MAS BULE ~ BL

By HidupMati0

1.1M 90.4K 2.7K

"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32 🔞
33
34
35
36
37
38
39 🔞
40
41
42
43
44
45
BONUS CHAPTER ✨
46 : SEASON 2
47 : SEASON 2
48 : SEASON 2
49 : SEASON 2
51: SEASON 2
52 : SEASON 2
53: SEASON 2
54: SEASON 2
55 : SEASON 2
56: SEASON 2
57: SEASON 2
58 : SEASON 2
59 : SEASON 2
60 : SEASON 2
61 : SEASON 2
62 : SEASON 2
63 : SEASON 2
64 : SEASON 2
65 : SEASON 2
66 : SEASON 2
67 : SEASON 2
68 : SEASON 2
69 : SEASON 2
70 : SEASON 2
71 : SEASON 2
72: SEASON 2
73: SEASON 2
74: SEASON 2
75: SEASON 2
76 : SEASON 2
77 : SEASON 2
78 : SEASON 2
79 : SEASON 2
80 : SEASON 2
81 : SEASON 2
82 : SEASON 2
83 : SEASON
84 : SEASON 2
85 : SEASON 2
86 : SEASON 2
87 : SEASON 2
88 : SEASON 2
89 : SEASON 2
90 : SEASON 2
91 : SEASON 2

50 : SEASON 2

9.3K 785 42
By HidupMati0

Happy reading

Raja menghela di sepanjang jalan, dia kecewa diri nya pikir yang mengantar kan motor nya ke rumah itu Lion, tapi nyatanya teman nya yang tidak lain Abang dari Lion.

Brumm..

Motor nya berhenti di tempat parkiran khusus roda dua, dia turun dari motor nya dan melepaskan helm yang ia kenakan.

"Eh, hari ini nggak ada tugas kan?" Celetuk Danu.

Danu menumpang dengan Raja, jadi mereka pergi ke kampus bersama bisa nya Danu bawa motor sendiri.

Raja hanya menggeleng saja, dia jarang sekali berbicara memilih untuk tetap diam.

"Gua kek nya teman sama batu deh" ucap Danu.

Mereka pergi berjalan masuk ke kelas, dan untungnya mereka satu jurusan. Raja hanya berteman dengan Danu bagi nya hanya pemuda itu yang bisa mengerti diri nya.

"Eh, itu Raja"

"Halo kak Raja"

"Boleh minta foto?"

"Minta lamar boleh nggak?"

Sebenarnya diri nya malas mau meladeni para wanita-wanita itu, tapi dia tetap membalas nya dengan senyuman manis yang ia miliki.

"Aduh, teman gua idola satu kampus" ucap Danu.

"Gua ngerasa temenan sama artis" ucap nya.

"Misi ya neng, Abang bule nya mau masuk dulu" ucap Danu.

Danu menarik Raja masuk ke kelas, karena dia sudah di tarik-tarik sama wanita-wanita itu.

Raja duduk di tempat duduk milik nya, begitu juga Danu mereka duduk satu tempat yang sama, Raja membuka buku yang hari ini jadi mata kuliah nya.

"Lo, tau nggak sih semalaman adek gua mikir motor lo terus" ceketuk Danu.

Raja cukup tertarik dengan pembahasan itu, dia menoleh untuk mendengarkan nya.

"Dia tuh, mikir sambil planga-plongo di depan motor Lo" ucap Danu.

Raja membayangkan apa yang di ceritakan oleh Danu.

"Dia bilang, "ini motor nggak asing" dia bilang gitu"

Raja tersenyum mendengar nya, dia memalingkan wajahnya dari Danu.

"Kenapa Lo?" Tanya Danu.

"Nothing"

Danu mendekati teman nya itu.

"Lo, suka adek gua ya?" Ucap nya.

"No!" Ucap Raja dia sedikit meninggikan suara nya.

"Santai aja, nggak usah ngegas boy" ucap nya.

Tidak lama kemudian dosen nya datang, Raja fokus dengan mata pelajaran nya sampai selesai.

"Kamu nggak ke kantin?" Ceketuk Seseorang gadis yang menghampiri tempat duduk mereka.

"Lo nanya siapa?" Ucap Danu.

Sementara Raja diam saja dia masih menulis sesuatu di buku pembelajaran nya.

"Ya Raja lah, ya kali Lo" ucap nya ketus.

Danu memutar mata nya, sementara gadis itu duduk di dekat Raja.

"Kamu tidak makan ke kantin?" Tanya nya lagi.

Gadis itu bernama Feby Febiola dia adalah gadis yang sangat populer di kampus, bukan hanya karna dia salah satu anak dosen di sana tapi dia gadis yang berprestasi.

"No" ucap singkat Raja.

"Kenapa tidak mau, aku yang akan membelanjakan mu" ucap nya.

"No"

"Lo tau nggak sih, Raja nggak mau" ucap kesal Danu.

"Kenapa Lo yang sewot sih!!" Kesal Feby.

Raja menghela nafas nya, dia berusaha fokus sama buku-buku nya.

"Kenapa?, Memang nya kamu nggak makan" ucap Feby.

"Sorry, saya sudah bawa bekal" ucap Raja dengan tutur kata yang sopan.

"Raja kamu itu udah gede, harus nya nggak perlu bawa bekal" ucap Feby.

"Justru dengan masakan rumah jauh lebih sehat" ucap Raja sebenarnya dia kurang suka dengan ucapan gadis itu, tapi dia bukan pria yang kasar terhadap wanita.

"Bagaimana lain kali aku yang buatin kamu bekal" ucap Feby.

"Thank You, tapi mommy sudah membuat nya buat saya" ucap nya.

"Oh, gitu ya" ucap nya sedikit kesal karna Raja termasuk salah satu pemuda yang susah sekali dia dapat kan.

"Dengar tuh, mendingan Lo pergi!" Usir Danu.

"Awas Lo ya!!" Kesal Feby.

"Emm, Raja aku pergi dulu ya nanti aku ke sini lagi"

Raja tersenyum sambil mengangguk sebagai jawabannya.

"Memang ya tu cewek nggak ada kapok-kapok nya di tolak sama Lo" kesal Danu.

Danu mengambil beberapa kentang goreng yang ada di bekal Raja.

Sementara Raja dia membiarkan nya karna Ruby juga menyuruh nya untuk berbagai dengan teman-teman nya.

Jam 4 sore

Kelas nya masih berlanjut mereka cukup lelah mendengar kan pidato dosen di depan.

"Baiklah anak-anak, sampai di sini saja karna hari sudah sore juga" ucap bapak dosen itu.

"Dari tadi kek" gumam Danu.

"Jangan lupa kerja kelompok nya ya" setelah itu dosen nya pergi sambil membawa buku milik nya.

"Kita satu kelompok aja ya Jak" ucap Danu.

"Okay"

"Raja, kita satu kelompok ya" ucap seorang gadis yang duduk agak berjauhan dari nya.

"Kan kata pak dosen nya, minimal 3 orang jadi satu nya gua ya" ucap nya.

Raja mengangguk kecil, Danu juga tidak mempermasalahkan nya.

"Ya udah, pulang ini kita kerjain sekalian deh" ucap Danu.

"Gua setuju" ucap gadis itu yang memiliki nama Dina Mariana dia teman nya Feby tapi gadis itu beda jurusan dengan mereka.

Mereka pergi ke parkiran motor, begitu juga gadis itu mengikuti mereka.

"Raja!!" Pekik seorang gadis di belakang dia Feby.

"Em..aku sama kamu ya, naik motor nya" ucap nya.

"Enak aja gua sama Raja" ucap Danu.

"Lagian Lo ngapain ngikutin?" tanya Danu

"Kan gua teman nya Dina sekalian aja gua temanin dia" ucap Feby.

"Kalau Lo mau nemenin dia naik nya sama dia lah ngapain naik sama Raja"

"Dih, Raja nya aja nggak bermasalah"

Raja sudah naik motor milik nya.

"Danu ayok"

"Tuh, dengar sendiri gua sama Raja"

Danu segera naik ke atas motor milik teman nya itu.

"Awas Lo ya!!" Kesal Feby.

Mereka pergi ke rumah Danu, karena rumah pemuda itu cukup sunyi di banding rumah Raja yang ramai.

20 menit kemudian

Mereka sampai di rumah Danu, Raja turun dari motor nya begitu juga mereka.

"Yok, masuk" ajakan Danu.

Grab

Feby memeluk lengan Raja sementara pemuda itu berusaha untuk melepaskan pegangan dari gadis itu.

"Sorry, lepas kan" ucap Raja.

"Ihh, jangan gitu" ucap nya.

"Lo kayaknya ketempelan setan deh" celetuk Danu.

Raja menjauh tapi Feby menarik nya kembali, mereka duduk di sofa sambil mengeluarkan buku masing-masing.

Cklek

Mata mereka tertuju ke arah pintu yang terbuka, itu Lion dia baru pulang dari tempat tongkrongan nya.

"Bawa Genk bang?" Tanya Lion dia cukup terkesan bahwa Abang nya Danu membawa banyak teman bisa nya dia tidak pernah mau membawa nya ke rumah.

"Rencana cuma bertiga" sindir Danu.

Raja menatap ke arah Lion hanya sebentar, tapi setelah itu dia pura-pura tidak melihat.

Lion berjalan ke kamar, mata Raja melihat ke arah Lion pergi.

Tidak lama Lion turun, dia menggunakan baju kaos milik nya dengan celana pendek yang memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih bahkan bersih.

"Dek, buat kan air buat Abang" ucap Danu.

Mereka sedang baca-baca di buku nya, sambil melihat soal cara ngerjakan nya seperti apa.

Lion hanya berdehem dia pergi ke dapur, untuk membuat kan air minum untuk teman abang-abang nya sekalian dia mau masak.

Lion bisa memasak dia belajar yang simpel saja karna di rumah tidak ada yang bisa kecuali dia, orang tua Lion sudah lama bercerai mereka tinggal dengan ayah nya saja yang kini sedang di luar kota.

"Ekhm!"

Deheman itu membuat nya menoleh ke arah belakang di sana ada Raja.

"Kenapa bang?" Tanya nya.

Raja menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Bantu" ucap nya.

"Oh, mau bantu gua bisa sendiri kok" ucap nya.

Lion meletakkan air dingin di satu tempat, lalu mencurah kan di gelas-gelas kecil dia membuat mereka sirup.

Raja mau mengambil termos air begitu juga dengan Lion tangan mereka bertumbuh di sana secara bersamaan.

Sontak kedua nya saling bertatapan mata.

"Bang" panggil Raja.

Seketika lamunan Raja hilang, dia memperhatikan wajah Lion remaja itu sangat manis dengan mata bulat yang ia miliki.

"Sorry" ucap nya.

Lion mengangkat nampan berisi air minum, saat dia mau pergi Raja memegang lengan nya.

"B-biar a-aku saja" ucapnya gugup.

"Hah?!"

Raja meraih nampan itu dari tangan Lion, dia membawa nya pergi ke ruang tamu.

Lion tidak mau berpikir panjang, dia melanjutkan masak nya karna dia sudah lapar.

"Ekhm!"

Itu Raja dia datang lagi ke dapur, dia memperhatikan punggung Lion yang sibuk memasak ikan.

Lion berbaik dia mau mengambil sesuatu di lemari es, tapi di halang oleh Raja.

"Bang, minggir sebentar" ucap Lion.

Raja bergeser sedikit.

"Sorry" ucao nya.

Lion tidak begitu mendengar nya.

"Em.. Lion" panggil nya.

Lion diam sibuk memotong sayuran sejeni kangkung.

"Lion" panggil Raja.

"Ekhm..Lion"

"Kenapa bang?"

Lion menoleh ke arah nya, Raja mengeluarkan ponsel milik nya sendiri.

"N-nomor" ucap nya.

"Maksudnya?"

"Nomor mu" ucap nya.

"Nomor apa bang?" Tanya Lion lagi.

Lion tidak paham jika hanya perkataan seperti ini.

"Boleh saya minta nomor mu?" Ucap nya.

Lion mengangguk kecil, dia mengambil ponsel Raja saat dia buka terlihat wallpaper foto adik-adik di sana ada Kayla, celesia dan juga Vallen.

"Adik nya bule semua" batin Lion.

Lion masih belum tau kalau deril itu adik dari Raja.

"Udah nih" ucap nya kembali menyerah kan ponsel Raja.

"Thank You"

Raja menatap nomor milik Lion, hati nya senang mendapatkan nomor itu.

"Emm..Lion" panggil Raja.

"Hmm?"

Lion menoleh ke arah Raja sambil memegang pisau.

"Hey, hati-hati" ucap nya.

Raja melepaskan pisau itu dari tangan Lion.

"Saya saja okey?" Ucap nya.

Raja memotong sayuran yang belum selesai Lion potong.

"Gua bisa sendiri kok bang" ucap Lion.

"No, nanti kamu bisa terluka" ucao nya.

"Udah lah bang, gua udah biasa pegang begituan"

"No, itu bisa melukai tangan mu" ucap nya.

"Ya sudah deh, terserah"

Raja memotong sayuran nya hingga selesai.

"Ada lagi?" Tanya Raja.

"Udah kok bang, makasih ya"

Raja tersenyum dia memperhatikan Lion memasak.

"Senang membantu" gumamnya.

Raja memperhatikan secara teliti, Lion sangat pandai memasak dia melihat seperti mommy dan Daddy nya kalau di dapur seperti ini.

"Seperti suami istri" batin nya.

Lion selesai memasak dia meletakkan tumis kangkung dan ikan goreng di sebuah tempat yang sudah di sediakan.

"Akhirnya gua selesai"

Lion meletakkan di atas meja.

"Mau makan bang?" Ajakan Lion.

"Masakan istri" batin nya.

Raja mengangguk kecil dia makan bersama Lion sesekali dia curi-curi pandang dari Lion.

"Lion"

"Hmm, kenapa bang?" Tanya Lion.

"Boleh nanti saya chat kamu?" Tanya nya.

"Santai aja, anggap kita teman kan Abang temannya Abang gua"

Mendengar itu Raja jadi murung, seketika nafsu makan nya hilang dia tidak suka dengan kata 'teman'.

"Waduh, orang cariin ternyata lagi pdkt di sini!!" Ceketuk Danu.

"Apa sih bang, orang cuma teman" ucap Lion.

"Cuma Teman" batin Raja.

Raja meletakkan piring nya di wastafel dia mencuci nya lalu pergi ke ruang tamu mulai belajar kembali.

"Lah, Lo apain sih bule?" Tanya nya.

"Nggak gua apa-apain" ucap nya.

"Anak orang Lo gituin"

"Apasih nggak jelas" ucap nya

Kekurangan Lion adalah dia kurang peka dengan situasi, Danu tau dan kemungkinan tebakan dia itu benar.

Jam 7 malam

"Raja anterin aku pulang" ucap Feby.

"Iya, Raja sekalian kalian kan searah" ucap Dina.

"Heh, lebih deketan Lo sama dia kalik" ucap Danu yang berdiri di depan rumah nya.

"Dek, sini!!" Panggil Danu.

"Apa sih!"

Lion keluar dia melihat teman-teman Abang nya mau segera pulang.

"Tuh, Abang bule mu mau pulang" ucap Danu.

"Oh, iya hati-hati"

Raja mengangguk kecil, sementara Feby berdecak kesal karna melihat Raja tersenyum dengan remaja itu.

"Aku sama kamu ya" ucap Faby.

"No!" Tolak Raja.

Pemuda itu mengenakan helm nya, sepasang mata nya tertuju pada Lion.

"Penampilan gua ada yang salah ya?" Batin nya.

Lion melihat diri nya takut ada yang salah cara dia berpakaian.

"Ihh.. Raja aku sama kamu ya" ucap Feby.

"Sorry, aku tidak bisa mengantarkan mu" ucap nya.

Raja melirik ke arah Lion dia tidak mau nanti Lion salah paham jika dia bersama gadis itu.

"Kenapa sih!!"

Lion menatap jijik ke arah gadis itu.

"Iuuuhh..mentel" ucap nya.

"Apa dia cemburu?" Batin Raja.

Raja tersenyum di balik helm nya dia memundurkan motor nya sebelum dia pergi Raja melihat ke arah Lion kembali.

"Hati saya untuk mu" batin nya.

Brumm...

Raja pergi dulu, setelah itu Dina dan Feby juga pergi meninggalkan kawas rumah nya.

"Dek" panggil Danu.

"Paan?"

"Kek nya teman Abang suka lu"

"Oh, jelas gua kan ganteng" ucap nya sambil menyisir rambut milik nya.

"Gua tarik kata-kata gua, entah kesurupan apa bule suka lu" ucap nya.

"Hah?!"

Lion jelas kaget dia pikir gadis-gadis itu yang menyukai nya, tapi yang bule di sana hanya Raja dan tentu nya pemuda itu seorang yang berbatang seperti nya.

Ting

Ponsel Lion berdentin sebuah notifikasi.

Unknown number

Hai, Lion

"Ini siapa ya?" Gumam nya.

Lion masuk ke kamar nya sendiri, dia melihat foto profil kucing tidur di atas buku.

"Maaf, ini siapa ya?"

Lion menunggu balasannya.

"Calon suami mu"

"Dih, siapa sih!!" Kesal nya.


"Ini siapa?, Kalau nggak di jawab gua blokir!"

"Ini saya, Raja"

"Bilang dong"
"Emang udah nyampe kok cepat banget?"

Lion melihat nya, ternyata Raja masih di jalan sambil membalas pesan nya.

"Masih, di jalan"
"Saran gua jangan main hp bahaya"

Tidak ada balasan dari Raja, Lion menunggu nya dia berbaring di kasur.

"Ni orang kok nggak di balas?"

"Apa jangan-jangan!!"

Pikiran Lion kemana-mana dia takut Raja mengalami sesuatu di jalan.

"Ini bule bikin gua khawatir aja!!" Kesal nya.

"Bang, Lo nggak apa-apa kan?"
"Kok, nggak di balas?"
"Bang"
"Bang Raja"

"Maaf, baru balas"
"Saya baru sampai rumah"

Lion lega dia menatap foto yang di kirim Raja untuk nya.

"Kok pakek pap segala sih" ucap nya sambil senyum-senyum.

"Syukur lah kalau gitu"

"Kamu mengkhawatirkan saya?"

"Nggak lah, orang cuma nanya aja!!"

"Ni bule apa sih!!" Kesal nya tapi dia senyum-senyum sendiri entah kenapa senang melihat pesan pemuda itu pada nya.

"Kamu tidak tidur?"

"Bentar lagi"

"Tidur lah, ini sudah malam"

"Bentar lagi"
"Emang Abang nggak tidur?"
"Biasa nya tidur jam berapa?"

Lion menunggu tapi pemuda itu tidak kunjung membalas nya.

"Udah tidur kali ya?"

"Ya udah deh, ngapain juga gua tunggu" ucap nya.

Lion bersiap-siap untuk tidur, tapi selagi menunggu mata nya mengantuk dia membaca ulang pesan mereka tidak lupa dia menatap foto-foto di kirim Raja pada nya.

"Ganteng" gumamnya.

Lama-lama Lion tertidur dengan posisi ponsel nya masih menunjukkan foto Raja yang naik motor milik nya.

Ting

Ting

Ting

Ponsel Lion berdentin notifikasi dari Raja.

"Maaf ya, baru balas"
"Biasa nya saya tidur jam 10 malam"
"Kamu biasanya jam berapa?"

Raja menunggu Lion membalas pesan nya, tapi seperti nya hanya tanda di lihat saja tapi tidak dibalas oleh Lion.

"Sudah tidur?"
"Hmm, ya sudah selamat malam"
"sweet dreams" 

Karna tidak percaya Raja memberikan pesan kepada Danu.

Danu

"Danu, boleh nanya?"

"Apaan?"

"Tolong, cek adik mu sudah tidur belum?"

"Bentar"

Raja menunggu balasan dari Danu.

Raja tersenyum melihat kiriman dari Danu, ternyata Lion sudah tidur.

"Thank you friend"



Tbc

Chapter terpanjang ygy (⁠θ⁠‿⁠θ⁠)

Continue Reading

You'll Also Like

784K 41.4K 25
Nio seorang pria omega yang terbiasa hidup sederhana tanpa masalah, tiba-tiba terbangun di sebuah kandang anjing dengan keadaan tangan dan kaki teri...
1.6M 59K 39
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
759K 40.7K 46
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
811K 36.2K 21
Siapa sangka fabian narendra yang di kenal sebagai penguasa sekolah di taklukan oleh marveluna si cupu sekolah . . . "liat aja gue bakal bikin lo nan...