My Daddy My Husband

נכתב על ידי LalapanFlashback

1.3M 40.8K 3.4K

Bagaimana jadinya jika seorang gadis menikah dengan ayahnya? Tidak, bukan ayah kandung tetapi ayah angkat. Be... עוד

AG » 1
AG » 2
AG » 3
AG » 4
AG » 5
AG » 6
AG » 7
AG » 8
AG » 9
AG » 10
AG » 11
AG » 12
AG » 13
AG » 14
AG » 15
AG » 16
AG » 17
AG » 18
AG » 19
AG » 20
AG » 21 ‼️
AG » 22
AG » 23
AG » 24
AG » 25 ‼️
AG » 26
AG » 27
AG » 28
AG » 30
AG » 31
AG » 32
AG » 33
AG » 34
AG » 35
AG » 36
AG » 37
AG » 38

AG » 29

22.5K 853 97
נכתב על ידי LalapanFlashback

Tiw² maaf Reyala hehe😭🙏🏻🦋💙

Lala telat up🙏🏻

Penjelasannya akhir part, sekarang enjoy dulu bacanya yaw!💙🦋

Happy Reading Reyalaaa!💙🦋

—————

Arsaka mengetuk pintu rumah yang menjulang tinggi tersebut, cowok itu juga memencet bel tetapi tidak ada orang yang membukakannya pintu.

"Kak Arsaka?"

Suara dari arah belakang tubuhnya membuat Arsaka menoleh kebelakang. Terdapat Una dan juga seorang laki-laki tampan bersama Una disana.

"Giya dimana?" tanya Arsaka tanpa basa-basi.

Una menatap Arsaka dengan tatapan bingung, "Giya? Aku nggak ketemu Giya hari ini kak!"

"Katanya dia pergi kerumah lo tadi." Arsaka mengambil ponselnya dari saku celana panjang yang ia kenakan.

"Giya sama sekali nggak ada kesini kak, kalaupun dia mau kesini pasti bilang dulu sama aku, " jelas Una sambil mengalihkan tatapannya kearah laki-laki yang berada disampingnya.

"Terus dia kemana?" tanya cowok itu entah pada siapa.

"Udah di telfon kak?" tanya Una ikut khawatir dengan keberadaan Giya sekarang.

Arsaka mengangguk sebagai jawabannya, dengan wajah yang tampak sangat khawatir cowok itu kembali mencoba menelpon Giya tetapi tetap saja hasilnya nihil, tidak diangkat oleh wanita kecilnya itu.

"Selain dirumah lo dia sering kemana?" tanya Arsaka kembali.

Una berusaha mengingat-ingat dimana tempat yang sering dikunjungi oleh sahabatnya, "Biasanya aku sama dia pergi ke gramed sih kak, tapi kalo dia ada disana mungkin aku ketemu sama Giya soalnya aku habis beli buku!"

Una menunjuk kantong plastik berisikan buku yang dibawa oleh laki-laki yang kini berstatus sebagai tunangannya. Laki-laki tampan itu bernama Elkandra, tampak gagah dan sangat berwibawa apalagi melihat penampilannya yang formal.

Arsaka berjalan kearah Elkandra, cowok itu menepuk-nepuk bahu laki-laki tersebut sambil tersenyum tipis.

"Gue duluan bang! Jagain cewek lo temen gue suka sama dia juga!"

Sebelum melenggang pergi dari sana, kata-kata itulah yang terlontar dari mulut Arsaka. Membuat Elkandra melebarkan matanya dan menatap Arsaka dengan kesal mendengar kalimat yang diucapkan oleh cowok itu.

"Sialan!"

*****

Giya membuka pintu mansion, wanita itu berjalan kearah sofa yang berada di ruang tamu. Mengambil gitar yang baru beberapa hari yang lalu dibelikan oleh Arsaka, wanita itu mulai memetik gitarnya.

Walaupun tidak sepintar Arsaka, setidaknya Giya bisa memainkan lagu menggunakan chord dasar dan juga bisa memainkan intro lagu dengan sebuah petikan.

Alunan musik yang begitu indah terdengar, membuat Giya memejamkan matanya mulai menikmati hasil dar belajarnya selama berbulan-bulan. Berada di fase ingin menyerah sudah Giya lalui, entah sudah berapa kali tangannya terluka akibat menekan senar gitar terlalu lama dan bahkan setiap hari wanita itu mengulik gitarnya.

Pikiran wanita itu mulai berkeliaran kemana-mana, memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu ketika dirinya bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai kakak kandungnya.

Di Satu sisi dirinya percaya akibat sebuah bukti berupa tes DNA, dan itu cukup bisa membuatnya percaya. Di sisi lain, Giya masih ragu karena dirinya sama sekali tidak tahu-menahu tentang dirinya mempunyai seorang kakak, karena kedua orangtuanya tidak pernah memberitahu dirinya.

"Apa gue kasih tau daddy aja ya?" gumam Giya sambil berpikir.

"Daddy?" Giya membelalakkan matanya, wanita itu cepat-cepat mengambil ponsel miliknya.

Ahh sial, dirinya lupa mengabari Arsaka. Sudah pasti cowok itu curiga dengannya sekarang.

"Anjir gue lupa!" Giya mengumpat kesal, merutuki kebodohannya itu.

"Alasan apa lagi yang harus gue buat?" tanyanya entah pada siapa.

Giya semakin gelisah ketika melihat layar ponselnya, terdapat banyak pesan masuk dari Arsaka dan juga sebuah panggilan tak terjawab. Itu semua gara-gara dirinya yang menyalakan mode hening hingga tidak mendengar jika ada suara notifikasi masuk.

"Pilih diranjang atau dipangku sayang?"

Deg!

Suara serak itu membuat jantung Giya berhasil terpacu dengan sangat cepat, alih-alih menengok kesamping Arsaka sudah mengambil alih gitar yang ia pangku lalu meletakkannya disofa yang berada didepannya.

"Hm?" Arsaka menaikkan sebelah alisnya.

"M-maksudnya?" tanya Giya was-was.

"Pilih salah satu, diranjang atau dipangku?"

"Mau dua-duanya juga boleh," Arsaka mulai mendekat kearah Giya.

Cowok itu menarik tangan Giya hingga berdiri didepannya, kemudian mengangkat Giya kedalam gendongannya dan beralih duduk disofa hingga membuat Giya kini duduk dipangkuan Arsaka.

"Udah berani bohong hm?" tanya Arsaka penuh intimidasi.

Giya menunduk takut, "Maafin Giya!"

"Jelasin sebelum memulai!" Cowok itu tersenyum miring.

Giya memeluk leher Arsaka, wanita itu takut ketika melihat wajah menyeramkan cowok itu. Apalagi senyum Arsaka yang tidak seperti biasanya.

"Tadi Giya udah sampe di rumah Una, tapi Unanya pergi jadi Giya nggak jadi kesana. Terus Giya mampir ke mall sebentar, Giya nggak tau kalo daddy nelpon soalnya hp Giya di matiin!" jelas Giya.

Dalam hatinya Giya sudah berkomat-kamit semoga Arsaka menerima penjelasannya, semoga cowok itu tidak bertanya lebih lanjut mengingat Arsaka sangat tidak mudah percaya.

"Penjelasan diterima, sekarang--"

Arsaka menggantungkan kalimatnya, cowok itu melepas pelukan Giya lalu menarik dagu wanita itu agar menatap kearahnya.

"Surganya kita berdua udah nunggu!"

Tanpa meminta persetujuan dari Giya, cowok itu sudah memulai aksinya.

Mencium bibir Giya, surga yang dimaksud adalah ketika mereka berdua sama-sama menikmati permainan hingga masuk kedalam dunia kenikmatan yang mereka buat.

Melihat Giya yang masih mematung tanpa memberikan dirinya celah, membuat Arsaka menggeram kesal. Cowok itu menggigit bibir bawah Giya dengan gemas hingga wanita itu membuka mulutnya.

Arsaka mencium Giya dengan agresif, cowok itu mengobrak-abrik mulut Giya. Menyesapnya kuat hingga membuat Giya melenguh.

Wanita itu berusaha menahannya, agar tidak terlalu jauh bisa-bisa Arsaka menerkamnya lagi jika dirinya mulai terpengaruh oleh cowok agresif itu.

"Bales dong Giya!" rengek cowok itu seperti anak kecil.

"Nggak nanti daddy kebablasan!" tolak Giya takut-takut.

"Dibibir doang, janji!" Arsaka menatap Giya penuh harap.

"Awshh... Dadd!"

Giya melotot kearah Arsaka ketika cowok itu malah meremas dadanya, wanita itu menepis tangan nakal ayah angkatnya itu.

"Makanya bales sebelum kelewatan! Gausah gengsi kamu mau juga kan sayang?" Arsaka terkekeh geli sambil menatap Giya.

"Dibibir doang nggak yang lain!" sahut Giya sambil mengalungkan tangannya dileher Arsaka.

Sepertinya Giya memang mudah terpengaruh oleh perkataan manis yang keluar dari mulut Arsaka, wanita itu benar-benar bisa diajak masuk kedalam dunia kenikmatan yang Arsaka buat khusus untuk dirinya dan anak angkatnya.

"Silahkan!" Arsaka seolah-olah menyerahkan bibirnya untuk Giya bermain.

Cowok itu tersenyum puas disela-sela permainan mereka, Arsaka benar-benar bahagia melihat Giya sangat menurut dengannya.

*****

Seorang cowok berbadan kekar kini tengah berjalan dengan tatapan lurus kedepan, mengabaikan orang-orang yang menyapanya ketika dirinya masuk kedalam sebuah gedung. Cowok itu tetap berjalan kearah tempat yang ia tuju.

Menaiki lift menuju lantai tiga, cowok itu kembali berjalan ketika pintu lift terbelah dua memberikan dirinya akses untuk berjalan.

"Woi Ar buka pintu lo jancok!"

Seolah-olah bertamu dirumah sahabatnya, cowok itu sudah tidak lagi menunjukkan aura cool-nya melainkan sudah berubah menjadi seorang cowok yang terlihat barbar dan juga gesrek.

Siapa lagi kalau bukan Alsega, cowok yang berpura-pura tegas didepan banyak orang tetapi tidak ketika berada didepan teman-temannya. Sifatnya akan berubah 160 derajat.

"Masuk!" suara berat Arsaka terdengar.

Alsega menoleh ke kanan dan kiri, melihat tidak ada yang lewat dan bahkan tidak ada satupun orang disana membuat ia menghela nafas untung saja tidak ada yang melihatnya seperti itu.

Bisa-bisa hancur reputasi dirinya menjadi cowok tegas ketika dilihat oleh orang lain. Jika dirinya sangat-sangat barbar bahkan terhadap CEO, walaupun mereka berteman.

"Wehh ada Giya cok!?" seru Alsega sambil berjalan menuju mereka berdua yang kini duduk disofa.

"Halo kak Alse!" Giya tersenyum manis sambil melambaikan tangannya.

"Hai Giy!" balas Alsega sambil duduk didepan mereka berdua.

"Belum juga disuruh duduk," sindir Arsaka.

"Gapapa anggap aja perusahaan sendiri!" celetuk Alsega cengengesan.

"Gila!"

"Bercanda!"

"Ada apa lo kesini? Ganggu aja." Arsak menatap sahabatnya itu dengan kesal.

"Ante browh! Gue cuma mau nanya sesuatu!" ujar Alsega sambil merogoh saku celananya.

Cowok itu mengotak-atik ponselnya, kemudian menunjukkan foto seorang cowok yang tengah bergandengan tangan dengan gadis cantik yang mereka ketahui itu adalah Una.

Giya menatap foto tersebut dengan bingung, ia menunjuk cowok yang berada disamping sahabatnya itu, "Ini siapa?"

"Gue nggak tau Giy! Makanya gue kesini gue mau nanya ke kalian siapa tau lo berdua tau!" ujar Alsega.

"Elkandra sepupu gue!"

Celetukan Arsaka yang begitu santai membuat Alsega terkejut bukan main, beda dengan Arsaka yang santai justru Alsega tak santai mengingat pujaan hatinya malah tengah bergandengan tangan dengan sepupu Arsaka.

"LO KOK NGGAK BILANG SAMA GUE NGAB!?" tanya Alsega berteriak heboh.

"Gue baru tau kemarin waktu nyari Giya disana." jawab Arsaka sambil menatap Giya yang kini tengah mengotak-atik ponselnya.

Sudah pasti wanita kecilnya itu tengah mengintrogasi temannya, mengingat Giya yang sangat kepo membuat Arsaka terkekeh geli sambil mengusap lembut rambut Giya.

"Heh semprul gausah bucin didepan orang yang lagi patah hati!" ngegas Alsega dengan kesal.

"Patah hati? Sejak kapan friendly patah hati?" ejek Arsaka.

"Dadd!" tegur Giya menatap tajam kearah ayah angkatnya itu.

"Gue nggak friendly kesemua cewek anjir! Gue setia asal lo tau!" ucap Alsega tak terima.

"Setia ke semua cewek maksud lo?"

Mereka bertiga menoleh kearah sumber suara, terdapat Arsano yang tiba-tiba datang. Cowok itu berdiri didepan pintu sambil tersenyum jahil kearah Alsega.

"Minimal ketuk pintu dulu lah!" sindir Alsega kesal.

"Buat apa diketuk kalo pintunya nggak ditutup?" Arsano menaik-turunkan alisnya.

"Kak Alse nggak tutup pintu sih!" celetuk Giya.

"Goblok emang Alse!" sahut Arsaka dengan nada mengejek.

"Sialan lo!"

—tbc—

Hi Reyala!🦋😭

Lala akhir² ini jarang up ya? Maaf banget Lala lagi sibuk😭

Kemarin Lala mau update tapi capek banget, temen Lala ngajak mendaki🗿 Lala yg penasaran jadinya ikut.

Gila sejauh ini, ini sih yang paling jauh😭

Maaf banget yaw sengku🙏🏻😭💙🦋

Februari nie emang padet acara buat yang agama hindu😭🙏🏻 Cung yang dari Bali angkat kakinya ditanah😭

See you papaiii Reyala!!🦋💙

המשך קריאה

You'll Also Like

1.7M 5.4K 3
[Redy Di Shopee]📌📌📌 Perjodohan yang dilakukan oleh ayah si wanita membuat masa depan anaknya tergantung dengan kebaikan seorang pria yang ternyata...
6.7K 429 11
Cerita full di Karyakarsa By Fit Tree Fitri Michael Hardianto, pria keturunan Tionghoa dan menjadi orang terkaya di Indonesia terlahir sempurna denga...
106K 6.2K 65
MinYoongi, yang dijuluki The king Of Rez dia tidak memiliki kelemahan - Tidak sebelum Yewon datang ke kehidupannya, gadis itu merubah segalanya terma...
3.9M 42.3K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...