My Daddy My Husband

By LalapanFlashback

1.3M 40.8K 3.4K

Bagaimana jadinya jika seorang gadis menikah dengan ayahnya? Tidak, bukan ayah kandung tetapi ayah angkat. Be... More

AG » 1
AG » 2
AG » 3
AG » 4
AG » 5
AG » 6
AG » 7
AG » 8
AG » 9
AG » 10
AG » 11
AG » 12
AG » 13
AG » 14
AG » 15
AG » 16
AG » 17
AG » 18
AG » 19
AG » 20
AG » 21 ‼️
AG » 22
AG » 23
AG » 24
AG » 25 ‼️
AG » 26
AG » 27
AG » 28
AG » 29
AG » 31
AG » 32
AG » 33
AG » 34
AG » 35
AG » 36
AG » 37
AG » 38

AG » 30

21.4K 784 113
By LalapanFlashback

Ekhhmm... Jarjit said: maafkan saya, maafkan saya!😭🙏🏼

Lala nie lagi ada di fase bingung banget sama diri sendiri, jadi mohon dimaklumi hehe.

Penjelasan lebih lanjut paling bawah yaw! Kita enjoy baca dulu😍🌷

100 komen! And janlup vote!😍🌷

Happy Reading Reyalaaa!😍💐🍰

——————

Waktu memang berjalan begitu cepat, hari demi hari sudah terlewati. Rasanya seperti mimpi memiliki seorang wanita cantik yang notabenenya adalah anak angkatnya sendiri.

Kedua pasutri baru itu kini tengah berdiri berdampingan didepan sana, bersalaman dengan para tamu yang diundang ke acara pernikahan mereka.

Acara pernikahan yang sangat sederhana, segala serba-serbi pernikahan sudah mereka siapkan. Gaun, jas pengantin, seserahan, dan juga dekorasi yang tampak sederhana namun terlihat mewah.

Pengucapan janji suci yang disaksikan oleh Tuhan dan para keluarga dari kedua belah pihak sudah dilewati dengan penuh haru dan kebahagiaan.

Cowok tampan nan gagah yang menggunakan tuxedo dan juga wanita cantik yang mengenakan gaun senada dengan warna tuxedo milik mempelai pria, yaitu berwarna putih keemasan. Membuat mereka berdua tampak sangat serasi.

"Selamat, selamat, selamat pengantin baru~"

"Selamat, selamat, selamat, pasutri baru~"

Nyanyian itu terdengar ketika Alsega dan juga Arsano berjalan menuju kearah Arsaka dan juga Giya yang tengah berdiri berdampingan. Mereka berdua berjalan dengan badan yang di goyang-goyangkan. Kedua teman Arsaka itu tampak sangat-sangat bahagia.

"Selamat atas pernikahan antara ayah angkat dan anak angkatnya tuan Arsaka dan nona Giya!" ujar Alsega menyalami tangan mereka berdua bergantian.

Kini giliran Arsano yang maju, cowok itu menyugar rambutnya kebelakang kemudian berdehem singkat, "Selamat atas pernikahan langka-nya bapak negara dan ibu negara, kami ikut senang mendapat kabar bahwa ramuan kuat buatan Alse bisa membawa kalian ke jenjang yang lebih serius!"

Arsaka menatap kedua temannya datar, "Makasi babu-babuku! Kehadiran kalian sangat-sangat kami nantikan. Silahkan, pintu keluarnya terbuka lebar untuk kalian berdua!"

Giya tertawa mendengar itu, memang tidak ada habis-habisnya kedua teman Arsaka mengejek cowok itu yang kini sudah resmi menjadi suaminya.

"Owasuu!! Gue belum nyoba semua hidangan yang ada disini!" seru Arsano.

"Gue belum ngajak kenalan cewek-cewek cantik disini jancok!! Bisa-bisanya lo ngusir temen sendiri," ucap Alsega kesal.

"Kalo gitu kalian nikmatin aja hidangannya!" celetuk Giya mempersilahkan.

Mata Arsano berbinar-binar, "Wahhh ini baru namanya istri idaman, ayoklah gass Se! Jangan dengerin suami Giya yang durhaka itu!"

"Sialan lo berdua!" maki Arsaka kesal.

Tak lama setelah kepergian Alsega dan juga Arsano, datanglah lima remaja cowok menghampiri Arsaka dan Giya. Kelima cowok itu adalah Arlanka, Orland, Jayden, Leka, dan juga Erlando.

"Kami sekabupaten mengucapkan selamat atas pernikahannya semoga bisa cepat mendapat momongan, hubungannya semakin langgeng dan semoga jatah dari istri lancar terus!"

Nah, gini nih Arsaka yang ini nih baru dirinya suka, doa ini yang paling dirinya nantikan. Siapa tau terkabul, dan jatah dari istrinya selalu dilancarkan.

"Makasi atas doanya, semoga dilancarkan tiap hari!" Arsaka tersenyum nakal kearah istrinya.

"Si anying malah ngelunjak!"

*****

Entahlah Arsaka kini masih bingung, dirinya berasa tengah bermimpi, dirinya bingung. Kenapa ia bisa menyukai anak angkatnya sendiri? Kenapa bisa mencintai seorang wanita yang umurnya terpaut jauh dengannya? Atau mungkin karena sering bersama? Entahlah Arsaka tidak tau.

Intinya Arsaka kini tengah bahagia, wanita yang ia cintai kini sudah sepenuhnya milik Arsaka. Arsaka tidak perlu lagi berpura-pura menjadi kakak dari Giya didepan banyak orang karena kini wanita itu sudah menjadi istrinya.

Selama bertahun-tahun Arsaka menunggu akhirnya ia bisa memiliki Giya sepenuhnya. Menekan semua keinginannya begitu lama itu tidak mudah bagi Arsaka, entah sudah berapa kali cowok itu membuang jauh-jauh pikiran-pikiran buruknya selama ini.

"Gue bahagia, hari ini dan sampai kapanpun itu selama ada Giya disamping gue. Gue bahagia banget! Terimakasih Tuhan!"

Arsaka menoleh ketika pintu kamarnya dibuka, terlihat seorang wanita paruh baya tengah menghampirinya. Cowok itu tersenyum hangat menyambut kedatangan sang Mama.

"Mama bahagia kamu udah nikah tapi, di satu sisi Mama kecewa!" ujar Yuta membuat Arsaka mengernyit bingung.

"Kecewa?" tanya Arsaka dengan raut bingung.

Yuta mengangguk lembut, "Sadar atau nggak sadar, kamu udah ngerusak anak orang yang seharusnya kamu jaga baik-baik terlebih lagi itu titipan!"

Arsaka akhirnya mengerti maksud dari perkataan Mamanya, benar saja harusnya cowok itu menjaga bukan merusak Giya. Bagaimanapun dia itu diberi amanat untuk menjaga Giya bukan merusaknya. Tapi yang namanya takdir tidak bisa dirubah, mungkin mereka sudah ditakdirkan untuk bersama selamanya.

"Maaf tapi Saka cinta sama Giya, dan waktu itu bener-bener nggak--"

"Mama ngerti! Mungkin kamu sama Giya emang udah ditakdirkan bersama. Mama minta kamu jangan kasar-kasar sama Giya, dia lagi ngidam kan?"

Arsaka terkejut mendengar itu, "Mama tau?"

"Lanka bilang ke Mama!" Yuta memberitau Arsaka membuat cowok itu mengumpat dalam hati untuk adiknya itu.

Sudah pasti ini kelakuan kedua sahabatnya yang mengatakan jika Giya tengah ngidam kepada Arlanka dan juga teman-temannya.

"Turutin apa yang dia mau, kamu harus ada 24 jam nonstop disamping Giya!" pesan sang Mama dengan antusias.

Tidak bisa dipungkiri jika Yuta sangat bahagia melihat putranya sudah menikah. Sedikit kecewa dengan Arsaka bukan berarti tidak bahagia ketika tau jika menantunya tengah hamil.

"Siap Ma!" Tangan Arsaka membentuk hormat.

"Mama tunggu cucu-cucu yang lucu ya!"

*****

Giya dan juga Arsaka baru saja datang dari makam kedua orang tua Giya, wanita itu sempat menangis sesenggukan dan untung saja Arsaka bisa membuat Giya berhenti menangis dengan embel-embel membelikan wanita yang sudah menjadi istrinya itu apa yang dia mau.

"Jangan nangis lagi, Giya mau apa hm?" tanya Arsaka sambil mengusap lembut pipi mulus Giya.

"Giya mau beli rujak tapi buahnya buah nangka!" jawab Giya dengan antusias.

Beda dengan Arsaka yang terkejut bukan main, apa tadi? Rujak buah nangka? Emangnya ada? Cowok itu kini mulai bingung entah dimana ada pedagang yang menjual rujak buah nangka.

"Beli dimana? Emangnya ada rujak buah nangka?" Arsaka menatap Giya bingung.

Wanita itu mulai cemberut, "Ya gak mau tau harus ada!"

Arsaka mau tak mau menghela nafasnya kasar, cowok itu mulai menjalankan mobilnya mencari-cari pedagang rujak. Dalam hati dirinya berkomat-kamit semoga ada pedagang rujak yang buahnya menggunakan buah nangka.

"Orang ngidam aneh-aneh banget ya?" gumam Arsaka yang sayangnya didengar oleh Giya.

Giya menatap horor suaminya itu, "Kak Saka bilang Giya aneh hah?"

Cowok itu terpenjat kaget, "E-enggak kok sayang! Kakak nggak bilang apa-apa!"

Arsaka memang pandai dalam merubah situasi, cowok itu mampu membuat mood Giya naik dengan satu kali bujukan. Cowok itu selalu mengimbangi wanita kecilnya itu sehingga membuat Giya tidak jadi ngambek ataupun cemberut.

Butuh waktu 30 menit untuk mencari-cari pedagang rujak, hingga mereka berdua sampai didepan sebuah gerobak yang bertuliskan 'Rujak rasa yang dulu pernah ada'

Arsaka sempat mengernyit bingung dengan tulisan digerobak tersebut, "Mas jualan apa mas?"

Pedagang tersebut menatap Arsaka dengan senyuman, "Jualan gado-gado mas!"

Cowok itu kembali dibuat bingung, hingga sebuah tepukan keras melayang di bahunya membuat Arsaka kaget bukan main.

"Kak Saka nggak liat itu ada tulisan rujak? Berarti mas-masnya jualan rujak!" ngegas Giya membuat Arsaka yang notabenenya adalah sang suami terkejut.

Arsaka jadi heran dengan sikap Giya, kadang mood wanita itu naik dan kadang turun. Bahkan wanita itu sering marah-marah hanya karena hal kecil apakah itu efek samping orang yang tengah mengidam? Entahlah Arsaka sebagai cowok yang baru pertama kali menghadapi orang ngidam tidak tau apa-apa.

"Nah bener tuh kata adiknya! Mas ini nggak bisa baca apa ya?" tuduh penjual itu bercanda.

Arsaka membelalakkan matanya ketika mendengar ucapan penjual rujak tersebut, "Adiknya? Orang dia istri saya!"

"Wahh santui dong mas! Jangan ngegas mulu mobilnya udah parkir tuh!" Penjual tersebut menunjuk mobil mewah milik Arsaka yang terparkir rapi dipinggir jalan.

Arsaka berdecak kesal, cowok itu menggeleng pelan tak habis pikir dengan kelakuan pedagang rujak tersebut yang sepertinya jika disatukan dengan Arsano dan Alsega akan bersatu, mengingat kelakuan mereka hampir mirip-mirip.

"Mas rujak nangka satu ya mas!" Arsaka tidak menjawab ejekan dari penjual rujak tersebut, dan lebih memilih untuk memesan rujak yang diidamkan oleh istrinya.

Seketika penjual rujak tersebut kaget mendengar pesanan Arsaka, "Masnya jangan bercanda mulu dong!"

"Siapa yang bercanda? Saya serius mau beli rujak nangka!" ujar Arsaka dengan wajah seriusnya.

"Masnya udah gil--"

Ucapan penjual rujak itu terhenti ketika melihat tatapan tajam Arsaka, cowok itu seolah-olah mengisyaratkan sang penjual rujak agar menatap kearah Giya yang sudah cemberut.

"Ngidam ya mas?" tanya penjual rujak tersebut dengan hati-hati.

Arsaka mengangguk, "Makanya cepet bikinin saya rujak nangka mas!"

"Bentar saya mau pergi ke dagang gorengan sebelah dulu!" ujar penjual rujak tersebut berniat untuk pergi dari sana.

"Ngapain ke dagang gorengan mas? Saya mau beli rujak bukan gorengan!" ngegas Arsaka sedikit kesal.

"Saya mau minta nangka mas! Masnya kira saya jual rujak nangka? Enggaklah! Ini saya udah bela-belain buat minta nangka ke penjual gorengan!" sahut penjual tersebut.

"Kenapa ke penjual gorengan?" tanya Giya membuka suara.

"Karena dia jual nangka digoreng!" celetuk penjual rujak tersebut sebelum melenggang pergi.

"JAGAIN GEROBAK RUJAK SAYA MAS! KALO HILANG GANTIIN PAKE RESTORAN RUJAK YA!!"

Teriakan tersebut membuat sepasang suami istri itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Kelakuan penjual rujak satu ini memang beda dari yang lain.

"Penjual rujak gila!"

*****

"Selesain tugas lo secepatnya!"

Cowok yang ada diseberang sana menjawab, "Tenang aja aman pokoknya!"

Mendengar itu seorang cowok tampan tersenyum miring sambil berbicara kembali dengan sang sahabat yang kini ia ajak berbicara lewat telepon.

"Lo aman kan? Nggak ada yang curiga?"

"Aman bro! Ehh tapi nggak papa kan gue bawa dia?"

"Gue emang nggak rela tapi ini demi masa depan gue jadi nggak papa. Asalkan jangan lo apa-apain dia!"

Kekehan terdengar dari seberang sana, "Posesif banget abangnya hahaha tenang aja dia aman sama gue!"

"Oke thanks!"

Sambungan dimatikan dari seberang sana, membuat cowok yang berpakaian serba hitam itu berbalik kemudian pergi dari area mall besar tersebut.

Sempat berkeliling sebentar membeli sesuatu, kemudian keluar dari sana. Berjalan ke area parkir, semua mata tertuju pada cowok tersebut. Mengingat wajahnya yang tampan dan juga datar itu membuat semua orang tertarik untuk melihatnya.

Cowok itu menaiki motor sport warna hitam, menggunakan helm full face nya lalu menyalakan mesin dan pergi dari sana dengan kecepatan diatas rata-rata membuat mereka yang berada diarea parkir terkejut.

—tbc—

Hi Reyalaaa😍🍰🌷

Lala tuh bukannya lupa sama kalian tapi Lala itu lagi banyak pikiran, kalian tau? Perasaan Lala lagi diobrak-abrik makanya Lala kayak nggak ada ide buat lanjutin ceritanya.

Takutnya kalo dipaksain bakalan jadi nggak nyambung, ini aja Lala harus nyelam dulu nyari referensi kemana-mana biar ide muncul lagi😭

Maaf banget, jujur aja Lala nggak enak sama kalian yang nagih-nagih up mulu🙏🏼😭

Minta saran biar bisa kembali kayak dulu lagi dong? Lala ini kenapa ya?😭 Bingung sama diri sendiri😭

Btw, mereka nikah? Awksksks selamat pengantin baru!!🥳🌷😍💫

Kenapa Lala nggak buat secara detail acara nikahnya? Jawabannya karena Lala bingung, nie cerita nggak ada sangkut pautnya sama agama soalnya. Kalian pasti nyadar kan ya kalo Lala nggak ngasih tau mereka itu agama apa jadi ya gitu hehe.

Gita aja dulu, see you papaiii🌷😍💫

Continue Reading

You'll Also Like

28K 1.7K 24
Judul awal : My Teacher - "Bapak mau gak jadi pacar saya?" "...." "Yaelah, Pak, jawab napa," Seorang Audrey biangkerok sekolah jatuh cinta pada guru...
639K 4.3K 6
This work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014) ======...
6.7K 429 11
Cerita full di Karyakarsa By Fit Tree Fitri Michael Hardianto, pria keturunan Tionghoa dan menjadi orang terkaya di Indonesia terlahir sempurna denga...
124K 10.9K 36
Jeon Jungkook, maknae BTS terkenal di negeri ginseng, bertemu dengan Park Chaeyoung. Laki-laki bermarga Jeon ini membenci sifat Rose yang dianggap ti...