My Daddy My Husband

By LalapanFlashback

1.3M 40.8K 3.4K

Bagaimana jadinya jika seorang gadis menikah dengan ayahnya? Tidak, bukan ayah kandung tetapi ayah angkat. Be... More

AG » 1
AG » 2
AG » 3
AG » 4
AG » 5
AG » 6
AG » 7
AG » 8
AG » 9
AG » 10
AG » 11
AG » 12
AG » 13
AG » 14
AG » 15
AG » 16
AG » 17
AG » 18
AG » 19
AG » 20
AG » 21 ‼️
AG » 22
AG » 23
AG » 24
AG » 25 ‼️
AG » 26
AG » 27
AG » 28
AG » 29
AG » 30
AG » 31
AG » 33
AG » 34
AG » 35
AG » 36
AG » 37
AG » 38

AG » 32

20.3K 726 150
By LalapanFlashback

Maaf ini agak menyedihkan dikit diawal, soalnya Lala ngetiknya pas lagi sakit hati wkwk lebay banget yak?😭🙏🏻

Apa kabar Reyala?😍💗🌸🌷

Sehat² kalian semuaa??

Mari kita baca yang manis² dulu yaw wkwk😍💗🌸

100 komen kiw!😍

Happy Reading Reyalaa🌷🌸💗

——————

Hujan deras dimalam hari? Sebagian orang mungkin menganggap cuaca seperti itu cocok untuk tidur nyenyak, tetapi tidak untuk seorang cowok yang kini tengah duduk di balkon kamarnya dengan segelas coklat hangat.

Cowok itu Arsano, menurutnya sesuatu yang paling membuatnya tenang adalah hujan dimalam hari, hujan memang berisik tetapi suara air yang berjatuhan itu membuatnya tenang, beda dengan suara manusia yang akan terdengar berisik di telinganya.

Dilihat dari sifatnya yang barbar mungkin orang-orang akan menilai jika sosok Arsano adalah orang yang selalu bahagia, tetapi faktanya justru berbeda.

Arsano tidak seberuntung orang-orang yang mempunyai keluarga humoris, Arsano tidak seberuntung orang-orang yang mempunyai tempat untuk bercerita ketika dirinya sedang berada di fase terendahnya. Arsano hanya mempunyai dirinya sendiri.

Arsano bukanlah tipe orang yang mau berbagi keluh kesahnya dengan teman-temannya seperti orang-orang pada umumnya, Arsano sedari kecil hanya mampu bercerita sendirian ditemani dengan hujan yang turun dimalam hari.

"Keluarga hancur, percintaan juga iya?"

"Gue terlalu beruntung hidup di dunia ini, gue terlalu kebal jalanin semua cobaan sendiri tanpa bercerita ke orang lain. Cerita? Siapa yang mau dengerin semua penderitaan gue? Haha gak ada! Gue udah terbiasa sendiri," Arsano menatap hujan deras didepannya itu.

"Cuma hujan yang tau keluh kesah gue selama bertahun-tahun!" ujarnya terkekeh hambar.

Arsano terlalu pandai, cowok itu mampu menutupi seluruh kesedihannya didepan banyak orang. Berpura-pura bahagia didepan banyak orang sudah menjadi kebiasaan bagi Arsano, topeng yang dibuat cowok itu benar-benar sangat kokoh sehingga tidak ada orang yang mampu mengetahui sosok Arsano yang sebenarnya.

"Manusia penuh derita kayak gue emangnya pantes dapet cinta? Sudah berapa kali gue dibohongi? Apa gue terlalu brengsek dimata orang-orang?" tanya cowok itu entah kepada siapa.

"Bahkan disaat gue udah ngerasa dia setia pun ternyata gue salah, faktanya semua orang pembohong!" Arsano terkekeh kecil.

"Termasuk gue."

*****

"Kak Saka Giya mau--"

"Mau apalagi sayang?" tanya Arsaka tersenyum manis kearah istri kecilnya itu.

Giya tersenyum cerah, wanita itu berlari kecil kearah Arsaka yang kini duduk diatas sofa. Hal itu membuat Arsaka refleks menegur Giya karena berlari.

"Jangan lari Giya, nanti jatuh!" tegur Arsaka dengan nada pelan.

Semenjak kejadian dimana Giya yang diculik oleh Leonatan, membuat Arsaka selalu ekstra menjaga Giya. Cowok itu tidak pernah datang ke perusahaannya, Arsaka memberikan semua pekerjaannya kepada sekretarisnya dan juga mencari seseorang untuk menggantikan posisinya selama istrinya hamil.

Arsaka was-was jika nanti kejadian tersebut terulang lagi, mengingat kebohongan Leonatan yang mengatakan Giya diperkosa itu membuat Arsaka khawatir bukan main. Dirinya tidak mau istri kecilnya itu dinodai oleh cowok brengsek selain dirinya.

Tunggu, Arsaka mengakui dirinya brengsek? Ya! Cowok itu memang brengsek, dia menghamili anak angkatnya sendiri bukankah itu hal yang tidak wajar? Tetapi Giya anak angkatnya bukan anak kandung, jadi apakah bisa dibilang wajar? Entahlah Arsaka bingung.

"Mau apa cantik, hm?" tanya Arsaka sambil mengusap puncak kepala Giya.

Giya menatap suaminya itu dengan binar cerah, dari wajahnya saja Arsaka tau jika wanita itu menginginkan sesuatu. Tanpa harus diberitahu oleh Giya pun Arsaka mengerti.

"Mau beli rujak," jawab Giya.

Arsaka terkekeh geli, cowok itu mengangkat tubuh mungil sang istri keatas pangkuannya. "1 bungkus rujak 1 ciuman gimana sayang?"

"Ihh kok gitu sih?" pekik Giya menatap Arsaka kesal.

"Emang nggak kangen?" tanya Arsaka menaik-turunkan alisnya.

Giya mengernyit bingung tak mengerti maksud perkataan Arsaka. "Kangen?"

"Enjoy what there is to enjoy!" jawab Arsaka sambil mendekatkan wajahnya dengan Giya.

"Bentar aja, nggak sampe 1 jam kok!" celetuk cowok itu dengan wajah tanpa dosanya.

"Mau?" tanya Arsaka sangat dekat dengan wajah Giya sekarang.

Wanita itu menjadi gugup, apalagi melihat Arsaka yang menaikkan sudut bibirnya ditambah dengan tatapan yang begitu dalam membuat Giya semakin dibuat salah tingkah.

"Gengsi banget sih udah nikah juga!" ujar Arsaka sebelum memulai aksinya.

Cowok itu mengecup bibir wanitanya, sebelum Arsaka melumat bibir Giya yang kemudian ia gigit hingga wanita itu refleks membuka mulutnya.

Bukan Giya namanya jiga wanita itu tidak menikmati, yang tadinya tidak mau sekarang bisa jadi ketagihan. Karena memang begitulah seorang perempuan, lebih mengutamakan harga dirinya, Giya terlalu gengsi hanya untuk mengatakan kata mau.

*****

Arlanka menatap kakak iparnya dengan tatapan heran, pasalnya Giya memakan rujaknya dengan nikmat dan banyak sekali. Bayangkan saja tadi Arsaka meminta dirinya untuk membelikan Giya rujak dan ia membeli 3 bungkus, yang sudah bisa dihabiskan oleh Giya 2 bungkus, bahkan setiap bungkus isinya banyak.

"Pedes banget itu Giy, lo nggak kepedesan?" tanya Arlanka.

"Kurang pedes!" sahut Giya sambil memasukkan potongan buah kedalam mulutnya.

"Gila lo!" balas Arlanka menggelengkan kepalanya heran.

"Banyak banget lo makan rujak nggak kenyang tuh perut?" tanya Arlanka lagi.

Giya menatap Arlanka dengan kesal. "Bawel amat lo diem anjing!"

"Heh mulutnya!" tegur Arsaka yang sedari tadi hanya menyaksikan pembicaraan antara Giya dan adiknya.

Giya yang ditegur oleh Arsaka menjadi cemberut wanita itu menatap Arsaka. "Ya abisnya Lanka ngeselin!"

Arsaka beralih menatap Arlanka tajam, seolah-olah memberikan peringatan kepada adiknya itu agar tidak banyak bertanya kepada Giya, wanita itu sedikit sensi ketika ngidam.

"Lo gak ada niat honeymoon bang?" tanya Arlanka tiba-tiba.

"Honeymoon?" Arsaka mengulang perkataan Arlanka.

"Ngapain? Lagian gue juga udah sama Giya, ngapain honeymoon lagi?" tanya Arsaka cuek.

"Udah?" Arlanka tidak mengerti maksud perkataan kakaknya itu.

"Udah ski--"

"Owhh gue paham bang!" pekik Arlanka memotong ucapan Arsaka.

"Emangnya honeymoon buat begituan doang? Enggak anjir buat refreshing habis nikah bang, itung-itung nyenengin istri yang lagi ngidam. Ya nggak Giy?" tanya Arlanka meminta persetujuan.

Giya dengan polosnya malah menggeleng sambil menjawab, "Nggak."

"Juancokk!!"

"Beneran lo nggak mau diajak honeymoon ke Bali Giy? Atau nggak ke Korea liat idola-idola K-Pop lo?" tanya Arlanka mencoba membuat Giya tergiur.

Mata wanita itu tiba-tiba berbinar mendengar perkataan Arlanka, Giya menoleh kearah suaminya yang ternyata sudah menatapnya sedari tadi.

"Kemana hm?"

"Bali ya?" ajak Giya dengan penuh binar.

"Kenapa milih Bali? Bukannya Giya suka sama K-Pop?" tanya Arsaka mengernyit bingung.

"Karena mau nyoba rujak kuah pindang yang ada di Bali itu!" jawab Giya kegirangan.

"Gila ke Bali cuma buat nyoba rujak kuah pindang?" gumam Arlanka tak habis pikir.

"Besok kita ke Bali!" ajak Arsaka sambil mengusap puncak kepala Giya.

"Yeyyy!!"

"Buset gue ikut!"

*****

"Masalah Leonatan gimana?"

Arsaka kini berada di bar milik Ganzava bersama kedua temannya dan sang pemilik bar juga ikut tentunya. Mereka berempat merencanakan kumpul bersama, itung-itung berkenalan lebih dekat bersama Ganzava kalo kata Arsano sih begitu.

Ganzava meneguk Vodka yang berada di gelas kaca tersebut sebelum menjawab, "Kelar cui! Aman sekarang dia udah ditempat yang layak."

Alsega menatap Ganzava dengan tatapan yang sulit diartikan. "Dimana?"

"Surga!" celetuk Ganzava santai.

"Yang bener aja? RUGI DONG!!" seru Arsano tidak terima.

"Nggak satisfaying banget anjing!" celetuk Alsega.

Ganzava tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan mereka berdua. "Bercanda goblok serius amat jadi orang!"

"Jangan terlalu banyak bercanda Za! Ntar kalo lo punya cewek dia ngomong mau putus serius, lo anggepnya cuma bercanda bahaya!" ucap Arsano.

"Terus besoknya dia bawa cowok baru nyesel lo, anggep kata putus dari dia cuma bercandaan doang!" timpal Alsega.

"Dia sama cewek kan cuma bercanda," celetuk Arsaka membuat mereka bertiga menoleh.

Ganzava tersenyum manis kearah Arsaka. "Nah bener banget hahaha!"

"Gila ni cowok bercandanya nggak main-main," ujar Alsega menggelengkan kepalanya.

"Tetep ilmu padi sodaraku!" sahut Ganzava terkekeh kecil.

"Ilmu padi matamu!"

"Tipis-tipis Ar!" Tiba-tiba Arsano memberikan segelas Vodka kepada Arsaka.

"Nggak, ntar gue nggak bisa pulang." tolak Arsaka mendorong gelas berisi minuman keras tersebut.

"Alahh cemen lo Ar!" ejek Ganzava yang mengambil alih minuman dari tangan Arsano kemudian meneguknya hingga tandas.

Arsaka menatap temannya itu datar. "Gue besok mau ke Bali jancok!"

"Apa hubungannya coba?" tanya Alsega menatap Arsaka bingung.

Cowok itu menatap Alsega dengan senyuman jahil diwajahnya, sepertinya mengerjai mereka tidak buruk mengingat Arsaka sering dikerjai oleh teman-temannya itu.

"Nanti istri gue nggak bisa bangun kalo gue gempur sampe pagi!" jawab Arsaka dengan santai.

Mereka bertiga kompak menatap Arsaka dengan wajah datar. Mentang-mentang diantara mereka hanya Arsaka saja yang sudah menikah dengan seenaknya memamerkan sesuatu yang sudah bisa dilakukan Arsaka, dan belum bisa dilakukan oleh mereka bertiga. Ahh tidak sepertinya Ganzava pengecualian.

"Pamer aja terus lo anjing!" maki Alsega kesal.

"Kalo bukan karena ramuan itu mana mungkin lo bisa nikah sama Giya, lo nikah juga karena kita!" ucap Arsano dengan nada kesal.

"Lo pada ngiri kan?" ejek Ganzava tertawa.

"Lah emangnya lo kagak ngab?" tanya Arsano sedikit ngegas.

"Siapa yang ngiri? Orang gue nganan kok!" elak Arsano memalingkan wajahnya.

Ganzava terkekeh kecil sambil menatap Arsaka, sedangkan cowok itu hanya menatap datar Ganzava seolah mengerti maksud tatapan temannya itu.

"Ganza mantan mafia, dia udah nyoba banyak bule pastinya!" ucap Arsaka membuat kedua temannya terkejut.

"Anjir berarti semua bule yang lo jadiin mangsa udah lo per--"

Ucapan Alsega terpotong oleh perkataan Ganzava yang membuat Arsano dan Alsega tertarik membahasnya lebih lanjut.

"Yang bening-bening aja sih gue coba sebelum gue jadiin mangsa." jelas Ganzava begitu santai.

"Buset gila banget lo Za! Gimana rasanya cuy? Kapan-kapan sabilah kasih gue satu," celetuk Alsega.

"Gue juga anjir yang bening buat gue taruh di apart gue!" seru Arsano semangat.

"Kapan-kapan kita nyari mangsa bareng keluar negeri!" ajak Ganzava bersemangat kemudian ber-tos ala lelaki bersama Arsano dan Alsega.

Sedangkan Arsaka menatap mereka bertiga dengan heran, apalagi mendengar kata-kata Ganzava yang begitu enteng itu. Mana yang katanya udah tobat? Sekarang malah mengajak kedua teman Arsaka untuk join bersama. Sial, ajaran Ganzava memang tidak ada yang benar.

"Bukan temen gue!"

—tbc—

Hi Reyala!!💗🌷🌸

Doa² kalian awksksk bikin Lala terharu banget makasi banyak loh yang kemarin dm Lala di ig buat ucapin ultah😭🙏🏻🌸🌷💖

Kalian mau Giya sama Arsaka honeymoon yak? Kita bikin beda yaw gapapa kan? Pastinya ada kejutan nanti.

Emangnya kalian nggak mau tobat dulu nih?😭 Bulan puasa loh gais?

Lala bikin part yang lucu-lucu gemes aja yaw?

Selamat hari raya nyepi yaw😍🙏🏻

Semangat yang lagi puasa, semoga lancar and salam toleransi!🙏🏻😇

Doain Lala bisa up cepet gess🙏🏻🌸🌷💗

See you babay!!🌸💗🌷

Continue Reading

You'll Also Like

639K 4.3K 6
This work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014) ======...
937K 87K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
9.9K 726 7
Antara lonceng yang berdentang dan adzan yang berkumandang Antara salib yang membuatku tenang dan kiblat yang menentukan arah mu pulang sebrengsekny...
1.6M 112K 39
Sudah terbit di 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢 𝐊𝐚𝐭𝐚 𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡𝐢𝐧𝐠 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗯 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗵𝗮𝗽𝘂𝘀. 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽 𝗺𝗮𝗸𝗹𝘂𝗺! ***** Florence...