DIA, BUNDAKU? [END]

By glomyna

208K 19.8K 2.7K

Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Se... More

CAST
🐟 01 🐟
🐟 02 🐟
🐟 04 🐟
🐟 05 🐟
🐟 06 🐟
🐟 07 🐟
🐟 08 🐟
🐟 09 🐟
🐟 10 🐟
🐟 11 🐟
🐟 12 🐟
🐟 13 🐟
🐟 14 🐟
🐟 15 🐟
🐟 16 🐟
🐟 17 🐟
🐟 18 🐟
🐟 19 🐟
🐟 20 🐟
🐟 21 🐟
🐟 22 🐟
🐟 23 🐟
🐟 24 🐟
🐟 25 🐟
🐟 26 🐟
🐟 27 🐟
🐟 28 🐟
🐟 29 🐟
🐟 30 🐟
🐟 31 🐟
🐟 32 🐟
🐟 33 🐟
🐟 34 🐟
🐟 35 🐟
Something That I Made
Mau Tanya
SPALL SPILL
Yay or Nay

🐟 03 🐟

6.5K 548 48
By glomyna

Saat ini Shani sudah berhenti di depan gang rumah Christy. Dari kantor hingga sampai disini Shani hanya diam tanpa melakukan pembicaraan dengan Christy. Hal itu membuat Christy bingung lantaran Shani sama sekali tidak membuka suaranya.

Bahkan saat ini Shani melamun dengan pandangan lurus ke depan setelah tadi mematikan mesin mobilnya.

"Ci"

"Dedek"

Ucap mereka bersamaan dan membuat keduanya langsung saling menatap satu sama lain.

Shani menyerongkan badannya menghadap Christy. Ia menunduk sejenak lalu menatap Christy dengan sendu.

"Dedek inget kenapa dedek bisa tinggal di panti asuhan?" Tanya Shani to the point

Christy pun langsung menjawabnya
"Aku gatau ci. Aku ga inget"

Shani menatap lekat kedua manik mata milik Christy dengan mengusap kedua pipinya.

"Kamu angel kan sayang. Kamu anak bunda yang udah lama hilang kan? Ini bunda dek, akhirnya bunda menemukan kamu" Ucap Shani dalam hati

"Cici jangan nangis. Aku jadi mau ikutan nangis kalau liat cici nangis" Ucap Christy seraya mengusap air mata Shani dengan matanya yang sudah berkaca-kaca

Shani melepas seat belt Christy lalu mengangkat tubuh Christy untuk duduk di pangkuannya. Shani memeluk Christy sangat erat seakan menyalurkan rindunya yang selama ini ia rasakan. Bahkan Shani memejamkan matanya dengan air mata yang terus mengalir karna merasakan pelukan hangat tersebut.

Christy mulai terisak pelan. Shani mengusap-usap punggung Christy

"Hei.. C-cici gapapa sayang" Ucap Shani pelan

Christy menangis di ceruk leher Shani dan Shani terus menenangkan Christy supaya berhenti menangis.

Setelah cukup tenang mereka meleraikan pelukannya.

"Maaf yaa kalau cici bikin dedek nangis karna liat cici nangis"

Christy mengangguk lucu dengan hidungnya yang sudah memerah. Shani menghapus sisa-sisa air mata Christy lalu mengecup pelan kedua mata Christy.

"Cici boleh minta sesuatu?" Tanya Shani dengan menyampirkan rambut Christy ke belakang telinganya

"Kiss?" Ucap Christy

Shani tersenyum tipis dan menggeleng pelan
"No baby" Ucap Shani pelan

"And then?"

Shani menatap dalam kedua mata Christy yang sangat anteng dipangkuannya.

"Can you call me.. bunda?"

"..."

"Dedek mau kan kalau sekarang manggil cici dengan sebutan bunda?"

Christy bergeming dengan perasaan campur aduk. Ia merasa bingung dengan permintaan Shani ini.

"Kamu keberatan ya? Kalau gamau gap-"

"Mau" Cicit Christy dengan menunduk

"Apa?" Tanya Shani pelan dengan mendekatkan telinganya kepada Christy yang menunduk

"Mau" Ulang Christy dengan suara pelan

Shani pura-pura tidak mendengar ucapan Christy.

"Ga kedengeran sayang"

"Mau bundaaa" Rengek Christy dengan memeluk leher Shani

Nafas Shani seakan-akam berhenti sejenak kala ia mendengar panggilan itu lagi untuk dirinya. Shani pun mencium pipi Christy bertubi-tubi.

"Makasih sayang" Ucap Shani

Christy mengangguk sambil melepas pelukannya. Dalam diri Christy ia tidak rela melepas pelukan itu. Entah kenapa dirinya selalu merasa nyaman di dekat Shani dan di dekapan Shani.

"Aku pulang ya c-bunda" Ucap Christy

Shani sedikit terkekeh karna Christy hampir salah memanggilnya.

"Iyaa, langsung istirahat yaa"

Christy mengangguk sambil menggendong tas nya.

"Aku turunnya gimana bunda?"

"Coba gimana? Kalo ga bisa turun berarti dedek ga boleh pulang harus ikut cici" Ucap Shani

"Aaaa gimana" Rengek Christy

Shani pun tertawa lalu membuka pintu mobilnya dan menggendong Christy keluar.

Shani menurunkan Christy dengan hati-hati. Christy pun berdiri di hadapan Shani

"Makasih bunda" Ucap Christy

"Sama-sama sayang" Balas Shani dengan mengusap pelan kepala Christy

"Dadah bunda" Ucap Christy dengan melambaikan tangannya seraya berjalan menjauh dari Shani

Shani pun melakukan hal yang sama
"Dadah dedek"

Saat tubuh Christy sudah menghilang, Shani menurunkan tangannya secara perlahan.

"Bunda akan cari semua bukti yang bisa menyatakan kalau kamu itu anak bunda dek. Bunda yakin kamu anak bunda yang hilang 10 tahun yang lalu. Inisial N dinama belakang kamu pasti marga yang dulu bunda sematkan dinama kamu"

Setelah itu Shani masuk kembali ke dalam mobilnya dan pulang ke rumahnya.

Saat ia memasuki rumah, ia berteriak memanggil maminya.

"Maamm, mamiii" Panggilnya

Veranda muncul dari arah tangga

"Kenapa ci? Tumben baru pulang" Ucap mami ve seraya mendekati Shani

Shani pun langsung memeluk tubuh mami ve dengan erat. Shani menangis lirih di pundak mami ve.

"Mam, aku udah tau dimana anak aku mam. Aku udah ketemu dia" Lirih Shani

Veranda yang mendengar ucapan anaknya terdiam sebentar lantas melepas pelukan Shani dan memegang kedua bahu Shani

"K-kamu serius ci? Angel ketemu? Sekarang dia dimana ci? Kenapa ga ikut pulang sama kamu?" Tanya mami ve beruntun

"Dia ada mam, aku belum bisa bawa dia ke rumah. Aku menunggu dia siap untuk tinggal disini sama kita" Jawab Shani

Veranda memeluk Shani dengan erat dan ikut meneteskan air matanya.

"Ko kalian pelukan ga ngajak papa sih" Ujar Keynal yang melihat anak dan istrinya tengah berpelukan di bawah tangga

Shani dan mami ve menoleh kepada Keynal.

"Pah.. cici udah menemui angel pah" Ucap mami ve memberi tau suaminya

Lantas Keynal menatap serius ke arah Shani

"Beneran ci?"

Shani mengangguk seraya tersenyum kepada papa Keynal

"Mana dia ci? Papa mau ketemu" Ucap Keynal yang tidak sabaran

"Sabar dong pah, cici lagi pdkt sama anaknya" Sahut mami ve lalu berjalan ke arah dapur

"Secepatnya aku bawa dia ke rumah ini dan kembali bersama kita pah" Ucap Shani dengan menatap papahnya

Keynal mengusap kepala Shani
"Iya sayang. Kamu istirahat sana pasti capek kan"

"Iya pah, aku ke kamar ya" Ucap Shani

Setelah itu ia beranjak menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Shani langsung membersihkan dirinya lalu tidur.

Disisi lain Christy sedang gelisah dengan dirinya sendiri di atas kasur.

"Kenapa cici minta aku buat panggil dia bunda ya?"

"Tapi aku seneng dan suka manggil dia bunda. Setiap di deket dia aku ngerasa kayak lagi deket bunda. Apa dia bunda aku?"

Christy langsung sadar dari halunya
"Duh apasi Christy geer banget kamu" Gumam nya

Ia dengan ragu mengambil handphone nya lalu membuka roomchat nya dengan Shani. Ia mengetuk-ngetuk bagian belakang handphone nya

"Bunda udah tidur belum ya?" Monolog nya dengan suara pelan

Lalu ia pun meng-klik icon telfon untuk menghubungkannya dengan Shani. Cukup lama sambungan itu terjawab hingga akhirnya terdengar suara Shani

"Haaloo" Ucap Shani di telfon

"Bundaa"

"Dedekkk.. Kenapa?" Tanya Shani dengan lembut

"Hheehhe gapapa ko bunda. Bunda udah tidur ya?"

"Hm belum pules ko tidurnya. Ko dedek sendiri belum bobo?"

"..."

"Eh ko diem sih? Kenapa sayang?"

"Kangen bunda"

Tanpa Christy ketahui saat ini Shani sedang tersenyum salting dengan pipinya yang bersemu merah

"Bunda juga. Dedek mau bunda temenin bobo? Sekarang bunda kesana ya?"

"Eh eh gausa bundaaa. Ish udah malem tau jangan keluar rumah, nanti bunda diculik" Ucap Christy dengan polosnya

Shani tertawa
"Kan bunda udah gede masa bisa diculik"

"Bisa la, bunda itu kan cantik nanti kalo ada orang jahat yang mau celakain bunda gimana?"

"Iya dehh. Kamu protektif juga ya ternyata"

"Hheheheheh"

"Dedek sayang bunda?" Tanya Shani tiba-tiba

"Sayang, sayangggg bangettt"

"Masa sihh???"

"Iya ih bundaaaa"

"Iya iya bunda percaya"

"Yauda aku matiin ya telfonnya, aku udah ngantuk. Good night bunda, love you"

"Good night too baby. Love you more"

Panggilan pun terputus dan Christy menaruh handphone nya lagi. Setelah itu ia langsung memejamkan matanya untuk memasuki alam mimpinya.

Keesokan harinya

Saat ini Shani dan Jinan tengah membicarakan persoalan Christy yang Shani yakini Christy adalah anak kandungnya yang selama ini hilang.

"Lo yakin Shan?" Tanya Jinan

"Yakin banget nan. Lo liat ini" Ucap Shani dengan menunjukkan nama lengkap Christy yang ia foto kemarin

Jinan pun membaca nama tersebut dengan seksama

"Angelisha Christy N" Gumamnya membaca nama lengkap Christy.

"N, maksudnya Natio?" Tanya Jinan dengan menatap Shani yang berdiri dengan bersandar di mejanya samping ia duduk

"Gue masih gatau si nan apa itu bener marga nama gue yang emang gue kasih buat anak gue atau ngga. Tapi nama dia beneran semirip itu sama anak gue kan? Bahkan lo aja ngira N itu inisial dari Natio" Jawab Shani

"Bundaaa masih lama ga?" Tanya Christy yang tiba-tiba keluar dari kamar yang ada diruangan Shani dan menghampiri mereka

Jinan sedikit terkejut dengan panggilan Christy kepada Shani

"Bunda?" Ucap Jinan lalu menatap Shani yang sudah menaik turunkan alisnya

Shani pun mendekati Christy yang sedang mengucek matanya

"No no, gaboleh di kucek" Ucap Shani dengan menurunkan tangan Christy

"Bunda pulang" Rengek Christy

"Iya pulang, ambil tasnya dulu gih" Ucap Shani dengan lembut

Christy pun mengambil tasnya lalu kembali lagi pada Shani.

"Gue balik ya nan" Ucap Shani kepada Jinan

"Iya Shan, hati-hati"

"Bunda gendong" Ujar Christy dengan manja

Shani pun tidak merasa keberatan dengan permintaan Christy. Ia langsung mengangkat tubuh Christy dan mendekapnya erat di gendongannya.

Saat ia menuju lift banyak pasang mata yang melihat nya. Mereka merasa gemas dengan anak yang digendong Shani. Banyak bisikan-bisikan yang memuji Christy dan membuatnya mempercepat langkahnya untuk masuk ke dalam lift.

"Jangan sampe anak gue jadi target uyel-uyel karyawan disini. Bisa panas hati gue ngeliatnya nanti"

Saat sedang dalam perjalanan Shani mencoba bertanya kembali perihal ajakannya yang meminta Christy untuk tinggal bersamanya.

"Dedek masih belum mau tinggal sama cici aja?"

"Sebenernya dedek nunggu bunda bilang hal ini ke dedek lagi" Balas Christy

Shani mengerem mendadak dan membuat Christy kaget.

"Bundaa ish"

"Eh maaf maaf" Ucap Shani lalu meminggirkan mobilnya ke tepi jalan

"Jadi maksud kamu apa tadi?" Tanya Shani saat sudah mematikan mesin mobilnya

"Aku sekarang gabisa jauh-jauh dari bunda. Aku pengen selalu di deket bunda, soalnya aku nyaman sama bunda apalagi kalau bunda peluk aku. Aku ngerasa kayak dipeluk bunda lagi. Jadi aku mau ko kalau sekarang tinggal sama bunda" Ucap Christy yang membuat Shani terharu

Shani merentangkan tangannya sebagai kode ingin memeluk Christy.

Christy pun dengan senang hati menyambut pelukan Shani.

"Ini bunda sayang. Bunda ga akan bilang secara tiba-tiba kalau bunda ini bunda kamu. Bunda akan cari buktinya dulu dan menjelaskan ke kamu pelan-pelan supaya kamu mengerti dan ga kaget" Ucap Shani dalam hati seraya mengecup pucuk kepala Christy

Kepala Christy tiba-tiba merasa pusing sekali.

"Bunda, kepala aku pusing" Ucap Christy dengan melepaskan pelukannya

Tak lama kemudian Christy jatuh pingsan.

"Astaga, dedekk heii.. sayang kamu kenapa?" Ucap Shani dengan menepuk-nepuk pelan pipi Christy

Tanpa berlama-lama lagi ia pun menancap gasnya menuju rumah sakit.

Kini Shani sudah berhadapan dengan dokter yang memeriksa Christy.

"Jadi bagaimana dok?" Tanya Shani dengan wajah cemas

Dokter itu tersenyum
"Tidak ada hal yang serius bu Shani. Hanya saja anak ibu memang rentan kelelahan karna nutrisi nya kurang. Saya menyarankan agar Christy mengkonsumsi asi lagi sampai tubuhnya bisa memiliki imun yang kuat. Apa dulunya Christy tidak minum asi bu?"

"I-iya dok, dulu asi saya sempat tidak lancar jadi dia gabisa minum asi lagi" Ucap Shani sedikit berbohong

"Baik kalau begitu, saya tidak memaksa untuk ibu melakukan program asi. Tapi akan lebih baik jika anak ibu menerima asi lagi dari ibunya sendiri dan saya tidak menyarankan Christy hanya mengkonsumsi susu formula" Pungkas dokter tersebut

Shani pun mengangguk paham lalu menghampiri Christy yang baru saja membuka matanya.

"Bundaa pulang dedek gamau disini" Rengek Christy dengan menangis karna ia tau kalau sedang berada di rumah sakit

Shani mengusap lembut kening Christy
"Iya sayang kita pulang"

Shani pun menggendong tubuh Christy lagi yang masih lemas itu. Lalu beranjak keluar dari ruangan tersebut.

"Terimakasih banyak dok" Ucap Shani saat melewati dokter tersebut.

Dokter itu mengangguk seraya tersenyum ramah.

Shani langsung membawa Christy pulang ke rumahnya. Veranda yang melihat Shani menggendong seorang anak pun datang menghampiri nya

"Ci, gendong siapa kamu?" Tanya mami ve

Shani pun menatap ke pada mami nya dan langsung menjawab pertanyaan maminya dengan suara pelan

"Ini angel, mam" Ucap Shani

Mami ve menutup mulutnya lalu melihat wajah tertidur Christy di pundak Shani.

"Badannya hangat ci" Ucap mami ve kala menyentuh kening Christy

"Kita ke kamar aku yuk mam, ada yang mau aku omongin" Ucap Shani

Mereka pun beranjak ke kamar Shani. Mami ve duduk di tepi kasur sambil memandangi Shani yang begitu telaten menidurkan Christy di atas kasur.

Lalu Shani pun ikut duduk disamping maminya. Ia melirik kepada Christy sebentar lalu menatap maminya

"Mam, tadi waktu aku dan dedek mau pulang tiba-tiba dedek pingsan. Aku bawa dia ke rumah sakit. Dokter bilang imun dedek lemah dan nutrisinya kurang karna asi yang diterima dedek belum cukup. Dokter menyarankan aku buat melakukan program asi supaya dedek bisa minum asi lagi. Kata dokter asi dari seorang ibu lebih baik untuk anaknya dibanding susu formula" Jelas Shani menceritakan kejadian tadi

Veranda pun tersenyum tipis dan menggenggam tangan Shani

"Itu benar ci, mami juga pernah punya pasien seperti itu. Mami gamau maksa kamu untuk melakukan program asi untuk angel. Tapi memang akan lebih baik angel bisa minum asi kamu lagi sampai tubuhnya benar-benar memiliki imun yang kuat" Ucap mami ve

"Aku sama sekali ga keberatan untuk itu mam. Tapi kalau dedek gamau gimana?"

"Kamu bisa jelasin ke dia pelan-pelan. Pasti dia paham ko. Udah kamu istirahat juga gih, bersih-bersih dulu. Besok kalau perlu mami anterin kamu buat program asi untuk anak kamu" Ucap mami ve lalu beranjak berdiri mendekati Christy

"Oma kangen sama kamu sayang. Cucu oma udah besar ya, cantik dan lucu" Gumam ve seraya mengusap pipi Christy

"Ci, anak kamu mukanya ga berubah sih. Tetep kayak bayi" Sambung ve yang kali ini kedua matanya menatap Shani yang tengah memperhatikan mereka berdua

Shani terkekeh pelan
"Ya anak aku kan emang bayi. Sampe kapan juga tetep bayi" Balas Shani

Veranda hanya geleng-geleng kepala saja karna memang Shani selalu menganggap anaknya bayi meskipun nanti umur anaknya sudah dewasa.

Setelah itu ve mengecup seluruh wajah Christy dengan lembut sebelum keluar dari kamar Shani.











TBC

Dedek toytoy adalah bayi sampai kapanpun. Aku setuju dengan bunda Shani wkwkwk

Jangan lupa ramein komennya yaaa
Babaiii see you!!!!

Tap untuk vote ☆

Continue Reading

You'll Also Like

20K 3K 24
Haiiii, bertemu kembali dengan Nataya dalam seri Ramadhannya. Nataya adalah bocah gembul yang berusia tiga tahun, mencoba menjalani puasa dengan tuju...
Si Bungsu Zee By fnf

Teen Fiction

62.9K 3.9K 26
Ini cerita pertama. Jadi, langsung saja dibaca yaa. Maaf jika tidak bagus untuk menuliskan cerita. On Going
Adek Gege By acimj

Short Story

45.5K 2.3K 19
" Bundaaa.. basahh.. " Ucapnya sambil menunduk, dengan muka berkaca-kaca. "Ngga papa sayang, ganti dulu yuk.. " Ucap sang bunda. ⚠️Cerita ngga jelas...
94.2K 6.5K 30
🚫BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA🚫 "Dede sayang kalian" "Kami lebih sayang dede" Menceritakan tentang sebuah keluarga yang harmonis, kedua orang tu...