DCA BAND 2 : Become The Real...

נכתב על ידי jovankagf

102 26 0

‼️ CERITA KEDUA DARI DCA UNIVERSE ‼️ Satu tahun telah berlalu semenjak DCA BAND mengalami kekalahan di Music... עוד

DCA
CHARACTERS
01
03
04
05
06
07
08

02

12 3 0
נכתב על ידי jovankagf

"Tante Runa, aku berangkat dulu. Assalamu'alaikum!" Alaya berseru dari luar rumahnya. "Kalo nanti aku pulangnya jam 10 malem lebih, santai aja. Aku besok libur sekolah, kok!"

"Hati-hati, Al!" Runa menjawab dari dalam rumah. "Nek pulang nanti ojo lali kunci pintu!"

"Oke!" Alaya lantas berlari meninggalkan rumahnya, segera menuju ke rumah Dafa.

Hari ini adalah hari Senin, tanggal 11 Agustus. Di malam hari ini, Dafa, Cia, Angel, dan Alaya akan pergi menemui sang CEO dari agensi Smoothmore Entertainment, Bapak Michael Suharsono. Seperti yang kita semua ketahui pada dua hari yang lalu, DCA berhasil diterima di agensi tersebut tanpa harus melaksanakan tahap seleksi, bahkan tanpa melakukan pendaftaran. Maka dari itu, hari ini mereka memutuskan untuk tidak akan pernah mengingkari janji yang sudah mereka buat tersebut.

Satu hari yang lalu, pada tanggal 10 Agustus, DCA genap berusia satu tahun. Tetapi pada hari itu, Dafa, Cia, Angel, dan Alaya tidak mengadakan perayaan atau bahkan kembali berlatih bersama-sama setelah sekian lama, melainkan keempatnya malah dibuat sibuk dengan membahas satu-persatu mengenai agensi ini. Dari para artist yang dalam waktu dekat akan menjadi senior mereka, alasan mengapa Nereids dan Louve jarang dikenal karena kurangnya promosi dari agensi, bangunan 'gedung' agensi yang terlihat seperti rumah, kemudian mencoba berkomunikasi dengan teman-teman mereka yang berasal dari band The Bangs dan Elf, dan lain-lain. Terakhir, mereka saling membantu dalam menyusun respons yang terlihat baik dan juga sopan untuk membalas dan membuat janji dengan sang CEO agensi lewat surat elektronik.

Baiklah, sekarang, saatnya kita kembali ke cerita.

"Permisi!" Alaya berseru, ia baru saja sampai di depan rumah Dafa. "Mas Dafa, Bude Yoan!"

"Eh, Alaya!" Yoan berseru riang. "Sudah sampai aja. Teman-temannya yang lain di mana, Alaya?"

"Loh, Mbak Cia sama Mbak Angel belum dateng ta, Bude?" Alaya menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kirain dah pada sampai duluan."

"Dari tadi itu sebenernya Dafa sudah ngampiri Cia dan Angel, tapi kok belum dateng-dateng mereka ini?" Yoan geleng-geleng kepala. "Disuruh manasin mobil sama ibuknya malah gak mau, disuruh njemput temennya kok gak muncul juga, nakal memang Dafa itu."

"HAHAHAHAHA!" Alaya tertawa. "Tapi Mas Dafa tuh memang gitu kok, Bude. Ya ..., begitu lah, Bude Yoan pasti tau."

"Agak lain kan anaknya?" Yoan terkekeh. "Nanti ben tak seneni anak e."

Yoan dan Alaya tertawa terbahak-bahak. Sejak dulu, membicarakan Dafa adalah hal yang begitu menyenangkan.

"Ini nanti kita ke sana naik mobil Toyota Land Cruiser punya Pakde David ya, Bude?" Alaya bertanya, kemudian dijawab oleh Yoan dengan anggukan. "Ooh ..., nanti Mas Dafa naik Mazda punya dia sendiri atau gabung sama kita?"

"Wah ..., nek itu, ben gabung ae Dafa sama kita yang cewek-cewek ini, Alaya." Yoan melambaikan tangan. "Bude tuh asline gak seneng kalo Dafa naik mobilnya sendiri, Al. Pertama, desainnya menurut Bude kalah sama mobil punya bapaknya. Kedua, Dafa itu pernah keciduk sama Bude pas dia lagi nyoba nge-drift gak jelas. Dipikir dee kuwi Dominic Toretto? Yo adoh banget!"

"Oalah ...." Alaya mengangguk. "Perasaan dia nge-drift pas carmeet doang loh, Bude. Bude kok bisa mergokin Mas Dafa?"

"Yo iso lah." Yoan tersenyum, tangannya sibuk membetulkan lengan cardigan-nya. "Bude itu daftar jadi volunteer di nggon Dafa ikut carmeet, terus keterima di bagian jaga stand-"

"Buk!"

Yoan dan Alaya kompak menoleh menuju sumber suara. Dari kejauhan, terlihat seorang Dafa, Cia, dan Angel sedang berjalan menuju tempat di mana Yoan dan Alaya berada saat ini.

"Halo, Bude Yoan!" Cia dan Angel melambaikan tangannya, tersenyum ramah.

"Eh ..., akhirnya datang juga!" Yoan kembali berseru riang. "Yowes, kita berangkat sekarang, yuk!"

"Gas pol, Bude!" Angel berseru, membuat semua orang tertawa mendengar kata-katanya.

Keempat anak itu (dan juga Yoan) kemudian segera masuk ke dalam mobil sebelum mereka semua terlambat. Yoan dan Angel berada di bagian depan, Cia dan Dafa berada di bagian tengah, sedangkan Alaya kali ini menjadi kasta terendah, berada di paling belakang bagian mobil sendirian.

Yoan pun memutar kunci kontak dengan mantap, membuat mesin mobilnya bersahut-sahutan hidup. Dengan lincah, ia menancap gas, mobil tersebut akhirnya meluncur keluar dari halaman rumahnya. Suara gemuruh mesin menyatu dengan rasa antusias dan tawa ceria Dafa, Cia, Angel, dan Alaya di dalam mobil, menciptakan kesan perjalanan yang penuh semangat. Smoothmore Entertainment, kami datang!

°°°

"Kae, Buk. Terpantau jelas ana mobil e Kevin sing kembaran karo mobilku wes diparkir ning carport." Dafa menunjuk ke arah kiri, tepat pada bagian gedung agensi Smoothmore Entertainment. "Nah, bar iki Ibuk belok ning kene."

"Yo, sabar." Yoan menjawab dengan suara lembut, tangannya masih sibuk membelokkan setir.

Sementara Yoan baru saja memasuki gerbang yang mengarah pada bangunan gedung agensi, Dafa hanya memandangi sekitar yang ternyata memang persis dengan apa yang ia lihat di aplikasi Google. Sedangkan Cia, Angel, dan Alaya, mereka semua masih terlelap dalam mimpi indahnya. Ya, selama berada di perjalanan, ketiga anak itu malah tertidur pulas. Di antara Yoan dan Dafa, terpantau belum ada yang tega membangunkan mereka.

"Wes, akhirnya nyampe," ucap Yoan saat mobilnya baru saja dihentikan tepat di bagian depan pintu masuk. "tolong dibangunkan temen-temennya, Daf. Pelan-pelan nek mbangunin."

"Nggih, Buk." Dafa mengangguk, tangannya masih sibuk membuka seatbelt. Saat sudah berhasil dibuka, ia dengan cepat turun dan berpindah ke bagian belakang untuk membangunkan teman-temannya. "Cia, Angel, Alaya, bangun!"

Belum ada jawaban untuk Dafa. Semuanya masih saja terdiam tanpa kata.

"Hadeuh ...." Dafa menepuk dahi, kemudian kembali membangunkan teman-temannya. "Bro, dah nyampe ini. Iki uwes ning ngarep e gedung agensi Smoothmore Entertainment!"

Cia, Angel, dan Alaya serentak terbangun dari tidurnya yang pulas. Cia yang mulai tersadarkan diri dengan menggosok-gosok matanya pun berkomentar, "Hoaamm, udah sampe aja nih kita?"

Angel tersenyum, dengan mata yang masih tertutup, "Tidurnya enak banget, cuy. Asli."

"Yoi banget, bos." Alaya mengangguk setuju, mengacungkan jempol, juga dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka. "Entah kenapa perjalanan itu lebih asyik daripada pas kita udah sampai di tempat tujuan."

Mendengar celotehan setengah sadar dari ketiga anak itu, Dafa tertawa terbahak-bahak, "Sayang e nek udah nyampe itu berarti perjalanan emang udah selesai, bro. Yowes ayo, ndang metu seko mobil. Ojo nganti Pak Michael nesu soale awakdewe telat."

Cia, Angel, dan Alaya pun kompak mengangguk, kemudian ketiganya satu per satu turun dari dalam mobil. Saat sudah selesai, mereka semua berpamitan dengan Yoan, menyatakan terima kasih karena sudah mau mengantarkan mereka ke gedung agensi di sela-sela kesibukan Yoan sebagai pemilik sekaligus koki di restoran miliknya.

"Semoga interview kalian nanti berjalan lancar, ya." Yoan tersenyum, melambaikan tangan. "Yaudah hati-hati, semuanya. Bude mau nongkrong dulu di Cafe punya temen Bude, nggak jauh kok dari sini. Nanti kalo udah waktunya dijemput, telpon aja nomer Bude."

"Iya, Bude!" Cia, Angel, dan Alaya berseru. Dafa hanya mengangguk, kemudian ikut melambaikan tangan kepada ibunya.

Yoan lantas pergi meninggalkan area gedung, membuat mobilnya mulai terlihat samar-samar dari kejauhan. Oleh karena itu, Dafa dan ketiga temannya memutuskan untuk segera masuk ke dalam gedung.

"Permisi!" Dafa mulai mendorong pintu masuk, diikuti oleh Cia, Angel, dan Alaya di bagian belakang. Kedatangan keempat orang itu membuat pandangan semua orang yang sedang duduk menunggu di 'ruang tamu' gedung jadi teralihkan, dan tanpa sadar telah memicu keributan di dalam gedung agensi Smoothmore Entertainment.

"WEH, DCA!" Semua orang yang tadinya sedang duduk-duduk santai itu dengan cepat beranjak dari sofa. Mata mereka benar-benar sudah berbinar-binar setelah melihat kehadiran para anggota DCA. Ya, siapa lagi mereka kalau bukan para anggota The Bangs dan juga para anggota Elf?

"WIH, HAI SEMUA-"

"WOOOAAAHHH!"

Belum sempat Dafa, Cia, Angel, dan Alaya menjawab sapaan orang-orang itu, mereka malah sudah terkena terkaman dari para anggota The Bangs dan Elf. Sepertinya, mereka benar-benar rindu dengan satu sama lain. Bahkan yang sudah sering bertemu seperti Dafa dengan Farel, Dafa dengan Kevin, Angel dengan Charles, dan juga Alaya dengan Jovanka masih bisa merasakan buih-buih kerinduan tersebut.

"AKHIRNYA MAS DAFA DATENG JUGA COYYY!"

"YA AMPUN CIA, ANGEL, ALAYA, UDAH SATU TAHUN AJA YA KITA NGGAK KETEMU?"

"WOI BARUDAK BELANDA, GIMANA KABARMU SELAMA STUDENT EXCHANGE DI AMSTERDAM, BRO?"

"EH, ANAK ANGGAR PUNYA SMOOTHMORE ENTERTAINMENT UDAH DATENG AJA!"

"LENGKAP SUDAH ANGGOTA KITA SEKARANG, BRO!"

"KETEMU SAMA TEMEN SEKOLAHKU LAGI NIH DI SINI, TAPI GAK MASALAH LAH. BTW, ADA KAK RASSYA TUH DI SANA, AL!"

Haha, mereka semua ini benar-benar sudah gila.

"Selama ini aku selalu membelah diri menjadi dua nek arep ketemu karo kowe kabeh, cah. Carmeeting karo Kevin, motoran karo Farel, blas gak tau awakdewe cah telu bersatu!" Dafa berseru. "Akhire dina iki ora perlu dadi amoeba maneh, Ya Tuhan!"

Farel dan Kevin tertawa terbahak-bahak, "Kalo gitu, mulai besok kita bertiga terus ya, Daf!"

"Nggak nyangka kita bakal ditakdirkan untuk bertemu lagi di tempat ini, bro!" Louis berseru. "Apalagi saat dipertemukan kembali, kita semua masih lengkap dua belas orang. Hebat!"

"Selama ini mau ketemuan lagi selalu ada yang sibuk. Ya termasuk aku ini." Rafa menambahkan, membuat semua orang tertawa terbahak-bahak.

"Gilak sih ..., padahal waktu pulang dari MCC aku ngiranya pertemanan ini nggak bakal bertahan lama, loh," ujar Angel. "kayak, yaudah. Kenal mah kenal aja, tapi nggak sampe sedeket ini."

"SETUJUUU!" Semua orang mengacungkan jempolnya ke atas.

"Eh, bahkan yang udah sering ketemu di lingkungan sekolah kayak aku, Kak Lauren, Kak Louis, sama Angel tuh juga masih bisa ikut bersorak-sorai kesenengan kayak gini," kata Rassya.

"Aku sama Jovanka juga sekarang satu sekolah, Kak. Satu geng lagi." Alaya menambahkan. "Btw, aku juga nyangka sih bisa ketemu Kak Rassya lagi di sini. Kalo kalian inget masa laluku, aku kan sempet suka sama Kak Rassya. Tapi sekarang santai aja sih, Kak, aku beneran udah uncrush."

"HAHAHAHAHAHAH!" Semuanya tertawa terbahak-bahak, bahkan suara tawa Rassya terdengar paling keras. Ya ampun, Alaya benar. Dulu ia sempat tidak berani menatap Rassya, apalagi sampai mengajak Rassya berbicara.

"Ehem."

Semua anak-anak itu seketika terdiam, lantas perlahan menoleh menuju sumber suara.

"Enak banget to berisik kayak gini?"

Pria yang tadinya berdeham itu tersenyum, kemudian terkekeh-kekeh. Terpampang jelas pada kartu namanya, Michael Suharsono, CEO dari Smoothmore Entertainment.

"Selamat datang di Smoothmore Entertainment, anak-anak. Maaf karena saya sudah bikin kalian menunggu lama di sini."

°°°

המשך קריאה

You'll Also Like

93.6K 3.8K 18
apa yang kalian rasakan saat orang tua mu tidak memperdulikan mu, dan kamu selalu merasa terabaikan? sedih? kecewa? atau mungkin ada yang berfikir...
192M 4.6M 100
[COMPLETE][EDITING] Ace Hernandez, the Mafia King, known as the Devil. Sofia Diaz, known as an angel. The two are arranged to be married, forced by...
7M 296K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
1M 16.9K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+