9B. "The Truth About Baekhyeon"

2.5K 285 6
                                    

Special Cameo on This Chapter : Bang Min Ah (Girls Day)

"gwaenchana. Lagi pula, wajahku memang selalu seperti ini setiap malam bulan purnama tiba." – Nam Yoo Jung

"ya, mungkin sudah saatnya kau mengetahui semuanya Yoo Jung-ssi." – Kim Tae Hyung

"sekarang bulan purnama. Apa kau tidak takut?" – Byeon Baekhyeon

9B... "The Truth About Baekhyeon"

Tae Hyung dan Yoo Jung tengah berjalan seiringan di bawah sinar rembulan yang masih setia menemani mereka menuju gerbang sekolah mereka. Kini Tae Hyung sudah berganti pakaian. Ia sudah tidak mengenakan tuxedo berwarna putih tulang lagi. Namun kemeja berwarna putih dengan dua kancing bagian atasnya yang terbuka itu masih menempel pada tubuhnya.

Justru tuxedo berwarna putih tulang yang ia kenakan untuk menghadiri pesta kelulusan sekolah tadi itu kini sudah terpasang dengan rapi di tubuh mungil Yoo Jung. Ya, Tae Hyung menukar celana yang merupakan pasangan dari tuxedo putih tulang yang ia gunakan beberapa jam yang lalu itu dengan celana jeans yang dihiasi oleh robekan-robekan bahan kain jeans itu di bagian lutut dan pahanya. Seperti biasa, namja itu selalu membawa pakaian ganti kemanapun ia pergi karena mungkin saja Tae Hyung harus melakukan suatu "pekerjaan" di waktu yang tidak terduga.

Namun kali ini kasusnya berbeda. Namja itu harus menukar pakaiannya dan memberikan tuxedo itu pada Yoo Jung karena memang yeoja itu lebih membutuhkan pakaian itu sekarang. Ya... bagaimana tidak? Dress yang digunakan oleh yeoja itu sudah rusak. Menyisakan hanya bagian atas dari dress tanpa lengan itu saja. Kalau ada yang bertanya bagaimana bisa hal itu terjadi, maka jawabannya adalah dikarenakan oleh "hukuman" keras sekaligus menghangatkan yang diberikan oleh Tae Hyung pada Yoo Jung di gudang sekolah yang kebetulan baru selesai sekitar beberapa menit yang lalu.

Dan karena Tae Hyung tidak mungkin membiarkan yeoja itu pulang tanpa mengenakan pakaian, tentu saja namja itu segera memberikan tuxedonya pada yeoja itu sebagai pengganti bagian bawah dress itu yang memang sudah tidak ada lagi karena Tae Hyung telah merobeknya dengan kasar.

Hening. Tidak ada seorang pun dari kedua manusia itu yang mengeluarkan suara barang sebuah dehaman sekalipun. Hanya suara hembusan semilir angin juga langkah kaki mereka berdua saja yang terdengar memecahkan keheningan malam itu. Sinar bulan purnama masih setia menemani mereka. Dan justru seolah terlihat semakin menerangi suasana kota Seoul.

"mianhae," ucap Tae Hyung yang akhirnya membuka suara. Yoo Jung menolehkan kepalanya, menatap namja itu bingung. "mian? Untuk apa?" tanyanya. "untuk luka yang kau alami akibat perbuatan kasarku padamu tadi. Wajahmu jadi terlihat lebam dan banyak bekas goresan," jelas namja itu tanpa menoleh ke arah Yoo Jung sedikit pun. Yeoja itu hanya tersenyum menanggapi penjelasan Tae Hyung, lalu mengangkat kepalanya menatap bulan purnama yang tengah memancarkan sinarnya tepat di atas kepala mereka berdua.

"gwaenchana. Lagi pula, wajahku memang selalu seperti ini setiap malam bulan purnama tiba."

Tae Hyung sempat menghentikan langkah kakinya beberapa detik sebelum akhirnya kembali melanjutkannya agar Yoo Jung tidak menyadari hal itu. Namja itu diam. Secara tiba-tiba bibirnya terasa begitu kaku. Rasanya seperti... membeku. Tae Hyung tidak mampu berucap apapun setelah mendengar kalimat yeoja itu. Namun akhirnya langkahnya pun terhenti tepat di depan gerbang Seoul National High School.

Yoo Jung yang sadar akan berhentinya namja itu pun akhirnya ikut menghentikan langkah kakinya, lalu menatap Tae Hyung bingung. "wae?" tanyanya sembari menautkan kedua alisnya. "Yoo Jung-ssi," ucap namja itu pelan yang lebih terdengar seperti sebuah gumaman. Ah, tidak. Akan lebih tepat disebut sebagai sebuah bisikan. Yoo Jung masih menatap Tae Hyung penuh tanda tanya.

Ma Psycho BoyWhere stories live. Discover now