DIA, BUNDAKU? [END]

De glomyna

215K 20K 2.7K

Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Se... Mais

CAST
🐟 01 🐟
🐟 02 🐟
🐟 03 🐟
🐟 04 🐟
🐟 05 🐟
🐟 06 🐟
🐟 07 🐟
🐟 08 🐟
🐟 09 🐟
🐟 10 🐟
🐟 11 🐟
🐟 12 🐟
🐟 13 🐟
🐟 14 🐟
🐟 15 🐟
🐟 16 🐟
🐟 17 🐟
🐟 18 🐟
🐟 19 🐟
🐟 20 🐟
🐟 21 🐟
🐟 22 🐟
🐟 23 🐟
🐟 24 🐟
🐟 25 🐟
🐟 26 🐟
🐟 27 🐟
🐟 28 🐟
🐟 29 🐟
🐟 30 🐟
🐟 31 🐟
🐟 33 🐟
🐟 34 🐟
🐟 35 🐟
Something That I Made
Mau Tanya
SPALL SPILL
Yay or Nay

🐟 32 🐟

3.7K 534 65
De glomyna

Shani yang sudah memarkirkan mobilnya di depan rumah langsung masuk ke dalam dengan langkah cepat.

Berkali-kali ia mengusap kasar air matanya yang terus berjatuhan.

Christy yang sedang berbaring di sofa panjang ruang televisi keheranan dengan bundanya yang tiba-tiba pulang dan menangis seperti itu.

"Bunda, bunda kenapa.. Bundaaa" Panggil Christy karna Shani hanya melewatinya saja tanpa mau berhenti dulu

Christy pun bangun dan menyusul bundanya ke lantai atas.

Ia membuka pintu kamar bundanya yang tidak tertutup rapat. Christy bisa melihat bundanya yang duduk di tepi kasur menatap jendela kamar dengan bahunya yang naik turun.

Isak tangisan Shani terdengar begitu menyakitkan di telinga Christy. Ia melangkah mendekati bundanya dan duduk di belakangnya.

Tangan Christy terulur menyentuh pundak Shani dan mengusapnya pelan.

"Hikkss.. hikss"

"Bundaa.. Bunda kenapa nangis? Cerita sama dede siapa yang bikin bunda nangis?" Ucap Christy dengan nada lembut

"Hikss.. hikss.." Hanya terdengar isakan tangis saja dari bundanya itu "Hikss.."

Christy pun lebih medekatkan dirinya lagi ke samping Shani.

"Bun.. jawab aku, kalo bunda diem aja aku bingung kenapa bunda tiba-tiba pulang dan nangis-nangis gini" Ujar Christy seraya menghapus air mata bundanya dengan punggung jari telunjuknya

Shani memeluk dan menyandarkan kepalanya dibahu Christy.

Sedangkan Christy mengusap pipi bundanya dengan usapan lembut.

"Hikss... hikss.. bunda tadi ke kantor papah buat ngajakin makan siang bareng. T-tapi waktu bunda ke ruang kerjanya, b-bunda liat papa lagi mesra sama cewe lain, hikss.. hikss.." Jelas Shani dengan rasa sesak didadanya

Christy yang mendengar itu menghentikan usapannya di pipi Shani. Ia mengeraskan rahangnya dan kedua matanya pun memerah karna emosinya yang memuncak.

Karna terlalu lelah menangis, Shani akhirnya tertidur di bahu Christy dengan wajahnya yang masih basah oleh air mata.

Dengan hati-hati Christy membaringkan bundanya ke atas kasur dan membuka heels yang dikenakan Shani lalu ia naiki kaki bundanya itu ke atas kasur.

Christy menarik selimut hingga ke atas dada Shani.

Ia membersihkan wajah cantik bundanya dari sisa-sisa air mata. Lalu ia juga menyurai rambut bundanya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Saat aku mulai beranjak dewasa, aku janji sama diri aku sendiri buat jadi pelindungnya bunda. Aku janji akan selalu jagain bunda dari siapapun dan apapun yang bikin bunda sedih. Tapi dede ga pernah nyangka kalo hal seperti ini akan terjadi"

"Papa Cio udah merusak kepercayaan aku sama dia. Dulu aku yakin dia memang orang yang pantes untuk memiliki bunda. Dia baik, penyayang, dan terlihat sangat mencintai bunda. But see, sekarang dia udah menyakiti hati bunda. Dia berani bikin bidadari nya aku sakit hati hingga mengeluarkan air mata"

"Aku ga akan tinggal diam untuk hal ini bun. Apa yang udah dilakuin dia ke bunda, ga akan pernah aku maafkan" Gumam Christy dengan nada yang tegas dan tidak main-main

Skip

Kini hari sudah gelap dan malam pun terasa sunyi. Dirumah yang cukup besar itu ada seorang gadis yang sedang menemani bundanya.

Sedari tadi ia mengajak ngobrol bundanya namun yang diajak ngobrol hanya diam saja.

Bahkan air matanya terus saja mengalir tanpa mau berhenti.

Sang anak juga selalu menghapus air mata itu dengan lembut.

"Bundaaa udah dong nangis nya. Laki-laki kayak dia ga pantes buat bunda tangisin" Ucap Christy mengusap air mata Shani yang duduk bersandar di headboard kasur

Tak lama kemudian, suara mobil yang baru tiba di depan rumahnya terdengar hingga kamar yang sedang mereka tempati.

Lantas tangan Christy mengepal kuat. Ia langsung beranjak pergi kebawah dengan emosi nya yang meluap-luap.

Shani yang menyadari anaknya akan melampiaskan amarahnya pun meneriaki namanya

"Christyy!! dedeee kamu mau ngapain.. Sayanggg heii" Ucap Shani seraya berlari menyusul anaknya

Cio yang baru saja masuk ke dalam rumahnya langsung diseret menuju taman belakang oleh anak bungsunya.

BUG!!

Satu pukulan keras mendarat di pipi Cio yang ia terima dari Christy. Christy menyurai rambutnya ke belakang dengan nafasnya yang sudah memburu karna amarah menguasai dirinya.

Sedangkan Cio mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Ini belum sebanding dengan rasa sakit yang dirasakan oleh bunda saya, bapak Gracio Zeinard Harlan" Ujar Christy dengan nada formal dan dingin

Cio terkekeh pelan
"Gausa sok jadi jagoan Christy, saya ini papah kamu dan sudah seharusnya kamu menghormati saya"

Lalu Christy tersenyum smirk
"Bahkan anda tidak pantas saya sebut papah. Jika saya harus menghormati anda, apakah anda sudah menghormati bunda saya? Sunggu memalukan bapak Gracio, anda salah satu orang terpandang tapi dengan beraninya anda selingkuh saat anda masih berstatus suami orang"

Kini Cio sudah tidak bisa menahan emosinya lagi akibat ucapan Christy. Ia pun menyerang Christy dengan berbagai teknik pukulannya.

BUG

BUGG

KREKK

BUGGG

Christy bisa menghalangi pukulan Cio berulang kali. Namun, satu pukulan Cio berhasil menyentuh wajahnya.

Saat Cio akan memukul Christy lagi, Shani langsung datang dan berdiri di tengah-tengah mereka.

"STOPPP, UDAH!!!" Shani melerai mereka

Ia menatap suami dan anaknya bergantian dengan berlinang air mata.

Shani mendekati Christy yang sudah terengah-engah dan wajahnya dibanjiri oleh keringat.

Ia menyurai rambut samping Christy dan membawanya ke dekapannya.

Christy terisak dibahu Shani "Hikss.. dia jahat bun, dia udah sakitin bunda hikss.. hikss.."

Shani mengusap kepala belakang Christy agar anaknya lebih tenang.

"Ini semua terjadi juga karna kamu Christy! Kamu yang selalu menghalangi saya untuk mempunyai keturunan dari bunda kamu. Hanya karna alasan kamu yang gajelas itu sampai sekarang saya dan Shani belum memiliki anak"

"Jawab aku Shan, tes dna itu palsu kan? Christy hanya orang asing yang hadir di hidup kamu kan? Dia cuma perusak di kehidupan kita. Dia benalu"

PLAAAKKK

Shani mengangkat jari telunjuknya ke depan wajah Cio.

"Jangan. pernah. kamu sebut. anak aku sebagai benalu. Gracio" Ucap Shani dengan penuh penekanan disetiap katanya

Sedangkan Christy yang meresapi ucapan Cio pun hanya terdiam diposisinya. Ia jadi merasa bersalah dan semua yang diucapkan Cio menurutnya benar. Ia menunduk di belakang Shani.

Shani lebih mendekatkan dirinya ke hadapan suaminya itu

"Dulu, sebelum kita menikah aku udah bilang perihal ini sama kamu cio. Kamu pun setuju kalau aku ga akan bisa ngasih kamu keturunan. Tapi kenapa sekarang kamu tiba-tiba terobsesi untuk memiliki anak dari aku dengan bawa-bawa Christy?"

Cio tertawa dengan mengusap bibirnya
"Aku ini laki-laki normal Shani. Dulu aku emang mengiyakan tentang itu. Tapi semakin lama keinginan aku buat memiliki anak sama kamu itu muncul lagi. Aku juga tau Shan setiap kita habis berhubungan kamu selalu minum obat penunda hamil kan? Kenapa sih Shan? Kenapa kamu harus nurutin permintaan dia yang gamau punya adik?"

"Kalo emang dia gamau, suruh aja dia tinggal sama oma opanya. Selesai. Bahkan dari sedikit banyaknya yang mirip dari kamu, dia lebih banyak ga ada miripnya sama kamu. Dia bukan anak kandung kamu kan Shan?"

PLAAKKK

Lagi-lagi Shani menampar keras pipi Cio yang sudah memerah.

"Aku ga pernah nyangka ya cio kalau kamu bisa mengeluarkan kata-kata jahat kayak gini. Aku bundanya cio, aku yang mempunyai ikatan batin sama anak aku sendiri. Kamu ga sepantasnya mengatakan itu ke aku ataupun ke anak aku karna kamu ga akan pernah bisa ngerasain apa yang selama ini aku rasain!"

Cukup sudah, Christy tidak bisa lagi mendengar ucapan Cio yang sangat menyakiti hatinya. Ia berlari dan mengambil kunci motornya.

Suara deruman motor Christy menggema hingga terdengar di telinga Shani.

"Christy" Gumam Shani sambil membalikkan badannya

Ia pun berlari keluar rumah.

"Christy!! Christyyy!!!" Panggil Shani yang mengejar motor Christy

Namun, motor itu sudah pergi jauh tanpa ia tau kemana anaknya akan pergi.

Tubuh Shani luruh ke bawah aspal jalan. Ia menunduk dan terisak.

"Hikss.. hikss.. Kembali de, bunda mohon" Lirihnya

Tiba-tiba air hujan turun dengan derasnya dan membasahi Shani yang masih setia bersimpuh di atas aspal jalan.

Perlahan ia menengadahkan wajahnya menatap langit

"Aku bundanya tuhan, jangan buat Christy jadi ragu karna ucapan mas Cio tadi. Aku gamau kehilangannya lagi. Tolong jaga dia dimanapun sekarang dia berada" Gumam Shani yang wajahnya sudah basah oleh air hujan

"Kembali sayang, bunda akan cari kamu kemanapun" Ucap Shani dengan menundukkan kepalanya

Dengan tubuhnya yang lemas, Shani berusaha bangkit berdiri dan masuk ke dalam rumahnya lagi.

Ia menaiki tangga rumahnya dengan langkah gontai dan memeluk tubuhnya sendiri.

Setelah berganti baju, Shani menyelimuti tubuhnya diatas kasur milik Christy dan memeluk boneka ikan kesayangan anaknya.

Hangatnya selimut itu bahkan tidak bisa mengalahkan rasa dingin di sekujur tubuhnya.

"Kamu dimana de? Apa kamu juga kedinginan kayak bunda sekarang? Bunda mau peluk kamu, cuma dede yang bisa menghangatkan badan bunda kalau dingin kayak gini. Bunda butuh kamu, kembali sayang, bunda mohon" Lirih Shani yang sudah meringkuk dibalik selimutnya

Shani bangun dan duduk bersandar lalu mengambil handphone nya untuk menghubungi sang anak.

Berkali-kali telfon itu tidak terjawab. Bahkan sekarang handphone Christy tidak aktif lagi.

Ia menekuk kedua kakinya dan memeluk boneka ikan itu di dadanya dengan sangat amat erat.

Tangisannya kembali deras setara dengan air hujan yang turun.

Cukup lama ia menangis tanpa suara, tiba-tiba saja ada yang memencet bel rumahnya di tengah-tengah hujan deras seperti ini.

Namun seketika senyumannya terbit di bibirnya.

"Dede, itu pasti dede" Ucap Shani antusias

Ia pun buru-buru menuruni tangga dan membuka pintu rumahnya dengan ekspresi senang.

"Dede-"

Ekspresi yang tadinya senang langsung berubah muram ketika melihat siapa yang datang.

"Selamat malam, mba" Sapa orang itu dengan ramah

Shani membalasnya dengan senyum paksa lalu ia mempersilahkan orang itu untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

Ia menghampirinya lagi setelah membuatkan segelas teh hangat untuk tamunya.

"Ada perlu apa datang ke rumah saya?" Tanya Shani menatap dingin ke arah orang di sebrangnya.

Orang tersebut berdehem sejenak
"Ekhem.. Jadi begini, perkenalkan saya Sisca.. Mungkin mba udah tau wajah saya karna kejadian tadi siang. Tujuan saya kesini sebenarnya ingin bertemu dengan pak Gracio" Ucap Sisca

Shani menarik nafasnya sejenak
"Boleh disampaikan saja biar saya yang bilang ke pak Cio nya nanti"

Sisca membenarkan posisi duduknya dan kembali menatap Shani

"Umm.. Sebelumnya maaff banget mba kalo mba sakit hati dengan saya. Tapi semua ini yang mulai itu pak Cio. Saya selalu menghindari godaannya tapi dia selalu mendekati saya. Sampai akhirnya kami berdua terhanyut dalam hubungan terlarang ini"

"Tapi.. saya harus meminta pertanggung jawaban pak Cio atas anak yang sedang saya kandung saat ini, mba" Pungkas Sisca dengan menatap sendu Shani

Sedangkan Shani yang mendengar pengakuan Sisca hanya bisa terdiam tanpa tau harus berkata apa.

Disisi lain

Christy yang masih saja mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata itu tak mempedulikan badannya yang sudah basah akibat hujan deras.

Ia menyusuri jalan tanpa tau mau kemana. Yang jelas ia hanya ingin jauh dari siapapun, Christy ingin sendiri.

"Papa cio bener, ini semua karna aku. Aku yang salah. Kalau aku ga melarang bunda untuk punya anak sama papa, pasti bunda ga akan diselingkuhin. Aku yang jahat, aku yang uda bikin bunda sakit hati! KAMU JAHAT CHRISTY!"

"Kamu bohong kalau kamu selalu ingin jagain bunda dan melindungi bunda dari siapapun yang bikin bunda sedih dan merasakan sakit. Tapi semua itu terjadi karna diri kamu sendiri Christy!"

"Aku ga pantes jadi anaknya bunda. Mungkin bener apa yang dibilang papa kalau nyatanya aku bukan anaknya bunda. Maafin dede bun. Tapi aku selalu ngerasa deket sama bunda, aku ga pernah ngerasa bunda itu orang lain, tapi kenapa papa bilang kayak gitu hiks..."

Semua itu Crhisty ungkapkan di dalam hatinya. Dibalik helm full face nya Christy menangis dengan air matanya yang mengalir deras. Lalu ia menepikan motornya di pinggir jalan dan membuka helmnya.

Christy menumpahkan air matanya dengan isak tangis yang terdengar jelas. Ia menyalurkan rasa sesak didadanya dengan menangis disertai suara lirih.









TBC

Duh gimana niiii
Masih seruuww gakkksssii?

Tap untuk vote ☆

Continue lendo

VocΓͺ tambΓ©m vai gostar

36.7K 2.3K 26
"sayang kamu dimana? Bertahun-tahun bunda cari kamu tapi hasilnya nihil, bunda merindukanmu dek, kembalilah"melody nurhamdani Laksani . "Tuhan sebena...
77.2K 12.5K 50
Ketika hidup seorang SHANILA ADIRA yang hancur semenjak Ibu dan Adik tersayang nya harus meninggalkan nya karena kecelakaan mobil beruntun, Tiba-tiba...
7.6K 1K 16
⚠️CERITA INI HANYA KARANGAN, KHAYALAN DAN FIKTIF BELAKA, JADI ENGGA USAH DIBAWA SERIUS YA GUYS⚠️
Cinta Sejati [END] De Kello

Ficção Adolescente

10.5K 1.2K 24
[ ZeeOlla] " aku juga dulu maunya kamu, tapi kamu udah sama Bayu.. " Ucap Arzeeano yang membuat Olla shock mendengarnya. Olla tak menyangka teman ter...