Happy reading
"baby, stop laughing at me" ( sayang, berhenti menertawakan aku )
"Okey,okey...tapi ..buhahahah..."
Kegan melihat Ruby yang terus menertawakan diri nya, dia memeluk Ruby dari belakang sambil membenamkan wajahnya di leher milik pemuda itu.
"Baby"
"Iya..iya...mas okey, I won't laugh at you" ( aku tidak akan menertawakan mu )
Ruby tertawa itu karna hal tadi malam, kegan berusaha menutupi nya Untung saja Ruby mengira kalau diri nya buang air kecil di kasur padahal itu sebenarnya bukan.
Mereka belum check out dari hotel, sekarang sudah jam 9 pagi Ruby selesai mandi begitu juga kegan lebih awal sudah mandi.
"Sekarang kita kemana mas?" Tanya nya.
"Now?"
Kegan berpikir dia masih ada 12 jam sebelum dia berangkat meninggalkan negara Indonesia.
"Kita...akan.. breakfast" ucap kegan.
Ruby menggangguk dia berbalik menatap kegan, memeluk tubuh pria tinggi itu.
"Mas"
"Yes,baby?"
Ruby diam sementara kegan mengelus rambut pemuda itu dengan lembut nya.
"Tanggal berapa mas pulang?" Tanya nya.
Kegan menghelah nafas berat,dia sungguh berat untuk mengatakan nya tapi apa boleh buat malam tadi dia mengatakan bahwa waktu diri nya di sini tidak lah lama lagi.
"March 27 at 10 pm I will go" ( 27 Maret jam 10 malam nanti aku berangkat )
Ruby membenamkan wajahnya di dada kegan, mereka sudah jadian tidak begitu lama bisa di hitung jari.
"Mas.."
"Yes, baby?"
"Jangan lupakan aku"
Kegan memeluk Ruby seerat-erat nya, dia tau pemuda itu sedih dia juga bersedih hati harus meninggalkan kekasihnya.
"I will never forget you baby" ( aku tidak akan melupakan mu )
Ruby memeluk nya erat-erat, dia tidak menyangka waktu mereka bersama itu bisa di hitung jam saja.
"Baby, now let's eat Firas" ( sayang sekarang kita makan dulu )
Ruby tetap memeluk nya seakan - akan kegan tidak boleh jauh dari nya.
"Baby, Let's eat first"
Ruby diam, kegan tau dia sedih melihat kalau pemuda itu menahan rasa sedihnya sambil memeluk kegan erat-erat.
"Baby, I'm going not going to die" ( sayang aku pergi bukan pergi mati )
Mendengar itu Ruby mendongak menatap nya dengan mata merah yang sudah berkaca-kaca.
"Mas bule resek.....hiks...kenapa bicara gituhh..."
Kegan panik karna Ruby kini sudah menangis tersedu-sedu di depan nya.
"baby, I didn't mean it like that, please listen to me" ( sayang, aku tidak bermaksud seperti itu, tolong dengarkan aku )
"Mas...bule...jahat...hiks..."
"Shhhh....baby Don't cry"
Kegan memeluk nya erat-erat, menyeka air mata itu yang kini mengalir.
"Baby, I went will definitely come back again" ( sayang aku pergi pasti akan kembali lagi )
Kegan menyeka air mata di pipi itu.
"So don't cry"
Ruby menggangguk kecil, kegan tersenyum melihat nya karna kini kekasih nya itu sudah mulai tenang.
"Mas.."
"Yes baby"
"Gendong"
Kegan menggangkat Ruby seperti koala, melangkah pergi ke luar kamar.
"mas kita breakfast di pinggir jalan"
"Anything for you baby"
Kegan menggendong Ruby menuju lift untuk turun ke bawah mencari makanan yang sesuai permintaan Ruby.
Ruby melingkari leher pria itu dia tidak peduli jika ada yang melihat mereka.
Kegan melangkah masuk ke dalam lift saat lift sudah sampai di lantai 21.
"What are we eating baby?" Tanya nya.
Di dalam lift hanya ada mereka berdua.
"Lontong, gado-gado, sate, pecal dan..."
"baby, you sure will finish it all?" ( Sayang kamu yakin akan menghabiskan semua nya ?)
"Of course...."
Kegan hanya bisa menuruti saja, karna dia tidak tau nanti nya makanan itu habis atau tidak.
Sampai di lantai bawah kegan langsung pergi ke basement posisinya kegan masih setia menggendong Ruby di gendongan nya.
"Mas..."
"Yes, baby?"
Kegan terus berjalan tidak lama sampai di tempat ia memarkirkan mobilnya.
"Nggak apa-apa cuma panggil aja"
Kegan diam kembali, dia membuka kan Pintu untuk Ruby mendudukkan pemuda itu di kursi di samping pengemudi memasang kan sabuk pengaman nya.
"Mas.."
"Hmm?"
"Kiss..mas"
Kegan mencium kening Ruby saat sang empuh meminta nya.
Setelah itu kegan menarik diri tapi Ruby menarik baju nya, mereka mengenakan baju yang sama persis.
"Mas...di bibir"
"Okey"
Cup
Setelah itu kegan melepaskan ciuman nya, dia hanya memberikan kecupan di sana.
Ruby begitu melekat pada hari ini mungkin karna dia akan segera pergi.
"I'm ready baby"
Kegan siap untuk menjalan kan mobil nya, tapi Ruby melepaskan sabuk pengaman dia merangkak naik ke pangkuan kegan yang saat ini di kursi pengemudi mobil.
"Baby, What are you doing ?"
"Mau deket sama mas" ucap nya.
"But baby, I'm having trouble like this" ( tapi sayang, aku kesusahan jika seperti ini )
Mendengar itu Ruby cemberut dia menatap dengan wajah tidak senang.
"Baby?"
"Ya udah, kalau nggak boleh!!" Kesal Ruby.
"Baby"
"Udah lah aku tau kok mas bule risih kan sama aku"
"Baby, don't talk like that"
Kegan menarik tubuh Ruby, awal nya Ruby tidak mau tapi dengan bujuk nya ia akhirnya mau.
"Now don't be angry okay"
"Hmm.."
Mobil akhirnya mulai berjalan, memang susah bagi kegan untuk mengemudi mobil nya tapi dari pada melihat Ruby merajuk lagi dia tidak sanggup karna bisa di ibaratkan mencari maut.
"Mas... yang itu"
Ruby menunjuk ke sebuah tempat makan sarapan pagi, mereka turun bersama mulai memesan makan yang sama yaitu lontong sayur.
Kegan sudah cukup terbiasa dengan makan-makanan Indonesia seperti ini karna semua nya berkat Ruby yang sering mengajak nya dengan makan-makanan khas Indonesia.
"Mas..."
"Yes?"
Ruby belum memakan makanan nya, sementara kegan sudah beberapa suapan.
"Mas?"
"Hmm..yeah..?"
Ruby diam lagi dia cemberut karna Kegan tidak memanggil nya dengan sebutan 'baby', sementara Kegan tidak mengerti Ruby mau apa dia tidak paham.
"Mas"
"Yes baby why?"
Ruby tersenyum jelas kegan bingung.
"Suapin"
"Hmm..okey Come here"
Kegan menyuapi Ruby dengan sendok yang ia gunakan tadi.
"Enak" ucap Ruby.
Kegan juga menyuapi untuk nya sendiri.
"Lagi"
Pria itu hanya menuruti nya, kegan menyuapi Ruby hingga lontong sayur milik nya habis sementara milik Ruby masih banyak.
"Mas..suapin lagi"
Kegan mengangguk mengambil lontong sayur milik Ruby ia bahkan hanya beberapa suapan karna semuannya Ruby memakan nya.
"Aaaa...aamm"
Ruby makan terus, kegan cukup senang karna kekasih nya itu tidak rewel lagi.
"want more?" Tanya kegan.
Kegan mengambil tissue untuk mengelap sisa makan di bibir Ruby.
"Mau ...mas bule boleh?" Ucap Ruby menggoda kegan.
Kegan tertawa renyah dia menarik tengkuk leher Ruby untuk ia mencium bibir itu tapi dengan cepat Ruby menghentikan tindakan kegan.
"Why baby?"
"Iii...mas banyak orang...malu" ciciti nya.
Kegan terkekeh dia melihat memang banyak orang di sana bahkan salah satu dari mereka memperhatikan.
"I'm sorry baby"
Tbc