sana." Ia pun segera memutuskan sambungan telepon tersebut. Lalu menyelesaikan pencucian bekas darah di pisau lipatnya itu. Dan ia pun segera berjalan ke arah dapurnya.

Setelah memakai celemeknya, ia pun segera menyiapkan sebuah pisau daging untuk memotong. Terlihat daging-daging segar telah tergantung di beberapa tempat khusus. Ia pun segera memotong beberapa bagian daging yang tergantung itu untuk ia jadikan bahan karee daging kacang hitam. Terlihat cipratan darah segar memercik ke arahnya beberapa kali.

Ting Tong~

Tae Hyung segera menghentikan kegiatannya saat ia mendengar suara bel rumahnya berbunyi. "nugu?" tanyanya pelan. Ia pun segera menuju ke ruang depan saat ia kembali mendengar bunyi bel beberapa kali. Sebuah senyuman manis terlihat dari seorang yeoja yang kini tengah berdiri di depan Tae Hyung. "eoh, Yoo Jung-ssi?" ucap Tae Hyung sedikit kaget.

Yoo Jung hanya tersenyum manis saat melihat seorang Kim Tae Hyung sudah berada di hadapannya. Dan sedetik kemudian, perhatiannya pun tertuju pada penampilan Tae Hyung yang seperti... "ya! Apa yang sedang kau lakukan, eoh? Kenapa banyak sekali percikan darah di tubuhmu?" tanya Yoo Jung panik saat melihat baju dan celemek yang namja itu gunakan dipenuhi oleh percikan darah segar.

"apa jangan-jangan kau..." "jangan berpikir yang macam-macam. Aku sedang memotong daging saat kau tiba-tiba datang seperti hantu. Dan dari mana kau tahu alamat rumahku?" ucap Tae Hyung panjang lebar tapi masih dengan wajah dan nada suara yang dingin. Yoo Jung hanya menunjukan cengirannya mendengar perkataan Tae Hyung. "dari mana aku tahu itu bukanlah urusan yang penting. Yang penting sekarang, bisakah kau biarkan aku masuk?"

Tae Hyung terdiam sejenak mendengar jawaban dari Yoo Jung. Benar, sudah beberapa menit berlalu sejak Tae Hyung membuka pintu rumahnya. Tapi ia belum juga mempersilahkan tamunya untuk masuk. "ah, ne. masuklah," ucap Tae Hyung sembari memberikan jalan untuk Yoo Jung masuk. "gomawo..." ujar Yoo Jung. "duduklah, akan kubuatkan makanan untukmu."

Yoo Jung menganggukan kepalanya mengerti dan duduk di soufa ruang tamu. Matanya melihat ke arah sekeliling rumah milik Tae Hyung. "apa dia tinggal sendirian?" gumamnya. Ia lalu mengetuk-ngetukan kakinya untuk menahan bosan. 'Tae Hyung lama sekali,' batinnya. "mian, membuatmu menunggu lama." Tae Hyung menaruh nampan yang berisi semangkuk karee daging kacang hitam buatannya di meja, lalu duduk di hadapan Yoo Jung.

Yoo Jung melihat mangkuk karee buatan Tae Hyung. "ini buatanmu?" tanyanya. Tae Hyung hanya menganggukan kepalanya. "kau... ada apa kau ke mari?" tanya Tae Hyung sedikit penasaran. "kege... itu karena, aku penasaran. Kenapa kau tidak sekolah hari ini?" tanya Yoo Jun seraya menatap wajah Tae Hyung penasaran.

"karena aku malas melihatmu berdekatan dengan Baekhyeon,"

TBC...

Continue Reading

You'll Also Like

379K 13.6K 60
π—œπ—‘ π—ͺπ—›π—œπ—–π—› noura denoire is the first female f1 driver in π——π—˜π—–π—”π——π—˜π—¦ OR π—œπ—‘ π—ͺπ—›π—œπ—–π—› noura denoire and charle...
6.5M 179K 55
⭐️ α΄›Κœα΄‡ α΄α΄κœ±α΄› ʀᴇᴀᴅ κœ±α΄›α΄€Κ€ α΄‘α΄€Κ€κœ± κœ°α΄€Ι΄κœ°Ιͺα΄„α΄›Ιͺᴏɴ ᴏɴ α΄‘α΄€α΄›α΄›α΄˜α΄€α΄… ⭐️ ʜΙͺΙ’Κœα΄‡κœ±α΄› Κ€α΄€Ι΄α΄‹Ιͺɴɒꜱ ꜱᴏ κœ°α΄€Κ€: #1 ΙͺΙ΄ κœ±α΄›α΄€Κ€ α΄‘α΄€Κ€κœ± (2017) #1 ΙͺΙ΄ α΄‹ΚΚŸα΄ (2021) #1 IN KYLOREN (2015-2022) #13...
188K 3.9K 46
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
7.3M 303K 38
~ AVAILABLE ON AMAZON: https://www.amazon.com/dp/164434193X ~ She hated riding the subway. It was cramped, smelled, and the seats were extremely unc...