MAS BULE ~ BL

By HidupMati0

1.2M 91.3K 2.7K

"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
27
28
29
30
31
32 🔞
33
34
35
36
37
38
39 🔞
40
41
42
43
44
45
BONUS CHAPTER ✨
46 : SEASON 2
47 : SEASON 2
48 : SEASON 2
49 : SEASON 2
50 : SEASON 2
51: SEASON 2
52 : SEASON 2
53: SEASON 2
54: SEASON 2
55 : SEASON 2
56: SEASON 2
57: SEASON 2
58 : SEASON 2
59 : SEASON 2
60 : SEASON 2
61 : SEASON 2
62 : SEASON 2
63 : SEASON 2
64 : SEASON 2
65 : SEASON 2
66 : SEASON 2
67 : SEASON 2
68 : SEASON 2
69 : SEASON 2
70 : SEASON 2
71 : SEASON 2
72: SEASON 2
73: SEASON 2
74: SEASON 2
75: SEASON 2
76 : SEASON 2
77 : SEASON 2
78 : SEASON 2
79 : SEASON 2
80 : SEASON 2
81 : SEASON 2
82 : SEASON 2
83 : SEASON
84 : SEASON 2
85 : SEASON 2
86 : SEASON 2
87 : SEASON 2
88 : SEASON 2
89 : SEASON 2
90 : SEASON 2
91 : SEASON 2
92 : SEASON 2
93 : SEASON 2

26

14.6K 1K 7
By HidupMati0

Happy reading

"Baiklah, jadi tugas kalian berkelompok dan akan di presentasi di depan menggunakan ppt"

Ruby sekarang di kelas nya, dia kurang fokus karna perut nya mules.

"Aduhh..ini pasti karna rujak semalam"

Ruby terus memegangi perut nya, dia tidak tahan untuk menahan sedari tadi.

"Aduhh...pak dosen ini kapan kelar nya sih" gumam nya.

Teman yang duduk di samping Ruby, menoleh ke arah sang empuh.

"Lo kenapa?"

"Nggak apa-apa kok..cuman agak bermasalah ini perut"

Teman perempuan sekelas nya itu, hanya mengangguk kecil lalu dia kembali fokus ke arah dosen yang sedang menjelaskan di depan.

Brrrrrkkk...

Brrkkk...

Perutnya mulai berbunyi terus, seperti ada ledakan di dalam.

"Duh..duh..."

Perempuan itu menoleh lagi ke arah nya.

"Sakit banget ya perut Lo?" Tanya nya sedikit khawatir.

"Jadi...amm...Ruby tolong jelas kan ke depan" ucap dosen itu.

Ruby tidak mendengarkan nya dia hanya dengar ucapan teman sebangku nya.

"Pakek nanya lagi!!" Teriak nya kesal.

Semua orang menatap ke arah nya, dosen itu memasang wajah tidak bersahabat.

"Kamu bilang apa Ruby!!" Tanya dosen itu.

"Ng-nggak ada kok pa-"

"Tuuuurrrr~~~"

Belum sempat Ruby menyelesaikan ucapan nya, sesuatu yang dari dia tahan akhirnya keluar.

"Mampus.." gumam nya.

"Pak saya permisi!!!"

Ruby berlari keluar dari kelas dia malu karna sudah melepaskan sebuah Bom yang bunyinya seperti ledakan di tambah lagi bau nya yang luar biasa.

25 menit kemudian

Ruby keluar dari kamar mandi khusus laki-laki, dia lega melepaskan semua nya.

"Aduhh.. akhirnya...melepas sudah"

Meski sedikit ngilu di perut nya tapi tidak separah tadi itu sudah cukup baginya.

"Nggak lagi deh makan rujak" ucap nya.

Ruby berjalan ke wastafel untuk mencuci tangan nya.

Drtttt

Drtttt

Drtttt

Ponsel Ruby berdering, dia berusaha mengambil ponsel nya di saat kondisi tangan nya masih basah.

"Siapa yang nelpon?" Ucap nya.

Di sana terpampang satu nama yang ia rindu kan, semalam dia tidak sempat melihat ponsel nya karna buru-buru ke kampus ini baru ia lihat kegan menelpon nya.

"Mas bule nelpon" ucap nya girang.

Saat ponsel nya ia pegang baru mau menjawab panggilan dari kegan ponsel Ruby jatuh ke dalam wastafel.

"Ponsel gua!!" Pekik nya.

Ponsel itu habis basah, karena di wastafel masih ada air otomatis ponsel nya langsung mati total.

"Eeehh..kok nggak hidup!!"

Ruby panik berusaha menghidupkan ponsel nya tapi sayang ponsel itu sudah mati total karna terendam air.

"Gimana nih...mas bule pasti khawatir banget!!"

Ruby berlari keluar dia pergi ke kelas Julian untuk meminta bantuan.

"Mana si Ian?"

Ruby melihat-lihat lewat jendela, mengintip ternyata Julian ada kelas dan dia Lagi sibuk di sana.

"Ian" panggil Ruby dengan suara kecil.

Ruby tak berani membesarkan suara nya karna dosen ada di sana.

"Pssss...Ian"

"Gimana nih!!"

Ruby mencari cara dia melihat ada segumpal kertas di tong sampah di dekat nya dia ambil lalu memberikan pidikan yang tepat ke arah Julian.

"Moga kena"

Kertas itu melayang tapi bukan ke Julian melainkan ke Doni yang duduk di samping Julian.

"Hm?"

Doni melihat ke arah kertas itu dia mengambil nya lalu melihat ke luar siapa yang melemparkan kepada nya.

"CK, siapa sih ini?" Gumam nya kesal.

Tapi rasa kesal nya hilang saat melihat Ruby di luar.

"Aduhh..kenapa ke dia sih!!"

Ruby yang tidak ada cara lain dia menunjukkan ke arah Doni untuk memanggil Julian di samping nya.

"Itu.. panggil Julian suruh ke sini" ucap Ruby dengan suara kecil nya.

Jelas saja karna jauh nya meja dia dari jendela membuat pendengaran nya kurang bagus.

"CK, gimana ni!!"

Kesal Ruby menggaruk-garuk kepalanya nya beusah mencari ide.

"Tolong... panggilan kan Julian" ucap Ruby lagi dengan suara kecil nya.

Yang di dengar oleh Doni berbeda.

"Lontong...gali ...Julian" itu yang di dengar oleh nya.

"Hah?!, Lontong?" Gumam Doni.

"Oh, mungkin dia mau ngajak aku makan" lanjut nya.

Doni tersenyum ke arah Ruby, sementara Ruby menatap nya aneh tiba-tiba saja Doni senyum ke arah nya.

"Dih...kek nya salah paham ni orang" gumam nya.

"Pak saya permisi ke toilet sebentar"

Doni meminta izin dia keluar mendatangi Ruby.

"Hai, kamu merindukan ku?" Tanya nya.

"Hah?, heh cicak kering gua suruh Lo panggil si Ian untuk ke sini bukan Lo yang ke sini!!" Kesal Ruby.

Ruby mengatai Doni cicak kering itu karna tubuh pemuda itu memang kurus dan juga tinggi.

"Panggil ian suruh kesini" ucap Ruby.

Ruby tidak menatap nya, tapi doni sangat dalam menatap diri nya.

"Lo dengar nggak sih?"

Doni meraih tangan Ruby, sontak Ruby melepaskan nya tapi kembali lagi Doni mengambil tangan nya.

"Apa sih Lo, gua ada urusan genting ini!!"

"Ruby, aku mau ngomong"

"CK, entar aja deh panggil ian dulu"

"Nggak Lo harus dengerin gua!!"

"Gua sibuk tauk, ini lagi ada urusan sama Ian panggil dia dulu baru gua dengerin Lo"

"Nggak!!"

Doni dengan kasar nya Manarik tangan Ruby, sementara sang empuh berusaha untuk melepaskan genggamannya.

"Woy, lepasin gua!!"

"Nggak sampai Lo dengerin gua!!"

Terpaksa Ruby mengikuti nya, dia di bawa ke ruangan olahraga dan di sana cukup sepi.

Doni menarik Ruby ke ruang ganti dia mengunci pintu nya sebelum menatap ke arah Ruby.

"Itu ngapain Lo kunci!!" Ucap Ruby mulai panik dia khawatir pemuda di depan nya berbuat tidak-tidak.

"Tenang ...santai dulu" ucap Doni.

"Cepat Lo mau ngomong apa!!" Ucap Ruby ketus ke arah nya.

"Lo bisa nggak sih, bicara Sama gua baik-baik" ucap Doni.

Ruby diam dia mundur selangkah karna Doni makin dekat dengan nya.

Doni meraih tangan Ruby meremasnya dengan erat meletakkan di jantung nya.

"Ruby aku suka kamu, ma-"

"Nggak, gua udah punya pacar!!" Ucap Ruby sepontan.

Doni menatap marah pada Ruby.

"Nggak!!! Lo nggak boleh punya pacar Lo punya gua!!" Bentak Doni.

"Wah ...Gilak Lo ya!!"

Ruby berjalan dia ingin kabur karna merasa Doni sudah mulai nggak benar, Doni mengeratkan cengkeraman nya di lengan nya.

"Lepas!!"

"Nggak akan!!"

Brakk..

"Aahkk..."

Kepala Ruby terbentuk dinding karna tolakan dari Doni membuat kepala Ruby sedikit pusing.

"Shhh...Lo punya gua!!" Bisik Doni.

Doni menghimpit tubuh Ruby di dinding membuat mereka begitu dempet.

"Minggir...Lo"

Tangan Doni berjalan mengelus perut Ruby.

"Ngapain Lo!!" Bentak Ruby.

"Pokoknya Lo punya gua!!"

Merasa mulai tidak benar lagi Ruby mendorong tubuh Doni menjauh, tapi tidak bisa karna kepalanya yang sakit.

"Tolong!!!" Pekik Ruby.

Doni berusaha melecehkan diri nya, bahkan sekarang Doni mulai menyentuh tempat sensitif Ruby.

"Sialan, lepasi gua!!"

Bugh

Bugh

Bugh

Merasa seseorang sedang mendobrak pintu, Doni berhenti melakukan nya dia membungkam mulut Ruby agar tidak berteriak.

Brakk...

Akhirnya pintu terbuka, itu Yogi dia baru ingat masuk ke dalam ruang ganti tapi saat mendengar teriakkan Ruby dia segera mendobrak pintu yang terkunci.

"Ngapain Lo!!"

Yogi menarik baju Doni, langsung melayangkan sebuah pukulan di wajah pemuda itu.

Bugh...

Bugh...

Baru mau memberikan pukulan ke tiga, Doni mendorong tubuh yogi menjauh dan dia segera lari.

"Woy mau kemana Lo!!" Teriak nya.

Ruby terduduk dia tidak menyangka Doni akan melakukan hal seperti itu pada nya.

"Hiks...mas..bule.." lirih nya.






Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

812K 36.2K 21
Siapa sangka fabian narendra yang di kenal sebagai penguasa sekolah di taklukan oleh marveluna si cupu sekolah . . . "liat aja gue bakal bikin lo nan...
52.6K 5.1K 40
𝐌𝐞𝐧𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 [𝐍𝐚𝐦𝐞] 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐩𝐫𝐢𝐚 𝐆𝐞𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧 𝐈𝐦𝐩𝐚𝐜𝐭 & 𝐇𝐨𝐧𝐤𝐚𝐢: 𝐒𝐭𝐚𝐫 𝐑𝐚𝐢𝐥. ...
766K 41K 46
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
25.4K 2.1K 23
Jeon Jungkook, seorang pemagang di perusahaan Kim grup, jatuh cinta pada pandangan pertama kepada bosnya sendiri, namun sayangnya bos nya itu sudah...