Mas ||Noren [ON GOING]

De jjielrj

54K 4.4K 402

[Banyak typo dan kata tidak sesuai, harap langsung tinggalkan book ini jika tidak nyaman] 🔞 Setelah menemuka... Mais

00.pulang
01.kehidupan sekolah adek
02.apa benar?
03. kacau
04. pengertian
06. prahara
07. hancur 🔞
08. kelahirannya
09. keterbelakangan
10. luka
11. sederhana
12. masih sayang
13. kesempatan
14. membaik?
15. bukan kesalahan
16. angan
17. malam yang manis
18. hari bahagia
19. pagi baru
20. istri pak jovan

05. pesan

2K 196 16
De jjielrj

Dari masuk sekolah, suasana hati renja sangat tidak baik, oleh karena itu ia mengehindari semua orang termasuk falen, dean, bahkan nainai yang mencoba menanyakan perihal renja yang tiba-tiba membatalkan janji main mereka. Nainai ingin bertanya apakah ia melakukan kesalahan sehingga si submisive manis itu mengabaikan pesannya.

Meski tadi pagi ia sudah diberi pengertian, tetap saja mood nya sudah terlanjur hancur hari ini. Ia mengabaikan semua orang, hal yang belum pernah ia lakukan.

Hari sudah sore, renja pulang dengan dijemput oleh pak a'an, supir pribadinya.

Renja bahkan tak protes ketika jovan bilang tak bisa menjemputnya karena ada meeting, ia sudah kehabisan energi untuk menghindari orang-orang hari ini.

Tubuhnya ia rebahkan di kasur, tanpa melepas seragam yang masih melekat di tubuhnya, bukan Renja sekali.

Tangan nya ia bawa meraih handphone nya yang terus berdiring, memeriksa siapa manusia yang tak berhenti mengusik benda pipih miliknya.

Oh, ternyata nainai.

Renja merasa sangat jahat sekarang, ia dan nainai berteman dari kecil, nainai juga sangat baik kepadanya. Namun tiba-tiba renja menghindari temannya itu tanpa alasan. Ia bahkan mengatakan tak ingin mempunyai teman seperti nainai saat menangis semalam.

Ia benar-benar merasa jahat, apakah nainai akan memaafkannya jika tau itu?

Lihat, nainai itu sangat baik. Lalu kenapa ia sampai harus menghindar karna perasaan bingungnya, renja benar-benar merasa jahat sekarang.

Mungkin ia harus melupakan perkataan dean dan falen soal ia yang tak normal.

Renja sadar bahwa ia berbeda, namun untuk hal ini ia mengerti setelah berpikir cukup lama.

Jovan dan orang tua nya ada untuknya sejak dulu, menyayangi dan mencintainya, tak mungkin mereka menginginkan hal tak baik untuknya. Tidak mungkin mereka membohonginya. Mungkin saja dean dan falen yang begitu bukan? Walau renja merasa mereka baik, tapi ia tak nyaman berteman dengan mereka.

Ia punya segalanya, keluarga yang baik, juga teman yang baik seperti nainai. Jika memang benar ia tak normal karna hanya berteman dengan nainai saja seperti kata falen dan dean, biarkan saja. Toh, ia lebih bahagia berteman dengan nainai.

Terlebih, renja mulai takut, ia selalu mengingat apa yang dean dan falen lakukan kepadanya di roftop sekolah. Renja selalu merasa tak nyaman saat memikirkan itu.

Renja membalas pesan nainai, dan memilih untuk mandi lalu tidur, menunggu jovan pulang mungkin.

.

.

.

.

.

Ini sudah malam, masih pukul 8. Tapi biasanya jovan sudah pulang di jam ini, dan sekarang tidak. Membuat renja sedikit bosan sendirian di dalam rumahnya yang luas.

Maka ia berinisiatif untuk menanyai kabar jovan.

Pipi gembilnya entah kenapa terasa panas, hingga perlahan rona merah menjalari.


Yang semula tubuhnya bersandar santai di sofa otomatis tegak saat membaca 2 kata berunsur makanan favoritnya, dengan cepat renja membalas.


Walau hanya lewat chat, renja tak berani membantah. Begini-begini ia cukup takut akan perintah jovan, walau tak pernah marah, tetap saja renja takut saat jovan mulai berlaku tegas kepadanya.

Maka dengan kaki di hentak, ia berdiri dan meninggalkan handphone nya, mengambil nasi goreng yang sudah di siapkan oleh art keluarga pramana.

Meski begitu, renja tetap kesal. Demi apapun, ia memang sangat susah untuk makan nasi, malas rasanya.

Tetapi agar tetap dibelikan ice cream kesukaannya walau satu, dengan mood yang tinggal setengah ia memotret nasi goreng yang akan ia makan.
















Dengan begitu, handphone nya ia letakkan kasar, ia mulai melahap nasi goreng itu ogah-ogahan.

Namun setelah mengunyahnya, rasanya enak. Ekspresinya mulai berubah ceria.

Makanan yang tadinya terlihat tak menarik kini berhasil ia tandaskan dalam waktu 10menit.

"Uhh, kenyang" ia berdiri membawa piring ke dapur, memanggil bibi im-art rumahnya.

"Bibi, buatin adek susu donk!" teriakan itu menggelegar, langsung mendapat sambutan dari yang dipanggil.

"Iya den, sebentar!!!" si bibi balas berteriak, karna ia pun dari lantai atas habis mengganti sprei kasur renja yang memang ia ganti 2 hari sekali.

Ia kembali ke sofa, melirik handphone nya yang terus berbunyi notifikasi.

Karna memang sedang gabut, renja kembali membuka benda pintar itu.

Itu dean, ia menekan pop up yang muncul di layar kunci hingga langsung teralihkan ke aplikasi berwarna hijau itu.

Meski Renja sadar Ia mulai tak nyaman berteman dengan dean dan falen, tapi ia tak bisa mengabaikan mereka. Itu bukan renja sekali, ia sangat mudah merasa tak enak. Apalagi renja merasa falen dan dean tak punya salah, hanya ia yang tak nyaman, berarti letak kesalahan ada di dirinya, bukan kedua temannya. Begitu pikir renja.

ya, tidak ada salah nya menolong temannya, apalagi ini masalah kecil, renja tak ingin menjadi orang jahat.

Tapi siapa yang tau, apa dampak hal kecil ini untuk kedepannya.































Mau nanyak, aku udah pernah spill nama art nya renja gasih? Lupa soalnya, males baca ulang

Continue lendo

Você também vai gostar

5.4K 551 5
Jaehyun datang kepada Renjun untuk menawarkan sebuah perjanjian (menjalani) kawin kontrak untuk mendapatkan keuntungan, tapi siapa yang sangka jika k...
139K 10.8K 35
who's the craziest? (n) bxb. kalau tidak suka dengan genre atau pair cerita, jangan baca.
28.9K 3.9K 8
Agony berarti penderitaan mendalam, kesakitan dan perjuangan susah payah. Ini tentang Renjun yang bertahan untuk dirinya, untuk anaknya. Jaehyun - Re...
261K 24K 18
[Completed] [KARYA AUTHOR] [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] [NO COPAS COPAS CLUB] [KARYA TRANSMIGRASI KEDUA] [Genre: Kultivasi, Fiksi Sejarah, Agent, Immorta...