4A. "Disappear"

2.7K 339 13
                                    

Special Cameo on This Chapter : Park Jimin (BTS), Kim Joon Myeon (EXO), Jeon Jungkook (BTS), Byeon Eun Byul (OC), Kang Seulgi (Red Velvet)

"bagaimana bisa aku bermimpi hal mengerikan seperti itu?" –Nam Yoo Jung

"aku... tidak akan pernah memaafkan seseorang yang berani mengganggumu, Yoo Jung." –Kim Tae Hyung

4A... "Disappear"

Kini Tae Hyung telah menduduki perut Jimin yang terjatuh, dan tangannya pun telah memegang sebuah pecahan beling yang entah dari mana dan sejak kapan namja itu mendapatkannya. Sungguh demi apapun, Jimin tidak pernah takut pada apapun sebelumnya. Tapi saat melihat tatapan kejam dari seorang Kim Tae Hyung, tiba-tiba dadanya berdebar dengan kencang. Perasaan takut begitu memenuhi namja itu.

"Kim Tae Hyung-ssi, gemanhae!!"

Seketika Tae Hyung menghentikan gerakan tangannya yang hampir mencabik dada Jimin dengan beling yang ia pegang itu. Tatapan tajam dan kejam yang Tae Hyung berikan pada Jimin tadi seketika menghilang. Jimin menghela nafasnya lega saat Tae Hyung berdiri dari perutnya. Sungguh, ia harus berterimakasih pada Yoo Jung yang berhasil menghentikan aksi gila Tae Hyung yang hampir membunuhnya tadi.

Tae Hyung mendekati yeoja yang ia sukai itu. Dan tangannya itu pun terangkat untuk membetulkan kembali kancing seragam Yoo Jung yang sempat terbuka oleh Jimin tadi. Yoo Jung hanya terdiam memperhatikan Tae Hyung. Entahlah, kejadian yang ia lihat tepat di depan matanya tadi itu membuatnya ketakutan. Sungguh. Bagaimana tidak? Dia melihat Tae Hyung hampir membunuh orang di depan matanya sendiri.

Wajah Tae Hyung pun terlihat lebih dingin dari biasanya. "gwaenchana?" tanyanya yang berhasil membuyarkan lamunan Yoo Jung. "ne? ah, gwaenchana. Untung kau datang tepat waktu," jawab yeoja itu sambil tersenyum simpul. Jimin dan kedua temannya itu sudah tidak ada di tempat ini lagi. Ke mana mereka? Apa mereka sudah kabur? "mau pulang bersama?" tawarnya.

Dengan cepat Yoo Jung menganggukan kepalaya sebagai jawaban dan berjalan bersama dengan Tae Hyung ke arah parkiran sekolah.

Ma Psycho Boy

Jimin berjalan ke arah sebuah taman di pinggiran kota. Taman itu terlihat sudah tidak terawat lagi. Bahkan daerah ini sangat sepi. Toko-toko makanan yang ada di sekitar taman itu pun sudah ditutup dan tidak ada lagi pemiliknya. Kedua namja yang menemani Jimin itu hanya diam di samping Jimin sambil menatap sekitar ragu. "benar namja itu meminta kita bertemu di sini? Mungkin saja kau salah dengar," ucap Joon Myeon pada Jimin. Jimin menggelengkan kepalanya, "ani. Aku yakin tadi dia bilang kita akan bertemu dengannya di sini," jawabnya.

Jungkook menghela nafasnya malas, "aku tidak suka tempat sepi dan tidak terurus seperti ini, hyung." Jimin hanya diam dan terus melihat sekeliling. Ia tidak mempedulikan keluhan kedua temannya itu. Sampai akhirnya, ia melihat seorang namja beejaket hitam dan memakai tudung jaketnya itu, juga masker berwarna hitam yang tertempel dengan rapi menutupi sebagian wajahnya.

"sudah lama menunggu?" tanya namja itu. Jimin menggelengkan kepalanya, sedangkan kedua namja yang telah bersama dengannya sejak tadi menganggukan kepala mereka. "ige. Kurasa ini cukup untuk mengobati luka kalian. Juga untuk memenuhi kebutuhan kalian selama seminggu," ucap namja itu sembari menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat tebal pada Jimin.

Jimin mengintip sekilas isi dari amplop tersebut yang isinya ternyata setumpuk uang. Cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan tiga orang namja yang masih menginjak bangku SMA. "ya, menurutku ini cukup." Namja berjaket itu menganggukan kepalanya, "baguslah kalau begitu. Ah, matda. Gomawo sudah membantuku," ucap namja itu lagi. Sekarang Jimin yang menganggukan kepalanya sebagai respon atas ucapan terimakasih dari namja itu.

Ma Psycho BoyWhere stories live. Discover now