Di Jodohin Sama Ketos [BXB] O...

By liyaandd

445K 30.5K 1K

homophobia jauh-jauh, jangan salpak! Slow update! Gavin Bimantara, ketos SMA BANGSA yang terkenal dengan sika... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
25

22

15.6K 1.2K 44
By liyaandd

                      Happy Reading💗

Skip time, satu bulan kemudian hubungan mereka semakin dekat, Vano dan gavin mungkin sekarang sudah punya perasaan spesial satu sama lain, mereka juga sudah jarang bertengkar.

Dan seperti biasa setelah mengantarkan Vano ke kelasnya, gavin pergi ke ruang osis.

Vano sedang mengobrol dengan teman-temanya, membicarakan hal random.

"Anjirr udah lama kita ga bikin malu sekolah" celetuk Farrel

"Bagus lah" jawab jefran

Yang lainnya mengangguk, beberapa menit kemudian guru pun masuk ke kelas.

"Halo semua nya, kali ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk" ucap wali kelas.

Tak lama kemudian seorang lelaki tampan memasuki kelas, di sambut dengan suara bisikan dari wanita-wanita yang tertarik dengan nya.

"Silahkan perkenalkan diri" lanjut nya

Muba tersebut menatap sekeliling lalu berdehem.

"Gua ares, pindahan dari sekolah marga satwa" ucapnya singkat

"Haloo salam kenall aresss" ucap beberapa siswi

"Ares silahkan duduk di kursi belakang ya, yang paling pojok" Ares mengangguk lalu berjalan ke belakang.

Saat melewati tempat Vano, mereka eye contact lalu Ares tersenyum.

"Anjing dejavu?"

Vano menggelengkan kepalanya, lalu lanjut fokus pada guru yang sedang memberikan materi.

Bel istirahat berbunyi, Vano masih mencatat materi yang harus di kumpulkan, temannya yang sudah lapar memilih untuk pergi ke kantin duluan.

"Hai" ucap seseorang

Vano mendongak ke atas, tatapannya bertemu dengan Ares, Vano berhenti menulis.

"Ya?"

"Balum selesai ya?" Tanya Ares

"Ohh iya nih napa?" Jawab Vano

"Gua temenin ya" Ares duduk di depan Vano sambil memandang Vano

"Ha? Ga usah anjir" jawab Vano

"Gapapa, lanjutin"

Vano menghela nafas pasrah, akhirnya dia melanjutkan mencatat, tapi dia kesal pada Ares, jelas-jelas Vano sedang mencatat di papan tulis, tapi dia halangi.

"Ck, awas napa ga keliatan itu" gerutunya

"Oh iya maaf" Ares terkekeh kecil, lalu menggeser jadi duduk di samping Vano.

Vano menjadi gugup, pasalnya Ares terus menatap nya.

Ares makin mendempet pada Vano, hingga bahkan sekarang tangan Ares berani mengelus surai Vano.

"Res?" Gumam Vano

Ares tidak menghiraukan Vano, Vano terpaksa menulis dengan gugup.

Hingga tiba-tiba ada suara berat yang memanggilnya, membuat Vano langsung menoleh ke arah pintu.

"Vano"

"Gavin?"

Gavin menatap nyalang Ares, Ares tersenyum menanggapi.

"Oh, ini"

Gavin berjalan mendekati Vano, lalu menarik tangan nya.

"Ayo" ajaknya

Vano nurut, dia mengikuti Gavin yang menyeretnya cukup kasar, mereka pergi ke ruang osis.

"Sakit" Vano mengelus tangannya yang terdapat bekas sedikit membiru.

Gavin hanya melirik tangan Vano sekilas, lalu duduk di kursinya.

"Tadi ngapain?" Tanya Gavin

"Ngerjain tugas lah, ketinggalan gue soa-"

"Ngapain tadi, di elus-elus sama cowok itu" potong nya

Vano memutar bola matanya malas

"Dia yang gamau pergi" jawab Vano

Gavin menatap tajam Vano.

"Kenapa ga pindah aja?" Ucapnya cukup tinggi

Vano memicingkan matanya, lalu tersenyum jahil.

"Jawab"

"Lo..... " Vano mendekati Gavin sambil menunjuk wajahnya

"..."

"Cemburu ya?"

Vano terkekeh kecil, Gavin tersenyum rasanya marah nya ilang pas liat Vano ketawa.

"Iya" jawab nya

Vano menghela nafas jengah.

"Bodoamat, kemarin pas lu di godain nata lu ngabain gue" cercah Vano

"Mau balas dendam gitu?" Ucap Gavin menatap Vano aneh

"Ya.. Enggak lah" jawab Vano lalu duduk di kursi samping Gavin

Gavin menatap Vano yang sedang memainkan ponsel nya.

"Jauhin orang itu, atau gua yang bikin dia jauhin lo" ucap Gavin

"Lagian-"

Vano membulatkan matanya kaget, saat gavin mencium nya tiba-tiba.

"Apasi" Vano menutup bibirnya

Gavin menyandarkan tubuhnya, sambil memejamkan matanya, dia tidak menggubris ucapan Vano.

"Cabul lo" Vano keluar dari ruang osis, dia berniat menyusul temannya ke kantin.

Dari kejauhan dia melihat temannya bersama satu orang yang tak asing, saat sudah dekat Vano baru tau dia siapa.

"Oi van, lama amat si" sapa Farrel

"Itu" Vano melirik kearah Ares yang tersenyum padanya

"Kasian anak baru, biarin gabung ma kita" jawab Farrel

Vano mengangguk mengerti lalu duduk di samping jefran dan satria, dia merasa tidak nyaman karena Ares terus menatap nya.

"Nih" Ares menyodorkan minuman pada Vano

"Hah?" Vano menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Minum"

"Ohh makasih"

Vano meminum minuman dari Ares sambil memaki dirinya dalam hati.

Temannya menatap Ares dan vano bergantian, tapi mereka tidak berfikir kejauhan.

Bahaya aja, Vano kan udah punya suami^^.

"Oiya sat, nanti mau anterin gue ga ke mall? Mau beli sepatu gue" ucap Vano

"Gue kan ada les, sorry ya" jawab satria

"Yahh" Vano menatap jefran dan Farrel dengan wajah sendu.

"Gue juga hari ini mau jenguk kaka gue di RS" ucap farrel

"Motor gue kan di bengkel" ucap jefran sambil tersenyum

Vano menghela nafas nya, lalu meminum minuman tadi.

"Kenapa ga sama si gavin?" Tanya satria

Vano melirik Ares, takut aja curiga yakan.

"Biasa osis" Vano tersenyum kikuk

Satria langsung menutup mulutnya, lalu  melirik kearah Ares, haduhhh

"Sama gua aja" tawar Ares

Sontak mereka menatap Ares, Ares membalas nya dengan tersenyum.

"Boleh?" Tanya Vano

Ares mengangguk, Vano menatap temannya yang juga mengangguk.

"Okelah!" Final Vano, seakan melupakan larangan gavin tadi.

                              ***

Seperti yang di katakan, kini Ares dan Vano sudah berada di mall, Ares sedang menunggu Vano memilih sepatu nya.

"Udah ni, yok balik" ajak Vano

"Kita minum dulu" ucap Ares

"Ohh oke"

Vano mengikuti Ares dari belakang, sesampainya di salah satu cafe, mereka memesan minuman nya lalu sedikit berbincang.

"Bagi no lu" ucap Ares

Vano langsung mencatat nomor nya di ponsel Ares, dia tidak berfikir yang aneh-aneh.

Beberapa menit kemudian, Ares mengantarkan Vano ke apart nya, setelah berterimakasih Vano bergegas masuk ke dalam.

"Pee" Vano mengintip kedalam, dia tidak menemukan gavin di dalam, akhirnya dia langsung masuk ke kamar nya.

"Woi"

Vano melihat gavin yang sedang membaca buku di tempat belajar nya.

Gavin berdiri, lalu mendekati Vano, dia menunjukkan sesuatu di ponsel nya.

"Udah gua bilang kan?" Ucap nya dengan suara berat

"L-loh?"

                                  ***

Maaf telat up.

Hargain penulis kasih vote dan komen, makasih💗

Continue Reading

You'll Also Like

895K 62K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
80.1K 3.2K 32
Tentang Shaka Kenziana Pratama yang mencintai seorang pemimpin mafia, Adnan Juansara, Awalnya keduanya bahagia, Namun ada kejadian tak terduga yan...
347K 31.5K 83
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
67K 3.4K 22
"daddy punya aku"kevan "iya daddy punya kamu kok"Axel cerita bxb salah lapak,out aja ntar lu ikutan sesad:)