Donat Nanat

Par pudubear999x

83.8K 13.2K 3.4K

Tetangga baru yang selalu membuat keributan berhasil membuat dorison ingin pergi dari rumah. Ketenangan nya... Plus

🍩 1
🍩3
🍩 4
🍩 5
🍩 6
🍩 7
🍩 8
🍩 9
🍩 10
🍩 11
🍩 12
🍩 13
🍩 14
🍩 15
🍩 16
🍩 17
🍩 18
🍩 19
🍩 20
🍩 21
🍩 22
🍩 23
🍩 24
🍩 25
🍩 26
🍩 27
🍩 28
🍩 29
🍩 30

🍩2

4K 456 101
Par pudubear999x

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Sssshhh! Lagi? Sekarang jam berapa." Gerutu do sambil menarik guling nya, meletakkan nya di atas telinga kemudian sedikit menekan nya. Berharap suara tangisan dari tetangganya itu bisa sedikit meredam.

Dorison perlahan membuka matanya, melirik jam yang berada di atas nakas samping tempat tidur, matanya membulat sempurna. Ini baru jam empat pagi, tapi tetangganya sudah sibuk konser.

Dia sangat jengkel sekarang, rasanya ingin menyumpal mulut tetangganya itu dengan sesuatu agar bisa berhenti menangis dan berteriak heboh.

Dorison berdecak kesal, dia dudu kemudian berjalan cepat ke arah balkon kamar nya untuk melihat rumah tetangganya yang sangat berisik itu.

Mata nya tertegun saat melihat anak manis yang tengah menangis keras di pangkuan sang ibu, di tambah ibu nya nanat terlihat kelelahan menangani anak cengeng itu.

" Kok bisa ya tante Grac gak kena baby blues? aku yang jadi tetangganya aja berasa kena baby blues." Gumam do sambil memperhatikan reka yang masih menangis keras.

Dorison menutup pintu balkonnya kemudian kembali masuk kedalam kamar, do meraih baju kaos nya kemudian memakainya. Setelah itu dia pergi keluar kamar.

" Bro mau kemana pagi-pagi buta?" Tanya Mark yang baru saja datang.

" Serius pulang nongkrong jam segini? Di marahin mamah tau rasa." Tegur do.

Mark cuma cengengesan, dia langsung kabur pergi dari sana sebelum sang anak semakin mengoceh.

" Ada-ada aja, sudah tau mamah galak tapi masih bandel. Itu warung pak aris yang di maksud bukan pak aris depan komplek, tapi pak aris yang punya bar di perempatan kota." Gerutu Do sambil melanjutkan langkah kakinya.

Do membuka pintu utama rumah mewahnya, kemudian berjalan cepat ke arah pekarangan rumahnya.

" Kenapa?" Tanya do, dia hanya berdiri di samping pagar pembatas rumah yang tak terlalu tinggi.

Reka memelankan tangisannya kemudian menatap do. Tiba-tiba dia beranjak dari pangkuan sang ibu, lalu berlari mendekati do yang tengah menatap nya.

" Kakak dodo! Hiks..!" Isak reka sambil menunjukkan jari manis nya yang tertutup plaster luka.

" Kenapa hm?" Tanya dorison.

" Kejepit pintu kamar mandi leka nya! Hiks sakit kakak! Plaster jelek kasihan jari leka tidak gemas!" Adu reka.

" Jadi ini nangis karena kejepit atau nangis karena plaster nya jelek?" Tanya dorison sambil menahan tawanya.

" Sakit jari leka kakak, sedih plaster jelek tidak gemas." Lirih reka.

" Yasudah nanti siang kakak belikan plaster nya gimana? Tapi berhenti nangis, biarin kakak tidur nyenyak."

Reka terlihat menimbang-nimbang tawaran do yang cukup menggiurkan. Kalau nunggu bunda nya belikan pasti lama, itu pun cuma janji semata karena reka pasti di buat lupa sama Bundanya.

" Janji yah?" Tanya reka.

" Iya janji, nanti panggil saja kakak kalau kakak lupa." Sahut do.

" Mau yang donal itik! Yah warna kuning, leka suka itu. Pasti gemas!" Antusias reka melupakan lelehan air mata yang belum mengering di pipi tembam nya.

" Iya nanti kakak belikan, sana masuk. Lanjut tidur, jangan lanjut nangis." Ucap do sambil tersenyum tipis.

Reka mengangguk lucu, dia langsung mendatangi bunda nya kemudian mengajak bunda nya yang setengah tidur itu untuk masuk.

" Makasih ya do," ucap Grac.

Dorison mengangguk singkat, setelah melihat anak cengeng itu masuk kedalam rumah, dorison pun melakukan hal yang sama.

Dia berjalan santai memasuki rumahnya, sampai langkahnya terhenti tepat di depan pintu yang mengarah ke dapur.

" Heh astaga, nanti sakit perut!" Tegur do ke arah Mamah nya yang tengah memakan rujak.

" Ish do. Mamah mual nih, jangan ganggu dulu!" Ketus Tyle.

" Jangan banyak nanti malah sakit perut." Ucap do lagi.

" Do! Udah ya jangan ganggu mamah, nanti aja ngomel nya, sana balik ke tidur." Ucap tyle.

Dorison bergidik ngeri melihat Mamah nya memakan mangga muda yang terlihat sangat asam itu dengan lahap.

***

" kakak dodo! Mana ya? Bunda kakak dodo nya mana?" Tanya reka sambil melirik ke arah pintu rumahnya.

" Mungkin masih tidur, reka kenapa gak tidur? Kan tadi malam begadang. Masa pagi sudah bangun lagi."

Reka berjalan cepat ke arah sang bunda lalu menunjukkan jari nya yang masih terbungkus plaster luka itu.

" Ini sakit bunda, nyut nyut leka nya gabisa bobo! Kalau plaster gemas gak nyut nyut! Leka bisa bobo bunda, tunggu kakak dodo belikan plaster gemas ya bunda? Sabar ya nanti leka bobo kalau plaster gemas nya datang!" Jelas reka.

Anak manis itu langsung pergi ke pelataran rumah nya, memanggil nama dorison namun tidak berani keras.

Hampir saja iya menangis karena dorison gak muncul.

" Nyari kakak dorison ya?" Tanya Tyle dari pelataran rumahnya.

Reka mengangguk lucu kemudian turun perlahan, setelah itu dia mendatangi tyle.

" Ini lihat luka! Sakit sekali sampai gak bisa bobo!" Tunjuk reka pada jari nya.

Tyle mendekat kemudian meraih tangan reka.
" Kenapa hm?" Tanya Tyle.

" Terjepit pintu, sakit." Adu reka lagi.

" Mau main kesini? Ayo!" Ajak tyle.

Reka terlihat diam, tapi kemudian kepalanya mengangguk setuju.

Reka berlari kecil ke arah pagar rumah nya, tak lupa menyapa satpam yang tengah berjaga disana.

" Nanti kasih tau bunda ya om kalau bunda cari leka. Leka main di rumah tetangga!" Ucap reka.

" Wah non reka mau main? Yasudah nanti bapak kasih tau ibu, hati-hati ya main nya." Pesan satpam milik reka.

Tyle membuka pagar rumahnya sambil tersenyum lebar, dia langsung menuntun tangan reka untuk masuk kedalam rumahnya.

" Sepi yah? Mana orang nya." Tanya reka sambil celingukan.

" Om max nya di kamar, kalau kakak dodo nya masih bobo, sana bangunkan kakak dodo nya, ajak makan ya, itu tante masak banyak." Ucap Tyle.

" Kamar nya yang atas ya? Leka pernah lihat kakak dodo di balkon." Sahut reka.

" Iya, itu pintu nya yang warna putih, ada gantungan Matahari." Jelas Tyle.

Reka mengangguk cepat, tanpa membuang waktu dia langsung pergi ke kamar yang di tunjuk Tyle.

Tangan kecil itu terlihat berhati-hati saat mengetuk pintu kamar nya.

" Kakak dodo, ini leka kakak!" Teriak reka.
Merasa tak ada jawaban, reka langsung menerobos masuk kedalam kamar dorison.

Dia kaget melihat remaja yang tidur hanya menggunakan celana bokser itu.

" Kakak dodo.." bisik reka sambil menusuk kecil pipi dorison.

" Kakak dodo mana plaster gemas nya? Leka tunggu lama sekali." Bisik reka.

Dia kembali menusuk kecil pipi dorison sampai dorison merasa risih.

"Hmmm?" Gumam do sambil menggenggam tangan reka, menhan tangan kecil itu agar tidak merecoki wajahnya.

" Ish kakak dodo bangun, leka tunggu plaster nya." Ucap reka, dia beberapa kali menepuk pelan tangan besar do yang menggenggam tangannya.

Dorison tertawa pelan, perlahan dia membuka sedikit mata nya kemudian menatap gemas reka.
Anak manis itu terlihat sudah mandi, sudah lebih segar dari terakhir kali yang dia lihat.

" Bangun kakak!" Pekik reka.

Dorison melepaskan genggaman nya kemudian duduk sambil meraih bantal untuk menutupi bagian bawahnya.

" Mana luka nya? Sini lihat." Ucap do.

Reka langsung menunjukkan jari nya yang terbungkus plaster tadi.

" Kita cek ya, kita lihat lukanya, kalau luka kecil gak perlu pakai plaster, nanti lama sembuhnya karena lukanya gak bisa kering. " Jelas do.

Reka mengangguk patuh, dia terlihat ikut fokus menatap tangannya.

" Mana luka nya?" Bingung do.

" Itu kakak, yang merah itu!" Tunjuk reka.

Dorison menggaruk kepalanya yang tak gatal, kemudian dia tertawa pelan. Hanya ada goresan kecil, kenapa Si reka ini terlalu lebay.

" Jadi mau tetap pakai plaster luka atau engga?" Tanya do.

" Mau kakak! Sakit nyut nyut kena air." Jelas reka.

" Yaudah tunggu kakak di bawah, kakak mandi sebentar, setelah itu kakak belikan plaster lukanya."

Reka memekik senang, saking semangatnya mau mendapatkan plaster luka bergambar karakter, reka sampai gak hati-hati turun dari tempat tidur do. Yang berakhir dia jatuh ke bawah.

" Aduh!" Panik do. Dia melemparkan bantal yang menutupi bagian bawahnya, kemudian mendekati reka yang posisinya masih terlentang di atas lantai.

" Oke gak nangis, gapapa ya? Kan jatuhnya gak tinggi." Bisik do sambil mengangkat tubuh reka.

" Sakit... Hikss!"

" Ehh kok nangis?" Panik do,

Do duduk di tepi tempat tidur sambil memangku reka yang masih menangis sesenggukan.

" Sini kakak usap kepalanya, udah ya, kan gak keras jatuh nya."

" Tapi sakit kakak! Hikss kepala reka retak ini! Tolong reka hikss huaaa ayah!"

Ceklek!

" Ya ampun adek reka nya di apain do?" Tanya tyle yang datang bersama suaminya.

" Jatuh dari tempat tidur mah! Tadi mau turun tapi gak sengaja jatuh." Jelas do yang masih sibuk mengusap kepala reka.

" Ya ampun, sini sayang, sini sama tante." Ucap tyle.

Reka mengangguk pelan, dia perlahan turun dari pangkuan dorison lalu berjalan ke arah tyle.

" Kita obati ya kepala nya, ayo sini." Ajak Tyle.

Tyle menuntun pelan tangan reka, anaknya masih menangis sesenggukan. Tapi entahlah tyle menyukai nya. Reka nangis itu gemas!

" Bangun bro!" Ucap mark sembari menahan tawanya.

" Ya ini baru bangun, mau mandi." Sahut do.

" Syutt... Tuh bangun." Ucap mark kemudian tertawa keras.

Dorison melirik ke arah bagian bawahnya yang terlihat mengacung tegak. Mana pakai bokser longgar, jadi nampak banget ngacung nya.

" Papah diem!" Teriak do.

" Hormon pagi, jangan mikir aneh-aneh." Gerutu do sambil berjalan ke arah kamar mandi.














Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow,  jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

204K 6.4K 15
si bottom yg anak geng motor yg paling di takutin seluruh siswa di sekolah nya dan si top yang cuma jadi babu tongkrongan nya si bottom "gue suka s...
83.8K 13.2K 30
Tetangga baru yang selalu membuat keributan berhasil membuat dorison ingin pergi dari rumah. Ketenangan nya hilang saat tetangga baru nya suka menan...
25.2K 1K 6
Kisah Tiandra yang di perk*sa sama Helbert daddy sahabatnya sendiri.
Dear Dany! Par antjimin

Roman pour Adolescents

375K 22.7K 15
"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir s...