Merebut Suami Kembali

By Di_evil

652K 32.6K 1.7K

[Follow dulu untuk bisa membaca part yang lengkap] Sahima Paramesti Djaya pikir setelah dapat menjadikan Yama... More

Kehancuran Cinta
Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 27
Part 28 (21+)
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Seri II FULL VERSI
SUAMI PILOT POSESIF
Cinta Pak Dosen
Seri II ; Prolog
Seri II ; EP 01
Seri II ; EP 02
Seri II ; EP 03
Yuk Diskusi
Seri II : EP 04
Seri II ; EP 05
Seri II ; EP 06
Seri II ; EP 07

Part 26

12.1K 627 15
By Di_evil

Yok vote sebelum baca.

...................

"Cakep banget tas ini. Aku sudah incar dari lima bulan lalu tahu nggak, Hima."

"Aku kira nggak bakal dapat, tapi akhirnya aku bisa punya karena kamu. Hehehe."

Sahima hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sembari terkekeh pelan melihat kegirangan sang sahabat, walaupun hanya seperkian detik bisa tertawa lepas.

Ya, saat teringat bagaiman duka kehilangan calon anaknya, Sahima akan membentengi diri dengan sikap dingin dan ekspresi datar.

Hatinya berteriak pula. Menyuruhnya untuk tak bahagia secara berlebihan, setelah begitu ceroboh membawa diri hingga nyawa dari calon bayinya harus menjadi taruhan.

"Aku harus bayar berapa tasnya? Dua puluh juta sesuai harga di sini? Atau lebih murah."

Pertanyaan Salma memutus lamunannya. Ia hanya bisa melayangkan sorot tak paham.

"Kamu bengong tadi, ya, Hima?"

Hanya diberikan balasan berupa anggukan kecil sebanyak dua kali, tanpa dilengkapi dengan kalimat penjelasan apa pun.

"Aku tanya aku harus bayar berapa untuk tas yang aku minta kamu belikan ini."

Sahima langsung memalingkan pandangan ke benda yang dipegang oleh sang sahabat.

Lalu, kepala digelengkan. "Tidak usah."

"Aku belikan sebagai oleh-oleh."

"Benaran, nih? Kamu serius? Harga tasnya lumayan kalau nggak aku ganti."

Sahima menggeleng kembali. "Iya, benar."

"Anggap saja selain sebagai oleh-oleh, tas ini aku belikan untuk menyogok kamu, Sal."

"Menyogokku? Dalam rangka apa?"

Sahima lekas saja menyerahkan tiga lembar kertas dari tasnya. Diserahkan ke Salma.

Tanpa perlu menerangkan, cukup diberikan saja, ia yakin kawannya yang merupakan seorang pengacara pasti akan paham.

Sang sahabat pun langsung memeriksa dan membaca dokumen yang diberikannya.

Tinggal menunggu tanggapan Salma.

"Surat kesepakatan? Mertua kamu sendiri yang menandatanganinya, Hima?"

"Gimana bisa kayak gini hasilnya? Apa kamu paksa mereka? Atau mertua kamu ma-"

"Mama yang bersedia buat kesepakatan. Aku sama sekali tidak memaksa Mama untuk mau mengikuti semua yang aku minta."

Full versi part ini ada di karyakarsa ya. Link di bio.



Continue Reading

You'll Also Like

21.4K 1.3K 31
WARNING: beberapa part mengandung unsur 21++ yang eksplisit. Mohon bijak dalam membaca. Bagi yang belum cukup umur atau kurang merasa nyaman, dapat d...
692K 28.4K 48
INI NOVEL FIKSI YA YOROBUUN! JD KALO ADA YG NGGAK MASUK AKAL, EMANG CUMA FIKSI, GAK SESUAI SAMA KENYATAAN APALAGI AKAL MAKHLUK2 PALING RASIONAL SEDUN...
450K 26.9K 25
Kemana lagi aku dan mantan suamiku harus mencari putra kami yang hilang? ••• Shiren kehilangan putranya, Bumi, ketika kecelakaan itu terjadi. Berbaga...
605K 8.6K 198
Charlie Wade adalah menantu laki-laki yang tinggal menumpang dan dibenci semua orang, tetapi sebenarnya ia adalah pewaris keluarga terpandang yang id...