GRESHAN

By ShnIndr12

792K 23K 2K

WARNING⚠⚠ AREA FUTA DAN SHANI DOM YANG NGGAK SUKA SKIP 21+ HANYA FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE MOHON KERJ... More

HUKUMAN
Kantor I
Dimobil
Dapur
Ruang Osis
Morning Sex
Shani
Sister?
Sister? II
Threesome?
Polos?
Bar
Gracia
Sepupu
Sekretaris?
Mine
HUKUMAN II
Hanya Kamu
Kembali
Akhirnya
Step Sister
Step Sister II
Milikku
Backstreet I
Kantor II
Kantor III
Murid Baru
Polos? II
Private Doctor
Gracia II
Murid Baru II
Gracia III
Gracia IV
Keponakan Nakal
Keponakan Nakal II
Keponakan Nakal III
Aku Yang Salah
Nanya doang sih
Nanya sekali lagi
Calon Kakak Ipar
Info
Birthday Party
Malam tak terduga
Psychopath In Love
Psychopath In Love II
Psychopath In Love III
Di sebelah nggak ngerespon🗿
Info
Perjodohan
Perjodohan II
Perjodohan III
Pemberitahuan
Christmas
Guru Olahraga
Crazy!!
⚠️⚠️
Sugar Mommy
Sugar Mommy II
Step Mother
Info
Step Mother -2

Backstreet II

11K 335 21
By ShnIndr12

⚠Happy Reading⚠
⚠Banyak Typo⚠
.
..
...
....
.....

Hari ini adalah hari dimana Gracia akan tampil di acara ulang tahun sebuah kantor yang mengundang mereka. Ia pergi bersama sang kekasih ke acara tersebut. Namun ia mereka berpisah mulai dari parkiran.

Di ruang ganti ternyata sudah ada teman-teman Gracia yang terlebih dulu datang. Di ruangan itu juga ada Chika yang menatap Gracia dengan intes, Gracia menyadari itu namun ia tak memperdulikannya walaupun ia sedikit risih.

Gracia di kejutkan dengan tingkah Chika yang tiba-tiba menariknya kesalah satu toilet yang ada di ruangan itu. Chika mendorong Gracia sedikit kuat hingga punggung Gracia bersentuhan dengan dinding toilet itu.

"Jujur sama gue lo berangkat sama siapa." Chika dengan tegas bertanya kepada Gracia tak lupa juga ia memberikan tatapan tajam dan menusuk kearah Gracia.

"Lo apa-apaan sih, awas gue mau keluar." Gracia berusaha mendorong tubuh Chika namun tenaganya tak sebanding dengan tubuh Chika yang lebih tinggi dan kuat dari nya.

"Jawab dulu pertanyaan gue." Ucap Chika.

"Lo nggak perlu tau gue berangkat sama siapa, karena itu bukan urusan lo." Jawab Gracia yang mampu membuat Chika emosi.

"Jawab atau gue lakuin sesuatu sama lo." Ucap Chika lagi, tangannya kini mencekram rahang Gracia.

"Nggak!"

"Oh, jadi lo minta di apa-apain ya." Chika tersenyum smirk, ia memajukan bibirnya hendak mencium Gracia namun suara ketukan dibalik pintu yang mereka tempati menghentikan kegiatannya.

"Kak Chika, Ci Gre, kalian masih lama? Acaranya sudah mau di mulai dan kita tampil pertama." Teriak seseorang dari balik pintu.

"Iya, iya gue sama Gracia udah mau keluar." Jawab Chika, ia melepaskan cengkramannya.

"Lo nanti pulang bareng gue. Awas aja kalau lo pulang duluan, gue bakal buat perhitungan sama lo." Ucap Chika penuh penekanan kepada Gracia, lalu ia keluar terlebih dulu.

"Dih, emang lo siapa." Cibir Gracia, ia pun keluar.
.
.
.

"Selamat malam semuanya, terimakasih karena kalian sudah bersedia untuk hadir di acara anniversary kantor kami yang ke delapan."

"Kami sudah menyiapkan beberapa hiburan untuk kalian dan untuk membuka acara kita malam ini, kami akan memulainya dari penampilan salah satu idol yang terkenal di negara kita ini."

"Ini dia idol kita." Ucap MC memanggil nama grup idol Gracia ( nggak usah di sebut nama grup nya wkwkwkw).

Gracia dan teman idolnya yang lain menaiki panggung dan mulai menampilkan penampilan mereka. Semua tamu undangan yang hadir bersorak senang bahkan mereka ikut menyanyikan lagu yang di bawakan Gracia dan teman-temannya.

Salah satunya dari banyaknya orang yang ada di gedung itu, ada seseorang yang menatap Gracia intes. Hanya Gracia yang ia tatap, ia memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan oleh Gracia. Namun ada sesuatu yang tidak di sukai oleh orang itu dengan Gracia, pakaian yang di pakai Gracia menurutnya terlalu seksi dan gerakan Gracia yang terlalu sensual.

"Setelah ini kamu harus keluar dari idol kamu itu Gre, aku nggak mau tau kamu harus keluar." Batin orang itu.

Setelah acara hiburan telah selesai kini masuklah ke acara inti, dimana pemilik perusahaan itu akan memperlihatkan dirinya.

"Akhirnya kita sampai di acara puncak perayaan anniversary perusahaan ini, dimana di acara puncak ini pemilik perusahaan akan menunjukkan jati dirinya di hadapan kita semua."

"Mari kita sambut Miss Shani Indira Natio." Ucap sang MC, orang yang di panggil pun menaiki panggung. Semua tamu undangan bertepuk tangan saat Shantara menaiki panggung.

Shani sedikit berdemem sebelum iya berbicara. "Untuk para tamu undangan terima kasih karena kalian telah bersedia hadir di anniversary kantor saya yang ke delapan."

Shani berbicara hanya sebentar karena ia terlalu malas untuk berlama-lama menjadi pusat perhatian. Di tambah lagi sedaritadi kekasihnya, Shania Gracia selalu saja di dekati banyak orang hal itu membuat dia jengkel.

"Sayang, kita pulang yuk." Shani yang datang tiba-tiba menghampiri Gracia dan teman-temannya terkejut, mereka terkejut sekaligus binggung siapa yang di maksud oleh Shani.

"Ehmm," Shani berdehem. "Bisa lepaskan tangan Anda dari tangan kekasih saya." Ucap Shani menatap ke arah Chika yang sedari tadi memegang tangan Gracia. Teman-teman Gracia tentunya terkejut, bagaimana caranya Gracia bisa kenal dengan Shani. Sementara selama ini Shani tak pernah menampakkan diri di tambah Gracia yang sangat sibuk dengan kegiatan idol nya. Dan lebih parahnya lagi Gracia sudah melanggar aturan, para teman-temannya tak menyangka apa yang mereka lihat.

"Kekasih? Saya tidak percaya, Gracia belum punya kekasih. Lagi pula agensi kami melarang untuk berpacran." Jawab Chika menatap Shani remeh.

"Jika memang benar seperti itu aturannya, lantas mengapa Anda mengajak kekasih saya berpacaran satu hari yang lalu." Balas Shani, yang membuat Chika tidak bisa menjawab.

"Maaf, tapi saya dan kekasih saya ingin pulang." Shani melepas paksa tangan Chika dari tangan Gracia.

"Ayo sayang kita pulang, saya capek." Shani menarik tangan Gracia, ia tak mau berlama-lama di kerumunan teman-teman Gracia.

Gracia hanya bisa memberi senyumannya kepada teman-temannya, sebenarnya ia juga risih berada dekat dengan Chika. Sepeninggalan Shani dan Gracia, Chika menatap mereka dengan tatapan sendu.

"Kak Chika kita pulang yuk." Christy menyentuh tangan Chika lalu tersenyum lembut, ia pun menarik tangan Chika. Teman-temannya yang lain masih cengo melihat kepergian Shani dan Gracia tadi.
.
.
.

Sekitar satu jam akhirnya Shani dan Gracia tiba di rumah mereka, dan kini keduannya tengah berbaring di atas tempat tidur setelah tadi mereka mandi.

"Sayang, aku boleh minta sesuatu sama kamu." Ucap Shani yang memeluk tubuh Gracia.

"Aku minta kamu buat berhenti jadi idol aku nggak suka kamu di lihatin banyak orang, apalagi tadi gerakan yang kamu lakukan terlalu hot." Lanjut Shani sebelum Gracia menjawab perkataannya.

"Ihh,. aku nggak mauh ahh. Menjadi seorang idol adalah cita-citaku dari dulu lo sayang, masa aku berhenti gitu aja." Tolak Gracia.

"Aku nggak mau tau pokoknya kamu keluar atau aku marah sama kamu." Ancam Shani.

"Ahk kamu mah." Kesal Gracia ia melepaskan pelukan Shani, turun dari atas kasur lalu keluar. Shani yang melihat itu hanya bisa menghela nafas.

Sudah setengah jam Gracia belum juga kembali kekamar mereka Shani pun memutuskan untuk menemui Gracia. Shani dapat melihat jika kekasihnya itu ada sedang menonton tv di ruang tamu. Shani pun menghampiri Gracia dan duduk di sampingnya.

"Iya, aku nggak akan minta kamu berhenti jadi idol, tapi dengan satu syarat." Ucap Shani, Gracia mengalihkan pandangan menatap Shani.

"Apa?"

"Aku mau hubungan kita di publish dan kita harus secepatnya menikah."

"Hah!"

"Kamu bercanda kan?" Tanya Gracia tak percaya.

"Nggak, aku nggak bercanda. Aku serius." Jawab Shani tegas.

"Kalau gitu syaratnya sama aja kamu nyuruh aku berhenti jadi idol."

"Kamu tenang aja kamu nggak akan di keluarkan dari agensi kamu, karena sekarang agensi kamu sudah menjadi milikku."

"Tapi kan,... ah sudahlah. Terserah kamu aja." Pasrah Gracia yang membuat Shani tersenyum.

"Gitu dong, jadinya aku bisa secepatnya urus pernikahan kita. Tapi sebelum itu aku pengen lakuin seperti yang kemeran sayang." Dengan sekali gerakan Shani menggendong tubuh Gracia ala bride style menuju kamar mereka.

Shani membaringkan tubuh Gracia di atas kasur, ia membuka baju Gracia hingga kekasihnya itu telanjang. Ia pun ikut membuka pakaiannya tapi ia tak membuka celana dalam putih miliknya.

Shani mengambil baby oil yang sudah ia persiapkan terlebih dulu tadi, ia tersenyum ke arah Gracia lalu menoleskan baby oil itu payudara Gracia.

Shani memijat kedua payudara Gracia dengan lembut, sesekali ia mencium bibir Gracia dan sedikit melumatnya. Shani kembali mengoleskan baby oil ke perut dan turun ke vagina Gracia yang di tumbuhi bulu halu.

"Ahh ahh ahh."

Gracia mendesah mendapat rangsangan dari jari-jari Shani yang bermain di vaginanya, payudaranya juga ikut diremas Shani. Shani menggerakkan jarinya di klistori Gracia, membuat Gracia mengeliat kenikmatan.

"Ahh yangghhhh ahh."

Suara desahan dari Gracia membuat libido Shani naik, ia mempercepat gerakan jari tangannya. Tangan Gracia pun tak tinggal diam, tangannya meremas-remas penis Shani di balik cd yang dikenakan Shani. Shani menghentikan geraka jarinya, ia menikmati sentuhan tangan Gracia pada penisnya yang sudah di keluarkan kekasihnya itu, namun tangannya yang satunya lagi masih setia memijat-mijat payudara Gracia yang berlumur baby oil.

Shani membuka cdnya lalu menindih tubuh Gracia, ia mengarahkan penisnya di belahan payudara Gracia, memaju-mundurkan penisnya hingga ujungnya menyentuh dagu Gracia.

"Ahh ahh ahh."

Suara desahan keduannya terdengar, setelah di rasa cukup Shani menggarahkan penisnya ke mulut Gracia. Gracia menjilat ujung penis Shani dan tangannya yang mengurut batang penis Shani.

"Gehhh ouhh."

Desah Shani kenikmatan, Gracia memasukkan penis Shani ke mulutnya. Menggulumnya dan memajukan mundur kan kepalanya.

"Ahhh."

Shani mengubah posisi, ia memposisikan penis nya di vagina Gracia. Sebelum memasukkan penisnya ia mencium dan melumat bibir Gracia.

Jleb

Ahhh

Desah keduanya saat Shani memasukkan penis nya ke vagina Gracia, Shani menggerakkan pinggulnya secara perlahan, menusuk hingga bagian dalam vagina Gracia.

"Ahh yanghhh ouhh."

Suara desahan dari Gracia membuat Shani tambah bersemangat untuk menggerakkan pinggulnya, ia gerakkan pinggulnya dengan tempo yang cepat.

Plok

Plok

Plok

Suara penyatuan keduanya terdengar nyaring di kamar itu, Shani menarik tubuh Gracia agar memudahkan dirinya menghentakkan pinggulnya.

"Ahhh ahhh ahhh."

"Ouhh fuckhhh Gehhh enghhh ahhhh."

"Lebih cepat yanghhh ahhhh."

Shani mempercepat gerakannya hingga Gracia menggeluarkan cairan cintanya untuk yang pertama. Shani memberikan Gracia menikmati pelepasannya, ia menggulum dan melumat payudara Gracia, sementara penisnya masih tertanam di vagina Gracia. Shani mencium leher Gracia, menghisapnya dengan kuat meninggalkan banyak tanda di sana.

Setelah dirasa cukup Shani membalikkan badan Gracia menjadi menungging lalu ia kembali menggerakkan pinggulnya secara cepat.

"Ahh ahhh hhh ahhhh ahhhh."

"Shhh ahhhh Gehhh saynghhh ouhhh."

Kepala Shani mendongak menikmati pijatan vagina Gracia pada penis nya. Sesekali tangannya meremas payudara Gracia yang ikut bergoyang sesuai gerakan yang ia lakukan. Shani semakin mempercepat gerakannya hingga ia merasakan penisnya yang membesar di vagina Gracia.

"Ahhh sayanghh akuhh keluarhh ahhhh."

Crot

Crot

Crot

Sebanyak empat tembakan Shani menggeluarkan sperma nya di dalam vagina Gracia, selama menikmati pelepasannya ia mencium, menjilat dan menghisap punggung Gracia meninggalkan banyak tanda keunguan di sana.

Shani kembali merubah posisi menjadi Gracia yang berada di atasnya, Gracia mengarahkan penis Shani ke vaginanya lalu memasukkannya.

"Ahhh."

Meski bukan yang pertama kali nya buat mereka namun kedua masih saja mendesah kala penis Shani masuk ke dalam vagina Gracia. Gracia menaik-turunkan tubuhnya, tangan Shani ia buat sebagai pegangannya agar ia kuat menopang tubuhnya.

"Ahhh ahhh ahhh ahhh."

Hanya ada suara desahan di kamar mereka, keringat sudah membanjiri keduanya. Namun hal itu belum bisa membuat mereka merasa puas, Shani membantu Gracia menaik-turunkan tubuhnya hingga akhirnya keduanya orgasme secara bersamaan.

"Ahhhhh."

Tubuh Gracia ambruk di atas tubuh Shani, Shani mengelus punggung Gracia. Setelah membiarkan Gracia istirahat Shani kembali menggerakkan pinggulnya.

Posisi Gracia saat ini menyampaikan dengan Shani di belakangnya yang menggerakkan pinggulnya secara perlahan, kaki Gracia terangkat sedikit agar memudahkan Shani melakukan gerakannya. Shani melakukannya secara perlahan, jari-jari ia gunakan untuk mengobrak-abrik klistoris Gracia.

"Ahhh sayanghh ahhhh."

"Enak hmm." Ucap Shani sensual di telinga Gracia.

Shani mempercepat gerakannya dengan jarinya yang setia ia goyangkan di klistoris Gracia, membuat Gracia mendesah kegelisahan.

"Arghhh arghhhh ahhhh ahhhh ahhhh."

"Ouhh ouhhh ahhh ahhhh."

Shani menghentikan gerakannya, mengeluarkan penis dan mendekatkan wajahnya ke vagina Gracia. Gracia mengangkat kakinya mengangkang saat lidah Shani bermain di klistoris nya.

"Ahhh ahhhh ahhh ahhhh."

Desah Gracia saat lidah hangat Shani menusuk dalam vaginanya, jari Shani juga ikut bermain di klistoris Gracia, mengocok nya dengan cepat hingga Gracia pelepasan untuk yang ketiga kalinya.

"Ahhhh sayanghhh ouhhh."

Shani kembali mencium bibir Gracia dan mengarahkan penis nya ke vagina Gracia lalu memasukkannya. Shani kemudian menggerakkan kembali pinggulnya dan jarinya yang bermain di bibir vagina Gracia.

"Ahhh ahhh sayanghh."

"Udahhh akuhh capekhhh saynghhh ouhhh."

Tanpa memperdulikan ucapan Gracia, Shani terus menggerakkan pinggulnya. Memaju-mundurkan penisnya secara kasar kevagina Gracia.

"Belum sayanghhh ahhhh."

Desah Shani, ia memeluk tubuh Gracia dengan terus menggerakkan pinggulnya hingga Gracia kembali pelepasan. Shani terus menggerakkan pinggulnya hingga Gracia pelepasan untuk yang ntah keberapa kalinya.

"Huff." Shani menjatuhkan tubuh nya disamping Gracia, memeluk tubuh Gracia yang sudah mulai menutup matanya akibat kelelahan.

"Makasih sayang." Shani mengecup pundak Gracia sebelum dirinya menyusul Gracia ke alam mimpi.

End.


Buat yang mau cerita Gracia-Gracia IV di buat jadi new story kalian mau tetap genre fxg? (Nanya dulu up ceritanya kapan-kapan).

Kira-kira kalau saya buat cerita berikutnya sedikit brutal kalian tidak keberatan atau gimana-gimana kan?

Continue Reading

You'll Also Like

8.1K 752 20
[COMPLETED]✓ Cerita seorang fake fans yang menjadi MAFIA dan idol nya ternyata juga seorang peretas. mereka bertemu di Jepang saat konser sang idol d...
32.7K 389 6
berisi one shot (BXG) jangan dibawa ke real life ya 21+
359K 19.4K 20
[VOTE AND COMMENT] [Jangan salah lapak‼️] "Novel sampah,gua gak respect bakal sesampah itu ni novel." "Kalau gua jadi si antagonis udah gua tinggalin...
44.8K 4.4K 21
18+ Akan ku penuhi seluruh sarafmu dengan kenikmatan hingga kita menegang dan terbakar hangus.. Kita akan terbang, menuju puncak surga terindah didun...