DIA, BUNDAKU? [END]

By glomyna

207K 19.8K 2.7K

Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Se... More

CAST
🐟 01 🐟
🐟 02 🐟
🐟 03 🐟
🐟 04 🐟
🐟 05 🐟
🐟 06 🐟
🐟 07 🐟
🐟 08 🐟
🐟 09 🐟
🐟 10 🐟
🐟 11 🐟
🐟 12 🐟
🐟 13 🐟
🐟 14 🐟
🐟 15 🐟
🐟 16 🐟
🐟 18 🐟
🐟 19 🐟
🐟 20 🐟
🐟 21 🐟
🐟 22 🐟
🐟 23 🐟
🐟 24 🐟
🐟 25 🐟
🐟 26 🐟
🐟 27 🐟
🐟 28 🐟
🐟 29 🐟
🐟 30 🐟
🐟 31 🐟
🐟 32 🐟
🐟 33 🐟
🐟 34 🐟
🐟 35 🐟
Something That I Made
Mau Tanya
SPALL SPILL
Yay or Nay

🐟 17 🐟

5K 501 34
By glomyna

Tubuh mungil tersebut kini terbaring lemah di sebuah ranjang rumah sakit. Sang ibunda setia menemaninya di samping ranjang anaknya itu. Perasaannya sangat cemas karna takut akan terjadi hal yang tidak diinginkannya.

Bahkan ia memaksa untuk masuk ke dalam ruangan rawat walaupun dokter sudah memintanya untuk menunggu diluar.

Ia tidak ingin membiarkan anaknya sendirian dan ia ingin memastikan bahwa anaknya baik-baik saja.

"Bagaimana dok? Anak saya baik-baik aja kan?" Tanya Shani selaku bundanya Christy

Dokter pun tersenyum hangat kepadanya
"Anak ibu baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia hanya kekurangan asupan oksigen dan nutrisinya. Sebelumnya apa anak ibu di kurung dalam ruangan yang kedap udara?"

"I-iya benar dok" Jawab Shani

"Yasudah kalau begitu, beberapa menit kedepan pasien akan sadar. Saya permisi ya bu" Ucap sang dokter lalu beranjak meninggalkan ibu dan anak itu

Setelah dokter keluar, Veranda, Keynal, Gracio, dan Zee masuk ke dalam.

"Gimana ci?" Tanya mami ve yang berdiri disamping Shani

"Gapapa mam, dedek cuma kekurangan oksigen aja karna dia disekap diruangan kedap udara" Jawab Shani dengan suara pelan sambil mengusap pipi anaknya itu

Lalu pandangannya beralih menatap Gracio yang berdiri di sebrangnya.

"Kita tunda pernikahan kita dulu ya mas? Akuuu.. aku mau fokus dulu sama dedek" Ucap Shani

Gracio pun mengangguk paham dan tersenyum kepadanya.

"Iyaa. Aku ga akan maksa kamu juga ko, take your time for your baby. Aku siap nungguin kamu sampe bersedia untuk nikah sama aku"

"Makasih ya mas" Balas Shani dengan tersenyum juga

Lalu Shani menatap Zee yang sedang memandang sendu Christy di samping ranjang.

"Zee"

Zee mengangkat wajahnya dan menatap Shani di depannya.

"Tadi Zee minta bunda buat nikah sama papa kan karna pernikahan tadi gagal? Bunda minta maaf karna-"

"Iya bunda, Zee ngerti ko. Bunda pasti mau nikmatin waktu bunda sama dedek dulu kan. Dedek juga pasti masih shock sama kejadian ini. Bunda gausa minta maaf, oke" Ucap Zee memotong ucapan Shani yang belum selesai

Shani mengembangkan senyum hangatnya.

"Makasih sayang"

Lalu ia pun teringat tentang bagaimana Zee bisa menyelamatkan Christy.

"Oh iya kamu belum cerita sama bunda gimana bisa kamu sama temen-temen dedek berhasil nyelametin dedek"

Zee yang mendengar ucapan bunda Shani menarik nafas nya dalam-dalam dan menceritakan secara detail tentang dirinya bersama yang lain saat menyelamatkan Christy.

Flashback on

Zee yang niatnya akan berkunjung ke kantor Shani hanya untuk sekedar mengisi waktu kosongnya, mendadak tidak jadi masuk ke dalam ruangan Shani karna ia mendengar suara ribut didalam.

Namun, rasa penasarannya sangat tinggi. Ia pun mendekatkan dirinya ke pintu ruangan kerja Shani yang tidak tertutup. Ia bersembunyi di samping tembok dan mendengarkan papanya yang sedang marah-marah kepada calon bundanya itu.

"KAMU BISA NGERTI GASIH PERASAAN AKU SEKARANG GIMANA HAH? ANAK AKU MAS, ANAK AKU DISEKAP SAMPAI SEKARANG. JALAN SATU-SATUNYA SUPAYA DIA SELAMAT CUMA INI!! KENAPA KAMU SELALU NOLAK? KENAPA CIO?"

"PASTI ADA CARA LAIN SELAIN INI SHANI"

"APA??? APA CARANYA MAS? ANGEL ITU BUKAN CUMA DICULIK SAMA ANIN TAPI DIA JUGA KERJA SAMA DENGAN SEAN. KAMU MAU TAU KAN SIAPA SEAN? DIA, DIA ITU ANAK DARI MAFIA, CIO!"

Detak jantung Zee seakan-akan berhenti berdenyut mendengar itu semua. Ia menutup mulutnya tak percaya dengan mata yang tidak berkedip.

Ia juga mendengar calon bundanya yang terus memohon pada papanya untuk menikahi perempuan yang bernama Anin.

Sebelum ia ketauan karna sudah menguping, ia langsung beranjak pergi dari kantor Shani.

"Aku harus nyelametin dedek. Kasian bunda" Ucap Zee saat di dalam taksi

Sedetik kemudian ia berpikir, tidak mungkin dirinya hanya sendiri saja. Lalu dia pun menghubungi anak buah papanya agar mencari tau siapa saja teman-teman Christy yang dekat dengan Christy.

Tidak berselang lama anak buah dari papanya itu sudah mendapatkan nama-nama teman Christy.

Ting

Zee menerima sebuah kontak dari anak buah papanya.

"Ah ini dia" Gumamnya

Ia pun langsung saja menelfon nomor tersebut. Tidak membutuhkan waktu lama sambungan tersebut langsung dijawab oleh si penerima telfon.

"Halo.. Kenalin gue Zee, gue mau ngajak lo sama yang lainnya buat ketemuan. Ini soal Christy" Ucap Zee di telfon tersebut dengan nada serius dan to the point

"Christy? Lo siapanya? Kenapa dia? Ko lo kenal sama Christy?" Tanya Adel bertubi-tubi

"Nanti gue jelasin semuanya. Alamatnya udah gue kirim, kita ketemuan disana nanti sore. Jangan lupa ajak Olla, Jessi, dan Muthe. Bye"

Skip

Saat ini Zee sudah duduk berhadapan dengan mereka berempat. Mereka menatap Zee dengan ekspresi bertanya-tanya.

"Jadi tujuan lo ngajak kita ketemuan mau bahas apa? Kenapa lo bawa-bawa Christy?" Tanya Jessi

"Oke, sebelum itu mungkin gue jelasin dulu gue siapa. Nama gue Zee, gue calon anaknya bunda Shani dan Christy calon adik gue. Kenapa gue ngajak kalian ketemuan karna gue mau minta tolong sama kalian buat nyelametin Christy"

"Emangnya Christy kenapa ka?" Tanya Muthe

Zee sedikit memajukan kursinya

"Dari kemarin Christy ga masuk sekolah kan?" Tanya Zee

Mereka semua mengangguk bersamaan

"Kalian tau kenapa?" Tanya Zee lagi

"Kata tante Shani dia sakit" Jawab Adel

"Bukan, Christy itu sekarang lagi di sekap. Ga ada yang berani buat nyelametin dia karna yang nyulik dia itu seorang mafia. Tapi gue ga peduli sama itu, gue mau nyelametin adik gue. Nah karna ga mungkin gue ngelakuin sendiri jadi gue mau minta bantuan kalian. Kalau kalian keberatan juga gapapa ko gue ga maksa" Ucap Zee mengatakan tujuannya yang mengajak mereka untuk bekerja sama

Semuanya nampak berpikir sejenak sambil sesekali melirik ke arah Zee.

"Gue ikut" Ucap Olla

"Gue juga" Sahut Jessi

"Aku juga mau" Ucap Muthe

Tatapan Zee kini sepenuhnya menatap Adel yang belum mengeluarkan suaranya.

"Lo emang udah tau dimana lokasi Christy disekap? Gimana kita mau nyelametin kalau kita gatau tempatnya?" Tanya Adel

Benar juga apa yang dikatakan Adel, pikir Zee. Ia mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya beberapa kali.

"Kalo gitu nanti gue cari infonya. Setelah gue tau dimana, kita mulai rencana kita" Ujar Zee dengan tekad yang kuat

"Nanti gue ikut. Gue juga bakal minta anak buah bokap gue buat nyari infonya. Mereka sering ko ngurus hal beginian apalagi ada kaitannya sama mafia. Lo tenang aja kita pasti bantuin lo ko" Ucap Adel sambil menepuk pundak Zee

Zee meresponnya dengan tersenyum manis
"Thank's ya del"

"Yoi"

Setelah itu mereka pun hanya mengobrol santai hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Sudah dua hari dari pertemuan mereka, Zee belum juga menemui lokasi Christy berada. Padahal ia sudah berusaha mencari di berbagai tempat.

Adel pun sama sekali belum mengabarinya.

"Aku harus cari kemana lagi dek" Gumam Zee yang sedang duduk di balkon kamarnya ditemani langit malam yang sangat gelap

"Besok udah hari pernikahan papa sama si tante Anin-Anin itu lagi"

Saat ia sedang melamun, bunyi handphone nya terdengar dan membuatnya sedikit terkejut.

"Eh Adel" Ucap Zee saat melihat pesan di hpnya

Ia pun membuka nya. Isi pesan tersebut adalah Adel yang memberikan sebuah lokasi dan mengatakan bahwa disana Christy disekap.

"Akhirnyaaa ya tuhan" Ucap Zee sangat merasa bersyukur

Ia membalas pesan tersebut kalau mereka harus menjalankan rencananya besok.

Keesokan harinya, Zee menemui mereka disatu titik kumpul.

Zee juga sudah menelfon polisi yang akan menemani mereka menuju ke lokasi yang sudah Adel berikan. Ia pun sudah memberi informasi kepada polisi yang lain bahwa Anin ada di lokasi berbeda dan polisi itu pun segera menuju kesana.

"Kata anak buah bokap gue jam segini orang yang nyekap Christy lagi ga ada ditempat jadi kita lebih mudah buat bebasin Christy" Ucap Adel saat mereka sedang berkumpul di depan mobilnya

"Oke bagus. Sekarang kita kesana jangan buang-buang waktu" Ucap Zee dan langsung masuk ke dalam mobilnya

Zee hanya seorang diri, sedangkan Muthe, Olla, dan Jessi berada di mobil Adel.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, mereka pun sampai. Zee dan Adel memarkirkan mobilnya agak jauh dari lokasi tersebut. Disana juga ada mobil polisi yang sudah menunggu mereka.

Zee menghampiri polisi tersebut

"Pak, nanti biar kami saja yang masuk ke dalam. Bapak berjaga-jaga aja di luar karna pelakunya tidak ada di lokasi, jika nanti dia datang bapak bisa langsung menangkapnya dengan menjebak dia sesuai yang sudah saya sampaikan kepada bapak tadi di telfon" Ujar Zee yang berhadapan dengan polisi-polisi tersebut

"Baik kalau begitu, mari kita kesana" Balas pak polisi yang lebih dulu berjalan di depan mereka

Mereka pun langsung masuk ke dalam bangunan tersebut, sedangkan para polisi berjaga di depan rumah itu dengan bersembunyi.

Rumah tersebut memang tidak dijaga oleh orang lain selain Sean dan Anin. Hanya mereka berdua yang tau lokasi tersebut. Maka dari itu Zee dan yang lainnya tidak susah untuk masuk kesana karna tidak ada penghalang apapun.

"Kita mencar aja ya biar cepet ketemu dan bisa bawa Christy sebelum orang itu datang" Ucap Zee saat sudah di dalam rumah itu

"Jangan deh, Adel lo sama Muthe berdua terus Jessi sama Olla juga barengan aja. Gue sendiri gapapa ko. Kalo udah nemuin Christy jangan lupa buat info lewat ht yang udah kita pegang masing-masing, paham?" Lanjut Zee dengan menatap mereka serius

Mereka mengangguk paham. Setelah itu mereka langsung memulai aksinya dengan mencari Christy disemua ruangan yang ada disana.

"Ck, dimana sih. Semua ruangan udah gue buka tapi ga nemuin dedek sama sekali" Kesal Zee dengan menyurai rambutnya secara kasar

Ia pun tak sengaja melirik ke arah samping taman belakang rumah tersebut.

Dahinya mengerut bingung saat ia melihat ada tangga yang mengarah ke bawah tanah. Dengan langkah perlahan Zee menghampiri tangga tersebut dan mulai menuruninya.

"Uhukk.. uhukk" Karna banyak sekali debu membuat Zee kesusahan untuk bernafas dan dadanya terasa sesak. Namun, ia tetap melanjutkan langkahnya.

Lalu ia melihat ada sebuah pintu disana. Saat ia mencoba untuk membukanya ternyata pintu tersebut terkunci.

Dengan mengambil ancang-ancang, Zee mendobrak pintu tersebut dengan kencang.

"Aakkhh" Ringisnya saat merasakan sakit dibagian bahunya

Ia pun mencoba lagi dengan menggunakan kakinya

BRRRAAKK

Akhirnya ia berhasil mendrobrak pintu tersebut. Dengan memegangi sebelah bahunya, Zee masuk ke dalam dan menelitinya perlahan.

Seketika matanya membulat sempurna saat ia melihat adiknya yang diikat di sebuah kursi dengan kondisi yang sudah berantakan.

"Dedek!" Pekik Zee lalu melangkah cepat mendekatinya

Zee mengangkat wajah Christy dengan menangkup kedua pipinya dan menyurai rambut Christy yang menutupi wajah adiknya itu.

"Dedek, heii.. bangun dek. Christy" Ucap Zee dengan menepuk-nepuk pipi Christy

Perlahan mata itu terbuka dan menatap Zee dengan sayu.

"K-ka Zee" Ucap Christy pelan sekali

"Iya ini ka Zee.. Ayo kita pergi dari sini" Ucap Zee sambil membuka ikatan tali di tangan dan kaki Christy

Zee menggendong tubuh Christy dengan sekuat tenaga dan melangkah cepat untuk segera pergi dari sana.

Tak lupa ia juga mengabari yang lainnya kalau Christy sudah bersamanya.

Saat mereka sudah bertemu kembali dan akan keluar dari rumah tersebut mereka mendengar suara polisi.

"Jangan bergerak!" Ucap polisi dengan lantang sambil menodongkan pistol ke arah Sean yang hendak membuka pintu rumah itu

Adel mengintipnya dari jendela. Polisi tersebut mendekati Sean dengan masih menodongkan pistolnya dan polisi satunya lagi mendekati Sean lalu memborgol kedua tangannya ke depan.

"Anda harus ikut kami ke kantor polisi" Ucap polisi tersebut kepada Sean dengan memegang tangan Sean dan  salah satu bahunya

Sean tidak berbicara apapun karna tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Polisi itu pun membawa Sean pergi ke mobilnya.

Adel beserta yang lainnya keluar dari dalam dan menemui salah satu polisi yang masih belum beranjak pergi.

"Terimakasih banyak pak sudah membantu kami dalam penyelamatan adik saya ini" Ucap Zee yang masih menahan tubuh Christy di gendongannya

"Sama-sama. Kami juga berterimakasih kepada kalian karna sudah membantu kami dalam menangkap si pelaku yang sudah menjadi target kami dari lama" Balas polisi tersebut dengan ramah

"Kalau begitu saya permisi. Kalian hati-hati dijalan" Sambungnya dan pergi meninggalkan mereka

"Ka Zee, aku mau ketemu bunda" Ucap Christy dengan kondisinya yang lemah

Zee mengangguk menatap Christy
"Iyaa kita ketemu bunda sekarang"

Mereka pun masuk ke dalam mobil dan melajukannya meninggalkan tempat itu.

Flashback off

Shani beserta yang lainnya merasa tercengang sekaligus bangga dengan keberanian Zee dan teman-teman Christy.

"Yaa jadi gitu bun, pah, opa, oma" Ucap Zee yang sudah menyelesaikan ceritanya

Gracio yang berdiri di samping anaknya merangkul bahu Zee dengan mengusapnya lembut.

"Anak papa hebat" Ucap Gracio seraya tersenyum kepada Zee

Zee pun membalasnya dengan tersenyum juga.

"Terimakasih banyak sayang. Mungkin kalau kamu ga ngelakuin itu sama temen-temen dedek sampai sekarang bunda masih belum bisa ketemu dedek" Ucap Shani memandang Zee

"Bun, ga perlu bilang terimakasih. Aku ngelakuin ini karna aku juga sayang sama dedek. Aku mau jadi kaka yang baik dan berguna buat dia dan ini salah satu bukti aku kalau aku beneran sayang sama dedek" Balas Zee dengan sangat tulus

Semuanya pun tersenyum bahagia mendengar penuturan Zee.

"Eeungh.." Lenguh Christy yang mulai sadar dari pingsannya

Kedua matanya mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang menusuk matanya.

Orang yang pertama dia lihat adalah Shani, bundanya.

"Hei, no no ga boleh nangis. Dedek udah aman ko, dedek udah sama bunda, opa, oma, om cio, sama ka Zee" Ucap Shani mengelus lembut pipi anaknya saat melihat kedua mata Christy berkaca-kaca

Christy menoleh ke arah Zee yang sedang menatapnya dengan tersenyum manis

"Ka Zee, makasih yaa" Ucap Christy

Zee mengangguk
"Sama-sama dedek gemes" Balas Zee dengan mencubit pelan pipi Christy

"Bunda, boleh minta tolong ambilin minum?" Ucap Christy dengan menatap Shani

"Iya boleh sayang"

Shani pun mengambil segelas air putih diatas nakas lalu mengarahkan sedotan tersebut ke mulut anaknya.

Veranda mengajak mereka untuk meninggalkan Shani dan Christy berdua di ruangan itu.

"Bunda boleh boboan disamping dedek ga?" Ucap Shani

Christy pun mengangguk lucu dan menggeser tubuhnya memberikan tempat untuk bundanya.

Shani memiringkan badannya dan juga memiringkan badan anaknya agar menghadap padanya. Ia sedikit mengangkat kepala anaknya agar berada di atas lengannya.

Christy menunggu Shani yang sedang membuka kancing baju atasnya.

"Haus ya, hm?" Ucap Shani mengelus pipi Christy yang sudah menyedot asinya

Christy hanya mengedipkan kedua matanya ke arah Shani dengan aktif menyedot asi tersebut.

--------------------------------------------------------------

Diperjalanan menuju ke kantor polisi, Sean tiba-tiba memberontak di dalam mobil polisi. Itu membuat polisi yang sedang menyetir menjadi tidak stabil dan ugal-ugalan.

Polisi lainnya sudah tak sadarkan diri di kursi mobil dan hanya tersisa polisi yang sedang menyetir saja.

Sean merebut paksa kendali stir tersebut namun, polisi itu tidak membiarkannya.

Karna kekacauan di dalam mobil tersebut dan membuat polisi tidak bisa fokus menatap jalan, mereka tidak menyadari bahwa lampu merah sudah menyala dan pada akhirnya tronton yang sedang melaju sangat kencang dari samping menghantam mobil tersebut hingga hancur.

Para polisi dan Sean yang ada di mobil itu tewas dengan kondisi yang mengenaskan.

Sebagai informasi, Sean adalah satu-satunya keluarga yang tersisa dari keluarga mafia Anzalion. Kedua orang tuanya belum lama ini sudah meninggal akibat kecelakaan pesawat saat mereka kabur meninggalkan Indonesia. Sean satu-satunya yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Namun, kini dirinya pun menyusul mereka dalam kejadian yang sangat tak terduga.







TBC

Weedehh, gimana nich?
Sudah siapkah membaca part so sweet dari bunda dan anaknya itu? Atau malah siap membaca konflik dari cerita ini?? wkwkwk

Babaii see you!!!

Tap untuk vote ☆

Continue Reading

You'll Also Like

Adek Gege By acimj

Short Story

45.4K 2.3K 19
" Bundaaa.. basahh.. " Ucapnya sambil menunduk, dengan muka berkaca-kaca. "Ngga papa sayang, ganti dulu yuk.. " Ucap sang bunda. ⚠️Cerita ngga jelas...
17.2K 1.6K 20
Menceritakan tentang Shani dan Bara yang terpisah lama dan dipertemukan kembali oleh semesta. Aku mohon sama kamu, tetap disini. Jangan Pergi- Shani ...
4.7K 666 7
Jareth itu posesif, keras, galak, big boy, agresif, death glare, black dan cinta sama Loly. Disandingin sama Loly. Cewe lucu, imut, cimol, bulet, pin...
22.4K 1.9K 43
(Belum revisi) Pertemuan antar insan yang terpisah lama dan dipertemukan kembali pada saat beranjak dewasa. Selanjutnya bisa kalian baca sendiri dan...