𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠!
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐭𝐨𝐤𝐫𝐞𝐯 𝐟𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐞𝐤𝐬𝐩𝐞𝐤𝐭𝐚𝐬𝐢. 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧, 𝐠𝐨𝐫𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐚𝐭𝐚𝐬 🔞.
𝐀𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚𝐧𝐲𝐚!
»»————><————««
'Ya god cobaan apa lagi ini...'-batin (M/n).
Penghuni kereta mulai masuk ke dalam gerbong. Perlahan-lahan kursi dipenuhi penumpang. (M/n) tidak bisa menghindari akibat sempitnya tempat itu. Rindou terkekeh ia begitu seneng ketika mangsanya terjebak.
'Kuso gw harus menghindar...'-(M/n) mulai nyelip untuk menjauh.
Srek!
"Hei bocah bodoh! Pake matamu!"-bapak disenggol.
"Ma-maaf."-(M/n) bergeser.
Di kerumunan (M/n) berusaha menjauhi Rindou. Ia terus bergeser menjauh bila perlu pindah ke gerbong lain. (M/n) mengharapkan keluar dari stasiun yang akan terbuka. Meski beda arah tapi gpp yang penting bisa menghindari Rindou.
(M/n) sudah di depan pintu gerbong. Ia pegang di tiang kereta (aku ga tau sebutannya). Sambil mengamati pemandangan yang indah. Tapi apes ada seseorang yang peluk dari belakang yang tak lain adalah Rindou.
"Hmm...sedang mandang apa tikus kecill~"-bisik Rindou di telinga (M/n).
'Sial gw ga bisa keluar...kumohon cepatlah sampai.'-batin (M/n).
Kiss
?!?!?
Rindou mulai mencium leher (M/n). Lalu tangannya meraba-raba tubuh (M/n). Si pemilik tubuh mulai risih, ia menggeser tangan Rindou.
Pinch!
"Euhmmm!?!?"-(M/n) tersentak, beberapa orang melihat. Sehingga membuat (M/n) malu kedua tangannya menutupi mulutnya.
"Shhh makanya jangan memberontak~"-Rindou bisik lalu melumat telinga (M/n).
Adegan tak senonoh terjadi di kereta. Rindou sibuk memberikan kissmark di leher (M/n). Lalu tangan kanan cubit putingnya secara kasar. Tangan kirinya mulai menurunkan celana (M/n) hingga celana dalam dia terpampang.
"Uhmm lihatlah batang mu sudah tegang dan lo memakai celana dalam wanita??? Dasar cabul hehehe~"-ejek Rindou membuat (M/n) malu.
Telinganya memerah wajahnya juga ikutan. (M/n) memakai celana dalam gambar kelinci, emg itu celana dalam khusus lanang tapi ya begitulah. Rindou memainkan batang milik (M/n), sang boti menggeliat.
"Uhmm akhhh~uhmm~"-(m/n) menahan desahan.
"Jgn ditahan tikus kecil, gw ingin sekali mendengarkan desahan erotis mu~"-Rindou.
Slorp slorp
Crottt
"Kehuuunghhh~"-kedua tangan (M/n) menutup mulutnya sendiri. Ia ejakulasi tubuhnya mulai melemah, kakinya gemeter.
"Huffft...uhh—knghhhhh!?!?"-(M/n) baru saja mengambil nafas sudah dicolok kejantanan Rindou yang amat besar.
Itu baru jamur Rindou masuk, (M/n) menoleh ke arahnya dan geleng-geleng kepala. Ia mengisyaratkan Rindou untuk berhenti, tapi yang namanya psikopet mana mau.
'Kawaiii~tikus kecill pelacurku~'-Rindou menatap mata (M/n), senyum licik merekah. Rindou langsung memasuki batangnya ke dalam hole (M/n).
JLEB!
"UHMPHHH UNGHHH!?!?"-mata (M/n) langsung naik ke atas air mata mengucur. Ia berjuang tidak menimbulkan suara yang menjadi pusat perhatian.
Plok
Plok
Plok
Bunyi hantaman kulit terdengar, Rindou menggoyangkan pinggulnya. (M/n) menahan desahan, Rindou kesel ketika dia menahan desahannya. Lalu tangannya dengan gatal mencubit puting (M/n), matanya melebar.
"AKHHH!!!"-desahan (M/n) lepas.
"Gw denger ada desahan disini..."-pekerja.
"Iya sumber suaranya dimana ya?"-penjaga.
"Di tempat gini mereka berhubungan intim?"-ibu bawa anak.
"Ga tau malu emg."-ibu hamil.
"Mesum bett."-pekerja.
Beberapa orang sudah notice dengan desahan (M/n). Sementara (M/n) sangat malu ga ketulungan, pipinya memerah bukan bahkan wajahnya juga. Rasanya ia ingin mati ditempat daripada dijadikan bahan gosip.
Smirk
Plok
Plok
Plok
"Unghhhh~eghmmm~"-(m/n) menutup mulutnya.
"Heh lihat orang-orang udah pada denger suara pelacur~ heh dasar lonte!"-bisik Rindou.
Rindou mulai mempercepat ritme genjotan di hole milik (M/n). Kocokan dia semakin cepet bikin kepala (M/n) pusing. Ditambah lagi Rindou pegang kedua tangan (M/n). Dia menoleh melihat Rindou yang begitu iblis.
"Gw ga suka lo menahan desahan mu sekarang tanganmu sudah kutahan!"-bisik Rindou yang begitu menakutkan.
Plok!
Plok!
Plok!
"Nghhh~kunghhh~"-(m/n).
'Kumohon cepatlah sampai...kumohon cepatlah ejakulasi.'-batin (M/n).
Cuma itu saja yang bisa diharapkan (M/n). Tidak ada gunanya melawan, semakin melawan semakin jadi sorotan.
Stasiun *** tinggal 7 menit lagi
Masinis bicara di radio, yup emg udh deket. (M/n) berharap setan itu menyudahi permainan bejatnya ke dia. Ia takut ketika pintu terbuka mereka berdua masih berhubungan seksual.
Plok!
"Ughhh jalang gw mau cum."-Rindou.
Plok!
Plok!
Plok!
Spourtttt
Rindou ejakulasi di dalam hole (M/n). Benihnya mengisi perut (M/n). Hangat dan banyak hal itu membuat (M/n) sakit perut, pusing ditambah lagi mau muntah.
Pluk!
"Hole mu sangat enak~ hmm lain kali jangan melarikan diri ya."-bisik Rindou di telinga (M/n).
(M/n) langsung syok dia teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Emg dia melarikan diri dari tempat itu. (M/n) mulai ketakutan sambil menarik celananya kembali.
"Hmph...jadi jalang lo mau diperkosa lebih ker—"-Rindou.
Stasiun *** telah sampai hati-hati dan cek kembali barang anda
Ceklek
Pintu stasiun terbuka (M/n) langsung keluar dari gerbong. Ia berlari menjauhi Rindou sebisanya. Lalu (M/n) heran ia melihat Rindou tidak bergerak sama sekali. Rindou hanya tersenyum psikopet sambil melambaikan tangan.
"Mata ne, chīsana nezumi."-Rindou.
Tbc
Jika read sudah 100 maka gw akan up.
Itu aja byeee~
Author mau denger lagu dulu~