GRESHAN

By ShnIndr12

792K 23K 2K

WARNING⚠⚠ AREA FUTA DAN SHANI DOM YANG NGGAK SUKA SKIP 21+ HANYA FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE MOHON KERJ... More

HUKUMAN
Kantor I
Dimobil
Dapur
Ruang Osis
Morning Sex
Shani
Sister?
Sister? II
Threesome?
Polos?
Bar
Gracia
Sepupu
Sekretaris?
Mine
HUKUMAN II
Hanya Kamu
Kembali
Akhirnya
Step Sister
Step Sister II
Milikku
Backstreet I
Kantor II
Kantor III
Backstreet II
Polos? II
Private Doctor
Gracia II
Murid Baru II
Gracia III
Gracia IV
Keponakan Nakal
Keponakan Nakal II
Keponakan Nakal III
Aku Yang Salah
Nanya doang sih
Nanya sekali lagi
Calon Kakak Ipar
Info
Birthday Party
Malam tak terduga
Psychopath In Love
Psychopath In Love II
Psychopath In Love III
Di sebelah nggak ngerespon🗿
Info
Perjodohan
Perjodohan II
Perjodohan III
Pemberitahuan
Christmas
Guru Olahraga
Crazy!!
⚠️⚠️
Sugar Mommy
Sugar Mommy II
Step Mother
Info
Step Mother -2

Murid Baru

11.2K 328 72
By ShnIndr12

Happy Reading
Banyak Typo

Nb. Sayang = Chika
       Baby    = Anin
       Shani/Shan = Gracia ( nama panggilan mereka kepada Shani ya)

SMA Garuda di hebohkan dengan kedatangan seorang murid baru di sekolah mereka. Bagaimana tidak, murid baru itu memiliki rupa yang menawan, tubuh yang tinggi, warna kulit yang putih bersih dan jangan lupakan rupanya yang cantik dan tampan secara bersamaan.

Murid baru itu berjalan mengabaikan tatapan-tatapan dari sekelilingnya, tujuan nya kali ini adalah ruang kepala sekolah. Selama murid baru itu berjalan, ada tiga orang remaja perempuan menatap dirinya dengan tatapan yang sama.

Murid bari itu memasuki ruang kepala sekolah setelah tadi ia mengetuk pintu. Setelah dirinya masuk ia dapat melihat kepala sekolahnya tersenyum ke arah dirinya, ia pun membalas senyuman itu.

"Hay Shan," sapa kepala sekolah SMA Garuda yang tak lain adalah Beby, tante dari murid baru itu.

"Hay tan," balas murid baru itu yang tak lain adalah Shani. Tak lupa ia juga menyalim tangan kepala sekolahnya.

"Bagaimana kabar kamu selama di Jepang Shan?" Tanya Beby, ya Shani adalah murid pindahan dari Jepang. Ia kembali ke tanah air setelah satu tahun di sana, ia tak tahan tinggal berlama-lama di Jepang sehingga ia memutuskan untuk pulang.

"Seperti yang tante lihat, aku baik-baik aja selama di sana," balas Shani.

"Syukurlah kalau begitu."

"Kalau tante bagaimana kabar nya?"

"Baik juga."

"Yuk tante anter kamu ke kelas kamu." Ucap Beby, keduanya pun keluar dari ruangan itu. Sepanjang perjalanan tak ada lagi tatapan-tatapan seperti tadi yang Shani dapatkan di karenakan proses pembelajaran sudah di mulai.

.
.

Saat ini Shani sudah berada di kelas nya, sedari tadi ia merasa ada yang menatap dirinya dengan intes.

Sementara itu ada tiga wanita memperhatikan Shani sejak ia masuk ke kelas mereka. Ketiga wanita itu adalah Gracia, Anin dan Chika, ketiga wanita itu juga merupakan most wanted di sekolah mereka. Mereka terkenal dengan kecantikan yang mereka miliki, banyak yang ingin menjadikan mereka pacar namun mereka selalu menolak setiap ada orang yang menembak mereka.

Mereka menolak bukan cuman karena tidak suka, karena di hati mereka masih ada seseorang. Seseorang yang tidak bisa mereka lupakan begitu saja.

Seseorang itu adalah orang yang saat ini mereka perhatikan. Ya, orang itu adalah Shani. Cinta pertama ketiganya.

.
.

Bel istirahat berbunyi membuat murid yang ada di kelas yang Shani tempati keluar berhamburan. Diruangan itu hanya meninggalkan Shani dan ketiga wanita yang sedari tadi memperhatikan dirinya.

Ketiga wanita itu mendekat ke arah meja Shani, menatap Shani dengan tajam.

"Hay baby."

"Hay sayang."

"Hay Shani."

Ketiga wanita itu secara kompak memanggil Shani dengan nama panggilan yang berbeda-beda. Shani di buat merinding dengan tatapan ketiga wanita itu.

"Kenapa balik?" Tanya Chika, ia duduk di sebelah kanan Shani.

"Udah puas main sama cewek Jepang disana." Anin buka suara ia duduk di sebelah kiri Shani.

Gracia mengeser meja yang ada di hadapan Shani, ia menaikkan dagu Shani agar melihat dirinya.

"Udah berapa kali main di sana." Tanya Gracia, ketiga wanita itu masih setia menatap Shani dengan tajam.

"Eh kalian! Kalian apa kabar?" Tanya Shani menggaruk lehernya yang tak gatal sama sekali.

"Baik, sangat baik malah. Bahkan kita bertiga udah jadi dekat sekarang." Jawab Chika dengan tegas.

"Hehehehe! Syukurlah kalau kalian baik. Kalian nggak ke kantin?" Shani berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

"Nggak." Ketus Gracia, ia kesal sangat kesal kepada Shani saat ia tahu jika bukan cuman dirinya pacar nya. Ia tak bisa marah di karenakan ia terlalu cinta kepada Shani, begitu pun dengan Anin dan Chika mereka secinta itu kepada Shani sehingga mereka tak dapat marah hanya kesel saya.

"Kalau begitu aku kekantin ya." Ucap Shani hendak berdiri namun ditahan oleh Anin dan Chika.

"Ikut kita." Ucap ketiganya menarik tangan Shani ke luar dari kelas. Ketiga wanita itu membawa Shani ke sebuah ruangan yang khusus mereka buat untuk mereka. Di ruangan itu dilengkapi dengan kasur dan beberapa peralatan lainnya.

.
.

Anin dan Chika mendorong tubuh Shani ke atas kasur, sementara Gracia ia menggambil penutup mata dan juga sebuah borgol. Gracia tersenyum manis ke arah Shani yang membuat Shani terkesima, sungguh ia merindukan senyuman Gracia. Tanpa sadar ternyata Gracia sudah memborgol kedua tangannya.

"Kok aku di borgol." Tanya Shani menatap bingung ketiga wanita itu.

"Biar kamu jangan kabur lagi sayang." Jawab Chika ia pun menutup mata Shani dengan kain yang di ambil Gracia tadi.

Tak lupa juga Gracia mengambil sebuah gunting ia menggunting baju yang dipakai Shani. Ketiga wanita itu menelanjangi Shani, Shani di buat kaget dengan ulah mereka.

"Makin besar aja punya kamu baby." Anin menyentuh batang Shani yang membuat Shani menegang.

"Sudah berapa lobang yang kamu masuki selama di Jepang." Lanjutnya lagi sambil mengelus-elus batang Shani.

Gracia dan Chika hanya melihat apa yang sedang dilakukan Anin, keduanya membiarkan Anin melampiaskan kemarahan nya terhadap Shani.

Bayangkan saja setelah Shani berhasil mengambil keperawanannya Shani menghilang begitu saja. Anin adalah wanita ketiga atau terakhir yang Shani sentuh dan tinggalkan begitu saja.

Gracia sendiri ia dan Shani sudah berhubungan semenjak SMP kelas 9, dan Chika ia dan Shani berhubungan saat kelas 10 semester dua.

Gracia dan Chika yang saat itu tak sengaja bertemu di apartement Shani membuat kecurigaan di antara keduanya. Keduanya langsung saja masuk ke dalam kamar apartemen Shani dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Shani dan Anin sedang melakukan sex.

Ketiga wanita seketika marah besar terhadap Shani, mereka memberikan tamparan yang lumayan keras kepada Shani. Tak lupa juga mereka menendang selangkang Shani membuat Shani kesakitan.

Ketiga nya pun sempat berantam bahkan sampai jambak-jambakan tapi lama-kelamaan mereka menjadi akrab.

.
.

Lanjut.

Anin sengaja menggengam batang Shani dengan kuat, membuat Shani berteriak kesakitan.

"Arghh sakit Nin."

"Lebih sakitan mana aku atau kamu." Tanya Anin terkekeh sinis.

"A-aku minta maaf Nin."

"Aku juga minta maaf Gre, Chik." Ucap Shani.

"Terlambat."

"Arghh awss." Teriak Shani lagi ketika Anin kembali mencekram penisnya.

Gracia mendekat memberikan sesuatu kepada Anin, sebuah dildo Gracia berikan kepada Shani dan diterima oleh Anin.

"Bantuin gue dong buat nih buaya nungging." Ucap Anin, Gracia dan Chika terkekeh lalu membantu Anin menunggingkan badan Shani.

"Arghh itu apa sakit Nin." Rintih Shani kesakitan saat Anin memasukkan dildo itu ke lubang anus Shani.

"Yang bener?" Tanya Anin yang mulai menggerakkan dildo itu.

"Iya Nin arghh ahh."

"Kok ngedesah."

"Katanya sakit."

"Ahh Nih ahh." Shani mendesah.

Anin mempercepat gerakannya memaju-mundurkan dildo itu di anus Shani, hingga Shani orgasme.

"Wow!" Satu kata keluar dari mulut Anin saat ia melihat Shani orgasme.

Anin kembali mengubah posisi Shani menjadi terlentang. Ia membersihkan penis Shani dengan tisue.

"Nin udah, gue udah nggak sabar nih." Chika mendekat ke arah Anin, lalu naik ke atas kasur.

Anin mengganguk.

"Sekarang nikmati permainan dari kita bertiga ya sayang." Ucap Chika sensual di telinga Shani ia menjilat telinga Shani. Gracia pun ikut naik ke kasur.

"Shhh shhh."

Shani mendesah kala Chika menjilat penisnya, sementara Anin ia kini sedang melepaskan pakaiaan yang ia pakai, dan Gracia ia melumat bibir Shani dengan penuh nafsu.

"Enghh."

Desahan Shani tertahan di karenakan Gracia yang semakin brutal menciumnya.

Anin yang sudah sama-sama naked dengan Shani ia pun naik ke atas tubuh Shani, Anin duduk di perut Shani mengangkat tangan Shani lalu melepaskan borgol yang berada di tangan Shani.

Ciuman Gracia kini turun keleher dan dada Shani, meninggalkan banyak bekas disana. Sementara Chika ia masih setia memainkan batang penis Shani.

"Ahhh shh."

Desah Anin kala jari Shani ia massukkan ke dalam vagina nya.

"Ahhh ouhhh."

Suara desahan Shani kembali terdengar saat Chika memaju mundurkan kepalanya di penis Shani.

"Ahh Chikhh."

Gracia sudah melepaskan penutup mata Shani, ia mentap Shani dengan penuh nafsu. Gracia pun membuka semua pakaian nya hingga ia sama naked nya dengan Anin dan Shani.

"Ahhh Chikhh lebihh cepathh."

"Akuhh mauhh keluarhh ahhh."

Mendengar itu Chika mempercepat kulumanny, namun saat Shani hendak keluar ia buru-buru menutup lubang kencing Shani.

"Ahh Chik janganhh ditutup."

"Sakit Chik awshh."

"Chik please."

"Ahhhhhhh."

Nafas Shani terengah-engah saat mencapai puncak nya. Chika pun ikut melepaskan seragam nya hingha keempat orang yang ada diruangan itu sama-sama naked.

"Ahhh Chik."

"Ahhhh."

Chika memasukkan penis Shani ke vaginanya. Membuat ia dan Shani mendesah. Lalu Chika mulai menaik-turunkan pinggulnya.

Melihat Chika yang sudah mulai bermain Gracia pun memposisikan vaginanya tepat di wajah Shani. Shani yang mengerti, ia pun menjilat vagina Gracia.

"Ahhh Shanhh."

Gracia meremas sendiri ke dua payudaranya menikmati lidah panjang Shani yang bermain di klistorinya.

Dua jari Shani masih berada di vagina Anin, ia juga memaju-mundurkan tangannya memberikan kenikmatan kepada Anin.

"Ouhh ahhhh sayanghhh."

"Ahhh baby enghhhh."

"Ahhh Shann enakhhh akhhh."

Glek

Glek

Glek

Gracia menahan kepala Shani di vaginanya, agar lidah Shani semakin masuk. Chika semakin mempercepat gerakannya saat di rasa ia akan mencapai puncak kenikmatannya.

"Lebih cepat baby akuhh mauhh keluarhh."

Shani mempercepat kocokannya pada vagina Anin, sementara kepalanya masih di tahan Gracia.

"Ahhhh sayanghh akuhh keluarhh."

"Ahhh baby aku keluarhhh ahh."

"Ouhhh Shannn ahhh."

Gracia, Chika dan Anin sama-sama merasakan kenikmatan kala ketiganya mencapai orgasme.

Anin menggeluarkan air maninya di perut Shani. Gracia menahan kepala Shani agar Shani menelan semua air maninya. Pun dengan Chika air  maninya jatuh mengenai kedua paha Shani.

Ketiga wanita itu menghentikan kegiatannya lalu menatap Shani yang sudah basah karena sperma mereka.

"Kita lanjut ya sayang." Ucap Chika mengedipkan matanya.



Kalian bayangin aja gimana kelanjutannya.

Tapi jika author berbaik hati pasti di lanjut sih.

Penumpang kapal freenbecky ada kh?

Kondisi hati kelen dah membaik kan.

Continue Reading

You'll Also Like

10.9K 303 5
Adel si maniac payudara! #gxg #adel #ashel #jkt48 #18+
147K 284 9
Gadis polos yang terjerumus suasana malam club, menceritakan cerita seorang influencer yang terkenal dikalangan remaja berusia 16 tahun. cerita lengk...
21.6K 1.2K 25
uchiha sasuke harus terdampar di tepi jalan, namun seseorang gadis berambut lavender itu bersedia menjadikan sasuke sebagai adiknya itu. baca.... bac...
11.7K 1.7K 40
Prolog. Kenyataannya sebuah persahabatan antara dua pria dengan satu wanita, hanyalah sebongkah batu bara yang mudah terbakar. Persahabatan yang suda...