MAS BULE ~ BL

By HidupMati0

1.1M 90.6K 2.7K

"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32 🔞
33
34
35
36
37
38
39 🔞
40
41
42
43
44
45
BONUS CHAPTER ✨
46 : SEASON 2
47 : SEASON 2
48 : SEASON 2
49 : SEASON 2
50 : SEASON 2
51: SEASON 2
52 : SEASON 2
53: SEASON 2
54: SEASON 2
55 : SEASON 2
56: SEASON 2
58 : SEASON 2
59 : SEASON 2
60 : SEASON 2
61 : SEASON 2
62 : SEASON 2
63 : SEASON 2
64 : SEASON 2
65 : SEASON 2
66 : SEASON 2
67 : SEASON 2
68 : SEASON 2
69 : SEASON 2
70 : SEASON 2
71 : SEASON 2
72: SEASON 2
73: SEASON 2
74: SEASON 2
75: SEASON 2
76 : SEASON 2
77 : SEASON 2
78 : SEASON 2
79 : SEASON 2
80 : SEASON 2
81 : SEASON 2
82 : SEASON 2
83 : SEASON
84 : SEASON 2
85 : SEASON 2
86 : SEASON 2
87 : SEASON 2
88 : SEASON 2
89 : SEASON 2
90 : SEASON 2
91 : SEASON 2

57: SEASON 2

6.7K 661 14
By HidupMati0

Happy reading

"Dimana Deril?" Celetuk seseorang yang baru saja sampai.

"Mas..hiks..."

Ruby memeluk suami nya itu, tentunya kegan tidak tau kejadian nya seperti apa yang ia dengar dari telepon hanya mengatakan Deril kecelakaan.

"Shhh...aku di sini, sekarang tenang ya?" Ucap lembut kegan.

Kegan membawa Ruby untuk duduk di kursi dekat dengan Raja yang kini duduk bersama Lion di sana.

Sementara Jaya berjongkok di dekat pintu UGD.

Kegan menunggu Ruby tenang dulu baru dia mau bertanya.

"Itu siapa?" Batin Lion.

Lion terus menatap ke kegan, pria itu mungkin memang sudah tidak muda lagi tapi karna sering merawat diri pria itu terlihat awet muda.

"Mereka pasangan ya?" Batin Lion.

Lion tidak cukup tau keluarga Deril seperti apa, dia tidak kenal orang tua nya.

"Tadi bang Raja manggil dia mommy, berarti dia ibu nya" ucap Lion membatin.

"Dia cewek?" Batin Lion

Saat mata nya terus menatap tiba-tiba saja sebuah tangan menutup mata nya.

"Eh!!"

"Jangan di lihat seperti itu" ucap Raja.

Bukan apa-apa tapi Raja takut nya, Lion malah naksir ayah nya sendiri.

"Maaf bang, gua nggak maksud apa-apa kok" ucap nya merasa tidak enak.

"Mas..Deril.." ucap Ruby.

Kegan menyeka air mata istri nya itu, mengusap dengan lembut agar Ruby bisa tenang.

"Ada apa dengan Deril?" Tanya kegan.

"Dia masih di tangani dokter, aku takut mas" ucap Ruby.

"Tidak apa-apa, kita doakan yang terbaik agar Deril baik-baik saja, okey?"

Ruby mengangguk kecil dia bersandar pada dada bidang suami nya.

"Sorry, boleh saya bertanya?" Ucap kegan kepada Lion.

Lion yang duduk di samping nya menoleh ke arah kegan.

"Iya,..am..om" ucap nya.

Ruby memeluk suami nya erat-erat.

"Shhh...i't okey" ucap kegan.

"Anjay, gua pengen juga kek gitu" batin Lion.

"Kamu teman anak saya?" Tanya kegan.

"Iya, om"

"Bisa cerita bagaimana putra saya bisa kecelakaan seperti itu?"

"Lion kurang tau om, masalahnya Lion datang Deril udah kek gitu" ucap Lion.

Kegan mengangguk sambil mengusap punggung Ruby dengan lembut.

"Baby, anak kita tinggal sama siapa?" Tanya kegan.

Dia menanyakan tentang Kayla, celesia dan Vallen yang tidak ada di sana.

"Di rumah nenek nya, tadi aku titip kan di sana" ucap Ruby.

"Kamu ke sini pakai apa?" Tanya kegan kepada Lion.

"Tadi pakai motor" ucap nya.

"Ini sudah malam lebih baik kamu pulang"

"Nggak duku deh om, mau lihat kabar dari dokter baru Lion pulang"

Kegan mengangguk kecil dia sedikit menoleh kebelakang melihat putra nya Raja meregut sedih.

"Ada apa Raja?" Tanya kegan.

"Nothing, dad"

Kegan menghelah nafas nya, mungkin Raja sedih karna adik nya kini masih di tanggani dokter dan mengkhawatirkan keadaan nya.

"Apa aku tidak tampan?" batin Raja.

Raja bukan mengkhawatirkan Deril, dia khawatir Lion menyukai ayah nya dari pada dia karna Lion sedari tadi menatap ke arah ayah nya saja sedang kan dia tidak pernah di lirik seperti itu.

"Itu siapa?" Tanya kegan menunjuk ke arah Jaya yang memeluk diri nya di sana.

"Dia om, yang bawa Deril balapan" ucap Lion.

Kegan menghela nafas berat nya, dia tidak mau menyalahkan remaja itu seperti Ruby dia lebih mengkhawatirkan keadaan anak nya kini dari pada menyalahkan orang lain.

Cklek

Dokter keluar dari ruangan UGD.

Sontak semua nya berdiri mendekati dokter untuk mendapatkan informasi tentang keadaan Deril.

"Bagaimana keadaan anak saya?" Tanya kegan.

"Gimana keadaan Deril?" Tanya Ruby dia mendekati dokter itu.

"Mohon tenang dulu, keadaan pasien tidak begitu serius" ucap dokter itu.

Mereka merasa bersyukur mendengar nya.

"Hanya sedikit, tulang hidung nya patah lalu bagian bawah mata robek, gigi belakang nya copot terus ada terdapat luka ringan di bahu dan juga siku nya itu saja" Ucap dokter itu.

"Apa?!"

Ruby memegang sedal jepit nya.

"Kau bilang putra ku baik-baik saja!!" Kesal nya.

Bugh

Bugh

Bugh

"Hey, hey, stop"

"Baby, stop" kegan langsung memeluk Ruby membawa nya menjauh dari dokter.

"Lepas kan aku, biar aku memukul dokter gadungan itu!!"

"Jangan baby, udah...udah... dokter lebih baik pergi nanti di pukul sama istri saya" ucap kegan.

Dokter itu segera menjauh dari mereka.

"Lepas kan aku mas!!"

"Baby, jangan buat keributan di sini kasihan Deril di dalam"

Ruby tenang kembali, dia melihat Deril yang kini bernafas di bantu oleh alat pernapasan.

"Mas...hiks...anak kita"

"Sshhh..tidak apa-apa" ucap kegan.

"Kasihan Deril" ucap Lion.

Raja melihat ke arah adik nya mereka belum di izinkan masuk, karna ada beberapa suster yang menangani nya.

Kegan memeluk Ruby seerat-erat membawa nya duduk bersama.

"Raja" panggil kegan.

"Ajak teman Deril pulang, kasihan dia ini sudah malam kalau pulang sendirian"

Mendengar itu Raja tersenyum ke arah anak nya.

"Baik, Dad"

"Ayo pulang" ajak Raja.

"Nggak usah bang, gua bisa kok pulang sendiri"

"Biar aja Raja mengantar mu pulang, ini sudah malam" jelas kegan.

Kegan tidak mau nanti kejadian seperti Deril terjadi lagi pada teman anak nya itu.

"Ya, udah kalau gitu Lion pamit ya om"

Kegan menggangguk sementara Ruby masih sedih dia memeluk suami nya itu.

Mereka berjalan bersama, sesekali Raja melirik ke arah Lion.

Tidak butuh waktu lama mereka sampai ke parkiran motor, di sana ada motor Raja yang terparkir sendirian.

"Kunci motor saya" ucap Raja sambil mengulurkan tangannya karna dari tadi kunci motor nya ada bersama Lion.

"Oh, iya lupa"

Lion meyerahkan nya.

"Ini pakai helm nya"

Raja menyerah kan helm kepada Lion, dia juga sudah mengenakan helm dan naik ke motor.

"Bisa?" Tanya Raja.

"Bisa kok bang"

Raja heran sedari tadi Lion sama sekali tidak bisa memasang helm nya, biasa nya mudah saja dia kenakan tapi kali ini entah kenapa jadi susah.

"Sini saya bantu" ucap Raja mengulurkan bantuan nya.

"Nggak usah bang, bisa kok"

Raja menghela nafas nya dia menunggu Lion untuk mengenakan helm nya sendiri.

"Iiihhh...kok susah sih!" Kesal nya.

Lion susah memasukan peggait kunci di helm itu.

"Mau saya bantu?"

"Nggak usah bang, ini bisa kok"

Raja menunggu nya dia mematikan mesin motor nya.

"Bang" cicit Lion.

"Hm?"

"Pasangi, nggak bisa" ucap nya sambil cengengesan.

Raja hanya terkekeh kecil, dia membantu Lion mengenakan helm.

"Makasih ya bang"

"Sama-sama"

Lion naik ke motor Raja, dia cukup susah menaiki nya karena biasa nya dia naik di bantu dengan memegang bahu Deril, tapi karna ini Raja dia malu mau memegang bahu pemuda itu.

"Bisa?" Tanya Raja.

"Bisa kok"

Lion berusaha sebisa nya hingga motor Raja cukup terhuyung untuk menyamakan keseimbangan nya.

"Pegang tangan saya" ucap Raja.

Raja mengulurkan tangannya untuk jadi pegangan Lion, awal nya ragu tapi dia meraih tangan pemuda itu yang jauh lebih besar dari tangan nya.

"Udah bang" ucap Lion.

Raja siap untuk berangkat dia membawa motor nya dengan pelan tidak lanju agar bisa berlama-lama dengan Lion.

Brumm...

Di tengah perjalanan Lion sama sekali tidak berpegangan kepada Raja, hingga membuat pemuda itu cemas.

"Lion" panggil Raja.

"Hah?!"

Lion tidak dengar karna dengungan angin membising kan telinga nya.

"Bisa dekat sedikit" ucap Raja.

"Apa bang?"

Lion mendekati wajah nya ke arah Raja hingga dagu nya bersandar di bahu pemuda itu.

"Abang bilang apa?" Tanya nya.

"Kamu tidak pegang saya?" Tanya Raja.

"Nanti kamu jatuh" lanjut nya biar Lion tidak berpikir dia sengaja menayangkan nya.

"Oh, nggak jatuh kok bang" ucap Lion.

Lion mundur kembali, mereka melanjutkan perjalanan nya.

Motor Raja berhenti di lampu merah, dia sesekali melirik ke belakang untuk melihat Lion, dan pas saja Lion juga melihat nya dia memalingkan wajah saat mata mereka bertemu.

"Buset, dia lihat juga" batin Lion.

Lion tidak mau melihat ke kaca spion lagi, jadi dia melihat ke arah lain.

Brum...

Lion terkejut jadi dia sontak memeluk Raja dari belakang.

"Eh, maaf bang" ucap Lion.

Raja tersenyum di balik helm nya, dia mencari kesempatan saat Lion sibuk melamun tadi dia sengaja menaiki gas motor nya secara mendadak.

"I't okey"

Brumm...

Lion tidak lagi memeluk nya walaupun hanya sebentar tapi Raja cukup senang merasakan tubuh remaja itu memeluk nya.

Tik

Tik

Tik

Lion merasakan lintikan air hujan di atas helm nya, dia menepuk bahu Raja untuk berhenti sejenak.

"Bang, mau hujan kek nya lebat kita berhenti dulu yuk" ajakan dari Lion.

Raja setuju saja dia bentah lama-lama dengan Lion.

Mereka berhenti di sebuah ruko yang sudah tutup.

Drasss...

Ternyata yang di katakan Lion benar hujan sudah turun dan itu lebat sekali.

"Hujan nya lebat banget, kek mana kita pulang" ucap Lion.

"Kita tunggu hujan reda saja"

20 menit kemudian

Lion berjongkok di dekat pilar ruko itu, sementara Raja duduk diam di kursi dia sudah mengajak Lion untuk duduk bersama nya tapi Lion tidak mau.

"Lion, sini duduk"

"Nggak bang, gua mau rasain air hujan"

"Nanti kamu sakit" ucap Raja mengkhawatirkan nya.

"Jangan cari penyakit" lanjut nya.

"Nggak bakalan bang"

"Keras kepala sekali" ucap nya sambil terus menatap Lion.

Lion mengulurkan tangannya menyentuh rintikan air hujan.

"Hujan itu bikin tenang bang" ucap nya.

Duarrr...

Tiba-tiba petir datang menyambar sontak Lion berlari memeluk Raja yang sedari tadi duduk di sana.

"Takut?" Tanya Raja.

"Nggak!!" Ucap nya.

Lion menarik diri dari pemuda itu dia duduk menjauh dari nya.

"Nggak main hujan lagi?" Tanya Raja.

"Nggak mood aja"

Suasana makin dingin Lion hanya mengenakan baju lengan pendek nya, dan baju nya cukup tipis.

Raja membuka jaket nya dia mengenakan kepada Lion agar remaja itu tidak kedinginan.

"Eh?"

"Pakai saja" ucap Raja.

"Tapi ab-"

"Tidak menerima penolakan"

Lion diam dia memeluk diri nya saat jeket itu di kenakan di punggung, dia menatap ke arah lain entah perasaan apa kedua nya jadi diam ada perasaan senang di antara nya.

Malam semakin larut dan hujan tidak kunjung berhenti, Lion bersandar di kursi dia mengantuk hingga ia hampir saja kepala jatuh jika tidak di tangkap oleh Raja.

"Dia sudah tidur" gumam Raja.

Raja menyandarkan kepala Lion di dada nya, dia memeluk remaja itu agar tidur nya nyaman.

"Sweet dreams, baby" gumam nya memberikan ciuman di kening remaja itu.



Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

675K 48.7K 44
Apa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya c...
761K 40.8K 46
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
338K 21.6K 23
Entah apa yang habis di buatnya sampai-sampai bisa dia mendapatkan bayi yang daddynya adalah seorang mafia. Ready = 29 Mei 2023 End = ?
25.3K 2.1K 23
Jeon Jungkook, seorang pemagang di perusahaan Kim grup, jatuh cinta pada pandangan pertama kepada bosnya sendiri, namun sayangnya bos nya itu sudah...