~o0o~
"Hukum memang kejam tapi begitulah yang tertulis"
Kini setelah sepulang sekolah mereka semua berkumpul mendiskusikan rencana mereka selanjutnya mereka berada di kelasnya tidak ada yang diperbolehkan masuk di Genius class kecuali anggotanya dan para tenaga pengajar bahkan CCTV tidak ada di dalam ini karena Genius Class istimewa.
"jadi rencana kalian sekarang apa?" tanya Diego membuka percakapan.
"Ini denah gedung GHS," ungkap Ayanha meletakan denah itu dimeja denah yang ia dapatkan dengan susah payah denah ini sedikit kotor karena didapatkan di gudang.
"Kalian simak ini, ini gedung laboratorium umum agak jauh dari genius class tapi disini semua cairan kimia nya lengkap mungkin kita bisa selidiki?" ungkap Ayanha.
"Kau bodoh." tutur Angkara membuat Ayanha menoleh sinis padanya.
"Laboratorium tidak mungkin pernah akan jadi tempat buat cairan yang kau maksud itu. Terlalu ceroboh dan berisiko justru yang harus diselidiki itu ini dan ini." jelas Angkara menunjuk denah bangunan gudang GHS dan ruang direktur.
"Kalau ruang direktur aku setuju waktu aku menyelinap kesini ruangan itu yang paling dijaga ketat," imbuh Ayanha.
"Kalian mau menyelinap ke ruang direktur?" tanya Athena ragu mendapatkan tatapan dari mereka semua.
"Gila kalian gila!" makinya tertahan apakah temannya ini tidak berpikir resikonya mendadak Ia bertanya kemana semua ke geniusan mereka.
"Kita bisa ngelakuin ini kalo kita bareng dan ungkap semuanya tepat di anniversary GHS,"
"Tapi direktur adalah orang yang berbahaya," ucap Aglea setelah menyimak obrolan mereka tadi.
"Kau jangan khawatir kekuatan dari pikiran itu yang paling bahaya," ujar Ayanha meyakinkannya.
"Jadi kita harus hafalin masing-masing denah bangunan GHS takut kesasar atau semacamnya. lalu yang paling penting dengar ini didepan gerbang sana bakal ada dua penjaga yang menjaga. jadi mustahil lewat gerbang buat masuk kita ada 13 orang siapa yang mau lewat tembok yang gue panjat?"
"Sorry but i don't interested for that," ungkap Helena c'mon dia itu tidak terbiasa dan tidak akan pernah terbiasa untuk manjat.
"Oke biar aku, Nando sama Angkara yang manjat setuju?" ucap Ayanha yang seakan bertanya tapi lebih ke keharusan.
"Disini Athena dan Bintang aku percaya sama kalian buat nyiapin mobil untuk pelarian kita," ungkap Ayanha menunjuk lokasi di denah itu lokasinya diluar gedung GHS.
"Cakra, Vivara dan Diego kalian lewat di sini enggak usah complain karena tidak ada jalan lagi," ucap Ayanha menunjuk denah. lokasinya di tempat pembuangan sampah GHS yah mereka harus manjat dan berakhir di sana.
"Oke buat Aglea dan Helena, Aglea kau bisa menggunakan drone kan?" tanya Ayanha diangguki Aglea.
"Gotcha, kalian berdua pantau semua pergerakan kita dari drone, lokasi kalian buat mantau sama kayak lokasi buat markir mobil."
"David, Selatan dan Aster aku percaya sama kalian untuk ngatur keamanan, kalian ada yang bisa hack? " ungkap Ayanha.
"Oke kalian mendingan cari hacker yang bisa ngeretas CCTV," titah Ayanha.
"Kalian semua paham sama tugas kalian. aku mohon jangan ada kecerobohan barang sedikit pun dan aksi kita akan dimulai besok malam dan pastiin denah nya kalian hafal mati."pungkas Ayanha.
"Dan satu lagi kalian perhatikan baik-baik jam karena itu adalah kode kita untuk berkomunikasi nanti. kita bakal menuju ke lokasi pukul 19:35 kita sudah harus bareng"
Mereka semua berada dalam satu lingkaran Ayanha memajukan tangannya disusul tangan Angkara dan lainnya kita pasti bisa.
27 jam sebelum misi dimulai.
*****
Mereka semua sibuk menghapal denah itu. tapi tidak dengan Angkara ini permainan mereka Angkara akan bertindak seolah dia bagian dari mereka tapi dia cuma perlu mengamati sampai mana tindakan yang dibilang cukup berani mereka itu karena ia pastikan semuanya akan sia-sia saja.
Terlalu naif dan bodoh itulah yang Angkara pikirkan tentang mereka, terlalu memercayai semua orang menganggap lawan itu kawan maupun sebaliknya mereka tidak tau saja bahwa musuh yang asli ada diantara mereka
dan menjadi bagian dari mereka.
Malam ini Angkara sudah berjanji akan menjemput Ayanha entahlah tiba-tiba Ia ingin mengajak Ayanha untuk jalan-jalan malam ini mungkin itu bagian dari rencananya untuk meluluhkan hati Ayanha.
Lengkap dengan setelan rapi Angkara bergegas menuju ke rumah Ayanha melaju dengan cepat membelah jalanan ibu kota yang tak pernah sepi itu pikirannya terlintas tentang rencana yang telah mereka susun akankah itu semua akan berhasil?
Beberapa menit memacu kendaraan miliknya dirinya telah sampai didepan sebuah bangunan yang nampak mewah Angkara memilih untuk masuk kedalam setelah melihat Ayanha berada di depan pintu dengan seseorang yang bisa ia tebak adalah bundanya Ayanha.
"Bunda please izinin Ayanha
buat keluar bun, " pinta Ayanha memelas ayolah sudah rapi begini malah tidak di izinin.
"Ay, bunda bilang enggak ya enggak lagian udah malam mau kemana emangnya?" ucap bundanya Ayanha ingin membalas tapi ia urungkan setelah melihat kehadiran seseorang yang ia tunggu sedari tadi.
"Ini siapa ganteng banget Ay," ucap bundanya menatap Ayanha.
"teman Ayanha bund, kita udah janjian bund," jelas Ayanha diangguki bundanya.
"Jadi ini yang kamu tunggu dari tadi?" ungkap bundanya hanya dibalas deheman jangan tanya darimana sifat pecinta cogan Ayanha alias cowo ganteng itu semua dari bunda tercinta nya.
"Maaf tante saya mau izin mau ajak Ayanha keluar malam ini," ucap Angkara sopan mendapat roll eyes dari Ayanha ternyata kekurangan kosa kata ini bisa sopan juga kalau bicara.
"Tante izinin asal pulang nya sebelum pukul sembilan malam dan jaga Ayanha ya soalnya anaknya bandel dikit," jelas bundanya mendapat senyuman dari Angkara.
*****
Mereka berdua saat ini berada di pusat kota dengan bangunan tinggi serta lampu hias yang menerani kota benar-benar kota metropolitan rencana Ayanha berburu kuliner juga sukses besar mines nya adalah entah mengapa tiba-tiba hujan turun walau tidak terlalu jelas tapi tetap saja menganggu malam Ayanha.
tidak Ayanha tidak badmood karena Angkara sudah membeli payung tadi berakhir seperti adegan di drama korea. Angkara tertegun melihat wajah bahagia Ayanha dengan senyum lebar miliknya seperti ada magnet yang membuat nya juga ikut tersenyum bersama gadis cantik berponi itu.
"Aku ingin semua yang kita rencanain sukses, mungkin terlalu berambisi tapi ini semua demi sisi kemanusian, aku peduli sama semua korbannya dan aku percaya sama kalian semua," kalimat percaya yang Ayanha ungkap sukses membuat Angkara tertegun sepercaya itukah.
"Iya. aku juga percaya," ucapnya.
"Aku percaya dengan mu Angkara dari semua yang ada di genius class aku paling memercayai mu," ungkap Ayanha menepuk pelan baju Angkara.
24 jam for mission.
_____TBC______