My Daddy My Husband

By LalapanFlashback

1.3M 40.4K 3.4K

Bagaimana jadinya jika seorang gadis menikah dengan ayahnya? Tidak, bukan ayah kandung tetapi ayah angkat. Be... More

AG » 1
AG » 3
AG » 4
AG » 5
AG » 6
AG » 7
AG » 8
AG » 9
AG » 10
AG » 11
AG » 12
AG » 13
AG » 14
AG » 15
AG » 16
AG » 17
AG » 18
AG » 19
AG » 20
AG » 21 ‼️
AG » 22
AG » 23
AG » 24
AG » 25 ‼️
AG » 26
AG » 27
AG » 28
AG » 29
AG » 30
AG » 31
AG » 32
AG » 33
AG » 34
AG » 35
AG » 36
AG » 37

AG » 2

75.9K 2.3K 34
By LalapanFlashback

Hii!

Apa kabar kalian?

Emm Lala bukannya nggak mau up, tapi kemarin² HP Lala rusak jadi mau dibenerin dulu and baru selesai kemarin jadinya Lala kemarin ga sempet ngetik.

Perasaan Lala bener² campur aduk banget akhir² ini, jadi pikirannya nggak tenang maaf yau jadi kalian nunggu lama banget.

Langsung aja deh. Happy Reading!....

Terjebak dalam sebuah hubungan antara ayah angkat dan anak angkat. Jika saja waktu bisa diulang kembali, Arsaka memilih untuk menjadikan Giya pacarnya bukan anak angkatnya.

Seperti yang kita ketahui, penyesalan itu ada diakhir, dan inilah akhir penyesalan bagi Arsaka. Disisi lain ia ingin menjadikan Giya pacarnya, tetapi Arsaka sadar bahwa dia dan Giya hanya sebatas ayah angkat dan juga anak angkat.

Bisa dibilang Arsaka diam-diam mencintai Giya, yang notabenenya adalah anak angkatnya sendiri. Walaupun perlakuannya akhir-akhir ini sangat berbeda, tidak seperti ayah dan anak. Bahkan kelakuan Arsaka bisa menunjukkan bahwa CEO muda itu memiliki rasa yang lebih dari sebatas anak angkat.

Mulai dari cara memperlakukan Giya, memanjakannya ibarat seorang istri, dan bahkan membuatnya jatuh dalam kenikmatan? Bukankah itu sudah lewat batas? Tentu saja iya.

Saat ini, Arsaka tengah berjalan kearah dapur ingin menghampiri Giya yang sedang memasak. Jika kalian mengira di mansion sebesar ini ada pembantu, maka jawabannya tidak, Arsaka tidak menyewa pembantu satupun hanya saja Arsaka menyewa satpam dan itupun sang satpam dibuatkan rumah yang bersebelahan dengan mansion yang Arsaka tempati.

Dimansion semewah dan semegah itu hanya ada Arsaka dan Giya saja. Karena itu juga Arsaka bebas ingin melakukan apapun tanpa ada yang menggangu mereka.

Seperti saat ini, tangan kekar dan sayangnya nakal itu kini sedang menyelinap memeluk pinggang ramping putri angkatnya yang sedang asik memasak sup ayam.

"Dadd?"

Refleks Giya terkejut, tubuhnya menegang tapi tak urung gadis itu tersenyum. Jangan berpikir jika Giya akan risih diperlakukan seperti itu, justru gadis itu senang dan merasa ada gejolak aneh didalam dirinya.

Semua perlakuan Arsaka terhadap Giya mampu membuat gadis itu nyaman, mulai dari memanjakannya, menyayangi, apapun itu semua perlakuan manis dari Arsaka mampu membuat Giya jatuh terlalu dalam dengan ayah angkatnya itu.

Bisa dibilang mereka itu sama-sama saling menyukai tapi tidak berani mengungkapkan, karena terjebak dalam sebuah hubungan antara ayah angkat dan anak angkat.

"Hm?"

Arsaka mengeratkan pelukannya, cowok itu menghirup dalam-dalam wangi parfum gadis itu yang menurutnya candu.

"Daddy nggak mau cari Mommy? Biar ada yang jagain gitu?" tanya Giya tiba-tiba.

Sebelum menjawab cowok itu terkekeh pelan. "Kalau ada kamu yang jagain kenapa harus nyari lagi?"

"Tapi Giya mau punya Mommy biar bisa punya adik-adik yang lucu." Giya berbicara dengan antusias, tapi tidak dengan hatinya yang berkata lain.

Arsaka membalikkan tubuh mungil Giya agar menghadap kearah dirinya, kemudian tangan cowok itu bergerak mematikan kompor yang berada dibelakang tubuh gadis itu.

Tangannya dengan cepat memeluk pinggang Giya, kemudian mendekatkan wajahnya. "Giya mau punya adik hm?"

Senyum lebar gadis itu tunjukkan, sambil mengangguk antusias membuat bibir Arsaka ikut tersenyum.

"Mau bikin adik sama Daddy nggak?" tanya Arsaka mulai liar.

"M-maksud Daddy?" tanya Giya dengan gugup, karena wajah mereka sangat dekat.

"Giya sayang nggak sama Daddy?" tanya Arsaka masih dengan posisi wajah yang begitu dekat.

"Sayang banget!" jawab Giya tersenyum.

"Cinta?"

"Cinta banget, i love u Dadd!"

"Want to play a bit?" tanya Arsaka tersenyum miring.

Belum sempat Giya menjawab, Arsaka sudah menyambar bibir gadis itu. Mengemutnya, dan menikmatinya dengan penuh perasaan.

Cukup lama hingga membuat leher Giya terasa nyeri akibat terlalu lama mendongak. Gadis itu menepuk dada bidang Arsaka agar cowok itu menyudahi ciumannya.

Arsaka yang paham melepaskan bibirnya dari bibir Giya, cowok itu tersenyum kearah Giya. Tanpa aba-aba cowok itu mengangkat tubuh mungil Giya untuk ia gendong.

"Mau lagi boleh? Daddy belum puas sayang!" ucap Arsaka.

Kaki jenjang cowok itu mengayun menuju ruang tamu, kemudian mendudukkan dirinya disofa dengan Giya yang berada di pangkuannya.

"Apapun untuk Daddy!" sahut Giya tersenyum.

Hal yang selalu membuat Arsaka tidak bisa menghilangkan rasa sukanya terhadap Giya. Giya selalu menuruti apa yang diperintah olehnya, terbiasa melakukan hal ini membuat Giya lama-lama candu. Bisa dibilang kenikmatan ini adalah candu tersendiri bagi Giya, apalagi kenikmatan yang diberikan oleh Arsaka.

Tentu saja Arsaka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, cowok itu kembali mencium bibir ranum milik Giya. Mengemutnya, melumat, dan menyesap semua itu Arsaka lakukan dengan lembut.

Tangan cowok itu bergerak menyelinap disela-sela baju yang Giya gunakan, tangan kekar Arsaka dengan halus mengelus pinggang gadis itu agar Giya bisa lebih rileks dan menikmati.

Bukan Giya namanya jika tidak terbuai dengan apa yang dilakukan Arsaka. Gadis itu mulai menimpali perlakuan Arsaka saat ini, terbiasa dengan Arsaka yang memperlakukan dirinya seperti itu setiap hari membuat Giya bisa melakukannya.

Bibir keduanya saling beradu, Arsaka yang memancing dan juga Giya yang bisa terpancing hingga masuk kedalam dunianya mereka berdua.

*****

Sore tiba, langit yang tadinya berwarna biru kini berubah menjadi jingga. Matahari yang mulai terbenam membuat langit sore hari tampak sangat indah dimata orang-orang yang memandangnya.

Hari libur yang begitu cepat menurut Arsaka, cowok tampan itu kini sedang berada diruang tamu bersama Giya yang sedang tidur telungkup diatasnya dengan Arsaka yang memeluk gadis itu dengan erat.

"Daddy!" panggil Giya dengan mata yang fokus melihat kearah televisi.

"Kenapa sayang?" tanya Arsaka, menyempatkan diri mengecup pipi putrinya itu yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Giya pengen belajar main gitar deh!" ujar Giya.

"Mau Daddy ajarin nggak?" tanya Arsaka menaikkan sebelah alisnya.

"Emang boleh?" tanya Giya antusias.

"Of course, babe!" jawab cowok itu dengan suara serak.

"Mau sekarang?" tawar Arsaka.

Giya menggeleng pelan. "Nggak nanti aja, Giya udah nyaman kayak gini."

Arsaka terkekeh geli mendengar itu. "Cuu banget!"

"Kamu mau tau kenapa Daddy nggak mau cari Mommy?" tanya Arsaka.

Seketika Giya menoleh, gadis itu menatap penuh kearah Arsaka. Sepertinya gadis itu tertarik dengan topik yang dibicarakan oleh Tuan tampan itu.

"Mau banget, Dadd! Ayo ceritain!!" pekik gadis itu kegirangan.

"Sun!" pinta Arsaka tersenyum miring.

Giya paham, Giya mengerti karena hampir setiap hari ketika ada di situasi seperti sekarang Arsaka selalu meminta imbalan dan akan diceritakan setelah itu. Mungkin, jika tidak kebablasan.

Giya mengecup pipi Arsaka, bibir mungilnya menempel beberapa saat di pipi mulus cowok itu. Lalu, Giya menjauhkan wajahnya.

"Seperti yang kamu tau, Daddy itu nggak suka deket-deket sama perempuan kecuali kamu. Menurut Daddy Giya udah lebih dari cukup, cukup Giya aja yang sama Daddy itu udah bahagia banget!" jelas cowok itu sambil mengusap kepala gadis itu lembut.

"Perempuan di luaran sana emang banyak, tapi Daddy tetep milihnya kamu! Untuk cari yang lain Daddy nggak bisa, karena cinta Daddy udah habis di kamu, begitupun rasa sayangnya." sambung cowok itu.

"Jadi, jangan tinggalin Daddy ya? Daddy minta Giya tetep kayak gini. Suatu saat mungkin Giya bakalan beda status sama Daddy!"

*****

Giya baru saja selesai mandi, gadis itu sudah rapi sekarang. Kini kaki mungilnya mengayun menuju ranjang, gadis itu duduk diatas kasur kemudian mengambil ponselnya diatas nakas.

ABAIKAN WAKTU GESS! LALA CEPET² NGEDITNYA DEMI KALIAN! :)

Giya menatap room chat dirinya dengan Una, sahabat Giya sejak SMP. Pikirannya mulai kemana-mana, apa mungkin jika Arsaka menyukai dirinya lebih dari seorang anak angkat.

Dan Giya masih terngiang-ngiang dengan kata-kata Arsaka yang mengatakan bahwa suatu saat nanti status mereka akan berubah, apa maksud dari perkataan itu? Apa mungkin Arsaka mencintai dirinya? Atau gimana? Entahlah Giya memikirkan itu menjadi pusing sendiri.

Tiba-tiba dirinya ingat, bahwa Arsaka berjanji akan mengajari gadis itu bermain gitar. Dengan cepat Giya beranjak dari duduknya kemudian, pergi menuju kamar yang ditempati ayah angkatnya itu.

Tanpa mengetuk pintu, Giya membuka pintu kamar Arsaka dengan pelan. Seketika Giya tertegun melihat Arsaka yang duduk membelakangi Giya, dengan gitar yang berada di pangkuannya. Bukan hanya itu, Arsaka tidak memakai atasan membuat punggung tegap nan kekar itu terlihat, tubuh cowok itu sangat atletis, otot-otot Arsaka yang terpampang jelas dimata Giya, membuat gadis itu terpana.

"Dadd!" panggil Giya.

Arsaka seketika menoleh kearah sumber suara, cowok itu tersenyum ketika mendapati Giya yang berada diambang pintu.

"Sini!" suruh Arsaka membuat Giya menghampiri dirinya dengan riang.

"Ajarin main gitar, Dadd!" pinta Giya tersenyum antusias.

Giya duduk dimeja yang berada disana, gadis itu menatap Arsaka dengan pandangan kagum. Demi apapun, melihat Arsaka yang saat ini membuat Giya hilang arah.

Arsaka yang menyadari jika Giya terus memperhatikan dirinya menjadi salah tingkah. Cowok itu menyelesaikan permainan gitarnya, kaki jenjangnya berjalan, meletakkan gitarnya kemudian, menghampiri anak angkatnya.

Cowok itu tersenyum miring, kemudian meletakkan kedua tangannya di samping Giya yang terduduk sekarang.

Mendekatkan wajahnya, cowok itu membisikkan sesuatu. "Nanti Daddy ajarin main gitar, setelah kamu main dulu sama Daddy!"

Ohh woww, Giya benar-benar gugup sekaligus salting sekarang mendengar perkataan ayah angkatnya itu.

Arsaka terkekeh geli melihat wajah putri angkatnya itu, tangan cowok itu bergerak mengangkat tubuh mungil Giya, kemudian memangkunya.

"Kenikmatan sudah menunggu sayang!"

—tbc—

Halloo Reyala!!

Buat yang nagih² up maaf baru di kabulin sekarang soalnya Lala sibuk banget, ngurus tugas² yang dikasih disekolah. Jadi ga sempet nulis, ini aja Lala cicil demi kalian.

Gimana udah seneng? Spam komen! And vote!

Degemnya Tuan Muda Arsaka mana nihh?

Masih semangat buat lanjut?

Untuk cerita GAVIANO kemungkinan besok atw dua hari lagi baru up yau, maaf banget Lala lagi sibuk besok ada tugas menghafal hiks.

See youu!! And Papayy!!

Continue Reading

You'll Also Like

22.6K 2.1K 42
Gadis cantik bernama Min Lyra (23tahun) mengalami kecelakaan dan membuatnya mengalami amnesi dan menjadi istri CEO tampan. Dengan meninggalkan kekasi...
3.4M 26.4K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
26K 1.2K 16
warning 16+! cerita ini mengandung unsur kebucinan tingkat akut harap bijak dalam mengendalikan perasaan. "Pak tolong ada duda mau nyulik saya!"Gish...
639K 4.3K 6
This work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014) ======...