MAS BULE ~ BL

By HidupMati0

1.3M 104K 3.6K

"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32 🔞
33
34
35
36
37
38
39 🔞
40
41
42
43
44
45
BONUS CHAPTER ✨
46 : SEASON 2
47 : SEASON 2
48 : SEASON 2
49 : SEASON 2
50 : SEASON 2
51: SEASON 2
52 : SEASON 2
54: SEASON 2
55 : SEASON 2
56: SEASON 2
57: SEASON 2
58 : SEASON 2
59 : SEASON 2
60 : SEASON 2
61 : SEASON 2
62 : SEASON 2
63 : SEASON 2
64 : SEASON 2
65 : SEASON 2
66 : SEASON 2
67 : SEASON 2
68 : SEASON 2
69 : SEASON 2
70 : SEASON 2
71 : SEASON 2
72: SEASON 2
73: SEASON 2
74: SEASON 2
75: SEASON 2
76 : SEASON 2
77 : SEASON 2
78 : SEASON 2
79 : SEASON 2
80 : SEASON 2
81 : SEASON 2
82 : SEASON 2
83 : SEASON
84 : SEASON 2
85 : SEASON 2
86 : SEASON 2
87 : SEASON 2
88 : SEASON 2
89 : SEASON 2
90 : SEASON 2
91 : SEASON 2
92 : SEASON 2
93 : SEASON 2
94 : SEASON 2
95 : SEASON 2
96 : SEASON 2
97 : SEASON 2
98 : SEASON 2
99 : khusus visual karakter
100 : SEASON 2
101 : SEASON 2
102 : SEASON 2
103 : SEASON 2
104 : SEASON 2
105 : SEASON 2
106 : SEASON 2
107 : SEASON 2
108 : SEASON 2
109 : SEASON 2
110 : SEASON 2
111 : SEASON 2
112 : SEASON 2
113 : SEASON 2
114 : SEASON 2
115 : SEASON 2
116 : SEASON 2
117 : SEASON 2
118 : SEASON 2

53: SEASON 2

8.3K 697 17
By HidupMati0

Happy reading

Brumm..

Mobil itu berhenti di depan gerbang sekolah.

"Gua masuk ya?" Ucap Deril.

Nathan tersenyum mengangguk kecil tidak lupa mengusap rambut anak itu.

"Belajar yang benar" ucap nya.

"Iya"

Sudah seperti supir Nathan setiap hari antar dan jemput Deril pulang pergi ke sekolah.

Deril keluar dia melambaikan tangan ke Nathan, sebelum dia menghilang dari pria itu.

Alasan Nathan hanya kecil saja, dia bilang karna searah kantor nya dengan Deril padahal kalau di kira itu sangat jauh.

Deril mengganggap Nathan hanya om nya tidak lebih dari itu, sementara kegan cukup senang karna anak itu tidak berkeliaran setelah pulang sekolah.

"Lion!!" Pekik Deril.

"Oh, Deril" gumam nya.

"Hari-hari Lo sama om-om itu" ucap nya.

"Iya, sebenarnya gua nggak mau karena kalau gua pulang sama dia yang ada nggak bisa nongkrong sama teman-teman" ucap nya.

Mereka berjalan di sepanjang koridor sekolah.

"Bilang aja" ucap Lion.

"Nggak enak gua, kemaren udah gua bilang tapi dia besok nya nongol lagi ke rumah"

Sampai di kelas mereka masuk baru mau melakukan tangan Deril di cengkal oleh seseorang di belakang nya.

"Apa sih?" Ucap nya sambil menepis tangan remaja itu.

"Urusan kita belum selesai!"

Dia Jaya, remaja itu sudah dari kemarin ingin berbicara dengan tapi belum ada waktu karna dia sibuk berlatih sepak bola.

"Urusan apa lagi!" Ucap nya.

"Balapan" ucap nya.

"Lo, pengecut yang tidak pernah ikut balapan lagi!" Lanjut nya.

"Heh, keripik kentang Lo enak aja mikir kalau gua pengecut!" Ucap nya tak terima.

Grab

Deril menarik kerah baju Jaya dengan posisi berdiri di kursi agar terlihat lebih tinggi dan mengintimidasi.

"Berani Lo sama gua!" Kesal nya.

Ini yang Jaya sudah dari nya.

"Pfftt..."

"Kenapa Lo ketawa hah!!" Kesal nya.

"Gua nggak takut sama Lo" ucap Jaya.

Jaya memegang pinggang Deril dia menurunkan remaja itu dengan pelan-pelan.

"Lo itu pendek!" Ejek nya.

"Nggak ya, Lo nya aja ketinggian!" Kesal Deril.

"Kita masih ada urusan, datang sore ini ke lokasi biasa atau gua akan bilang kalau Lo pengecut!" Ucap Jaya.

Jaya nunduk sedikit agar setara dengan remaja itu.

"Perjanjian kita kalau Lo kalah, Lo jadi pacar gua"

Deril menatap nya dengan wajah kesal.

"Awas Lo tiang listrik, gua bakalan kalahin Lo!!" Ucap nya berteriak.

"Kalau gua menang, motor butut Lo punya gua!!" Pekik nya.

Jaya hanya terkekeh saat dia pergi menjauh dari Deril, mereka tidak sadar ada sebuah kamera CCtv yang berukuran kecil ada di tas ransel milik Deril.

"Udah lah jangan di ledenin" ucap Lion.

"Kesal gua, masak ia gua ganteng-ganteng gini dapat cowok kek dia" kesal Deril.

Mereka duduk di bangku masing-masing.

"Lagian dari kapan sih, kak Jaya suka sama Lo?" Tanya nya.

"Dia itu nyebelin!" Kesal nya meremuk-remuk kan kertas di tangan nya.

"Tapi apa adalah nya sih, terima dia" ucap Lion.

"Nggak ya, gua masih suka cewek!" Ucap nya menjadi kesal dengan Lion.

"Ya deh, si paling straight" ucap Lion.

Ting

Ponsel Lion berdentin sebuah notifikasi, dia tidak melihat nya hanya mengabaikan pesan itu.

"Dari siapa tuh?" Tanya Deril.

"Paling pinjol" ucap nya.

Ting

Sekali lagi notifikasi pesan berbunyi, Lion menyimpan ponsel nya di tas karna sebentar lagi guru nya masuk.

"Lihat aja kalik, mana tau dari do'i" ucap nya.

"Udah lah, udah ketebak dari pinjol!" Ucap nya.

Kriingg...

Kringgg...

Para murid berlarian keluar dari kelas seperti anak ayam.

"Yuk, ke kantin" ajak Lion.

"Hayuk!"

Mereka pergi ke kantin, seperti biasa Lion yang akan pesan tapi Deril tidak dia makan bekal yang sudah di buat mommy nya.

"Mommy tau aja kalau Deril suka ini" ucap nya.

Bekal nya berisi nasi putih dengan ayam rendang di tambah tomat dan lalapan yang lain.

"Enak nih" ucap nya.

"Permisi"

Mendengar suara seseorang mata Deril menatap nya, ada seorang remaja yang bertubuh tinggi kulit nya sawo matang mendekati Deril dengan semangkuk mie ayam.

"Boleh duduk sini?" Tanya nya.

"Oh, iya boleh"

Remaja itu duduk di samping nya.

"Adu Ril, capek gua ngantri lama banget!" Keluh Lion.

Lion duduk di seberang mereka berdua, dia tidak kenal dengan remaja di depan nya.

"Sut, siapa tuh?" Tanya nya berbisik.

"Nggak tau" ucap nya.

Remaja itu mendengar kan tapi dia diam sibuk makan mie nya.

"Makan bekal lagi Ril?" Tanya Lion dia memakan bakso yang ia pesan tadi.

"Iya, mommy yang buatin" ucap nya.

"Coba dong" ucap nya.

"Boleh nih"

Baru Lion mau mencoba nya, seseorang menyenggol tangan nya hingga makanan itu jatuh bersama sendok nya.

"CK, menyusah kan!" Kesal remaja itu.

Dia Jaya entah apa yang merasuki nya hingga dia kesal begitu.

"Heh, keripik kentang Lo pikir kantin ini punya Lo apa!!" Kesal Deril.

Jaya tidak sadar kalau di samping meja itu Deril.

"Tau tuh, makan nya kan jadi tumpah!" Kesal Lion.

"Lo nya aja lebay, ke sekolah masih makan bekal" celetuk Jaya.

Dia sebenarnya tidak mau mengatakan nya, tapi dia tidak ingin terlihat lemah di depan semua orang yang ada di sana.

"Emang apa salah nya hah!!"

Deril maju ke depan dia meraih kerah baju remaja itu.

"Mau gua makan bekal, atau apapun suka-suka gua!!"

"Bocah!" Ejek nya.

Teman-teman Jaya menertawakan Deril.

Plak

Deril menampar wajah Jaya rasa nya perih, Jaya tak terima dia mengepalkan tangannya sebenarnya dia tidak mau, tapi teman-teman menekan dia melakukan nya hingga tangan itu ingin menghajar wajah Deril sontak remaja yang duduk di sana menarik Deril menjauh dari Jaya.

Semua di sana menjadi tontonan.

"Lo?" Kesal Jaya.

Jaya kenal dengan remaja yang melindungi Deril, dia salah satu anak baru yang masuk kelas sama dengan nya.

"Jangan arah kan tangan Lo, kalau masih mau hidup" ucap nya.

Deril bingung di posisi nya, Remaja yang tak ia tau nama nya itu melepaskan tangan menjauh dari nya karna seseorang menekan nya melalui earpiece tersembunyi di daun telinga.

Jaya merasa diri nya lemah mau melawan tapi tidak bisa, karna remaja yang di depan nya itu jauh lebih unggul.

"Ril, Lo nggak apa-apa?" Tanya Lion.

"N-nggak"

"Kelas yuk"

Mereka pergi ke kelas, Deril memperhatikan remaja itu yang tidak menatap ke arah nya.

"Dia siapa?" Gumam nya.

Kringggg...

Waktu nya pulang Deril begitu juga Lion mereka siap untuk pergi pulang ke rumah masing-masing.

"Entar Lo jadi balapan sama Kak Jaya?" Tanya Lion.

"Jadi lah, tapi gua harus pulang dulu masak pakai baju sekolah kan nggak keren"

Sudah Deril duga mobil itu ada di sana, sementara Nathan ada di sana menunggu nya.

"Ngapain berdiri kek gitu, tebar pesona ya?" Tanya Deril.

"Tidak" ucap Nathan.

Mata nya melirik ke arah belakang di sana remaja itu berdiri dia mengangguk kecil saat melihat Nathan.

"Ayo om, ngapain berdiri di sana nungguin sembako?" Tanya nya.

Deril sudah di dalam mobil, Nathan ikut masuk dan membawa mobil nya ke arah rumah Deril.

"Mau jalan dulu?" Tanya Nathan.

"Nggak om mau pulang"

"Setelah itu kamu mau ke mana?" Tanya Nathan.

"Nggak kemana-mana, mau di rumah aja" ucap nya.

Deril pandai berbohong tapi Nathan bukan pria yang mudah di bohongi nya.





Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

683K 49K 44
Apa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya c...
523K 42.4K 32
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
572K 42.7K 37
Tara Montenegro sangat terkejut saat melihat dirinya di dalam cermin, penampilannya berubah kembali menjadi seorang pemuda berusia tujuh belas tahun...
2M 183K 47
Note : belum di revisi ! Cerita di tulis saat tahun 2017, jadi tolong di maklumi karena jaman itu tulisan saya masih jamet. Terima kasih ___________...