My Daddy My Husband

By LalapanFlashback

1.3M 40.8K 3.4K

Bagaimana jadinya jika seorang gadis menikah dengan ayahnya? Tidak, bukan ayah kandung tetapi ayah angkat. Be... More

AG » 1
AG » 2
AG » 3
AG » 4
AG » 5
AG » 6
AG » 7
AG » 8
AG » 9
AG » 10
AG » 11
AG » 12
AG » 13
AG » 14
AG » 15
AG » 16
AG » 17
AG » 18
AG » 19
AG » 20
AG » 21 ‼️
AG » 22
AG » 23
AG » 24
AG » 25 ‼️
AG » 26
AG » 27
AG » 28
AG » 29
AG » 30
AG » 32
AG » 33
AG » 34
AG » 35
AG » 36
AG » 37
AG » 38

AG » 31

20.3K 794 166
By LalapanFlashback

Apakabar Reyala?🌷💗💐

Sudah dikasih harapan pagi ini? Lauknya apa gais?😭

Makasi buat yang masih nunggu lanjutan cerita ini yaw🙏🏻💗🌷

Bisa nggak 100 komen lagi nih?

Enjoy dulu bacanya yuk! Bakalan seru nih wkwk

Happy Reading Reyalaaa!💗🌷🌸

——————

"Gue mau jual mobil gue, harganya 145 juta aja deh ada yang mau beli nggak? Nyicil juga gapapa,"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Alsega, membuat Arsano dan juga Arsaka menoleh kaget. Pasalnya yang mereka tau Alsega sangat sayang dengan mobilnya, mereka berdua sedikit ragu dengan perkataan cowok barbar itu.

"Seriusan? Lo kan sayang sama tuh mobil!" sahut Arsaka sambil meminum secangkir kopi buatan istrinya.

Seolah-olah sudah terjadwal setiap 3 hari sekali mereka pasti sering ngumpul dirumah Arsaka, jika tidak mereka akan datang ke cafe hanya sekedar untuk kumpul bersama, dan membicarakan sesuatu yang penting tentang perusahaan mereka masing-masing.

"Mobil gue yang lain lah asu! Yakali Lambo gue mau gue jual!" ngegas Alsega kesal.

"Gue punya uang 5 ribu itupun kembalian gue beli gorengan, kira-kira kurang lagi berapa ya Se?" celetuk Arsano bertanya.

"KURANG AJAR!" seru Arsaka dan Alsega brengan.

Arsano terlonjak kaget mendengar seruan kedua temannya itu, ia mengelus dadanya dramatis dengan wajah kaget yang dilebih-lebihkan.

"Untung jantung gue nggak pindah ke bawah anjir!" ucap Arsano kesal.

"Bacot lo Sa! Mati aja lo sono!"

"Kalo gue mati siapa yang beli mobil lo nyet!" sahut Arsano tak mau kalah.

"Masalah itu mah gampang, tinggal suruh bokap gue jualin kelar!" celetuk Alsega menaik-turunkan alisnya.

"Udah berapa bulan Ar?" tanya Arsano tiba-tiba membuat Arsaka bingung.

"Apanya?" Arsaka dan Alsega saling tatap dengan raut bingung, sepertinya mereka sama-sama tidak mengerti maksud Arsano.

"Istri lo udah hamil berapa bulan?" tanya Arsano mengoreksi maksud dari pertanyaannya.

"Berapa ya? Gue lupa, padahal baru kemarin gue cek ke dokter kandungan," jawab Arsaka.

Kedua temannya itu berdecak kesal mendengar perkataan Arsaka, sial apakah ini efek samping menikah dengan anak angkat sendiri? Menjadi lupa ingatan.

"Pikun banget lo kek udah tua aje!" celetuk Alsega kesal.

"Kan dia emang udah tua cok!" sahut Arsano sambil tertawa jahat.

Arsaka menatap kedua temannya dengan kesal, memang tidak habis-habisnya mereka menistakan dirinya ini. Mentang-mentang mereka sudah berteman lama.

"Kayak lo berdua belum aja!"

"Lah kita kan belum nikah jadi masih muda," ujar Arsano.

Arsaka tersenyum miring ketika ide melintas dibenaknya, cowok itu melipat kedua tangannya didepan dada sambil menatap kedua temannya bergantian.

"Lo berdua itu nggak laku! Makanya belum nikah, beda lagi kalo gue, udah nikah bebas bro mau ngapain aja sama Giya tanpa ada halangan!" ucap Arsaka dengan raut songong nya.

"Lo belum nikah aja udah lakuin yang keliwat batas!" sahut Arsano.

"Gila deep banget cok haha!" Alsega tertawa puas.

"Sialan!"

*****

Arsaka mengepalkan tangannya kuat, cowok itu kini tengah kelimpungan karena tiba-tiba Giya tidak ada di mansion. Dan cowok itu mendapat kabar bahwa Giya diculik oleh seseorang ketika wanita itu sedang membeli rujak didepan komplek.

"Mana istri gue lagi ngidam lagi." Arsaka dengan raut khawatir berjalan menuju mobilnya.

Cowok itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, hingga disebuah pertigaan Arsaka bertemu dengan kedua temannya yang tiba-tiba mencegatnya untung saja Arsaka dengan sigap mengerem mobilnya.

"Bahaya bangsat!" maki Arsaka kesal.

Mereka berdua menampilkan wajah tanpa dosanya, Arsano dan Alsega lalu tiba-tiba masuk kedalam mobil yang dikendarai Arsaka meninggalkan motor ninja hitam yang mereka gunakan untuk mencegat Arsaka dipinggir jalan.

"Lo juga ngebut tadi, bahaya bangsat!" sahut Alsega mengikuti gaya bicara temannya itu.

"Gue udah bisa lacak lokasinya. Orang-orang yang sama, suruhan Leonatan mereka sekap Giya di pedesaan, tempatnya terpencil!" jelas Arsano memberitahu.

"Gila tuh anak!" Alsega menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Kita kesana sekarang!" Tanpa basa-basi Arsaka kembali menyalakan mesin mobilnya kemudian melaju dengan kecepatan tinggi membuat Arsano dan Alsega terkejut.

"PELAN-PELAN BEGO!!"

Teriakan itu tidak dihiraukan oleh Arsaka, cowok itu tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata hingga sebuah hal yang mampu membuat Arsaka memelankan laju kendaraannya.

Arsano dan Alsega yang tadi menutup matanya kini membukanya pelan, sambil menatap temannya itu dengan bingung.

"Kok pelan cok?" tanya Alsega.

"Lokasinya dimana? Kirim ke gue!" suruh Arsaka menatap Arsano.

"Makanya asu jangan main gas-gas langsung! Jangan gegabah, kita juga harus nyusu--"

"What nyusu?" tanya Alsega memekik heboh.

Arsano yang ucapannya terpotong menggeplak kepala Alsega dengan kesal. "Nyusun anjing bukan nyusu!"

"Cepetan kirim anjing malah ribut!" ngegas Arsaka menatap tajam mereka berdua.

Arsano dengan cepat mengotak-atik ponselnya, hingga ponsel milik Arsaka bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk membuat cowok itu mengalihkan pandanganya kearah ponselnya.

"Gila tatapan tuh anak tajem banget," bisik Alsega tepat didepan telinga Arsano.

"Gara-gara lo sih!" sahut Arsano ikut berbisik.

"Gara-gara lo juga anying!"

*****

"Saking nggak ada yang mau sama lo sampe anak angkat sendiri dinikahin?"

Arsaka terkejut mendengar perkataan Leonatan, ia mengepalkan tangannya kuat. Ternyata cowok bejat itu mengetahui tentang hal itu. Tidak heran, cepat atau lambat sudah pasti akan terbongkar mengingat Leonatan yang mempunyai jiwa kepo tingkat dewa tentu saja akan mencari tau dengan cara apapun itu.

Perjalanan yang dibutuhkan hampir 2 jam, sampai-sampai Arsano dan Alsega mengeluh karena saking lamanya mereka duduk didalam mobil. Terutama Alsega yang tadi memaki Arsano habis-habisan mengingat cowok itu yang mengatakan bahwa pedesaan itu dekat tetapi ketika ditelusuri lebih lanjut malah hampir 2 jam perjalanan.

"Parah sih kalo Arsaka nggak bisa nge-counter ini," celetuk Arsano.

Kedua temannya itu kini sudah menunggu kata-kata mutiara apa yang akan dikeluarkan oleh mulut Arsaka untuk membalas sindiran Leonatan.

"Dari senyum Arsaka yang serem sih udah pasti Leonatan bakalan kena mental parah." sahut Arsano sambil menatap temannya itu yang kini berhadapan dengan Leonatan.

"Saking bejatnya lo sampe kakak kandung sendiri lo hamilin?"

Perkataan itu mampu membuat Arsano dan Alsega bertepuk tangan heboh. "Nah ini baru didikan gue ngab!"

Arsano berseru heboh sambil ber-tos ala lelaki dengan Alsega, mereka berdua menatap temannya bangga sebelum menatap teman-teman Leonatan sambil mengacungkan jempol mereka ke bawah seolah-olah mengejek mereka.

Beda lagi dengan Leonatan yang tampak terkejut mendengar hal itu. Cowok itu menatap Arsaka tajam, ah sial kenapa Arsaka bisa mengetahui hal itu?

"Dimana istri gue?" tanya Arsaka dengan tenang.

Leonatan tiba-tiba tersenyum miring mendengar pertanyaan Arsaka. "Istri lo? Kayaknya lagi main-main sama temen gue di dalem!"

Arsaka mengepalkan tangannya kuat, tanpa basa-basi cowok itu maju dan memukul wajah musuhnya itu membuat Leonatan tersungkur dihadapan beberapa anggota Alcatraz.

Melihat ketuanya seperti itu tentu membuat anggota Alcatraz marah, satu persatu mereka maju untuk menyerang balik Arsaka yang langsung dilumpuhkan dengan mudah oleh cowok berbadan kekar itu, dengan bantuan Alsega dan Arsano tentunya.

Hingga sebuah suara desahan yang begitu nyaring didengar membuat Arsaka refleks menoleh kearah rumah yang terlihat sudah tua itu.

Arsaka berlari masuk kedalam dengan raut khawatir, mengingat perkataan Leonatan membuat cowok itu takut terjadi apa-apa dengan istrinya, Giya.

Sedangkan Leonatan tersenyum licik, akhirnya rencana yang ia susun baik-baik berjalan dengan lancar. Cowok itu kemudian menatap anggotanya satu persatu yang sudah memiliki luka memar diwajahnya akibat pukulan Arsaka dan juga teman-temannya.

"Masuk kita liat pecundang itu nangis karena istrinya di mainin sama orang!" Leonatan tertawa jahat sambil berjalan masuk dengan santai diikuti anggota Alcatraz.

*****

Arsaka masuk kedalam tidak mudah yang dipikirkan, ternyata cowok itu harus melumpuhkan orang-orang berbadan kekar terlebih dahulu.

"Bangsat biarin gue masuk!" Arsaka menepis pukulan dari seseorang dengan pakaian serba hitam itu.

"Tidak akan!" sahut seseorang yang kini berusaha bangun karena terjatuh akibat pukulan Arsano.

Arsano menatap lelaki didepannya dengan tajam. "Songong amat lu gajah!"

"Badan kek gajah gausah songong deh! Gue bogem juga tuh masa depa lo biar nggak punya keturunan," celetuk Alsega kesal sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Tidak papa saya masih punya ketanjakan!" sahut laki-laki berbadan kekar itu.

"Gila dikira naik mobil apa anying!" kesal Arsano hampir maju untuk memukul kembali lelaki tersebut.

"Biarin! Mending masuk sekarang!"

Suara itu membuat kedua manusia bar-bar yang memiliki kesabaran setipis tisu itu menoleh kearah Arsaka yang tadinya berbicara. Mereka berdua mengangguk kemudian mengikuti Arsaka.

Suara desahan itu kembali terdengar membuat ketiganya terkejut, Arsaka langsung menuju sumber suara. Hingga cowok itu melihat sebuah kamar yang tertutup rapat, langsung saja Arsaka membukanya dengan tidak santai apalagi suara itu bersumber dari dalam sana.

"JANGAN APA-APAIN ISTRI GUE ANJING!!" teriak Arsaka murka tanpa melihat kondisi.

"Minimal ketuk pintu dulu lah anying!" sahut seseorang yang membuat Arsaka terkejut.

Suara yang begitu familiar membuat Arsaka menajamkan penglihatannya. Terdapat Ganzava yang tengah duduk sambil memangku laptop, dan di kasur sudah ada Giya yang tertidur nyenyak.

"Lo apain istri gue? Jangan aneh-aneh lo, dia milik gue anjing!" Arsaka mencengkram kerah baju Ganzava membuat cowok itu beranjak dari duduknya.

"Woi bego gue lagi nonton anying!" kesal Ganzava sambil menepis tangan Arsaka.

Ganzava menatap Arsaka dengan raut wajah yang tak bersahabat. "Gue nggak apa-apain istri lo, dari tadi gue cuma jagain dia. Buktinya dia lagi tidur tuh!"

"Terus suara itu?" tanya Arsano dan Alsega barengan.

"Dari speaker bluetooth, itu bagian dari rencana gila Leonatan!" jelas Ganzava.

"Woahh rencana diluar nalar!" celetuk Alsega tak habis pikir.

Arsano menatap Arsaka yang kini mengusap pipi istrinya itu. "Lagian lo masa nggak tau suara desahan istri lo sendiri sih? Bukannya udah pernah lo ajak skidiwaw-waw? Kenapa lo panik banget goblok!"

Arsaka spontan menatap temannya itu dengan tajam, sial bisa-bisanya Arsano mengatakan hal seperti itu disaat genting seperti ini.

"Gue khawatir goblok mana sempet berpikir gue!" sahut Arsaka ngegas.

"Tau tuh goblok lo Sa!" celetuk Ganzava sambil menaik-turunkan alisnya menatap Arsano.

Arsano dan Alsega menatap Ganzava aneh. "Lo siapa kita nggak kenal anjing!"

Ganzava terkekeh geli mendengar ucapan teman Arsaka, ia lalu menghampiri mereka berdua. "Kenalin gue Ganzava Alderio!"

"Ganzava Alderio?" seru Arsano dan Alsega barengan, kedua cowok itu menjauh dari Ganzava.

"Ma-mafia?"

Ganzava tertawa terbahak-bahak melihat kedua teman Arsaka yang ketakutan. "Temen lo lawak Ar!"

"Santai aja bro! Gue mantannya, gue udah tobat!" ujar Ganzava memberitahu.

"Terus kenapa lo ada disini? Bukannya lo diluar negeri ya anjir?" tanya Alsega mulai berani mendekat.

"Mau nyoba cewek lokal, bosen sama bule!" sahut Ganzava terkekeh.

"Lo kate udah tobat anjir!" seru Arsano bingung.

"Bercanda anjir! Serius amat hidup lo Sa!" balas Ganzava terkekeh.

"Eh eh kok lo tau nama gue?" tanya Arsano histeris.

"Jangan-jangan dia dukun!" timpal Alsega.

Sedangkan Arsaka yang kini tengah menatap istrinya menjadi kesal sendiri dengan obrolan ketiganya itu. "Ck, terlalu lebay!"

"Kebetulan gue di Indo buka jasa santet keliling jadi tau nama lo karena ada yang nyuruh gue buat nyantet lo." jelas Ganzava asal.

"Yang bener aja?" tanya Alsega terkejut.

"Rudi dong!" sahut Ganzava mengikuti gaya bicara yang lagi trend tersebut.

"Rugi anjir!" koreksi Arsano.

"SAMA AJA!!"

—tbc—

Hi Reyalaaa!!💐🌷💗

Akhirnya bisa luangin waktu buat up setelah sibuk banget gara-gara hari raya😭

Selamat hari raya Galungan lan Kuningan bagi yang merayakan yaw!🙏🏻😇 Kumpul dulu sini yang agamanya hindu!

Walaupun udah lewat kan ya Galungannya tapi gapapa yang penting ngucapin😭

Liat orang-orang sukses jadi pengen ikut sukses juga, doain Lala biar semangat upnya guys!🙏🏻😇🌷💗

See you and pap!🌷💗

Continue Reading

You'll Also Like

9.9K 726 7
Antara lonceng yang berdentang dan adzan yang berkumandang Antara salib yang membuatku tenang dan kiblat yang menentukan arah mu pulang sebrengsekny...
6.7K 429 11
Cerita full di Karyakarsa By Fit Tree Fitri Michael Hardianto, pria keturunan Tionghoa dan menjadi orang terkaya di Indonesia terlahir sempurna denga...
26.2K 1.2K 16
warning 16+! cerita ini mengandung unsur kebucinan tingkat akut harap bijak dalam mengendalikan perasaan. "Pak tolong ada duda mau nyulik saya!"Gish...
1M 152K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...