Gadis Brandalan

Autorstwa niamajenang93

8.5M 261K 5.1K

apa jadi nya jika cowok ganteng,tajir, pengusaha muda pula. harus bertunangan dengan anak rekan kerja ayahnya... Więcej

prolog.
misi...
penyelamatan.
kembali bertengkar.
enyahlah dari hidupku..
curiga..
curiga.part 2.
menikah.
terbongkar..
wedding day
pesta.
pasca menikah.
Kembali Beraktifitas
masa lalu
ada rasa
tak seperti yg di bayangkan
kritis
spesial moment
kembali ke awal.
Penyergapan.
Rumah Sakit
Holliday
holiday-- part 2
Awal yg baru
Penghianat.
info
Penyelidikan
Dendam terpendam
Misi baru
Sebuah pengakuan
koma
cuap cuap
Kembalilah padaku
Masa pemulihan
Seperti ini kah rasanya.
sekedar info
Senjata makan tuan.
Dia kembali!!!
Wanita terhebat
ecek ecek
Selalu Di Uji
Jebakan
Because I Love You
Masalah LAGI
SUASANA HATI YANG BURUK
ucapan terima kasih..
this is my boy
pemberitahuan
Misi yang tertunda
Kota Kembang
Pengacau
Ada Yang Aneh???
Kenyataan yang menyakitkan
Pembohong
Kesepakatan
anugrah terindah
Arti Kejujuran
Di luar dugaan
Sudah terlambat
semua telah berakhir...
Dan terjadi lagi
awal yg baru
Kebersamaan
Lebih Dari Indah
Kebahagiaan Kami
mereka kembali
Takdir Tuhan!!
Revaldo mahardian prasetyo
info
pemberitahuan

Party time

124K 3.8K 72
Autorstwa niamajenang93

MAAF YA READER AUTHOR UPDATENYA LAMA. BIASA LAH AUTHOR ABIS SAKIT LG DAN HARUS ISTIRAHAT JADI MAAF SEKALI LG.

TAPI SEKARANG AUTHOR DAH SEMBUH DAN SIAP MENULIS LG. MASIH ADA YG PENASARAN... JIKA ADA YUKKK AHHH KITA LANJUT. DAN ADA KEJUTAN APA LG YA...

HAPPY READING ALL..

AUTHOR POV

Prily melajukan mobilnya dengan kencang, membuat ali mengumpat untuk kesekuan kalinya. Ali merutuki dirinya yg membiarkan prily membawa mobilnya setelah kejadian penghadangan td. Bahkan jalanan ini seolah menjadi sircuit arena balapan antara prily dan juga edrik.
Entah kemana mereka akan pergi yg jelas ali sama sekali tidak tahu,swtiap kali ia bertanya dan selalu jawabanya pergi untuk makan.

Rumah makan apa sih, sejauh apa dan dimana? Itu pertanyaan ali sedari tadi. Hampir 1jam lebih dari semenjak mereka keluar dari kantor tapi tak kunjung juga sampai.

Kecemasan semakin terasa, bukan ia takut akan jalanya mobil yg melaju kencang, melainkan kondisi Prily yg tengah hamil. Ali takut sesuatu terjadi pada bayi yg berada di dalam perut prily, ia bukan dokter atau pun orang yg mengerti akan hal wanita hamil. Tapi ia cukup tahu bahwa kondisi bayi yg masih sangat muda sangat rentan akan keguguran.

Ali menggeleng dengan cepat, membuang pikiran nya jauh2 dan mengisi dengan hal positif. Ia yakin dan percaya istrinya dapat menjaga titipan dari sang pencipta.

Prily tersenyum licik, sengaja menambah kecepatan untuk membuat suaminya semakin gelisah. Prily tahu sejak ia mengambil alih untuk menyetir mobil suaminya itu sudah sangat was was dan khawatir. Tapi Prily ia dengan santai nya membawa mobil dengan kecepatan tinggi seolah ia tidak memikirkan bahaya apa yg akan terjadi. Ia tak sendiri, ada kehidupan lainya dalam tubuhnya. Harusnya ia memikirkan dan bersikap layaknya wanita hamil lainya. Tapi ia tak bisa, ia bukan wanita manja dan lemah, ia wanita kuat, dan ia juga tahu bayinya juga kuat. Apa kau yakin? Prily sangat yakin karena ia merasa biasa saja. Tidak seperti wanita hamil lainya. Ia juga tidak mengalami ngidam yg menginginkan makanan atau buah2 aneh yg jarang di temui di musimnya. Justru kehamilan Prily seolah membawa dia untuk terus beraktifitas dan melakukan hal yg sangat menantang. Meski begitu Prily juga kerap mengalami hal yg cukup membuat ali frustasi.

Seperti sekarang ini, Prily benar2 melihat sosok ali yg begitu sangat amat mencemaskanya. Bagai mana tidak mencemaskan, jika istrinya yg tengah hamil mengendarai mobil seperti sedang balapan.

Cihittttttttttt.....

Decitan suara ban yg beradu dengan aspal begitu memekik telinga. Ali hampir saja terpental ke depan kalau saja ia tak menahannya.

" kamu mau membunuh kita semua" bentak ali. Emosinya sudah tidak bisa di bendung lagi. Sejak tadi ia berusaha untuk tetap diam dan hanya mengumpat pelan. Tapi kali ini sungguh sangat keterlaluan. Prily mengerem mobilnya secara mendadak dan itu sangat berbahaya.

Bagaimana jika terjadi benturan, dan hal hal lainya. Ia tidak peduli dengan dirinya, mau dia terpental kedepan ke, benjol ke ia tak peduli. Tapi prily? Ahh ali sudah tidak bisa berkata apa2 lg. Ia sangat tidak tahu bagaimana membuat prily istrinya berubah dan bersikap layaknya wanita hamil biasanya. Ali lebih baik lelah dengan keinginan Prily yg aneh2 dari pada harus membiarkan dia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Resikonya sangat lah besar.

"Kamu ngebentak aku" Prily menatap ali tak percaya, hampir selama mereka bersama ali tak pernah membentaknya. Tapi sekarang dia di bentak gara2 mengerem mendadak. Mungkin bukan itu saja sih.

" ya... Aku marah. Marah karena kamu tidak memikirkan betapa bahaya nya mengendarai mobil dengan kencang, ngebut2an lalu barusan dengan seenaknya mengerem mobil dengan mendadak, apa kamu tidak memikirkan resiko apa yg bakal terjadi pada kandunganmu. Apa yg ada di pikiranku. Kamu ingin membunuh bayi kita. Buah cinta kita berdua" ucap ali penuh emosi, mengeluarkan semua unek2 yg ada di kepalanya. Prily ternganga dengan apa yg di ucapkan ali, bukan itu maksudnya. Bukan itu...

Dia hanya ingin merasakan hal seperti sebelum ia hamil. Ngebut2an, mengubah jalanan seolah olah arena balapan. Tapi kenapa ali berpikir jika ia ingin membunuh bayinya. Mau tak mau ali secara langsung menuduhnya. Prily akui ia salah, tapi tidak seharusnya ali mengatakan hal itu. Hatinya serasa di tancapkan beribu2 pisau, dadanya sesak, matanya berkaca kaca. Ia tak bisa lg mempertahankan air matanya agar tidak meluncur keluar, tapi sayang sebesar apa pun petahanannya untuk menahan tetap saja meluncur dan semakin deras.

Ali yg melihat prily menangis dengan pilu,membuat ali di landa rasa bersalah.

" sayang bukan begitu maks___"

Blammmm

Ucapaan ali terpotong dengan suara pintu mobil yg di tutup dengan kencang. Prily keluar dan berlari ke sebuah rumah yg sangat megah. Mungkin bukan rumah, tapi seperti vila.

"Shitttt" umpat ali. Ia segera keluar dan menyusul Prily yg lebih dulu masuk. Terlihat mobil edrik yg sudah terparkir di garasi, entah sejak kapan edrik memasukan mobilnya ke garasi. Yg jelas ia memang ketinggalan jauh dengan mobil edrik di perjalanan ke sini tadi.

" hei.. Ada apa sih ko Prily lari ke dalam sambil nangis" ucap martin dari dalam rumah. Ali semakin tak mengerti, rumah siapa ini dan apa yg di lakukan martin di rumah ini. Lalu kemana edrik pergi ia tak melihatnya sejak td.

" hanya salah paham. " ucap ali cuek dan berlalu meninggalkan martin yg masih bingung.

" hmmmm pasangan yg aneh" gumam martin pelan.

" siapa yg aneh" tanya edrik dari belakang. Martin memutar tubuhnya dan berhadapan dengan edrik yg sudah membuatnya kesal karena harus mengerjakan semua persiapan secara sendiri.

" siapa lg kalau bukan tuh pasangan baru" jawab asal martin.

" owh, biasa" balas edrik cuek." dah mending lanjutin aja pekerjaan kita, jangan sampai Prily marah karena acaranya tidak berjalan sesuai rencana. Soal mereka ga ysah di pikiran nanti juga baikan sendirinya." lanjut edrik. Martin mendengus kesal, ia sudah sejak td memngurus dan semua hampir beres. Sedangkan edrik dia hanya tinggal tumpang kaki, seenaknya memerintah.

Prily pov

Tidak kusangka ali begitu marah padaku. Aku hanya melakukan hal yg aku sukai. Apa itu salah? Aku rasa tidak, aku tidak melanggar norma hukum dan melanggar rambu2 jalan.
Tapi ali seperti mempersalahkan tindakanku. Ok. Aku sadar, aku sedang hamil tapi tidak seharusnya kan wanita hamil itu berdiam diri terus di rumah. Itu sangat membosankan. Bukan tipikal aku banget. Aku juga masih menjaga diri, adam juga bilang kalau aku bebas melakukan hal apa pun yg penting itu tidak membahayakan janin di perut ku.

Sengaja ku banting pintu mobil dengan kencang, meninggalkan ali yg masih di dalam mobil. Melangkah cepat menuju vila milik martin. Tak ku perdulikan sapaan martin, aku terus masuk menuju kamar yg biasa Aku tempati. Dulu kami sering berkumpul bersama, mengadakan party saat keberhasilan kami menangkap para penjahat. Makan makan dan berlatih bersama.

Kangen masa masa seperti dulu, tawa bahagia kami yg lepas tanpa beban. Hidup bebas tanpa peraturan. Namun sekarang semua terasa telah berubah, aku tak lg bisa merasakan apa yg dulu sempat aku rasakan. Semua berganti dengan peraturan dan hal hal lainya. Semenjak menikah dan hamil aku seperti terpenjara dalam sepi. Memang ali tak pernah membatasai,tapi tetap saja dia selalu overpritektif dengan apa yg aku lakukan.

" pril kamu kenapa" tanya edrik saat berpapasan denganku. Aku tidak memperdulikan pertanyaan edrik. Aku memilih diam dan masuk ke kamar tak lupa aku jg menguncinya. Aku tak mau bertemu ali dulu, rasanya sakit dan sesak saat ali membentakku tadi. Sepertinya makan malam kali ini tidak akan berjalan sesuai rencana. Rencana yg telah kususun musnah sudah. Aku tidak mau bertemu ali. Aku marah, aku kesal aku benci. Dia sudah berani membentakku. Apa dia tidak tahu kalau dia seolah menuduhku kalau aku tidak menginginkan anak ini.

Aku senang,aku bangga aku bahagia dan aku jg sangat menantikan kehadiranya. Aku ingin merasakan peran sebagai ibu. Bagaimana perjuangan yg di rasakan mamah dulu terhadap ku. Bagaimana dia membesarkanku dengan kesabaran dan segenap jiwa raganya. Aku ingin merasakan itu. Merasakan apa yg manah dulu rasakan.

Tok...

Tok..

" sayang aku minta maaf. Aku tidak bermaksud memarahimu. Please buka pintunya" seru ali dari luar. Aku tak bergeming, menangis dalam diam. Tak memperdulikan ali yg mengetuk pintu berkali kali dan memanggilku dari luar. Aku juga mendengar edrik dan martin. Tapi aku tetap diam, memilih diam untuk menutup telinga, berharap tak mendengar panggilan dan bujukan dari luar.

" sayang, kalau kamu masih tidak mau membuka pintu ini aku bakal dobrak" gertak ali.

Tetap saja aku tak menghiraukan itu. Aku memilih merebahkan tubuh ku di atas ranjang dan menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhku. Kamar ini masih sangat nyaman seperti dulu. Sepertinya martin selalu merawat vila ini dengan baik.

Brakk....

Pintu terbuka dengan sangat kencang sehingga menimbulkan decitan antara pintu dan lantai yg bergesekan. Deru langkah senakin terdengar jelas, semakin dekat dan aku juga merasakan ranjang ini sedikit bergerak oleh gerakan ali yg duduk di pingir ranjang.

" sayang aku minta mf. Ok aku salah tapi aku tidak sepenuhnya salah di sini. Aku hanya mengkhawatirkan kalian berdua. Adam bilang di usia kehamilan yg masih muda ini sangat rentan. Aku harap kamu mengerti dan jangan bersikap seperti anak kecil." tandasnya.

Aku melebarkan mataku, dia bilang aku seperti anak kecil. Fine!!

Kusibakan selimut yg menutupi tubuhku. Pandangan kami bertemu, air mata yg yg sedari tadi mengalir deras kini semakin mengalir lebih deras lg. Hanya karena masalah ini ali mengataiku seperti anak kecil. Lalu kenapa dia menikahi aku jika aku seperti anak kecil.

" anak kecil, jadi kamu menganggap aku anak kecil. Owhhh terima kasih, lalu kenapa kamu mau menikahi aku, kalau aku seperti anak kecil" pekikku marah. Emosi ku benar2 terpancing, semenjak aku hamil aku gampang banget tersunggung dan cepat marah.

Aku bangkit dari atas ranjang  berniat pergi tapi dengan cepat ali menahan ku dan memeluku. Aku memberontak dan semakin memberontak. Tapi ali tak memperdulikan nya dia justru semakin memeluku erat.

" maaf, aku benar2 minta maaf . aku tidak bermaksud mengatakan itu. Aku hanya emosi dan terbawa suasana td. Aku mohon kamu jg pergi lg. Melihatmu menangis seperti ini saja sudah membuat dunia ku hancur. Aku sudah mengingkari janji ku untuk tidak membuat mu menangis lg" ucapnya, aku semakin terisak, tangisku benar2 pecah kali ini. Ali mendekap ku semakin erat,lalu menutar tubuhku dan saling berhadapan. Aku masih tertunduk tak berani menatapnya. Detik berikutnya aku merasakan kecupan hangat di keningku, seketika perasaan marah,sedih semua hilang sudah. Rasanya kini berganti dengan debaran yg sungguh tak terduga. Aku seperti wanita yg tengah jatuh cinta lagi. Gila ini benar2 gila. Kenapa siksp ku bisa berubah dengan cepat begini. Sebegitu besarkah pengaruh kehamilan ku. Apa semua wanita hamil mengalami hal serupa denganku. Sungguh aku tidak ingin hamil lg kalau begitu. Cukup satu saja, dan ini sangat menyiksakku.

Ali pov

Untuk kesekian kalinya aku telah membuat prily kembali menangis, mengingkari janji yg telah terucap dulu. Tidak bermaksud untuk mengingkari. Tapi apa daya aku tak mampu untuk menahan emosi ku.  Hati dan dunia ku terasa hancur seketika melihat istri ku menangis terisak. Sesak rasanya melihat tangis yg memilukan itu. Aku melakukan itu semua demi kebaikannya dan keselamatan bayi dalam kandungannya. Sikap protektif dan pisesifku semata mata hanya demi kebaikannya.

Aku memang marah, tanpa sadar mengatainya seperti anak kecil. Demi tuhan aku tak sasar jika aku telah mengucapkan kata kata itu. Dia memang seperti anak kecil, justru sifatnya yg begitu lah yg aku sukai. Dia begitu menggemaskan saat bermanja manja denganku. Cara dia meminta sesuatu, cara dia merengek bahkan merajuk saat dia menginginkan sesuatu. Aku menyukai semua yg ada pada dirinya, baik itu kelebihannya mau pun kekurangannya. Karna aku pun begitu, aku bukanlah lelaki yg sempurna. Aku juga tak luput dari kekurangan. Kita manusia biasa, dan tentunya banyak memiliki kekurangan tapi jika banyak kelebihan itu anugrah. Haaaa jadi ceramah deh ok mari lanjut ke story..

" maaf ya sayang. Aku janji aku tidak lg marah2 sama kamu. Kalau aku ingkar janji kamu boleh apapin aku deh, semau mu" ucapku tanpa pikir panjang. Shit.. Bodoh terus kalau aku tanpa sadar mengingkarinya dan dia menyuruhku melakukan hal yg aneh bagai mana. Membayangkannya saja membuatku ngeri seketika. Bayangan ketika aku memakai baju suster pun kembali tengiang di otakku. Tatapan geli karyawan dan petinggi lainya membuatku ingin menceburkan diri ke sumur yg paling dalam.

Mati donk gue.. Ahh ga jadi deh ke sumur yg paling dangkal aja. Kan ga lucu kalau aku mati muda. Terus istri ku jadi janda,terus nanti nikah lg, terus.. Ya elah author kenapa pake terus terus aja sih dari tadi. Nabrak nih...

Haaa sory li author lg jd tukang parkir dulu jd pake terus terus aja deh kee...

Pantas saja. Ahh lupakan saja tentang author kita kembali ke nasib ku selanjutnya.

"Beneran aku boleh ngelakuin apa aja. " tanya berbinar binar, air mata yg tadinya mengalir deras kini langsung berhenti dan kering seketika. Mampus dah kalau kaya gini.

" ya,, kamu boleh ngelakuin apa aja ke aku" ucapku ga ikhlas. Tapi ga papa deh yg penting istriku kembali tersenyum lg. Aku senang melihatnya tersenyum begini, cantik dan menggemaskan. Dalam hati aku berdoa semoga anakku nanti tidak menurun dari sifat ibunya. Bisa mati berdiri beneran itu mah.

" tapi kamu jahat, aku td di bentak, terus kamu jg ngatain aku kaya anak kecil" rajuknya.

" kan udah minta mf td. Aku ke bawa emosi sayang" jawabku.

" ya tapi tetep aja aku marah" kekehnya.

Bagaimana caranya, agar dia mau memaafkanku. Lah kenapa jg kaya lirik lagu dangdut ya. Ckkk lama lama otak ku jadi gesrek mendadak ni. Author lg eror kali ye.

" ya udah sih, terus sekarang maunya bagaimana. Aku dah minta maaf. Tapi km masih marah sama aku" balasku.

" mau aku sekarang.."

" apa"

" MAKANNNNNNN,,AKU LAPAR..."

Tepok jidat, aku baru sadar kalau tujuan utama kita keluar adalah untuk makan. Ku lirik jam rolek di tanganku. Jam menunjukan pukul 7 malam. Dammn ini sudah lewat dari makan siang, lebih tepatnya sekarang sudah memasuki jam makan malam. Betapa lama kami bertengkar, berapa lama aku membujuk istriku ini. 

" ya sudah sekarang kita cari makan saja. Ini sudah lewat jam makan siang, dan sekarang sudah masuk jam makan malam. " ucapku. Dia mengangguk dan menarik tanganku tiba2.

" ga usah edrik dan martin sudah menyiapkannya. Sekarang kuta turun dan menuju kebun belakang saja" ujarnya santai, aku hanya mengikuti langakahnya keluar dari kamar yg aku yakini ini kamar identik dengan tipe prily banget. Vila siap sih ini, kenapa juga aku baru tahu. Apa mungkin vila ini milik prily yg tak di ketahui siapapun. Atau mungkin tempat  mereka berkumpul dan beristrirahat.

" sayang, ini vila siap, dan kenapa kita kesini bukanya td kamu mau makan makanan yg kamu sukai" tanyaku kepo.

" ini vila milik martin, kami sering datang dan makan di sini. Mengadakan party, barbequan dan mengobrol santai di vila ini. Dan kenapa aku ajak kamu ke sini karena aku mau kamu mencicipi masakan dan menu yg tak akan pernah kamu temu di restouran mana pun" jelasnya panjang lebar. Aku hanya mengangguk, merangkul pinggangnya dan berjalan menuju kebun belakang vila ini.

Sesampainya di belakang kebun vila ini, aku di buat tercengang dan takjub. Prily benar aku tidak akan pernah menemukan semua makanan ini di restouran mana pun. Karena semua yg berada di sini semua adalah makanan pedagang kaki lima yg berada di pinggir jalan. Justru yg membuat ku heran bagaimana bisa semua ini ada di vila ini, terlebih bersama orang2 nya pula.

" akhirnya turun juga, pengantin barunya. " sindir edrik.

" lah bukan pengantin baru tapi perang ranjang yg mereka habiskan dari siang sampe malam " sambung martin. Mereka berdua cekikikan sambil memakan lontong bersama sate yg menggugah selera itu.

Aku mendengus kesal, sedangkan prily sudah berlalu dan mencari makanan yg dia mau. Menatap mereka dengan tatapan membunuh.
Mereka pikir apa yg kami lakukan sedari td. Pikiran mereka hanya mesum dan mesum tidak memikirkan betapa pusing dan sengsaranya aku td membujuk prily.

" mau di gantung ya kalian berdua. Kalian pikir apa yg kami lakukan___"

" ya mana kami tau" potong mereka serempak. Terserah mereka saja. Lagi pula aku juga sudah lapar. Tak peduli bagaimana mereka mendatangkan pedagang kaki lima ini. Yg terpenting sekarang makan dan mengisi perut dengan makanan lezat yg sudah tersedia ini. Aku menghampiri prily yg sedang sibuk memesan beberapa makanan.

" kamu mau makan apa, semua yg ada di sini enak semua jadi makan semuanya saja" ujar Prily yg sibuk melahap sate ayam bersama lontong.

" pesen sendiri" goda ku. Berharap dia yg memesankan makanan untuk ku sih heeee modus ye.

" ya..  Agi an tinggal mese seun ja" ucapnya belepotan. Aku hanya tertawa saja melihat mulut istriku yg penuh dengan sate. Bahagia melihat istriku kembali seperti semla lg.

Ku tangkup wajahnya, mengecup keningnya sayang. Seperti biasa tubuh prily akan menegang dan merona. Uhhh lucu sekali istriku ini, masa udah lama menikah masih saja gugup, tapi aku suka, rasanya seperti jatuh cinta setiap harinya.

****

Malam semakin larut, makanan yg tersedia benar2 enak dan nikmat, aku belum pernah merasakan makanan seenak ini. Bakhan restoran berbintang lima pyn kalah dengan para pedagang kaki lima ini. Katakan lah lebay,tapi aku tidak mengada ada. Makanan ini benar2 nikmat. Aku bahkan makan beberapa macam makanan di sini. Soal Prily wah jangan di tanya mungkin semua yg ada di sini dia coba semua. Istriku paling hebat dalam makan kali ini.

Sekarang saatnya bersantai, di temani dengan wine dan cemilan ringan lainya. Jujur aku bukan lah orang yg suka meminum minuman beralkohol tapi hanya tidak sering saja. Bahkan aku baru tahu jika edrik dan martin tipe penyuka minuman beralkohol. Tapi mereka juga pecandu, mereka minum hanya saat berkumpul dan merayakan keberhasilan mereka.

" jadi apa arti dari semua ini" tanyaku pada mereka bertiga.

" party..." jawab prily polos sambil menyeruput jus stroberi nya.

" hahhh party, ini mah bukan party atuh.. Tapi makan pinggir jalan" selorohku. Mabok kali ya mereka, masa gini di bilang party.

" party ala 3 sekawan haaaaaa" balas martin, tampak sekali dia sudah terpengaruh minuman itu.
Aku hanya menggelengkan kepala lalu menyesap wine yg masih utuh itu. Saat aku meneguk Prily memperhatikanku dengan tatapan meminta.

" tidak boleh, kamu sedang hamil sayang ga bagus ok" terangku sekaligus menjawab tatapannya td. Prily mendengus kesal, ia menghampiri ku dan mengapit lenganku manja.

" ayo lah aku mau merasakan itu, sedikit saja. Yah yah" pintanya.

"Ga sayang ini ga boleh, kamu minum jus kamu aja ya"

" minuman itu terasa lebih menarik dari pada jus punyaku. Ayolah sedikit aja" pintanya memelas. Ahhh menolak terus tidak akan ada akhirnya. Aku tiba2 punya ide cemerlang.

" ok, kamu boleh menyicipinya" ucapku licik. Dia tersenyum girang. Edrik dan martin sudah berancang ancang untuk mencegahku. Tapi aku mengeleng, seolah mereka mengerti mereka kembali memperhatikan apa yg akan aku lakukan.

Kembali aku menyesap red wine itu. Meneguknya perlahan, Prily begitu memperhatikanku melihat bagai mana red wine itu mengalir di tengorokanku. Lalu tanpa dia duga, aku menarik kepalanya agar mendongak mencium bibir seksinya, sedikit melumat, tak ku sangka dia memberiku akses untuk memporak porandakan mututnya. Merasakan bagai mana wine itu.

Cukup lama dan menjadi nontonan live buat mereka berdua, ku lepas ciuman yg memabukan itu. Kalau saja tidak ad mereka dapat ku pastikan malam ini akan menjadi malam yg panjang buat kami berdua.

" wooowwww hot men" seru martin.

Aku tidak perduli,sedangkan Prily sudah memerah karena malu. Owhh bibirnya yg sedikit bengkak oleh perbuatanku membuatnya semakin sexy.

" ihhh aku mau nya minuman itu kenapa km cium aku. Malu tahu" protes Prily, dia menyembunyikan wajahnya yg merah seperti tomat di dadaku.

" km sudah merasakannya td, bukannkah itu lebih nikmat" bisiku menggoda.

" haaaaaaaaaa,,,," sejak kapan seorang Prily malu begitu " ledek edrik dan martin.

Aku hanya tertawa saja, membuat prily semakin menyembunyikan wajahnya. Memukul pelan dada bidangku dan memeluku erat...
Dalam hati aku tertawa puas melihat tingkah Prily yg malu malu. Rasanya indah sekali jika melihat wajah merona serta senyum malu dari Prily. Suatu kebahagiaan tersendiri melihat itu semua. Semoga tuhan membiarkan ini tetap seperti ini. Jangan pernah berubah... Ya dan aku akan berusaha untuk menjaga nya...

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

488K 36.8K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
48.4K 4.1K 84
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...
150K 15.2K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
232K 34.8K 63
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...