GRESHAN

By ShnIndr12

764K 22.6K 1.9K

WARNING⚠⚠ AREA FUTA DAN SHANI DOM YANG NGGAK SUKA SKIP 21+ HANYA FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE MOHON KERJ... More

HUKUMAN
Kantor I
Dimobil
Dapur
Ruang Osis
Morning Sex
Shani
Sister?
Sister? II
Threesome?
Polos?
Bar
Gracia
Sepupu
Sekretaris?
Mine
HUKUMAN II
Hanya Kamu
Kembali
Akhirnya
Step Sister
Step Sister II
Milikku
Backstreet I
Kantor II
Kantor III
Murid Baru
Backstreet II
Polos? II
Private Doctor
Gracia II
Murid Baru II
Gracia III
Gracia IV
Keponakan Nakal
Keponakan Nakal II
Keponakan Nakal III
Aku Yang Salah
Nanya doang sih
Nanya sekali lagi
Calon Kakak Ipar
Info
Birthday Party
Malam tak terduga
Psychopath In Love
Psychopath In Love II
Psychopath In Love III
Di sebelah nggak ngerespon🗿
Info
Perjodohan
Perjodohan II
Perjodohan III
Pemberitahuan
Christmas
Guru Olahraga
⚠️⚠️
Sugar Mommy
Sugar Mommy II
Step Mother
Info
Step Mother -2

Crazy!!

4.9K 200 27
By ShnIndr12

Happy Reading
Banyak Typo



Shani Indira Charles


Shania Gracia Charles


Angelina Christy Charles


Yessica Tamara

***

Shani, Gracia dan Christy, anak dari pasangan Dewa Kinan Charles dan Jessica Veranda Tanumihardja. Shani Indira Charles, seorang CEO di salah satu cabang perusahaan Kinan, sang papa. Begitu juga dengan Gracia, ia juga seorang CEO. Sedangkan Christy, anak itu masih uliah semester akhir. Ketiga kakak beradik ini tidak lagi memiliki seorang Ibu atau biasa mereka panggil Mama. Mama mereka telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Hari ini, dikediaman keluarga Charles, terlihat Kinan dan ketiga anaknya berkumpul disana. Ada hal yang ingin Kinan sampaikan kepada ketiga anaknya sehingga ia meminta ketiga anaknya untuk berkumpul.

"Untuk apa papa mengumpulkan kami bertiga disini?" Pertanyaan itu keluar dari Christy, ia bertanya disaat keheningan terjadi diruangan keluarga, tak ada yang ingin membuka suara terlebih dulu sebelum Christy mempertanyakan hal itu.

Sebelum menjawab pertanyaan Christy, Kinan terlebih dulu menatap anaknya satu persatu yang diakhiri dengan helaan nafasnya.

"Shan, Gre dan kamu, Chris. Kalian bertiga sudah semakin dewasa, sudah bisa menghasilkan uang sendiri dan mungkin juga sebentar lagi kalian akan menikah. Setelah kalian menikah, kalian pasti akan meninggalkan papa dirumah yang sangat besar ini, kalian pasti akan tinggal bersama keluarga kalian nantinya setelah menikah." Kinan berhenti sejenak untuk melihat bagaimana reaksi ketiga anaknya setelah mendengar perkataannya.

"Shan, Gre, Chris, papa minta maaf jika keputusan papa akan mengecewakan kalian atau bahkan membuat kalian marah kepada papa."

"Ijinkan papa untuk menikah lagi, Shan, Gre, Chris." Kinan menatap ketiga anaknya dengan tatapan sendunya. Shani, Gracia dan Christy terkejut mendengar perkataan papa mereka.

"Ehemm," suara deheman itu berasal dari Shani, ia sengaja melakukannya untuk menghilangkan kesunyian yang terjadi diantara ia, kedua adiknya dan juga sang papa.

"Kalau Shani sih, tidak ada masalah pa, jika papa ingin menikah lagi. Shani akan dukung semua keputusan papa, sudah cukup semenjak kepergian mama hidup papa hanya fokus dikami saja, papa tidak pernah memikirkan kebahagiaan atau kesenangan papa semenjak mama pergi, itu semua hanya demi kami. Jika papa ingin menikah lagi, silahkan, asalkan wanita yang menjadi calon istri papa itu dapat menerima kami bertiga." Terang Shani yang diakhiri dengan senyuman di bibirnya. Shani sangat bersyukur memiliki Kinan sebagai papanya, Kinan selalu mengutamakan kepentingan anak-anaknya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Dan Shani tidak akan melarang papanya untuk menikah lagi, jika hal itu dapat membahagiakannya.

"Papa tidak pernah mengabaikan kebahagiaan papa, Shan, kebahagiaan papa adalah kalian bertiga. Terimakasih telah mengijinkan papa untuk menikah lagi, kamu tenang saja, wanita yang akan menjadi calon istri papa dan calon mama kalian itu adalah wanita yang baik. Dia pasti menerima kalian bertiga." Ujar Kinan membalas perkataan Shani.

"Iya, pa. Sama-sama. Shani senang mendengarnya jika wanita itu adalah wanita yang baik dan bisa menerima kami bertiga." Setelah mengatakan hal itu, Shani mengalihkan pandangannya kearah kedua adiknya yang hanya diam .

"Gre, Chris, bagaimana dengan kalian, apakah kalian berdua mengijinkan papa untuk menikah lagi?" Shani bertanya kepada kedua adiknya.

"Aku sependapat dengan, Cici. Aku mengijinkan papa untuk menikah lagi,"

"Aku juga, Ci. Asal papa bahagia aku mendukung semua keputusan papa,"

Kinan yang mendengar perkataan kedua anaknya itu pun tersenyum, ia beranjak dari duduknya dan memeluk ketiga anaknya itu.

"Terimakasih, nak."

"Iya, pa. Sama-sama."

Pelukan mereka terlepas dan mereka kembali duduk.

"Sebelum kalian pergi, papa mau ngasih tau jika calon istri papa akan datang nanti malam kesini bersama dengan putri nya."

"Hah!"

"Dia punya anak, pa?" Ketiga kakak beradik itu kompak bertanya.

"Iya, punya. Maaf, ya. Papa nggak ngomong tadi, dia baru lulus kuliah." Jawab Kinan.

"Dibawah aku sama Gracia dong, pa?" Tanya Shani yang dibalas anggukan oleh Kinan.

"Dan diatas aku." Kinan kembali menggangguk sebagai balasan untuk perkataan Christy.

"Yaudah deh, pa. Kita berangkat dulu, ya. Shani dan Gracia ada meeting sebentar lagi, kalau adek ada kelas juga bentar lagi." Ucap Shani.

"Kalian keberatan ya sama calon anak tiri papa, nanti?"

"Enggak, pa. Kita buru-buru karena emang ada pekerjaan, papa tenang saja, kita bertiga akan menerima kehadiran calon anak tiri papa." Shani, Gracia dan Christy secara bergantian menyalam tangan Kinan.

"Kita berangkat, Pa."

"Hati-hati nyetirnya kalian bertiga."

"Iya, Pa."

***

Malam pun tiba, dikediaman Charles saat ini tengah ramai, calon istri dan anak Kinan sudah tiba lima menit yang lalu. Shani, Gracia dan Christy pun sudah berkenalan dengan calon mama tiri dan saudara tiri mereka, kini mereka sedang melakukan makan malam.

Setelah selesai dengan makan malam, kini mereka semua tengah berbincang diruang keluarga.

"Jadi, Papa dan Tante akan menikah satu minggu lagi?" Tanya Shani memastikan, sedangkan kedua adiknya hanya diam dan menyimak perbincangan yang ada. Gracia dan Christy sesekali tertangkap oleh Shani tengah memperhatikan calon saudara mereka, Chika. Dapat Shani pastikan jika kedua adiknya itu tertarik dengan Chika, dan ia pun sama. Bagaimana tidak tertarik, calon saudara tirinya itu sangat cantik dan seksi.

Yessica Tamara atau biasa dipanggil Chika, anak dari Naomi Kanenth . Naomi dan Chika adalah calon mama tiri dan saudara tiri ketiga kakak beradik Charles itu.

"Iya, Shan." Jawab Kinan.

***

Pernikahan Kinan dan Naomi sudah dilaksanakan seminggu yang lalu. Kediaman Charles yang dulunya ramai di tambah ramai setelah kehadiran Naomi dan Chika dirumah mereka. Saat ini Naomi tengah berbincang dengan Shani dan kedua adiknya, mereka berbincang di ruang keluarga. Sedangkan Kinan dan Chika, mereka tengah berada di taman yang ada dibelakang.

"Shan, Gre, Chris, mama dan papa akan pergi ke Jepang besok, perusahaan papa yang ada disana terkena masalah dan papa yang harus turun tangan untuk mengurusnya."

"Bilang aja kalau mama dan papa ingin bulan madu, pake alasan perusahaan lagi," cibir Gracia.

"Gre, yang sopan kalau ngomong sama orang tua." Tegur Shani.

"Iya, maaf."

"Minta maaf sama mama,"

"Maaf, ma." Ucap Gracia merasa bersalah.

Shani, Gracia dan Christy sudah memanggil Naomi dengan panggilan mama, sifat dan sikap Naomi yang begitu lembut, baik, penyayang dan penyabar membuat Shani dan kedua adiknya merasa nyaman berada di dekat Naomi.

"Iya, Gre. Mama tau kalau kamu itu bercanda," balas Naomi dengan senyumannya.

"Berapa lama disana, ma?" Itu suara Christy.

"Mama nggak tau berapa lama disana, tapi kata papa, kami disana paling cepat sebulan."

"Loh, kok lama, ma? Emangnya masalahnya besar, ma?" Heran Shani.

"Kata papa, sekalian liburan disana." Ujar Naomi malu-malu, tau jika ketiga anak tirinya itu mengerti apa maksud dari perkataannya.

"Cie, cie, kiw-kiw. Mau honeymoon ya, ma." Goda Gracia sembari menaik-turunkan alisnya. Shani dan Christy hanya menggelengkan kepala mereka melihat tingkah Gracia.

"Ya, begitu deh."

"Ah, si mama, itu aja malu. Santai aja kali ma,"

"Udah-udah, Chika tau nggak ma?" Tanya Shani.

"Iya, dia tau kok dan tujuan mama nyuruh kalian ngumpul disini karena mama mau minta tolong sama kalian bertiga." Ucap Naomi menghentikan perkataannya.

"Minta tolong apa, ma?" Tanya Christy.

"Mama minta tolong untuk jagain Chika, Chika suka nakal soalnya kalau ditinggal. Mama nggak tau entah pengaruh dari mana yang membuat Chika sering sekali pergi ke club dan mabuk." Ucap Naomi dengan nada sedihnya.

"Yang bener, ma?" Ucap Shani yang tak percaya, begitu juga dengan Gracia dan Christy. Melihat tingkah laku Chika selama seminggu lebih ini membuat mereka tak percaya jika Chika sering ke club dan mabuk.

"Iya, Shan. Untuk apa mama bohong. Kalian mau kan jagain Chika? Kalau dia berulah, kalian hukum saja anaknya agar jera, mama udah sering hukum dia tapi dia nggak pernah jera, siapa tau jika kalian yang kasih dia hukuman dia bisa jera." Ucap Naomi.

"Kak Chika punya pacar, ma?" Itu pertanyaan dari Christy, ia cukup penasaran, tidak mungkin wanita secantik dan seksi seperti Chika tak memiliki pacar.

"Punya dan mama yakin salah satu penyebab Chika nakal adalah pacarnya, mama sudah cari tau tentang pacarnya itu dan ya, pacarnya seorang berandalan. Mama heran dengan putri mama yang satu itu, kenapa dia bisa berpacaran dengan pria berandalan itu." Ucap Naomi menjelaskan tentang Chika dan pacar putri nya itu.

"Nama pacarnya siapa, ma? Biar Shani cari dan suruh dia putusin Chika."

"Aran Renandra."

***

Kinan dan Naomi sudah pergi ke Jepang satu minggu yang lalu, dan selama itu Shani dan kedua adiknya belum pernah melihat kenakalan Chika seperti apa yang telah dikatakan Naomi kepada mereka.

"Sepertinya, mama bohong deh ci soal kak Chika. Aku kurang percaya kalau kak Chika itu nakal, sepeninggalan papa dan mama satu minggu yang lalu, kak Chika nggak pernah tuh keluar rumah bahkan keluar kamar aja jarang." Ucap Christy menyuarakan isi pikirannya mengenai Chika, saat ini ia dan kedua kakaknya sedang bersantai di tepi kolam renang.

"Kita liat kedepannya aja, Chris. Ci Gre sih percaya nggak percaya," ujar Gracia menangapi perkataan Christy.

"Apa yang dikatakan mama itu benar, Chris. Cici mau kasih tau sesuatu sama kalian, tapi kalian jangan kaget." Sahut Shani.

"Apa itu, Ci?"

Flashback.

Hari ini adalah hari kelima dimana Chika tinggal dikediaman keluarga Charles, Shani yang tengah lewat dari depan kamar Chika harus menghentikan langkahnya saat mendengar suara aneh dari dalam kamar Chika.

"Chika, ngapain?" Batin Shani, ia semakin mendekat dan membuka pintu kamar Chika sedikit, pintu itu tidak terkunci.

"Fuck!" Umpat Shani dan langsung menutup kembali pintu kamar Chika setelah ia melihat apa yang sedang dilakukan adik tirinya itu.

"Bisa-bisanya dia masturbasi, tapi pintu nya nggak dikunci," guman Shani sembari menahan gejolak panas pada dirinya yang keluar ketika melihat tubuh polos Chika.

"Huuhhh, tahan Shani." Guman Shani lalu pergi menjauh dari kamar Chika, menghindar kejadian yang seharusnya tak terjadi.

Flashback end.

"Cici serius?" Tanya Christy dengan wajah cengonya setelah mendengar cerita Shani, begitu juga dengan Gracia.

"Iya, ngapain Cici bohong. Dan mungkin malam ini, Chika bakal keluar soalnya Cici nggak sengaja dengar dia bertelepon."

"Cici sengaja ya, nguntit Chika?" Tuduh Gracia sembari menatap Shani dengan curiga.

"Ck, nggak lah. Cici nggak sengaja dengar aja, tuh orangnya datang." Sontak saja Gracia dan Christy mengalihkan pandangan mereka saat Shani berkata demikian.

"Ci, Chika ijin keluar ya dan mungkin pulangnya malam. Kalian nggak usah nungguin," ucap Chika yang datang menghampiri Shani dan kedua adiknya.

"Jika pulangnya diatas jam 8, Cici nggak bakal ijin kamu pergi, Chik." Ucap Shani sembari menatap Chika, begitu juga dengan Gracia dan Christy, keduanya menatap Chika dengan intens.

"Dan satu lagi, ganti pakaianmu itu jika tidak kamu tidak boleh keluar dari rumah." Ucap Shani, pasalnya pakaian yang dipakai Chika adalah sebuah dress yang menampakkan paha dan belahan dada nya.

"Nggak ah, udah nyaman pake ini dan temanku juga sudah nunggu didepan." Ucap Chika membantah.

"Yasudah kalau begitu, jangan keluar dari rumah ini, jika kamu berani, Cici bakal kasih hukuman buat kamu, bukan cuman Cici, Gracia dan Christy juga ikut memberi hukuman." Ujar Shani dengan seringai nya, Gracia dan Christy saling lirik.

"Maksud ci Shani apa ci Gre?" Bisik Christy pada Gracia.

"Ck, masa kamu nggak tau, Chris." Gracia berdesis, memutar bola matanya yang membuat Christy menunjukkan cengiran khasnya.

"Ya, maap, ci."

"Diem deh, nggak usah ngatur-ngatur pakaian yang gue pakai dan jam berapa gue pulang, masih mending gue ijin sama kalian karena gue mengormati kalian bertiga sebagai sodara gue." Kesal Chika yang sudah mengubah gaya bicaranya dan menatap tak suka kearah Shani.

"Mama nitipin lo kekita, Chika. Jadi, lo harus nurut, mama juga ngebolehin kita-kita buat hukum lo kalau lo berani ngebantah." Perkataan itu Gracia yang lontarkan dengan melipat kedua tangannya didada dan menatap Chika dengan intens.

"Ck, gue nggak peduli. Udahlah, gue pergi, bye." Tak memperdulikan ketiga saudara tiri nya itu, Chika berlalu begitu saja meninggalkan mereka.

"Keras kepala, Chris, kamu awasin Chika, kabari Cici kalau dia ngelakuin hal yang macem-macem. Cici dan ci Gre ada kerjaan." Ucap Shani kepada adik bungsunya itu.

"Iya, Ci."

****

Sesuai dengan perintah sang Cici, Christy mengikut kemana pun Chika pergi, dari siang hingga malam Christy selalu mengikuti Chika tanpa sepengetahuan kakak tirinya itu. Banyak kejadian yang tak terduga yang tak pernah terpikir oleh Christy jika Chika dapat melakukan hal itu, salah satunya adalah Christy melihat Chika berciuman dengan seorang pria di mobil, dan dapat Christy simpulkan jika pria itu adalah pacar Chika.

Dan sekarang, Christy tengah mengawasi Chika dari jauh yang dimana mereka ada di sebuah club.

"Sial, gue harus menghentikan mereka." Dengan langkah yang cepat, Christy menerobos kerumunan didalam club itu guna dapat menghampiri Chika dengan cepat. Christy melihat jika kakak tirinya itu dibawa oleh pria yang Christy yakini adalah pacar Chika, pria itu membawa Chika menuju kamar.

"Woi," teriak Christy sembari meraih tangan Chika. Hal itu membuat langkah Chika dan pria itu terhenti.

"Lo! Ngapain lo kesini dan lepas tangan lo dari tangan gue." Chika menghempaskan tangan Christy agar terlepas dari tangannya.

"Lo, pulang!" Ucap Christy dengan tegas sembari menunjuk Chika.

"Ck, lo siapa berani-beraninya lo nunjuk-nunjuk pacar gue," ucap pria yang bersama Chika itu, ia juga menepis tangan Christy.

"Lo yang siapa, ngapain lo bawa anak gadis orang ke club dan sekarang lo mau bawa dia kekamar, punya otak nggak sih lo." Christy mendorong tubuh pria itu.

"Serah gue lah, gue pacar nya dan asal Lo tau bukan kali ini doang gue bawa dia ke club dan ke kamar," pria itu menunjukkan senyum smirk-nya setelah mengatakan hal itu.

"Kurang ajar, lo."

"Bugh!"

Satu pukulan mendarat di pipi pria itu, Christy memukul nya dengan kuat.

"Sialan! Lo apa-apaan, Christy." Bentak Chika yang tak terima akan perlakuan Christy kepada pacarnya itu.

"Lo tuh yang apa-apaan, udah di apain aja lo sama dia!" Emosi Christy.

"Bukan urusan, lo. Mending lo pulang sana!" Ujar Chika, tak lupa juga ia mendorong tubuh Christy menjauh dari pacarnya itu.

"Ran, kamu nggak pa-pa? Sakit, ya." Ucap Chika dengan lembut seraya mengelus pipi Aran, pacarnya.

"Nggak kok, sayang." Balas Aran disertai dengan senyum khasnya.

"Udah? Pulang sekarang, Chika!" Tak ada embel-embel kak lagi, Christy menarik tangan Chika sedikit kasar.

"Lepas, bangsat. Gue nggak mau pulang, lo aja yang pulang sana," Chika memberontak, ia mencoba melepaskan tangan Christy namun ia tak bisa karena Christy menggenggam tangannya dengan kuat.

"Lepasin tangan pacar gue, anjing." Ucap Aran dengan emosi nya, ia ikut mencoba melepaskan tangan Christy dari tangan Chika, namun dengan cepat Christy menendang area kemaluan Aran dengan kuat.

"Arghhh, sakit bangsat!" Rintih Aran sembari memegangi area kemaluannya.

"Mampus! Ayo pulang, Chika." Christy menarik tangan Chika untuk keluar dari club itu, membiarkan Aran yang masih kesakitan.

"Gue nggak mau, Christy! Lepasin tangan lo, bego." Umpat Chika dengan terus mencoba melepaskan tangan Christy.

"Diem! Ci Shani dan Ci Gre udah diparkiran," tak memperdulikan ucapan Chika, Christy terus menarik tangan Chika hingga keduanya tiba diparkiran.

"Akhirnya, kalian keluar juga. Kita udah lama nunggu." Seru Gracia saat melihat Christy dan Chika keluar dari club itu dan berjalan kearahnya dan Shani.

"Masuk!" Christy membuka pintu mobil dan menyuruh Chika untuk masuk, karena terlalu malas untuk berdebat Chika pun menurut.

"Maaf ci, kita lama. Ada problem tadi didalam." Ucap Christy mendekati Gracia dan Shani.

"Sans aja, Chris. Gimana? Apa yang dilakukan Chika satu harian ini?" Tanya Gracia, sementara Shani, ia hanya menyimak.

Christy pun menceritakan kejadian hari ini kepada kedua Cicinya itu.

"Wah, nakal juga ya, dia." Ucap Gracia setelah mendengar cerita Christy.

"Ya begitu lah, Ci. Kata pacarnya, mereka udah sering ngamar," ucap Christy yang tentunya tau apa arti dari perkataan Aran tadi.

"Ci?" Shani menatap Gracia setelah mendengar sang adik memanggilnya.

"Ke rumah yang baru Cici beli kemaren aja,"

"Let's go." Mengerti akan maksud dari kedua Cicinya, Christy mengikuti kedua Cicinya itu.

****

"Kalian mau bawa gue kemana?" Tanya Chika yang menyadari bahwa jalan yang mereka lewati bukan jalan menuju rumah.

"Stt, lo diem aja, jangan banyak tanya, ini kan yang lo mau. Lo yang nggak mau nurutin perkataan kita bertiga, dan ya, inilah hukumannya." Ketiga saudara Charles itu tersenyum smirk melihat perubahan wajah Chika setelah mendengarkan penjelasan Gracia.

"Lo bertiga jangan macem-macem deh, gue aduin mama sama papa, tau rasa lo pada."

"3 lawan 1, lo yakin mama sama papa percaya sama lo?"

Penasaran sama lanjutannya?

Bagi yang penasaran, baca nya bisa di karyakarsa.  Author mau ingetin kalau bahasanya frontal.

Linknya di kolom komentar, ya.

Continue Reading

You'll Also Like

44.7K 4.4K 21
18+ Akan ku penuhi seluruh sarafmu dengan kenikmatan hingga kita menegang dan terbakar hangus.. Kita akan terbang, menuju puncak surga terindah didun...
506K 42.6K 41
❗GXG STORY❗ "Gak usah biarin, saya juga minta maaf" "Ini eskrim kamu, untuk yang tadi saya minta maaf" "Ara" "Maaf saya gak tau" "Mau bareng? Saya ma...
49.5K 1.1K 8
Beby punya Shania. Shania punya Beby. Intinya gitu dah! 18++ Dibawah umur tidur dulu sama emak, besok kalo uda 18 tahun boleh baca ini. Oksip.
287K 4.3K 22
Up sesuai mood Kalau ada waktu juga Tolong jangan di bawa ke RL Futa Area