DIA, BUNDAKU? [END]

By glomyna

207K 19.8K 2.7K

Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Se... More

CAST
🐟 01 🐟
🐟 02 🐟
🐟 03 🐟
🐟 04 🐟
🐟 05 🐟
🐟 07 🐟
🐟 08 🐟
🐟 09 🐟
🐟 10 🐟
🐟 11 🐟
🐟 12 🐟
🐟 13 🐟
🐟 14 🐟
🐟 15 🐟
🐟 16 🐟
🐟 17 🐟
🐟 18 🐟
🐟 19 🐟
🐟 20 🐟
🐟 21 🐟
🐟 22 🐟
🐟 23 🐟
🐟 24 🐟
🐟 25 🐟
🐟 26 🐟
🐟 27 🐟
🐟 28 🐟
🐟 29 🐟
🐟 30 🐟
🐟 31 🐟
🐟 32 🐟
🐟 33 🐟
🐟 34 🐟
🐟 35 🐟
Something That I Made
Mau Tanya
SPALL SPILL
Yay or Nay

🐟 06 🐟

7.5K 546 41
By glomyna

Shani yang baru saja bangun tidur dengan matanya yang belum terbuka sempurna meraih handphonenya di atas nakas untuk melihat jam dengan posisinya yang masih memeluk Christy. Saat ia menyalakan handphone nya jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi kurang 10 menit.

Ia pun menaruh kembali handphone nya ke atas nakas dan mulai membangunkan anaknya itu.

"Dedek.. Bangun yuk sayang" Ucap Shani dengan mengelus pipi Christy yang semakin gembul berkat asi yang diberikan oleh Shani

Christy tidak menunjukkan reaksinya. Lalu Shani mencium pipi Christy dan bibirnya berkali-kali.

"Angel, bangun sayang. Sekolah ga, hm?" Ucap Shani dengan menatap Christy penuh kasih sayang

Perlahan Christy pun menggeliat dan membuka matanya. Bukannya terbangun tapi ia malah memeluk leher Shani dengan menenggelamkan wajahnya.

"Eh ko bobo lagi, ayo mandi nanti telat sekolahnya" Ujar Shani dengan mengelus kepala anaknya

"Mau sama bunda aja" Ucap Christy pelan

"Iyaa nanti abis pulang sekolah dedek kan sama bunda lagi, oke" Jawab Shani

Karna Christy tidak mau melepas pelukannya, Shani pun bangun dengan memeluk tubuh anaknya dan menggendongnya untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah siap dengan penampilannya masing-masing, mereka turun ke bawah untuk sarapan sebelum berangkat.

Christy tidak mau turun dari gendongan Shani seakan-akan ia ingin terus berada di dekat bundanya itu.

"Dedek sarapan dulu yaa duduk disebelah bunda" Ucap Shani dengan lembut

Christy menggeleng di bahu Shani.

"Sini sama oma dulu yuk biar bunda nya bisa sarapan. Angel sarapan sama oma aja mau?" Ucap ve yang membujuk Christy

"Gamau bundaaa" Rengek Christy dan hampir menangis

"Iyaa iya ngga" Ucap Shani dengan mengusap kepala belakang Christy

"Yauda gapapa mam, aku bisa sarapan sambil pangku dedek ko" Lanjutnya dengan menatap ve

Shani pun duduk di kursi tersebut sambil memangku Christy yang masih memeluk lehernya. Dengan pelan-pelan Shani menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya dan sesekali juga menyuapi Christy.

"Lagi kenapa si ci?" Tanya Keynal

Shani melirik papahnya sebentar lalu lanjut menyuapi Christy.

"Gatau pah, lagi manja aja kayaknya" Jawab Shani

Christy pun memeluk leher Shani lagi pertanda ia sudah tidak ingin meneruskan sarapannya.

"Minum dulu sayang" Ucap Shani

Setelah itu mereka berpamitan kepada Veranda dan Keynal.

"Angel sekolah dulu ya oma" Ucap Christy atau Angel.

Christy akan memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Angel jika sedang bersama keluarganya saja karna keluarga nya selalu memanggilnya Angel ketimbang Christy. Akan aneh jika dia menyebut dirinya Christy kepada keluarganya, ya walaupun itu juga bagian dari namanya.

Veranda pun mengecup kedua pipi Angel dengan gemas lalu mengelusnya.

"Semangat belajarnya yaa cucu oma yang cantik ini" Ucap ve

Angel mengangguk lucu. Lalu ia berjalan mendekati Keynal untuk berpamitan juga.

"Opa, Angel sekolah dulu yaa"

Keynal juga mencium kedua pipi Angel lalu mengusap kepalanya

"Okee, baik-baik yaa Angel disekolah" Ucap Keynal

Christy pun mengangguk lagi. Lalu ia kembali kepada Shani.

"Ayo berangkat bunda" Ajak Christy

"Iya sayang" Balas Shani lalu menenteng tas kerjanya dan tas sekolah Christy

"Papa, mami kita berangkat yaa" Ucap Shani dengan mengecup kedua pipi mereka bergantian

"Hati-hati ci" Ucap mami ve

"Iyaa mami"

Setelah itu Shani dan Christy beranjak keluar rumah dan segera menuju ke sekolah Christy.

Saat tiba di sekolahnya, Shani ikut turun dari mobil untuk bisa berkenalan dengan teman-teman anaknya.

Tak lama kemudian Adel dkk pun menghampiri mereka.

"Akhirnya kalian dateng juga" Ucap Christy

"Iyaa soalnya nih si Olla tadi di jalan ngebantuin mba mba yang ban mobilnya bocor. Mentang-mentang jago ganti ban mobil" Ucap Jessi

"Eh kocak, itu namanya rasa kemanusiaan. Kasian tu mba mba sendirian juga terus bengkel masih jauh makanya gue bantuin" Balas Olla dengan ekspresi tak santai

"Dongkrak~" Ucap Muthe tiba-tiba

"Udah udah, berisik deh kalian. Ini ga liat ada bidadari di depan kita?" Ucap Adel yang sedari tadi mendengar perbincangan mereka dengan malas

Mereka pun langsung mengalihkan pandangannya kepada orang di samping Christy.

"Wedeehh siapa ni Chris? Cakep bener" Ucap Olla

"Eh iya dia siapa Christy?" Tanya Muthe

"Ini kahyangan lagi ngelepas bidadarinya apa gimana dah bisa sampe kesini" Ucap Jessi

Mereka terpesona dengan wajah cantik sempurna milik Shani. Sedangkan Shani hanya terkekeh pelan mendengar semua ucapan dari teman-teman anaknya itu.

"Ini bunda gais" Jawab Christy yang membuat mereka langsung terkejut dengan membulatkan matanya

"Maksudnya gimana Chris?" Tanya Muthe

"Iyaa ini bunda, bunda aku yang selama ini aku cari-cari" Jawab Christy dengan menatap mereka satu persatu

Shani pun mulai mengenalkan dirinya sendiri kepada mereka.

"Haii, kenalin saya bunda nya Angel maksudnya Christy" Ucap Shani dengan tersenyum manis

"Haii juga tante" Balas mereka kompak

"Kok lo ga bilang sih punya bunda secakep ini" Bisik Adel kepada Christy

"Iyaa weh ga nyangka gue" Sahut Jessi

"Kalian ngomongin apa sih?" Tanya Shani yang heran karna mereka berbisik-bisik

"Ngga ngomongin apa-apa ko tante hehe" Jawab Muthe

Mereka pun memutuskan untuk segera masuk ke kelas karna bel akan berbunyi.

"Kita pamit masuk kelas ya tante" Ucap Adel mewakili teman-temannya

"Iyaa Adel, semangat yaa kalian belajarnya" Balas Shani

Lalu Shani menatap Christy
"Nanti bunda jemput pulangnya, dedek jangan kemana-mana sebelum bunda jemput. Oke?"

"Oke bunda"

Setelah itu Shani mencium seluruh wajah Christy dengan lembut dan memeluk nya sebentar. Lalu ia pamit untuk pergi ke kantornya.

"Yauda bunda tinggal yaa"

Christy pun mengangguk

"Tante pamit ya anak-anak" Ucap Shani kepada mereka yang masih berdiri di posisi yang sama

"Iya tante, hati-hati"

Setelah itu mobil Shani pun keluar dari area sekolah Christy.

"Ciiee yang udah ketemu sama bundanya. Seneng ga?" Ucap Muthe dengan sedikit menggoda Christy

"Seneng laa" Jawab Christy

Setelah itu mereka langsung beranjak menuju ruang kelasnya.

Beberapa jam kemudian mereka mengikuti pelajaran di kelas, ternyata hari ini murid-murid dibolehkan pulang lebih awal karna guru-guru akan rapat semua.

"Christy kita duluan gapapa?" Tanya Jessi saat mereka sedang berjalan menuju parkiran

Christy mengangguk
"Iya gapapa ko, aku udah kabarin bunda kalau aku udah pulang"

"Yauda kalau gitu, hati-hati yaa Christy jangan kemana-mana lho sebelum bunda kamu dateng" Ucap Muthe

"Iyaa, kalian gausa khawatir. Kalian juga hati-hati dijalan yaa" Ucap Christy seraya mengembangkan senyum nya

Mereka pun mengangguk dan langsung pergi meninggalkan Christy sendiri. Christy menunggu Shani sambil bermain dengan kucing yang ada disana. Setelah cukup puas bermain Christy mencuci tangannya sebelum Shani datang.

Tak lama kemudian Shani pun datang dan mengklakson mobilnya. Christy mendongak dan tersenyum lebar. Lantas ia langsung berlari masuk ke mobil Shani.

"Bundaaa" Ucap Christy dengan senang sekali

Shani terkekeh pelan
"Eh kenapa nih ko seneng banget si anak bunda, hm?" Tanya Shani dengan mengusap kepala Christy

Christy hanya cengengesan karna ia juga tidak tau kenapa senang sekali seperti itu.

"Sini peluk bunda" Ucap Shani dengan merentangkan tangannya

Christy pun langsung masuk ke dalam dekapan Shani. Bundanya itu tidak henti-hentinya mencium pipi gembul yang dimiliki nya.

"Dedek pulang aja yaa sama oma dirumah" Ucap Shani

Christy menggeleng kuat
"Nda, mau sama bunda" Ucap Christy dengan merajuk

"Bunda masih lama pulangnya sayang. Dedek kan harus bobo siang nih mumpung pulang cepet" Balas Shani

"Bobo sama bunda ajaaaa" Rengeknya dengan suara hampir menangis

Shani mengalah dan menuruti anaknya
"Yauda dedek ga pulang ke rumah. Dedek mau ke kantor bunda aja, iya?"

Christy mengangguk pelan

"Kalo gitu lepas dulu bundanya biar bunda bisa nyetir" Ucap Shani lalu mengecup kening Christy

Christy pun melepasnya dan duduk dengan benar di kursinya. Shani memasangkan seat belt anaknya dan dengan sengaja mendekatkan wajahnya pada anaknya itu.

Shani mencium pipi Christy dan bibirnya dengan gemas. Lalu ia menyentuh hidung Christy dengan jari telunjuknya sekilas.

"Love you" Ucap Shani dengan sangat manis

"Love you more bundaa" Balas Christy dengan mengecup pipi Shani yang belum menjauhkan wajahnya darinya

Entah kenapa Shani selalu ingin mengucapkan kata-kata manis untuk anaknya. Ia benar-benar menyayangi Christy dengan sangat teramat besar.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak cukup lama, kini mereka sudah berada di kantor Shani. Natio Corp, itulah nama perusahaan Shani yang ia tangani sendiri setelah kepergian suaminya. Fyi, Vino juga pengusaha sukses dibidang F&B (Food and Beverage). Restorannya sudah tersebar dan terkenal luas dimana-mana. Ia juga memiliki beberapa yayasan pendidikan yang berdiri di Indonesia.

Back to topic

Mereka turun dari mobil bersamaan. Shani menggandeng tangan Christy dengan membawa tas sekolah anaknya di sebelah tangannya yang satu lagi.

Banyak pasang mata yang menunjukkan ekspresi gemas kepada Christy. Shani menyadari itu dan langsung mengangkat Christy ke gendongannya. Ia menyembunyikan wajah Christy di ceruk lehernya dan melangkah cepat untuk masuk ke dalam lift.

Sedangkan Christy yang merasa aneh dengan bundanya hanya diam saja diperlakukan seperti itu.

Setelah lift terbuka, Shani keluar dengan masih menggendong tubuh Christy dengan erat.

"Huuhh akhirnya sampe juga" Ucap Shani saat masuk ke dalam ruangannya

Shani pun menaruh tas sekolah Christy di sofa dan menurunkan anaknya itu dari gendongannya.

"Dedek mau disini atau di kamar aja?" Tanya Shani

"Disini aja bunda" Jawab Christy seraya duduk disofa itu

"Yauda tunggu bunda disini yaa. Bunda kerja dulu disana" Ucap Shani dengan menunjuk meja kerjanya.

"Ciiap bunda" Balas Christy dengan lucu dan gemas

"Cium bunda nya dulu dong" Ucap Shani dengan membungkukkan badannya

Christy pun mencium wajah Shani.

"Ini nya belum" Ucap Shani sambil menunjuk bibirnya kepada Christy

Tanpa menjawab apa-apa, Christy langsung mengecup bibir Shani sekilas.

"Udah bunda" Ucapnya

Shani pun mencubit pipi Christy dengan pelan. Ia memberikan anaknya iPad agar tidak bosan menunggu nya bekerja.

--------------------------------------------------------------

Baru sekitar 30 menit Shani memegang pekerjaannya, tiba-tiba Christy merengek sambil mendudukan dirinya ke pangkuan Shani.

Shani yang tadinya sedang fokus dengan layar komputernya dan jarinya yang aktif bergerak di keyboard pun terhenti karna Christy gelendotan.

Shani membenarkan posisi duduk Christy agar menghadapnya. Ia mendekatkan kepala anaknya ke bahunya dengan tatapannya yang masih fokus ke komputer di depannya.

"Ngantuk ya, hm? Sebentar yaa bunda selesaiin ini dulu sebentar lagi" Ucap Shani dengan mengusap kepala Christy dan menciumnya

Shani mengusap-usap kepala Christy dengan satu tangan nya yang sibuk meng klik mouse sambil sesekali mengecup pucuk kepala Christy.  Karna Christy sudah tidak bisa lagi menahan kantuknya, ia pun tertidur di bahu Shani.

Shani yang sudah selesai dengan kerjaannya langsung membawa Christy ke kamarnya yang ada di ruangan kerjanya. Perlahan ia memindahkan anaknya ke atas kasur. Ia juga ikut berbaring disebelahnya

Christy terusik sedikit dan mengeluarkan suaranya

"Ssstt.. heei.." Ucap Shani menenangkan anaknya

Shani melepas blazer nya agar tidak ribet saat ia menyusui Christy. Setelah melepas beberapa kancing bajunya, Shani pun langsung mengarahkan nipple nya kepada mulut Christy. Ia juga sebenarnya sudah merasa sesak karna asinya belum sempat ia pompa hari ini.

Shani meng puk-puk Christy sambil menyusuinya.

Jinan yang baru saja masuk ke dalam ruangan Shani merasa bingung karna sangat sepi.

"Kemana ini orang" Gumam Jinan sambil menaruh berkas-berkas di atas meja Shani yang dibawanya

"Shann" Panggilnya pelan

Ia pun melangkah ke kamar mandi namun tidak ada siapa-siapa. Lalu langkahnya menuju ke sebuah kamar yang ada di ruangan Shani.

Ceklek

Jinan membuka pintu kamar tersebut tanpa mengetuknya.

"ASTAGAAA MATA GUEEE" Pekik Jinan saat melihat Shani yang tengah menyusui anaknya

Shani melempar Jinan dengan bantal penuh emosi. Karna teriakan Jinan membuat Christy kaget dan terusik dari tidurnya.

"Berisik Jinan. Anak gue lagi tidur malah teriak-teriak" Ucap Shani yang langsung beralih menenangkan Christy

"Sstt.. ngga sayang, bunda disini. Bobo lagi yaa" Ucap Shani dengan mengelus pipi Christy

Ekspresi Christy langsung kembali tenang dalam tidurnya.

Jinan menutup pintu kamar tersebut dan mendekat kepada mereka. Ia duduk di tepi kasur sambil memperhatikan Christy.

"Awas ya lo kayak gitu lagi kalo anak gue lagi tidur. Lagian lebay banget lo, lo kan juga punya" Ucap Shani santai dengan sedikit menarik selimutnya

Jinan hanya cengengesan saja.
"Ya sorry, reflek bun"

"Trus ngapain ke ruangan gue?" Tanya Shani

"Tuh banyak berkas yang harus lo tanda tangani. Udah gue taro meja semua" Jawab Jinan

"Oo yauda nanti gue kasih ke lo kalo udah gue tanda tangan" Sahut Shani

Shani pun teringat saat tadi Christy datang bersamanya ke kantor.

"Lu tau ga si nan tadi waktu gue abis jemput dedek kan gue ngelewatin karyawan-karyawan ya. Tu mata mereka kayak mau nerkam bayi gue" Cerita Shani dengan suara pelan

"Buset lu kata karyawan hewan buas kali mau nerkam" Ujar Jinan dengan suara pelan juga

"Ya lagian natap dedek ga kedip begitu kan panas hati gue"

"Itu mah lo nya aja yang emang posesif sama anak lo Zeashani. Dedek tu emang bikin orang-orang gemes kalo ngeliat dia. Waktu dia masih jadi kurir makanan aja banyak ko karyawan yang nyegat dia cuma buat ngobrol terus nge uyel-uyel pipinya" Ucap Jinan

Shani yang mendengar penuturan Jinan itu langsung melotot dan tidak terima dengan fakta itu.

"Ko lo ga pernah cerita kalo bayi gue udah di uyel-uyel sama mereka"

"Lo ga nanya"

"Kayaknya gue harus bikin pengumuman kalo dedek itu bayi gue maksudnya anak gue" Ucap Shani yang masih tidak terima kalau karyawannya sudah melakukan itu kepada bayi kesayangannya

"Serah lo deh Shan asal lo bahagia. Shani posesif era dimulai" Ucap Jinan seraya keluar dari kamar tersebut

--------------------------------------------------------------

Sekarang sudah jam 4 sore, Shani sudah kembali bekerja setengah jam yang lalu setelah memastikan anaknya tertidur nyenyak.

Tak lama kemudian terdengar suara Christy yang memanggil nya dengan langkah kaki yang semakin dekat

"Bundaa" Ucap Christy yang mendekat kepada bundanya

"Yaa? Sini sayang" Ucap Shani sedikit memundurkan kursi nya agar ia bisa memangku anaknya

Shani mengusap mata Christy yang terdapat kotoran dengan lembut. Tak lupa ia mencium kedua pipi Christy.

"Pinter bobonya yaa anak bunda ini. Mau apa sekarang?" Ucap Shani sambil merapihkan rambut anaknya

Christy malah mendekatkan badannya kepada Shani dan menaruh kepalanya di bahu Shani

"Uluulu manjanyaa" Ucap Shani

"Dedek lapar bunda" Ucap Christy di bahu Shani

"Lapar? Mau makan apa? Kita keluar yuk atau mau ke kantin aja, hm?" Tawar Shani

"Disini aja bunda" Jawab Christy seraya menatap Shani

"Okee, dedek mau makan disana atau bunda bawa kesini aja?"

"Kesini aja"

"Yauda, dedek tunggu disini yaa jangan keluar-keluar" Ucap Shani

Christy pun mengangguk. Shani memindahkan Christy ke kursinya lalu memutarkan video kartun di komputernya agar Christy anteng.

Setelah itu ia keluar untuk membeli makanan di kantin.

Jinan masuk ke dalam ruangan Shani saat belum lama Shani meninggalkan ruangannya.

"Lho bunda nya mana sayang?" Tanya Jinan pada Christy yang sedang asik menonton

"Ke kantin kaka" Jawab Christy melirik Jinan sekilas

Jinan hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali. Ide jahil nya muncul di otak Jinan.

"Dedek, mau ke ruangan ka Jinan ga? Kita main yuk" Ucap Jinan dengan ekspresi senang agar Christy mau ke ruangannya

"Tapi kata bunda aku ga boleh kemana-mana" Jawab Christy

"Gapapa ko kan sama ka Jinan. Ruangan kaka juga ada disebelah, ga jauh kan dari ruangan bunda kamu" Ucap Jinan

Christy pun berpikir sebentar
"Umm.. Yauda deh"

Jinan menggandeng tangan Christy dan membawanya ke ruangan kerjanya sendiri.

Saat Shani kembali ke ruangan nya ia mencari-cari Christy di ruangan kerjanya. Wajahnya mulai panik saat ia tidak menemukan Christy sama sekali.

Suara nya yang memanggil Christy semakin kencang. Ia menuju ruangan Jinan untuk menanyakan dimana anaknya.

"Jinan, liat anak gue ga?" Tanya Shani dengan panik

Jinan menggeleng dengan wajah tenang
"Ngga Shan. Kenapa?"

"Tadi gue tinggal dia sebentar ke kantin, terus sekarang pas gue balik dia ga ada di ruangan gue"

"Udah dicari belum?" Tanya Jinan

"Udah Jinan tapi ga ada" Jawab Shani yang semakin panik

"Coba ke bawah, mungkin sama karyawan lain di bawah" Ujar Jinan santai dengan fokus ke layar komputernya

Shani pun langsung keluar dari ruangan Jinan untuk memastikan ucapan Jinan terbukti atau tidak.

Tetap saja tidak ada juga Christy dibawah bersama karyawan lain. Ia kembali lagi ke ruangan Jinan dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Ga ada Jinan. Gue harus cari kemana lagi" Ucap Shani seraya duduk di hadapan Jinan

"Cob-"

"Ka Jinan aku berapa lama lagi disini?" Ucap seseorang di bawah meja Jinan

"Duh si bocil malah bersuara sekarang" Gerutu Jinan dalam hati

"Itu suara dedek kan?" Tanya Shani dengan menatap Jinan

"Sayang kamu dimana" Ucap Shani memanggil anaknya

Christy pun muncul dari bawah meja kerja Jinan dengan wajah polosnya.

"Astaga bunda cariin kamu daritadi. Ko bisa disini?" Ucap Shani sambil mendekati anaknya

"Ka Jinan ajakin dedek kesini bunda" Jawab Christy dengan polosnya

Shani langsung menyadari kalau Jinan sedang mengerjai nya.

"Jinannnn, sini ga lo" Ucap Shani saat Jinan sudah melangkah menjauh untuk keluar dari ruangannya

"Hehe maaf bun, bercanda doang sumpa" Ucap Jinan dengan menunjukkan dua jarinya

"Gada maaf maaf buat lo" Balas Shani yang langsung mendekap kuat leher Jinan ke ketiaknya

"Shan udah Shan, sumpa lo tega banget sama sahabat lo sendiri. Ini gue susah nafasnya woi, jangan dicekekk" Protes Jinan dengan memegang lengan Shani yang mendekap lehernya kuat

"Bodo amat, lo lebih tega ya udah ngumpetin anak gue di bawah meja bilangnya ga liat. Gue panik dan hampir nangis tau ga gara-gara nyariin dia. Jadi ini hukuman buat lo" Ucap Shani

Jinan pun terus memaksa Shani untuk melepaskannya. Saat ada kesempatan Jinan berhasil menjauh dari Shani dan keluar dari ruangannya. Tapi Shani dengan cepat menarik tangannya dan kembali mendekap leher Jinan di ketiaknya.

Disaat yang bersamaan Veranda datang dan melihat kedua orang itu sedang bergelut.

"Astaga Shani, Jinan. Kalian ini ngapain kayak gitu?" Ucap mami ve dengan geleng-geleng kepala

"Mami" Ucap mereka berdua kompak

"Angel mana?" Tanya mami ve

"Ada di ruangan Jinan mam. Ini nih dia jail banget ngumpetin dedek diruangan nya, aku nyariin kemana-mana sampe panik ternyata dia yang ngumpetin. Harus di kasih pelajaran mam anaknya" Ujar Shani

"Terserah kalian lah, mami mau ajak Angel pergi aja daripada harus ngeliat kelakuan kalian ini" Ucap mami ve lalu masuk ke dalam ruangan Jinan

Setelah itu ia keluar bersama Christy yang sudah dalam gandengannya.

"Mamiii mau bawa anak aku kemanaaa heiiii" Teriak Shani saat maminya berlalu begitu saja membawa anaknya

"Ke kantinnn" Jawab mamai ve yang sama teriaknya

Shani pun akhirnya melepaskan Jinan.

"Awas aja ya lo begitu lagi. Gue potong gaji lo. Pengen gue pukul tapi untungnya lo sahabat gue jadi ga mungkin gue pukul. Ngeselin lo, bye" Ucap Shani lalu meninggalkan Jinan

"Huuhh akhirnya lepas juga. Untung ga mati gue" Ucap Jinan seraya menyurai rambutnya ke belakang dengan nafas ngos-ngosan

Shani sudah sampai di kantin dan mengedarkan pandangannya untuk mencari mami dan anaknya itu.

Ia melihat satu meja yang sedang dikerumuni oleh para karyawannya. Shani pun langsung tau kalau itu adalah meja yang di tempati oleh kedua orang yang ia cari.

Lantas ia pun mendekatinya dan berdiri di belakang para karyawannya yang mengelilingi meja tersebut dengan melipat kedua tangannya di dada. Ia bisa mendengar jelas kalau mereka tengah memuji dan mengajak ngobrol anaknya.

Mereka juga tidak segan-segan menguyel ataupun mencubit pelan pipi anaknya itu hingga memerah (konteksnya karna dedek tu gemes ya). Kedua mata Shani membelalak melihat itu. Hati nya panas dan cemburu karna anaknya disentuh oleh orang lain.

"Ekheem"

Para karyawan pun menoleh ke belakang dan langsung menyingkirkan tubuh mereka saat melihat bos nya itu.

Shani duduk disebelah Christy yang sedang memakan es krim lalu mengangkatnya untuk duduk dipangkuannya. Ia memeluk Christy erat dan menciumi pipinya yang sudah memerah itu.

Lalu tatapan Shani terangkat pada karyawannya yang belum pergi sama sekali karna masih ingin memandangi wajah anaknya yang gemas.

"Kalian masih mau disini? Mau saya potong gaji kalian?" Ucap Shani dengan dingin

Tanpa berlama-lama lagi mereka pun langsung beranjak dari kantin dan kembali bekerja.

"Galak banget si bu bos ini" Ucap mami ve

"Ya justru aku bos nya harus tegas dan galak" Jawab Shani yang hatinya masih panas karna hal tadi

"Galak karna ngeliat mereka deketin dedek kali"

"Iya" Ucap Shani reflek

"Eh ngga" Lanjutnya

Veranda tertawa pelan
"Ah kamu ci masih aja nyangkal"

"Ya lagian mami juga kenapa diem aja coba udah tau cucunya di uyel-uyel begitu sama mereka sampe merah gini pipinya" Ucap Shani

"Gapapa atuh ci, wong mereka gemes sama anak kamu. Biarin la mereka kenalan sama dedek"

"Gak. Bisa bisa dedek jadi target uyel-uyel mereka setiap hari tau mam. Ga rela aku, cuma aku yang boleh uyel-uyel dedek"

Ve memutar bola matanya malas
"Huuh bunda bunda posesif ya gini nih" Gumam mami ve yang masih di dengar oleh Shani

--------------------------------------------------------------

Malam harinya

Shani dan juga Christy akan bersiap-siap untuk tidur. Namun Shani belum keluar dari kamar mandi. Christy pun duduk di tepi kasur dan pandangan matanya jatuh kepada bingkai foto yang ada di samping TV. Ia pun mengambilnya dan duduk kembali di tepi kasur nya.

Ia memandangi foto tersebut dengan mata berkaca-kaca. Shani yang melihat anaknya tengah duduk sambil melihat bingkai foto ditangannya langsung menghampirinya.

"Hei.." Ucap Shani sambil mengelus kepala anaknya dan duduk disampingnya.

"Ini papa ya bun?" Tanya Christy tanpa menatap Shani

Shani tersenyum tipis
"Iya, itu papa. Papa Vino" Jawab Shani

"Aku kangen papa" Lirih Christy bersamaan dengan air matanya yang jatuh

Shani mengecup kening Christy lalu memeluknya

"Besok kita ke makam papa yaa. Dedek mau?" Ucap Shani

Christy pun mengangguk pelan di dekapan nya.

Shani pun menangkup kedua pipi Christy setelah melepas pelukannya. Ia mengusap air mata Christy dengan lembut.

"Sekarang bobo yaa, dedek harus istirahat. Jangan sedih lagi, papa juga pasti kangen sama dedek. Kalau dedek kangen papa, doain papa nya" Ucap Shani dengan nada lembut

"Iya bunda" Sahut Christy

"Sini bunda taruh lagi fotonya" Ucap Shani dengan meminta bingkai foto tersebut dari tangan Christy

Christy pun memberikannya. Lalu Shani mengembalikan bingkai foto tersebut ke samping TV lagi.

"Mas, anak kita udah besar sekarang. Dia tumbuh jadi anak yang cantik, lucu, pintar, dan juga menggemaskan. Kamu masih jadi papah yang sangat dedek cintai, mas" Ucap Shani dalam hati dengan mengelus bingkai tersebut

"Bundaa" Panggil Christy

Shani pun menoleh kepada Christy seraya mengusap kasar air matanya

"Ya sayang?"

"Ayo bobo"

Shani tersenyum
"Iyaa"

Shani pun meletakkan foto tersebut seperti semula dan setelah itu ia langsung menaiki kasurnya untuk bergabung dengan anaknya.















TBC

Haaiii author kembaliii Hheheheheh.. panjang gak???
Semoga kelen sukaakk yaaa <33

Semalem ketiduran lagiiiiii huuaaa maapinnn 😖😖
Ramein komennya agar aku semangat untuk terus up

Babaiii see you!!

Tap untuk vote ☆

Continue Reading

You'll Also Like

AV By Starla

Teen Fiction

2M 196K 33
Sequel ALTHAIA. Asgara Ardew Lazarus. Pria dingin anti sosialisasi ini menyebut perempuan adalah mahluk yang merepotkan, kecuali Mommy tersayang nya...
455K 3K 7
Bagaimana rasanya memiliki dua orang kakak yang begitu posesif dan galak? mari kita cari tau lewat cerita si anak bungsu yang merasakannya. warning! ...
Si Bungsu Zee By fnf

Teen Fiction

62.9K 3.9K 26
Ini cerita pertama. Jadi, langsung saja dibaca yaa. Maaf jika tidak bagus untuk menuliskan cerita. On Going
185K 12.5K 24
Cerita keseharian keluarga Natio Harlan setelah bertemu dengan anak bungsunya Angelina Christy NH ditemukan oleh keluarganya setelah 10 tahun dia hil...