Happy reading
Citttt...
Motor nya berhenti di depan rumah makan, Clarissa memiliki sebuah rumah makan yang cukup terkenal menjual kan makanan khas makanan Indonesia dan harga nya murah meriah.
Tadi Clarissa ke pasar untuk mencukupi bumbu dan bahan untuk besok ia masak, untung nya Clarissa sudah memiliki banyak karyawan membantu nya.
Ruby sedang membenarkan rambut nya yang sedikit acak-acakan karna helm.
"Harus nya gua nggak pakek helm tadi" keluh nya.
"Udah nggak usah ngeluh" ucap Clarissa.
"Ehh...buk bos sudah datang" ucap salah satu karyawan di sana dia seorang wanita yang umur nya hampir sama dengan Clarissa.
"Hai, bik" sapa Ruby.
Ruby terkenal anak yang ramah kepada siapapun, karna memang sifat nya seperti itu.
"Hai den, nggak kuliah hari ini?"
"Nggak bik, jadi hari ini bisa bantu mama di sini" ucap nya.
"Bagus seperti itu den, berbakti kepada orang tua" ucap nya.
"Heleh, kalau tak di bangunin mana mau dia"celetuk Clarissa sambil berjalan masuk ke dalam.
Rumah makan itu selalu ramai yang datang, apalagi makan siang bagi para pekerja bangun dan juga lain-lain nya selalu datang karna di sana murah.
Ruby masuk ke dalam dia lapar sejak pagi belum makan.
"Mah, lapar"
"Nanti dulu mamah sibuk, kamu ambil sendiri"
Ruby menggangguk kecil berjalan ke depan, mau mengambil makanan yang ia suka makan.
Di sana berbagai macam masakan, ada ayam bakar,ayam goreng,semur jengkol dan masih banyak lagi.
"Wah, ini yang gua inginkan" ucap nya.
Saat Ruby mengambil beberapa makan tidak lupa kuah nya, ia berjalan menuju tempat duduk.
Brak...
"Aduhh...."
Lagi-lagi Ruby menabrak seseorang di depan nya, piring nya jatuh ke lantai dan makanan itu tumpah di baju orang di depan nya.
"Eh, maaf-maaf" ucap Ruby.
Ruby ingin marah tapi semua mata di sana tertuju pada nya yang tidak melihat-lihat dulu.
"You?" (Kamu)
Ruby mendongak melihat nya, itu benar bule itu lagi di depan nya ini sudah kedua kali mereka bertabrakan.
"Eh, Lo lagi"
Ruby melihat bekas kuah tumpah pada dada pria itu.
"Sorry, Sorry, gua nggak sengaja" ucap Ruby.
Ruby mengambil tisu untuk mengelap sisa makanan di dada pria itu.
"It's okay" (Tidak apa-apa)
"Ruby"
Panggil Clarissa kepada anak nya.
"Kamu buat apa lagi?!!"
"Ini mah, nggak sengaja" ucap Ruby.
Clarissa bisa lihat piring nya tumpah ke lantai.
"Kamu ini ceroboh sekali, sudah beres kan itu!!" Ucap Clarissa sedikit kesal.
Pria bule yang di hadapan nya menjadi khawatir karena melihat pemuda di depan nya di marahi.
"It's nothing, he's not wrong" (ini bukan apa-apa,dia tidak salah) jelas nya menggunakan bahasa Inggris.
Clarissa yang tidak mengerti hanya kebingungan dia tidak paham bahasa Inggris.
"Ah..yes ..yes..."
Teman yang di samping si bule itu menghela nafas panjang.
"Bu, dia bilang bukan apa-apa, anak nya tidak salah" jelas pria itu yang tidak lain adalah warga lokal.
Sedangkan Clarissa menggangguk pelan.
"Mau makan, saya kasih gratis karna anak saya buat baju bule basah"
Si teman bule itu tersenyum lebar siapa yang menolak gratis nya.
"Ruby anak saya yang akan melayani kalian" ucap Carissa.
Sedangkan Ruby baru saja selesai membersihkan tumpahan di lantai kini hanya parah saja.
"Ruby?" Beo si bule.
Clarissa menatap nya, dia menggangguk kecil kalau itu benar nama anak nya.
"Nama anak saya Ruby"
Bule menoleh ke teman nya untuk di terjemahkan.
"He's name is ruby" (nama anak nya Ruby) jelas pria itu.
Bule itu mengangguk mendekati ke arah Ruby yang memegang sapu.
"My name is Kegan Grethania" (nama ku kegan Grethania) jelas nya sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan.
Ruby menyambut tangan nya, dia melirik ke arah Clarissa yang menggangguk kecil.
"R-Ruby"
"His hands are soft" (tangan nya lembut)
Kegan merasakan tangan kecil di telapak tangan nya.
Setelah itu ia melepaskan nya, melirik ke arah teman nya untuk memperkenalkan diri.
"I'm coming too?" (Aku ikutan juga?)
Kegan menggangguk kecil mengiyakan.
"Kalau aku Zaky Yandra" ucap nya.
"Yandra?" Beo Ruby.
Ruby seperti pernah mendengar nama yang tidak asing bagi nya.
"Kamu kenal?" Tanya Zaky.
Ruby menggeleng kan kepala nya.
"Nggak kak, cuman nggak asing aja"
Zaky menggangguk sebagai balasannya.
"Ayo lah duduk, kita makan aku sudah lapar"
Kegan mengangguk sambil berjalan duduk.
"Jadi mau pesan apa?" Tanya Ruby sambil membawa buku catatan kecil.
"What do you want to order, Kegan?" (Kamu mau pesan apa, kegan?)
Ruby melihat mereka yang berdialog bahasa Inggris.
"Keren banget ya bisa bahasa Inggris" batin nya.
"I just want to order noodles" (saya mau pesan mie saja)
Ruby yang diam tidak mengerti apa yang di katakan oleh kegan dia bingung.
"Dia pesan mie aja, kalau aku pesan satu mie ayam bakso"
Ruby mengangguk mencatat pesanannya.
"Tunggu sebentar ya"
Setelah itu Ruby pergi, kegan memperhatikan kepergian Ruby.
Zaky melihat nya dia menyenggol bahu teman nya itu.
"What do you see?" (Apa yang kamu lihat?)
Sedangkan kegan hanya menggeleng kan kepala nya, padahal dia sedang melirik Ruby yang sibuk di sana.
5 menit
Ruby datang dengan makanan dia menyediakan di depan mereka.
"Thank you" (makasih) ucap kegan.
Ruby tersenyum sebagai balasan nya.
"You don't eat with us?" (Kamu tidak makan bersama kami?) Tanya kegan menatap ke arah Ruby.
Zaky yang asik makan terpaksa menjadi terjemahan mereka.
"Dia nanya kamu tidak makan sama kami?" Jawab Zaky.
"Emm... nggak makasih" ucap Ruby.
Kegan menatap ke teman nya, Zaky meletakkan sendok nya dia baru makan beberapa suap.
"he said he didn't want to" (dia bilang tidak mau) jawab Zaky.
Ruby berjalan pergi tapi baru satu langkah tangan nya di cengkeraman oleh kegan.
"Why?" (Kenapa?) Tanya kegan kepada Ruby.
Ruby bingung dia mau jawab apa, dia tau itu arti nya apa tapi dia mau menjawab bahasa Inggris tapi tidak tau mau bilang apa.
"I...no Hungry"
"Uhukk...."
Zaky tersedak mie, dia cepat-cepat mengambil air minum untuk ia minum.
"You're fine bro?" (Kamu baik-baik saja teman?) Tanya kegan kepada teman nya itu.
"I'm okay" (aku okey) jawab Zaky.
"Gua kek nya salah ngomong ya" gumam Ruby.
Karna malu dia pergi begitu saja, kegan yang tadi nya menatap ke arah teman nya kembali ke arah Ruby yang kini sudah tidak ada.
"Where is he?" (Di mana dia?) Tanya kegan.
Zaky yang melihat sana sini hanya menaiki bahu nya mengganggap nya tidak ada.
Tbc