Halo semua, sesuai permintaan kalian nih aku bikin, kalau ada kata atau tulisan yang kurang berkenan mohon di maklumi dan di sini aku tidak meletakkan bahasa Inggris dalam cerita nya, palingan hanya setengah saja tidak lebih karna aku malas harus seperti mas bule yang pertama, dan di sini hanya cerita khusus anak nya ya......oke sayang nikmati saja ......
Happy reading
Suatu pagi, bagi seseorang pemilik nama lengkap Ruby Cendric menjadi seorang pengurus rumah tangga bukan lah senang bagi nya apalagi dia harus mengurus 3 anak yang masih kecil Untung nya dua lagi sudah besar.
"mommy, good morning"
Suara cempreng yang tidak asing bagi nya, dia anak ke 3 Ruby nama nya Kayla Grethania anak perempuan Ruby yang menurut nya paling bandel umur nya masih 10 tahun.
"Pagi nak" ucap Ruby.
Kayla sudah selesai dengan baju seragamnya dia sudah rapi karena kegan lah yang mengurus anak nya itu.
"No mommy but good morning!" Ucap nya.
"Iya, terserah mu lah" ucap Ruby.
Ruby sekarang sedang memasak nasi goreng, untuk persiapan sarapan anak-anak nya.
"Come on" ceketuk kegan.
Kegan menggendong anak bungsu nya, yang berjenis kelamin laki-laki umur nya masih 2 tahun dengan nama Vallen Grethania tidak lupa dia menggandeng tangan anak perempuan nya yang ke 4 dengan nama celesia Grethania yang umur nya masih 5 tahun.
"Daddy good morning" ucap Kayla menyapa Daddy nya.
"Good morning honey" ucap kegan.
Kegan sudah rapi dengan baju jas nya, dia sekarang sudah memiliki perusahaan sendiri dan sekarang dia lah bos nya.
"Sarapan nya sudah selesai, baby?" Tanya kegan.
Karna dia sudah lama tinggal di Indonesia, basic bahasa pun sudah lancar bagi nya.
"Sebentar mas" ucap Ruby.
"Raja sama Deril sudah bangun?" Tanya Ruby.
Raja Grethania putra pertama mereka, dia berumur 21 tahun sekarang pemuda itu sudah kuliah dengan jurusan sama seperti Ruby dulu.
Sedangkan Deril Grethania putra kedua mereka berumur 16 tahun dia baru saja kemarin masuk SMA.
"Raja sudah tapi Deril belum" ucap kegan.
"Apa?!"
Ruby meletakkan nasi goreng nya di dalam wajan yang berukuran besar.
"Baby, jangan marah biar kan dia tidur sebentar" ucap kegan.
Kegan melepaskan tangan anak nya, dia berjalan mengikuti Ruby yang kini mau naik ke kamar Deril.
"Kau terlalu sayang kepada anak mu!!" Kesal Ruby.
Kegan panik, dia takut jika Ruby sudah mengamuk begini apa lagi di tangan istrinya sudah ada sapu lidi kebanggaan nya.
"Derill!!" Teriak nya.
"Baby, jangan seperti itu biar kan saja dia!!"
Ruby menendang pintu kamar deril, hingga sang empuh yang lagi tiduran di sana terbangun.
"Oh, bagus ya!!" Ucap nya.
"Baby, jangan!"
"Emm..apa..hoaamm" lirih deril sambil menguap kecil karena diri nya masih mengantuk.
"Bagus, bukan nya bangun malah tidur!!"
Ruby membuka gorden di kamar hingga cahaya matahari masuk ke dalam.
"Deril, mandi sekarang nak sebelum terkena pukulan mommy mu" ucap kegan berbisik.
"Kau bela saja anak malas mu ini!!" Kesal Ruby.
"Bagun, mau sampai kapan tidur hah!!" Lanjut nya mengomel deril.
"Hm..ya.. mommy nih..dah bangun"
Deril berlari bersembunyi di belakang kegan agar tidak kena pukulan oleh ibu nya itu.
"Dasar pemalas!!"
"Udah, baby jangan marah okey" ucap kegan berusaha menenangkan nya.
"Ini akibat mas selalu memanjakan dia!!"
Ruby membereskan kamar yang berantakan itu, dia kesal sekarang hidup nya sudah repot karna pagi-pagi harus bangun di tambah lagi putra nya yang sulit di bangun kan ini.
"Daddy" rengek deril.
"Shhh...i't okey sekarang mandi ya"
Deril menggangguk kecil, mengambil handuk dan pergi mandi.
"Sudah kan, jangan kasar dengan dia" ucap kegan.
Ruby masih kesal dia sibuk membereskan baju-baju berserakan di kamar putra nya, deril tidak seperti Abang nya raja anak yang bersih, rajin hampir mirip dengan kegan bukan hanya kelakuan tapi wajah sifat nya juga.
Grab..
Kegan memeluk Ruby dari belakang, dia mengendus aroma tubuh istri nya yang belum mandi.
"Hmm..." Lirih kegan mengendus di tengkuk Ruby.
"Minggir aku mau beres-beres" ucap nya.
"Tenang baby" ucap kegan lembut.
Cup
Kegan memberikan kecupan di tengkuk leher Ruby, dia mengeratkan pelukannya di belakang.
"Jangan marah-marah, okey?" Ucap nya.
"Iya" ucap Ruby.
Kegan memegang baju-baju deril dan meletakkan di keranjang baju, di menarik diri dari istri nya.
"Jangan menyusahkan diri, aku tidak suka itu" ucap kegan.
"Jika bukan aku yang mengerjakan nya siapa lagi" ucap Ruby.
"Masih ada aku, baby aku di sini untuk mu"
"Tapi kan mas harus kerja"
Kegan terkekeh kecil, dia mengelus pipi istri nya itu.
"Apa sih..udah punya anak 5 juga, mas nggak malu apa kalau di lihat"
Kegan terkekeh dia meletakkan keranjang itu di lantai mendekati Ruby hingga istri nya tersandar pada dinding.
"Mas ini masih kamar deril kalau dia l—hmmphh!!"
Cup
Kegan mencium bibir Ruby dengan lembut, membelai perut Ruby hingga salah satu tangan nya masuk ke dalam baju.
"Hmm....mas.."
Kegan menyesap lidah nya serta mengabsen setiap gigi kecil yang di miliki Ruby.
"Hmm.."
"Ekhm!"
Mendengar deheman seseorang kegan menarik diri ternyata itu raja putra pertama mereka.
"Kan mas!!" Ucap Ruby.
Ruby malu sudah di lihat oleh anak nya, masih untung nya itu raja jika yang lain malu sudah dia.
"Hanya raja bukan yang lain"
"Ada apa nak?" Tanya kegan dia tetap tenang.
"Sudah jam 7 saya mau berangkat ke kampus" ucap nya.
"Baiklah putra ku ayo kita berangkat"
"Sarapan nya bagaimana?" Tanya Ruby.
"Akan ku makan baby" ucap kegan.
"Raja gimana?" Tanya Ruby.
"Akan saya makan mommy" ucap raja.
Ruby tersenyum dia mau mencium putra nya itu tapi kegan segera menarik nya.
"Hey, baby beri aku saja ciuman nya jangan anak ku dia sudah besar tidak membutuhkan nya"
Ruby terkekeh kecil memberikan ciuman di pipi kegan, setelah itu mereka keluar dari kamar deril anak itu masih membaca mantra di sana.
"Adik kecil, kakak yang cantik mau pergi ke sekolah dulu ya" ucap Kayla pada adik nya.
Ruby menggendong Vallen anak itu sangat anteng dia sama sekali tidak merengek sama seperti anak yang lain nya saat kecil tidak bertingkah banyak kecuali deril dia yang paling susah di atur.
"Baby, mas pergi dulu ya"
Cup
Kegan mencium kening Ruby, sebelum dia pergi ke kantor sambilan mengantarkan anak-anak nya ke sekolah.
"Mommy, Kayla pergi ke sekolah dulu ya"
Cup
Kayla mencium pipi ibu nya sebelum masuk ke mobil.
"Bye katak" ucap celesia.
"Ihh..bukan katak tapi kakak" ucap Kayla sambil mengibas-ngibas rambut nya yang panjang.
"Pergi dulu ya, mommy" ucap raja.
Cup
Raja mencium punggung tangan Ruby sebelum dia pergi menaiki motor milik nya.
"Hati-hati ya" ucap Ruby.
Melihat sana-sini dia sama sekali tidak melihat di mana deril.
"Weehhh... tungguin gua!!"
Deril habis boker di kamar mandi, akibat makan pedas malam tadi.
"Daddy tungguin!!" Teriak nya.
"Dasar bocah ini" ucap Ruby yang hanya geleng-geleng kepala melihat nya.
"Deril pergi dulu mommy!!"
"Muchhhh" cium deril di pipi Ruby sebelum masuk ke mobil.
Mereka pergi meninggalkan kawasan rumah mereka, Ruby menatap ke arah sana sambil menggendong Vallen begitu juga mengandeng tangan celesia.
"Gini amat punya suami bule, semua nya bule kecuali deril manusia lokal" ucap nya sebelum masuk ke dalam.
Hanya deril yang berbeda, yang lain memiliki rambut pirang diri nya sendiri yang memiliki rambut hitam pekat seperti ibu nya.
Tbc