My Daddy My Husband

By LalapanFlashback

1.4M 43K 3.5K

Bagaimana jadinya jika seorang gadis menikah dengan ayahnya? Tidak, bukan ayah kandung tetapi ayah angkat. Be... More

AG » 1
AG » 2
AG » 3
AG » 4
AG » 5
AG » 6
AG » 7
AG » 8
AG » 9
AG » 10
AG » 11
AG » 12
AG » 13
AG » 14
AG » 15
AG » 16
AG » 17
AG » 18
AG » 19
AG » 20
AG » 21 ‼️
AG » 23
AG » 24
AG » 25 ‼️
AG » 26
AG » 27
AG » 28
AG » 29
AG » 30
AG » 31
AG » 32
AG » 33
AG » 34
AG » 35
AG » 36
AG » 37
AG » 38

AG » 22

51.5K 1.2K 44
By LalapanFlashback

Ekhmm tes tess ada yang seneng Lala udah up nggak?😍🌷💗

Review dong part kemarin yang skidiwaw-waw😭🔥

Lala up 2 hari yang lalu, terus sekarang udah up lagi. Biasanya jadwal up Lala kan 3 hari berarti, harusnya Lala up besok. Tapi gpp, Lala up sekarang soalnya banyak yang minta Lala cepet² up!!😍🌷💗

Lala itu orangnya gampang disuruh²😭 Apalagi kalo sama kakak disuruh beliin ini itu pasti mau² aja😭 Asal ada upah sih, kalo kalian asal ada vote sma komen banyak Lala up!!😍🌷💗

Tembusin komen sebanyak-banyaknya seng!!!🔥🌷💗
Jangan lupa vote juga🌷💘🦋

Happy Reading Reyalaaa!!🌷💘🦋

------

Arsano menatap kepergian Arsaka dengan raut wajah bingung, kemudian cowok itu menatap Alsega yang kini duduk anteng sambil bermain dengan ponselnya.

"Se, lo kasih obat apaan di minumannya Arsaka?" tanya Arsano sedikit curiga.

Pasalnya Alsega tumben-tumbenan cowok itu memesan minuman dan mengambilnya sendiri, tidak membiarkan waiters yang membawakan ke mejanya.

Alsega membalas tatapan curiga temannya itu, "Obat kuat."

"Hah maksud lo? Jangan bilang---"

"Iya, obat buat skidiwaw-waw." potong Alsega seolah-olah tau ucapan Arsano mengarah kemana.

"Wahh bagus!" Arsani mengajak Alsega ber-tos ala lelaki.

"Lo kok bisa kepikiran jauh gitu Se?" tanya Arsano bingung.

"Habisnya muak gue denger Arsaka bilang 'ntar juga dia jadi istri gue' 'dia milik gue' 'jangan muji milik gue!' Ya mending gue buatin ramuan sekalian!" jawab Alsega dengan malas mengingat kata-kata Arsaka yang seolah-olah Giya hanya miliknya seorang.

Arsano mengernyit darimana temannya itu mendapat ramuan kuat seperti itu. "Lo buat ramuannya?"

"Gue nonton di sosmed bung!" jawab Alsega menyengir.

"Gila, kalo nggak manjur gimane?" lagi-lagi Arsano bertanya, cowok itu tidak henti-hentinya melontarkan pertanyaan.

Alsega mengingat-ingat kejadian, dimana cowok itu menjadikan kucing kesayangan bundanya kelinci percobaan ramuan kuatnya. Ternyata kucing itu kepanasan dan membuat Alsega tersenyum puas karena ramuan kuat yang ia buat dengan susah payah membuahkan hasil yang memuaskan.

"Gue udah nyoba ke kucing mak gue, dan dia kepanasan!"

Jawaban Alsega membuat Arsano membelalakkan matanya kaget, "Apa? Gila lo Se! Kena amuk mak lo tau rasa!"

"Tenang paling juga tuh kucing lagi skidiwaw-waw sama kucing bapak gue!" balas Arsano tertawa.

"Gila banget jancok! Hahah!"

*****

Arsaka memiringkan tubuhnya, cowok itu menopang kepalanya menghadap kearah Giya yang masih tertidur pulas di pelukannya.

Tidak bisa dipungkiri jika Arsaka kini tengah bahagia tujuh turunan akibat kejadian yang tak terduga tadi malam. Cowok itu merekam semua kejadian dirinya yang tengah bercinta dengan anak angkatnya.

Masih teringat jelas dalam benaknya, bagaimana wanita itu memberikan akses untuknya bermain lebih dalam, bagaimana cara wanita itu menikmatinya, dan yang paling Arsaka suka adalah ketika desahan nikmat itu keluar dari bibir Giya. Cowok itu sangat menyukainya, suara merdu itu membuat nafsu Arsaka membuncah dan rasanya ingin membuat anak angkatnya seperti itu lagi.

"Sial, gue gila!" cowok itu bergumam sambil mengusap-usap pipi Giya.

Hanya diterangi oleh cahaya yang terpancar dari belakang kaca yang terbuka menampilkan langit yang berwarna biru itu. Membuat Arsaka tersadar jika dirinya lupa menutup gorden.

Ahh, ternyata benda-benda di langit menyaksikan kegilaannya itu? Arsaka jadi ingin mencobanya ketika siang hari. Sial, dirinya hilang arah, pikirannya kotor, liar, dan juga penuh nafsu.

Cowok itu menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pikiran-pikiran kotornya itu. Kemudian, kembali menatap Giya yang masih tertidur, tangannya masih setia mengusap lembut pipi mulus Giya.

Merasa terusik, Giya mengerjapkan matanya perlahan. Hingga kesadarannya mulai penuh, wanita itu terkejut melihat Arsaka yang berada didepannya.

Giya mulai mengingat kejadian yang menimpanya tadi malam bersama Arsaka. Sepertinya kejadian itu terekam jelas juga oleh otak Giya, bagaimana cara Arsaka meraba-rabanya, bagaimana cara cowok itu menghentakkan miliknya secara perlahan, dan bagaimana suara desahan Arsaka yang mengalun begitu indah di telinganya.

Wanita itu masih mengingatnya, bagaimana ia dengan mudahnya memberikan miliknya kepada ayah angkatnya sendiri tanpa bisa menolak. Bagaiman cara ia menikmati, dan bagaimana cara dirinya yang mulai masuk kedalam dunia kenikmatan itu.

Giya tersadar saat melihat senyuman manis Arsaka, wanita itu dengan cepat menyembunyikan wajah malunya dibalik selimut.

"Kenapa, hm?"

Arsaka terkekeh pelan, "Ayo bangun udah pagi!"

Giya mencengkram erat selimut yang menggulung tubuh polosnya saat Arsaka berusaha menarik selimut tersebut, ia malu sekali mengingat kejadian dirinya dengan ayah angkatnya.

"Sayang? Kenapa sih?" tanya Arsaka merasa lucu dengan tingkah Giya.

"Ng-nggak!"

"Gak usah malu! Pakai bajunya dulu, habis itu turun kebawah buat mandi!" ujar Arsaka menarik selimut itu.

Giya memberanikan diri untuk menatap Arsaka. "Daddy duluan aja!"

"Barengan turunnya, emang bisa jalan hm?" tanya Arsaka menaikkan sebelah alisnya.

Giya terdiam, wanita itu masih bingung. Entah dirinya masih bisa berjalan atau malah tidak, mengingat Arsaka menggempurnya semalaman. Bahkan Giya sampai tertidur dan membiarkan Arsaka bermain-main dengan tubuhnya sendirian.

Wanita itu mendorong wajah Arsaka agar tidak terus menatapnya, "Jangan diliat! Giya mau pakai baju!"

Arsaka tertawa geli, "Udah diliat semuanya masih aja malu!"

"Nggak usah diinget kenapa sih?" pekik Giya kesal sekaligus malu.

"Sepikun-pikunnya daddy, kalo kejadian tadi malem mah nggak akan pernah bisa dilupain seumur hidup!" sahut Arsaka tersenyum penuh arti.

Arsaka membalik tubuhnya agar bisa berhadapan dengan anak angkatnya itu. "Apalagi ngelakuinnya sama anak angkat sendiri!"

Giya yang belum selesai mengancing bajunya terburu-buru takut Arsaka kebablasan lagi, bisa-bisa dirinya tewas jika digempur lagi oleh cowok gila nan agresif itu.

Arsaka terkekeh, cowok itu bisa melihat wajah ketakutan wanitanya yang sangat menggemaskan itu. "Sini biar daddy gendong!"

Giya menggerakkan tubuhnya mendekat kearah Arsaka yang berdiri disamping tempat tidur. Baru saja mendudukkan dirinya ditepi ranjang, miliknya yang dibawah sana terasa nyeri membuat ia meringis.

Arsaka panik cowok itu langsung menggendong Giya, menatap khawatir anak angkatnya itu. "Sakit ya? Maaf, maaf banget sayang!"

"Sialan lo Saka!" maki cowok itu pada dirinya sendiri.

Giya yang melihat wajah khawatir Arsaka tersenyum, dirinya mangalungkan kedua tangannya dileher Arsaka, ia menggelengkan kepalanya, "Gapapa."

"Giya mau makan mie goreng buatan daddy!" ucap wanita itu tampak antusias.

Arsaka tersenyum manis, ia mengangguk sambil menuruni tangga menuju lantai dua. "Nanti daddy buatin spesial buat calon istri kesayangan!"

Mendengar ucapan Arsaka membuat pipi Giya merah merona, wanita itu menyembunyikan wajah malunya didada bidang milik Arsaka.

Cowok itu tertawa pelan melihat tingkah menggemaskan Giya, Arsaka menurunkan tubuh mungil wanitanya didepan kamar mandi.

"Bisa mandi sendiri? Atau daddy bantuin?" tanya Arsaka.

"Nggak usah Giya bisa sendiri, kalo sama daddy nanti nggak jadi mandi!" jawab Giya sedikit ketus.

Arsaka terkekeh geli, ia menyempatkan diri mengecup kening Giya. "You are so seductive, baby!"

Tak ingin mendengar godaan Arsaka lagi, gadis itu berbalik masuk kedalam kamar mandi. Wanita itu menutup pintu kamar mandi, baru saja melangkahkan kakinya rasa nyeri kembali melandanya membuat dirinya merintih kesakitan.

"Awshhh..."

Arsaka yang masih didepan kamar mandi sontak khawatir mendengar rintihan itu. "Giya sayang kamu gapapa kan?"

"Nggak!" pekik Giya menjawab pertanyaan ayah angkatnya yang gila itu.

"Damn! Bajingan, brengsek lo Saka! Nggak bisa main lembut!"

*****

Arlanka, Leka, Orland, Erlando, dan juga Jayden kini kelima remaja itu tengah diinterogasi oleh Leonatan akibat datang-datang tak membawa seorang cewek yang seharusnya mereka culik dan bawa kemarkas.

"KENAPA BISA GAGAL BANGSAT?!?" bentak Leonatan.

"Belum sempet gue ajak kemarkas, tuh cewek tiba-tiba dijemput sama Arsaka bang! Dia ngambil itu cewek secara paksa!" jawab Alan berpura-pura takut.

Jika saja dirinya tidak tengah menjalankan misi dari sang kakak, sudah dipastikan wajah licik Leonatan sudah tak berbentuk sekarang. Arlanka paling tidak suka jika dirinya dibentak oleh orang yang ia benci.

Arlanka sangat benci dengan Leonatan, benci dengan orang yang sudah membuat dirinya kehilangan seorang ayah yang sangat-sangat ia butuhkan kehadirannya. Rasa dendam yang sangat dalam cowok itu tanamkan dalam dirinya, sampai kapanpun ia tidak akan bisa memaafkan kelakuan Leonatan.

"Kenapa nggak lo lawan?" kini giliran Rangga sang bertanya.

Leka menatap Rangga dengan wajah yang tak bisa diartikan. "Gimana mau ngelawan, dia bawa pasukan banyak asal lo tau!"

Mereka terkejut mendengar itu, "Pasukan banyak? Kenapa dia bisa bawa pasukan? Bukannya dia nggak tau kalo kita punya rencana kayak gini?"

"Ehh bentar!"

Nicko salah satu inti Alcatraz menatap bergantian mereka berlima dengan tatapan memicing curiga, membuat mereka berlima berdoa dalam hati agar misi mereka tidak terbongkar.

"Rencana kita selalu gagal akhir-akhir ini, dan lo berlima mencurigakan jangan-jangan kalian?"

Ohh good! Tolong selamatkan mereka berlima sekarang juga!

*****

"Ramuan kuat, rasanya nikmat, lezat, berkhasiat, dan membuat milik kita melekat hingga membuat yang dibawah kita tewas!"

Alsega berlagak seperti orang yang sedang meng-endorse makanan dengan Arsano yang memvideokan dirinya sambil menahan tawa yang sebentar lagi akan meledak.

"Hahahaha!"

Tawa mereka berdua pecah begitu saja, jujur saja mereka itu mengaku jika mereka memang gila. Setalah dipikir-pikir kelakuan barbar mereka tidak bisa hilang walaupun sudah memasuki umur 25 tahun. Yang ada mereka tambah barbar dan juga sengklek.

"Udah cocok nih, tolong dong endrose gue! Barang apapun itu gue bakalan mau, apalagi masalah ramuan-ramuan kuat begini langsung dipraktekin juga gue mau dengan tulus ikhlas!" ujar Alsega panjang lebar.

Arsano menoyor kepala temannya itu, "Enakan di lo itu mah!"

"Emang itu mau gue, skidiwaw-waw!" balas Alsega tertawa.

"Kira-kira manjur nggak ya ramuan kuat berujung nikmat gue?" lanjut Alsega bertanya-tanya.

"Kuat deh kayaknya, coba lo yang minum Se! Siapa tau lo bisa skidiwaw-waw sama Una temennya Giya." sahut Arsano memberi saran.

"Jemput Una buat gue dong Sa! Gue jamin pas lo dateng sama Una gue udah ngajak dia skidiwaw-waw beneran!" celetuk Alsega ngelantur.

"Yee semprul! Malah mau, inget! Dia bukan siapa-siapa lu! Pacar juga bukan!" sahut Arsano.

Alsega melemaskan tubuhnya, Arsano mematahkan harapannya saja, "Lo mah gitu Sa! Gue udah terbang ke luar angkasa malah lo jatuhin ke jurang!"

"Makanya jangan berharap lebih!"

"Gue berharap kurang aja harapan gue bisa patah, apalagi berharap lebih, Sa?"

*****

Giya berjalan dengan hati-hati, melihat pantulan dirinya didepan cermin wanita itu terkejut melihat tubuhnya yang banyak sekali terdapat tanda kepemilikan milik Arsaka.

Cowok itu benar-benar gila, walaupun memang Arsaka bermain dengan lembut tetapi tetap saja terasa brutal bagi Giya. Bagaimanapun tenaga cowok lebih besar dari cewek.

"Gila daddy!" gumam Giya sambil menggosok tubuhnya dengan hati-hati.

Dirinya meringis ketika merasakan perih dibagian lehernya, Arsaka menggigit leher wania itu hingga mengeluarkan darah. Membuatnya terasa perih ketika terkena oleh air.

"Gue udah keliwat batas anjir? Kalo gue hamil gimana?" monolog gadis itu sambil memejamkan matanya merasakan dinginnya air yang mengenai seluruh tubuhnya.

"Gue ngelakuin itu cuma sekali, dan nggak mungkin kan? Semoga aja enggak!" wanita itu kini menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan pikiran-pikiran yang mulai kemana-mana.

Setelah itu Giya keluar dari kamar mandi, wanita itu mengambil pakaian gantinya. Kemudian mengganti pakaiannya.

Kini Giya duduk dimeja rias miliknya, wanita itu mengeringkan rambutnya yang basah. Hingga sebuah tangan terulur mengambil alih hairdryer yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya.

"Biar daddy aja yang keringin rambutnya, Giya makan dulu gih!" ujar Arsaka sambil memberikan mie goreng buatannya kepada Giya.

Aroma khas dari mie goreng tersebut membuat Giya kegirangan, wanita itu dengan lahap memakan mie goreng buatan Arsaka yang rasanya enak itu. Beda lagi jika dirinya, wanita itu tidak bisa membuat mie goreng seenak ini.

Entahlah, padahal hanya menyampur bumbu-bumbunya saja tetapi menurut Giya mie goreng buatannya tidak seenak buatan Arsaka.

"Enak banget!" celetuk Giya.

"Made with love!"

-tbc-

Hi Reyala!🌷💘🦋

Siapa yang suka part kemarin????😍🌷💗🔥

Skidiwaw-waw yang paling brutal wkwk😭🔥

Jujur Lala sampe terkejut liat komen kalian yang minta lagi par itunya, ada yang syok, ada yang bilang brutal, suka, enjoy, dan yang lainnya. Pokoknya makasih banyak buat Reyala!!😍🌷💗

See you papaiii!!😍🌷💗🔥

Continue Reading

You'll Also Like

258K 759 15
cerita pendek dewasa seorang gadis yang punya father issues
530K 41.8K 18
[SEBAGIAN DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BARU BACA] Dilarang ada hubungan antara senior dan peserta OSPEK, Galen, sebagai Ketua Komisi Disiplin terpa...
293K 13.2K 43
Hubungan masa lalunya yang mengalami kegagalan, membuat Kayana menutup hatinya untuk orang-orang yang menyukainya. Bahkan Kayana bertekad untuk tidak...
2.4M 107K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...