DIA, BUNDAKU? [END]

By glomyna

215K 20K 2.7K

Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Se... More

CAST
🐟 01 🐟
🐟 02 🐟
🐟 03 🐟
🐟 04 🐟
🐟 05 🐟
🐟 06 🐟
🐟 07 🐟
🐟 08 🐟
🐟 10 🐟
🐟 11 🐟
🐟 12 🐟
🐟 13 🐟
🐟 14 🐟
🐟 15 🐟
🐟 16 🐟
🐟 17 🐟
🐟 18 🐟
🐟 19 🐟
🐟 20 🐟
🐟 21 🐟
🐟 22 🐟
🐟 23 🐟
🐟 24 🐟
🐟 25 🐟
🐟 26 🐟
🐟 27 🐟
🐟 28 🐟
🐟 29 🐟
🐟 30 🐟
🐟 31 🐟
🐟 32 🐟
🐟 33 🐟
🐟 34 🐟
🐟 35 🐟
Something That I Made
Mau Tanya
SPALL SPILL
Yay or Nay

🐟 09 🐟

6K 505 41
By glomyna

Di kediaman Natio Family

Baru saja Shani memarkirkan mobilnya di depan rumah, notif pesan dari Gracio masuk ke handphonenya. Mami dan anaknya sudah duluan masuk ke dalam rumah.

Shani membuka roomchat nya dengan Gracio untuk membaca pesan tersebut.

Ternyata kekasihnya itu mengajaknya untuk dinner karna Zee sudah berada di Jakarta dan ingin bertemu dengannya. Shani ragu untuk mengiyakan ajakan Gracio karna baru saja dirinya berdamai dengan Christy.

"Aduh gimana ya. Lagian mas Gracio ini kayak ga ngasih jeda banget si" Gumamnya

Ia pun keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah menyusul anaknya yang sudah berada di kamar.

Kamar Shani

Christy sudah berganti pakaian dengan baju tidurnya. Ia berjalan ke kasur sambil mengusap matanya yang memang sudah mengantuk.

"Dedek mau langsung bobo?" Tanya Shani

Christy mengangguk sambil menaiki kasur
"Iya bunda"

Shani pun menarik selimut untuk menutupi tubuh anaknya. Sepertinya Christy kelelahan karna ia langsung memejamkan matanya.

Setelah itu Shani pun membersihkan dirinya sendiri untuk segera bertemu dengan kekasihnya dan calon anak tirinya itu.

Saat Shani sedang berdandan, anaknya bangun dan melihat dirinya dengan pakaian rapih.

Christy bangun dari posisi tidurnya dan duduk di atas kasur sambil menatap bundanya yang berdandan di depan cermin.

"Bunda mau kemana?" Tanya Christy

Shani pun sedikit terkejut dan langsung menoleh ke belakang. Ia bingung harus menjawab apa.

"Eee.. B-bunda.. bunda mau keee.. bunda mau ketemuan sama temen bunda sebentar sayang" Jawab Shani yang berpikir mencari alasan

"Temen bunda siapa?"

"..."

"Cowo atau cewe?"

"..."

"Siapa? Om cio?" Tebak Christy

Shani pun langsung bangkit berdiri dan menghampiri anaknya.

"Dee-"

"Kalo mau ketemuan sama dia kenapa ga jujur aja bunda?"

"Iyaa maaf, tapi kalo dedek ga izinin bunda gajadi pergi. Bunda ganti baju lagi ya" Ucap Shani dengan menatap Christy

Saat ia hendak berdiri, anaknya menahan tangannya.

"Gausa bun, it's okay kalo bunda mau ketemuan. Aku ga ngelarang ko" Ucap Christy

"Bunda hati-hati dijalan yaa.. Aku tidur duluan" Lanjut Christy dengan merebahkan dirinya kembali membelakangi Shani

Namun Shani malah ikut berbaring disebelahnya dan memeluknya dari belakang. Shani menenggelamkan wajahnya di leher belakang Christy.

"Bundaa.."

"Apa? Bunda mau sama dedek disini" Ucap Shani

"Kasian om cio pasti nungguin bunda"

Shani menggeleng kuat di belakangnya.
Lalu cukup lama mereka dalam suasana hening dengan Shani yang tidak melepas pelukannya sama sekali.

"Om cio ngajak bunda dinner karna anaknya yang baru pulang kesini mau ketemu bunda" Lirih Shani yang di dengar jelas oleh telinga Christy

Christy tersenyum hambar mendengarnya, ia melepaskan tangan Shani yang melingkar di pinggangnya dengan perlahan.

"Pergi bunda, mereka udah nungguin" Ucap Christy seperti menahan tangisnya

Shani tidak menurutinya, bahkan ia kembali memeluk Christy dengan sangat erat.

"Nggaa.. Bunda ga akan pergi. Bunda mau disini sama dedek hikss.. Jangan paksa bunda kalau sebenarnya kamu ga izinin bunda buat ketemu mereka sayang" Balas Shani dengan isak tangisnya di leher Christy

Christy juga sudah menangis hingga membasahi bantalnya. Ia melepas paksa tangan bundanya yang erat memeluknya dari belakang.

"Nggaaaa" Ucap Shani saat anaknya terus memaksa agar tangannya menjauh dari pinggangnya

"Sttoopp" Ucap Shani lagi saat Christy mulai berontak

"Hikkss...hikss.. hikss.." Christy menangis deras

Christy pun bangkit dari tidurnya dan ingin turun dari kasur. Tapi karna pelukan Shani yang sangat kuat, Shani pun menariknya dan mendudukan Christy dipangkuannya.

Shani menenangkan Christy sambil mengecup pelipisnya berkali-kali. Dirinya sendiri juga belum berhenti menangis karna ia sangat lemah melihat anaknya menangis seperti ini.

"Lepasin bunda hikss.." Ucap Christy

Shani tidak menjawab tapi semakin menguatkan dekapannya.

"Bunda ga pernah bilang sama aku hikkss hikss.. kalo om cio juga punya anak. Gimana aku bisa menerima 2 orang baru hikss.. di hidup aku dalam waktu bersamaan bunda" Lirih Christy yang mulai tenang

"Maaf" Hanya itu yang keluar dari mulut Shani

"Adanya om cio udah bikin aku takut nantinya sayang bunda ke aku jadi terbagi. Terus sekarang bunda bilang anaknya om cio baru pulang dan mau ketemu bunda. Itu artinya aku akan punya saudara. Aku bukan anak bunda satu-satunya lagi. Bunda harus menyayangi anaknya om cio juga, sudah seharusnya. Tapi ketakutan aku jadi bertambah bunda"

"Bunda ga akan membagi rasa sayang bunda ke kamu dedek apalagi sampai menguranginya. Kenapa dede berpikir seperti itu? Kamu cinta bunda satu-satunya. Bunda akan tetap sama dengan bunda yang kamu kenal" Ucap Shani dengan tulus

Setelah cukup lama saling diam, Shani mengangkat Christy ke dalam gendongannya.

"Dedek ikut bunda ya" Ucap Shani

Christy mengangguk saja walaupun rasanya berat sekali.

Setelah itu Shani pun mengganti baju anaknya. Sekaligus dirinya juga sedikit re-touch up dadanannya.

Seusai dengan urusannya itu mereka langsung pergi menuju lokasi yang sudah dikirimkan oleh Gracio.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja kini keduanya sudah sampai di lokasi tersebut.

Shani menggendong Christy masuk ke dalam. Kenapa di gendong? Karna permintaan Shani sendiri

"Shani" Panggil Gracio saat melihat Shani

Shani pun tersenyum dan melangkahkan kakinya ke arah Gracio.

"Maaf yaa aku kelamaan" Ucap Shani di hadapan Gracio dan anaknya, Zee

"Gapapa Shan kita juga belum lama ko nyampenya. Oh iya ini kenapa dedek di gendong?" Ucap Gracio

"Oh gapapa ko mas. Akunya aja yang mau gendong dia" Jawab Shani

"Oh gitu, yauda silahkan duduk"

Shani pun mendudukkan Christy di sebelahnya.

"Oke, aku mulai kenalin kalian ke Zee aja yaa. Zee ini calon istri papa dan akan jadi bunda kamu. Disebelahnya itu anak dari bunda Shani namanya Christy atau biasanya dipanggil Angel. Dia akan jadi adik kamu nantinya" Jelas Gracio mengenalkan Shani dan Christy kepada anaknya

Zee mengembangkan senyum ramah nya kepada Shani.

"Halo tante, aku Zee" Ucap Zee sambil menyalami tangan Shani

"Salam kenal Zee" Balas Shani tak kalah ramah

Lalu Zee beralih kepada Christy yang duduk disebelah Shani.

"Haii, kenalin aku Zee" Ucapnya kepada Christy yang sedari tadi hanya menunduk

Melihat Christy yang tidak merespon apa-apa, membuat Shani mengusap kepalanya.

"Kakanya mau kenalan tuh, ayo kenalan dulu" Ucap Shani dengan lembut

Christy pun menyambut uluran tangan Zee dan menatapnya.

"Salam kenal ka, aku Angel"

"Kamu lucu, gemes" Ucap Zee saat melihat dengan jelas wajah Christy dihadapannya

Acara makan malam pun dimulai. Tidak ada pembicaraan di meja mereka hanya terdengar dentingan sendok, garpu dan piring saja yang saling bersahutan.

Tanpa mereka sadari ada orang lain yang menyaksikan interaksi mereka dengan tatapan tidak suka di sudut restoran tersebut.

Keesokan harinya

Di kamar Shani, ia dan anak kesayangannya masih bergelung di bawah selimut dengan posisi saling berpelukan. Shani sedikit terusik dengan cahaya dari jendela kamarnya.

Rasanya malas sekali untuk bangun. Ia pun menarik selimutnya untuk menghalangi cahaya matahari itu lalu mengeratkan pelukannya pada Christy hingga menjadikannya seperti guling.

Mereka tertidur dengan nyaman dan tenang. Setelah dinner yang mereka lakukan semalam, Shani memberi banyak pengertian untuk anaknya itu. Pada akhirnya Christy bisa mengerti dan akan berusaha menerima Gracio serta Zee.

Hari pun menjelang siang, Christy sudah terusik dalam tidurnya.

"Bunda bunda ini jam berapa" Ucap Christy panik dengan menggoyangkan lengan Shani

"Eeunggh.." Lenguh Shani yang malah memeluk anaknya lagi tanpa menjawab pertanyaan anaknya

"Ih bundaaa aku udah telaatt sekolahhh" Rengek Christy

Shani mengecup bibir Christy sekilas
"Sekolahnya libur" Jawabnya

"Emang iya?" Tanya Christy dengan blah bloh

"Iyaa bunda udah liat grup katanya sekolah kamu dipake acara lomba jadi libur" Ucap Shani yang masih memejamkan matanya.

"Bobo lagi ih bunda masih ngantuk" Lanjut Shani

"Ih bunda ko ga kerja"

"Males, bunda udah izin sama ka Jinan ko. Lagian itu kantor nya kan punya bunda dedek, bunda bisa libur kapan aja"

"Oh iya hehehehe"

Beberapa menit setelah mereka tertidur lagi, Veranda masuk ke dalam kamar mereka. Ia membangunkan Shani dengan usapan lembut.

"Cii.. Bangun dulu ci" Ucap mami ve

"Hum, kenapa mam?" Jawab Shani yang sebenarnya memang sudah bangun tapi enggan membuka matanya.

Ia juga masih nyaman memeluk anaknya seperti ini dan tidak ingin melepasnya.

"Ada yang cariin kamu dibawah tuh" Ucap mami ve

"Siapa?"

Veranda berpikir sejenak mengingat nama orang yang mencari Shani itu.

"Sii aduh siapa ya namanya.. umm, ah iya Zee namanya ci"

Shani pun menoleh kepada maminya
"Zee?"

"Iyaa Zee, kamu kenal? Siapa dia ci?"

"Anaknya mas cio mam yang baru pulang dari London" Jawab Shani

"Ooow, iya mami baru inget dia punya anak yang tinggal disana sama oma opanya ya"

"Iyaa mam, mas cio sengaja minta dia pulang biar bisa kenal sama Shani dan Shani juga bisa deket sama dia sebelum nantinya aku sama mas cio jadi menikah" Jelas Shani yang diangguki maminya

"Yauda turun dulu sana gih, udah nungguin kamu daritadi" Ucap ve

"Iyaa mam, bilangin nanti aku kesana sebentar lagi"

"Anak kamu kemana ko ga keliatan?" Tanya mami ve

"Lho ini lagi nyusu" Jawab Shani dengan sedikit menyingkap selimutnya yang memang menutupi seluruh badan Christy.

"Astaga, ko bisa sampe ke atas selimutnya si, ci"

"Ih mana ku tau, dia sendiri yang narik selimutnya" Balas Shani

"Kamu juga ko selimutan sampe cuma keliatan kepalanya aja"

"Kelakuan cucunya sendiri juga malah nyalahin aku" Gerutu Shani yang disahuti kekehan pelan dari maminya

Setelah maminya keluar dari kamarnya Shani mencoba melepas nipplenya yang masih dihisap oleh bayinya.

"Sayangku cintaku udah yaa nenennya, bunda lepas boleh?" Ucap Shani dengan lembut sambil mengelus pipi Christy yang naik turun

"Uumm.." Christy malah semakin menikmati acara nyusunya sambil memeluk pinggang Shani

"Aduh gabisa nih kayak gini. Harus nunggu dia tidur dulu baru bisa lepas" Gumam Shani

Ia pun menelfon maminya untuk meminta Zee masuk ke kamarnya saja agar ia tidak menunggu dirinya terlalu lama.

Tak lama kemudian pintu kamarnya di ketuk oleh Zee.

"Masuk Zee" Ucap Shani dari dalam kamar

Zee pun membuka pintu tersebut dan menutup nya kembali. Ia mendekati Shani dengan langkah pelan.

"Haii, sini sayang" Ucap Shani dengan menepuk kasur di sebelahnya tepatnya di sebelah Christy

Zee duduk di tepi kasur tersebut.

"Ada apa kesini, hm?" Tanya Shani

Zee tersenyum sambil menggeleng pelan
"Mau main aja. Aku bosen dirumah ga ada siapa-siapa. Oh iya dedek mana bun?"

Sejak pertemuan mereka kemarin itu Zee diminta untuk memanggil Shani dengan bunda saja, ia juga mengikuti Shani yang memanggil Christy dengan sebutan dedek.

Shani yang mendengar pertanyaan Zee terkekeh pelan.

"Ini dedek" Jawab Shani dengan menunjuk Christy yang tertutup oleh selimut

"Lho iyakah?"

"Iyaa, lagi nyusu Zee. Bunda belum cerita yaa kalau dedek masih minum asi?" Ucap Shani

Zee pun menggeleng dengan wajah polosnya. Akhirnya Shani menjelaskan secara singkat tentang Christy yang hilang, kehidupan Christy sebelum ketemu dirinya, hingga mengapa Christy masih harus minum asi.

"Ahh i see" Ucap Zee

Setelah itu mereka hanya mengobrol ringan saja karna Shani belum bisa bangun dari tidurnya.

"Zee"

"Iya bunda?"

"Kamu beneran ga keberatan kalau bunda yang jadi ibu sambung kamu?"

"Ngga sama sekali. Aku malah seneng banget kalau bunda yang jadi ibu aku terus aku juga punya adik yang lucu ini. Zee ga sabar kita jadi keluarga yang utuh"

Shani tersenyum hangat kepada Zee

"Tapi Zee udah tau kan gimana sifat dedek ke bunda? Zee bisa terima itu?"

Zee mengangguk yakin dengan tidak melunturkan senyumnya

"Zee paham bunda, dedek cuma punya bunda di hidupnya. Apalagi dia sempet kehilangan bunda di waktu yang cukup lama. Selama dia kehilangan itu pastinya dia ga pernah ngerasain kasih sayang seorang ibu, beda sama Zee. Walaupun Zee kehilangan mommy saat umur 7 tahun tapi Zee udah merasakan kasih sayang yang belum dedek rasain kayak sekarang ini. Pasti dedek sayang banget sama bunda dan kalau dia posesif sama bunda itu wajar aja"

"Ibaratnya gini, kalau Zee ada di posisi dedek, Zee juga akan sama ko seperti dedek yang takut kalau nanti bunda lebih sayang sama anak baru bunda atau papa baru aku. Itu wajar banget"

"Dedek cuma butuh waktu untuk beradaptasi aja ko bun. Aku bisa dapetin bunda dan dedek aja udah seneng banget. Bagaimana rasa sayang kalian ke aku itu urusan kalian masing-masing. Yang terpenting aku bahagia banget memiliki bunda secanik ini dan adik segemas ini" Jelas Zee dengan sedikit gombalannya di akhir kalimat

"Bisa aja deh kamu. Kayaknya kamu anak papa banget ya Zee, suka gombal"

"Eh iya dong, Zee keren anaknya emang papa cio banget" Sahut Zee

Shani tertawa pelan karna melihat tingkah Zee yang sangat santai seperti ini, bahkan ia pikir dirinya akan susah mendekati Zee. Tapi ternyata Zee anak yang mudah berbaur dan tidak neko-neko.

"Kita nanti pergi ke mall aja kali ya. Mau ga?" Tawar Shani pada Zee

"Boleh bun"

"Okeey, tapi tungguin bayi bunda bangun dulu yaa"

"Amaann. Ish gara-gara bunda bilang dedek itu bayi jadi baru sadar kalau dedek emang bayi banget mana masih nyusu"

Shani terkekeh pelan
"She is a baby forever"

Mereka pun tertawa bersama. Zee bisa merasakan kalau Shani dan Christy akan membawa kebahagiaan untuk dirinya dan juga papanya.

--------------------------------------------------------------

Setelah menunggu Christy bangun dari tidurnya, mereka langsung pergi bersama untuk quality time. Perlahan Christy mulai bisa berbaur dan nyaman dengan Zee.

"Ka Zee kenapa milih tinggal di London?" Tanya Christy saat Shani memberhentikan mobilnya karna lampu merah

"Umm.. Karna mau ngelupain kesedihan kaka waktu kehilangan mommy aja si dek. Jadi ka Zee tinggal sama oma dan opa disana"

"Tapi setelah ini ka Zee tetep tinggal disana atau tinggal sama papa ka Zee?" Tanya Christy lagi

"Tinggal sama papa dan pastinya sama kalian juga" Jawab Zee

Christy tersenyum dengan menatap Zee lewat kaca mobil

"Ka Zee gausa sedih lagi disini. Kan udah ada bunda yang nantinya juga jadi bundanya ka Zee" Ucap Christy menatap Shani dari samping

Shani pun mengusap kepala Christy dengan lembut seraya tersenyum manis.

Ia langsung menancap gas nya lagi kala lampu hijau sudah menyala.

Sesampainya di mall yang mereka tuju, mereka turun bersamaan. Shani menggandeng tangan Christy dan Zee juga menggandeng tangan Christy. Jadilah Christy berada di tengah-tengah mereka.

Di posisi yang sedikit jauh terdapat orang yang memperhatikan mereka dari dalam mobilnya.

"Kamu ga semudah itu untuk mendapatkan Cio, Shani" Gumam orang tersebut dengan tatapan liciknya

Setelah itu ia memakai kaca matanya dan menutup kaca mobilnya
"Jalan" Ucapnya pada anak buahnya

Di kantor Gracio

Gracio sedang membaca laporan perusahaannya di ruang kerjanya dengan fokus. Ia berdiri menghadap jendela besar yang menyuguhkan pemandangan kota dari lantai atas. Lalu pintu ruangannya di ketuk dari luar.

"Masuk" Ucap Gracio mempersilahkan masuk tanpa mengalihkan pandangannya

Pintu pun terbuka lalu seseorang tersebut menutupnya kembali.

Ia mendekati Gracio dengan langkah pelan.

"Hai, sayang" Ucap wanita itu di belakang Gracio

Gracio membalikkan badannya dan seketika tatapannya terkejut melihat siapa dia.

"Kamu!"
















TBC

Haaiii, selamat berbukaaa!!
Gimana pendapat kalen dengan part inii??? Kamu kamu siapa nich?? wkwkwk

Ramein komennyaaaaa biar ak semangattt up luuvv

Babaiii see you!!!!

Tap untuk vote ☆

Continue Reading

You'll Also Like

35.1K 1.7K 21
Melonab kalo mau baca langsung ajah ?. Bukan gxg Tapi family. Baca ajah kalo minatβœ”
36.7K 2.3K 26
"sayang kamu dimana? Bertahun-tahun bunda cari kamu tapi hasilnya nihil, bunda merindukanmu dek, kembalilah"melody nurhamdani Laksani . "Tuhan sebena...
368K 30.6K 70
1 keluarga yg berharap didalamnya selalu harmonis
5.6K 789 8
Jareth itu posesif, keras, galak, big boy, agresif, death glare, black dan cinta sama Loly. Disandingin sama Loly. Cewe lucu, imut, cimol, bulet, pin...