MAS BULE ~ BL

By HidupMati0

1.3M 103K 3.5K

"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi... More

01
02
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32 🔞
33
34
35
36
37
38
39 🔞
40
41
42
43
44
45
BONUS CHAPTER ✨
46 : SEASON 2
47 : SEASON 2
48 : SEASON 2
49 : SEASON 2
50 : SEASON 2
51: SEASON 2
52 : SEASON 2
53: SEASON 2
54: SEASON 2
55 : SEASON 2
56: SEASON 2
57: SEASON 2
58 : SEASON 2
59 : SEASON 2
60 : SEASON 2
61 : SEASON 2
62 : SEASON 2
63 : SEASON 2
64 : SEASON 2
65 : SEASON 2
66 : SEASON 2
67 : SEASON 2
68 : SEASON 2
69 : SEASON 2
70 : SEASON 2
71 : SEASON 2
72: SEASON 2
73: SEASON 2
74: SEASON 2
75: SEASON 2
76 : SEASON 2
77 : SEASON 2
78 : SEASON 2
79 : SEASON 2
80 : SEASON 2
81 : SEASON 2
82 : SEASON 2
83 : SEASON
84 : SEASON 2
85 : SEASON 2
86 : SEASON 2
87 : SEASON 2
88 : SEASON 2
89 : SEASON 2
90 : SEASON 2
91 : SEASON 2
92 : SEASON 2
93 : SEASON 2
94 : SEASON 2
95 : SEASON 2
96 : SEASON 2
97 : SEASON 2
98 : SEASON 2
99 : khusus visual karakter
100 : SEASON 2
101 : SEASON 2
102 : SEASON 2
103 : SEASON 2
104 : SEASON 2
105 : SEASON 2
106 : SEASON 2
107 : SEASON 2
108 : SEASON 2
109 : SEASON 2
110 : SEASON 2
111 : SEASON 2
112 : SEASON 2
113 : SEASON 2
114 : SEASON 2
115 : SEASON 2
116 : SEASON 2

03

37.6K 2.4K 53
By HidupMati0

Happy reading

Pagi hari tiba dengan mengenakan baju kemeja dan celana jeans Ruby siap untuk pergi ke kampus.

"Ruby??" Panggil Clarissa.

Sang pemilik nama pun segera keluar dari kamar setelah ia mengambil tas nya.

"Udah siap kok, mah"

Clarissa di dapur sedang menyiapkan bekal untuk anak nya.

"Itu Doni udah nungguin kamu di depan" ucap Clarissa.

Doni itu teman satu kampus dengan Ruby, walaupun beda jurusan mereka sudah berteman sejak zaman SMA dulu.

"Oh,iya bentar ya Don" ucap Ruby saat melihat punggung teman nya duduk di ambang pintu.

Sedangkan teman nya hanya menunjukkan jempol tangan nya.

"Ini, bekal nya jangan lupa makan siang nanti"

Ruby menggangguk kecil, setelah mengambil bekal nya dia mencium punggung tangan sang ibu.

"Berangkat ya mah"

Clarissa menggangguk kecil ia tersenyum kecil.

"Siapa sangka anak yang dulu nya cengeng sekarang sudah besar" ucap nya.

Clarissa sudah lama menjadi janda saat umur Ruby 5 tahun ayah Ruby meninggal kan mereka lari entah kemana.

Ruby sampai di depan pintu.

"Sorry ya lama" ucap Ruby.

Doni hanya mengangguk kecil, doni naik duluan ke atas motor nya setelah itu ia membantu Ruby naik di belakang nya.

Ruby tidak membawa motor nya ke kampus karna melewati jalan besar yang banyak polisi di sana, motor Ruby pajak nya sudah mati dan hanya bisa di bawa tidak jauh dari rumah atau hanya jalan-jalan yang kecil jauh dari polisi lalu lintas.

"Pakai helm nya" ucap Doni dia sudah mengenakan helm.

"Iya"

Doni belum jalan karna Melihat yang di belakang nya siap apa belum.

"Sudah?" Tanya Doni.

"Udah kok"

"Pegangan"

"Sudah"

Ruby memeluk perut Doni, karna emang sudah biasa nya kalau tidak Doni tidak akan mau menjalankan motor nya.

Brumm...

Motor nya berjalan meninggalkan kawan rumah Ruby.

10 menit kemudian

Motor Doni berhenti di lampu merah, dia melirik ke arah kaca spion motor untuk melihat Ruby di belakang nya.

"Cantik" batin Doni.

Hari cukup panas Ruby mengibas-ngibas kan tangan nya ke arah wajah nya yang di balik helm.

"Panas?" Tanya Doni.

"Iya"

Seperti biasa ibu kota sangat panas, Doni bergeser kan motor nya ke arah pohon rindang dekat jalan raya.

"Uhhh... akhirnya" ucap Ruby.

Doni terkekeh kecil.

Mobi di samping mereka salah satu nya membuka kaca.

"Hey" sapa seseorang di dalam mobil.

Doni berserta Ruby melihat ke arah sumber suara.

"Lah, bule yang kemarin" batin Ruby.

Itu benar di sana kegan menatap ke arah nya tersenyum.

"where are you going?" (Kamu mau ke mana?) Tanya kegan.

Di tempat pengemudi itu Zaky dia menatap ke arah jalan saja.

"Am...amm...go..Campus" ucap Ruby.

Kegan menggangguk kecil dia begitu senang bertemu lagi dengan Ruby, pemuda yang cukup ceroboh bagi nya.

Lampu sudah berubah menjadi hijau dengan cepat Doni yang tadi diam saja langsung menancapkan gas nya membuat Ruby memeluk nya erat-erat.

"Aaaaa....Doni pelan-pelan!!" Teriak Ruby.

Kegan melihat nya cukup kesal dia tidak bisa banyak berbicara dengan pemuda itu.

"damn!!" (Sialan!!)

"why you angry?" (Mengapa kamu marah?" Celetuk Zaky di samping kegan.

"Nothing" (tidak ada)

"You like that boy?" (Kamu menyukai pemuda itu?) Tanya Zaky.

Kegan menggeleng kan kepala nya.

"otherwise why are you angry?" (Jika tidak mengapa kamu marah?) Tanya Zaky lagi.

"I am not angry" (aku tidak marah)

Kegan membuang muka nya, dia masih menatap kepergian Ruby yang seperti baginya di bawa lari.

Cittt...

Sebuah motor yang cukup keren berwarna hitam itu berhenti di parkiran khusus motor di kampus.

"Kenapa sih Don, tiba-tiba ngegas gitu" kesal Ruby.

Ruby turun dari motor Doni dia kesal sekali dengan pria yang umur nya lebih tua dari nya.

"Kita hampir telat" ucap Doni.

Ruby berdecak kesal, dia membuka helmnya secara kasar tapi tidak bisa.

"Pelan-pelan" ucap Doni.

Doni membantu Ruby membuka helm nya, wajah pemuda itu cemberut menatap nya.

"Sial, dia imut sekali" batin Doni.

Doni melepaskan helm nya, setelah itu Ruby berjalan pergi.

"Tunggu" ucap Doni mengejar Ruby di belakang nya.

"Buat apa?"

Ruby terus berjalan sampai ia di cengkal oleh Doni.

"Bareng" ucap Doni.

"Kelas kita kan beda, gua di atas Lo di bawah" ucap Ruby.

"Tapi masih bisa bareng" ucap nya.

Mereka berjalan beriringan.

"By the way yang tadi siapa?" Tanya Doni.

"Yang mana?" Tanya Ruby.

"Yang ta-"

"Selamat pagi!!" Panggilan seorang pemuda yang merupakan teman mereka juga.

Mereka berdua menoleh kebelakang dia pemuda yang cukup memiliki wajah yang imut nama nya Julian.

"Ian" celetuk Ruby.

Julian tersenyum ke arah mereka.

"Baru sampai Ian?" Tanya Ruby.

"Iya"

"Pagi kak Doni" ucap Julian menyapa nya.

Julian umur nya di bawah Doni satu tahun, sementara dengan Ruby dia lebih tua.

Doni hanya berdehem saja, dia kesal sebenarnya dia mau menanyakan sesuatu kepada Ruby tapi tidak jadi karna julian anak yang cukup kepo dan ember mulut nya dia tidak mau membahas hal seperti itu lagi.

Mereka berjalan bertiga, Julian satu jurusan dengan Doni.

"Kak Doni sudah sarapan?" Tanya Julian.

Doni berjalan cepat dia malas melayani remaja itu.

"Gua nggak di tanya nih Ian?" Celetuk Ruby.

Julian cukup sedih karna Doni tidak membalas nya, tapi dia melihat ke arah Ruby cukup membuat nya merasa sedikit lega.

"Ruby udah sarapan?"

"Belum"

"Kita sarapan yuk" ajakan Julian.

"Nanti lah ya, sekalian makan siang"

Julian menggangguk kecil, mereka berpisah karna kelas Julian di atas bersama Doni.

"Semangat kuliah nya Ruby"

Ruby menggangguk mendengar Julian di atas anak tangga.

Sementara Doni melirik ke arah Ruby yang tersenyum ke arah mereka.

"Okey, kalian juga ya"

Setelah itu Ruby pergi, menghilang dari penglihatan mereka.

"Kak Doni nungguin Ian ya?" Ucap Julian membuat Doni pecah dari lamunannya.

Doni melangkah pergi.

"Kak tunggu"

Julian mengejar Doni yang berjalan cepat di depan nya.

"Kak Doni langkah nya cepat banget" keluh nya.

Mereka sampai di kesal, Doni segera duduk sementara di samping nya itu Julian.

"Ka-"

"Diam!!" Tegas Doni dia sedang tidak mau di ganggu.

"Oke"

Julian terdiam tapi ia melirik ke arah Doni yang kini sedang menatap ke arah ponsel nya sendiri.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 102K 44
•Obsession Series• Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...
683K 49K 44
Apa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya c...
1.4M 141K 47
Seorang pria muda di bawa ke dunia bawah, dunia para iblis. Bagaimana bisa? itu karena kecerobohannya sendiri, atau mungkin... takdir? ⚠️ Cerita ini...
571K 42.6K 37
Tara Montenegro sangat terkejut saat melihat dirinya di dalam cermin, penampilannya berubah kembali menjadi seorang pemuda berusia tujuh belas tahun...