Cupu Tampan Pemikat Hati

By Nunnuraini24

98.7K 3.9K 369

"Maksud kamu apa?" "Iya, aku suka sama Bang Cupu Ganteng, Bang Cupu Ganteng mau gak jadi pacar Ara?" "..." "S... More

PART-01
PART-02.
PART-03.
PART-04
PART-05
PART-06.
PART-07
PART-08
PART-09.
PART-10
PART-11
PART-12.
PART-13
PART-14
PART-15
PART-16
PART-17
PART-18(Cast CTPH)
PART-19
PART-20
PART-21
PART-22
PART-23
PART-24
PART-25
PART-26
PART-27
PART-28
PART-29
PART-30
PART-31
PART-32
PART-33
PART-34
PART-35
PART-36
PART-37
PART-38
PART-39
PART-40
PART-42
PART-43
PART-44
PART-45
PART-46
PART-47
PART-48
PART-49
Coretan istri abi jaehyun📝
PART-50
PART-51
PART-52

PART-41 (Special Liburan)

1.2K 49 2
By Nunnuraini24

Typo Bertebaran...
.
.
.
.
.

Guys ternyata stuck di tempat buat mikirin konflik puseng ya🙁🥴

Pengen Hiatus aja rasanya huh!

__________________________________

"Bang Zayn Ganteng, kita ngapain kesini?" Tanya Ara heran. Sepertinya gadis itu emang belum mengerti kenapa dia membawa nya ke tempat pengambilan tiket, dan setiap sisinya di penuhi oleh semacam perahu.

"Naik perahu." Jawab Zayn dengan singkat.

"Serius?" Tanya Ara memastikan, siapa tahu Zayn hanya membual kan.

Tapi ternyata pikiran nya tentang itu salah, Zayn bahkan mengangguk pelan. Tentu dia sangat senang, kapan lagi dia naik perahu di temenin cowok yang di sukai kann... Layaknya seperti yang ada di film My heart. Tapi mengingat siapa yang menaiki perahu di film itu, seketika dadanya nya merasa sesak, dia tidak suka pada Luna! Luna jahat pada Rahel, dia egois, mentang-mentang dia punya penyakit membuat dia seenaknya mengambil perhatian farel.

"Kok sekarang malah diem?" Tanya Zayn. Dia benar-benar bingung pada Ara, tadi dia seneng tapi sekarang lihat gadis itu malah diam saja, seolah sedangkan memikirkan sesuatu.

"Ah gak kok, ayok cepat panggil bapak-bapak yang punya perahu nya, Ara gak sabar buat naik perahu." Ujar Ara tidak bisa menutupi raut wajah senangnya sambil menarik-narik ujung kaos Zayn. Tapi tadi bisa-bisanya dia kepikiran film penuh sesak itu.

Zayn mengangguk, lalu mulai mencari bapak-bapak yang menyewakan perahu ini, setelah bertemu dengan bapak-bapak itu langsung saja dia menukar tiket itu seharga 30 ribu, tapi mungkin bagi orang yang membawa rombongan lebih baik memilih perahu yang kapasitasnya lebih banyak, dan harga nya mungkin sekitar 100 ribu.

Sebelum mereka menaiki perahu itu, Zayn terlebih dahulu menanyakan ada apa saja nanti ketika mereka mengitari laut. Bapak-bapak itu pun mengatakan kalau nanti mereka bisa melihat jembatan Suramadu lebih dekat dan juga bisa melihat pulau pasir yang berada di dekat pantai Kenjeran.

"Wahhh lihat deh Bang Zayn Ganteng, semua pengunjung jadi kecil-kecil tubuhnya." Seru Ara sambil menunjuk ke arah para pengunjung yang sedang asik bermain air di tepi pantai.

"Kamu seneng?" Bukan nya menjawab, Zayn malah bertanya pada Ara yang berada di sampingnya.

Ara menoleh sembari tersenyum. "Bangett... Makasih ya."

"Sama-sama." Jawab Zayn sambil mengusap puncak kepala Ara dengan gemas.

"Setelah ini langsung makan?" Ara hanya mengangguk saja, dia terlalu pokus dengan keindahan di tengah-tengah laut seperti ini. Benar apa yang di bilang bapak-bapak tadi, dari sini ia bisa melihat jembatan Suramadu yang terkenal panjang itu.

Sedangkan Zayn malah setia menatap keindahan di sampingnya, perasaan yang ia rasakan ini sudah sangat jelas bukan? Lalu apalagi yang harus ia tunggu.

Tanpa ia sadari ternyata nama Gita memang sudah benar-benar hilang dari relung hatinya, entah sejak kapan, dia sendiri tidak menyadarinya. Mungkin kah keseharian nya yang di usik Ara membuat ia perlahan melupakan Gita? Sepertinya itu memang benar.

Hatinya sekarang benar-benar sudah terisi penuh oleh nama Ara, ara, dan Ara. Hanya gadis itu. Andai dari dulu ia bertemu dengan Ara, mungkin dia tidak akan pernah bertemu dengan Gita, andai Ara yang lebih dulu bertemu dengan nya, ia bersumpah hanya gadis itu satu-satunya yang akan ia cinta, dan dia tidak akan pernah mencintai gadis lain.

Ia pernah berpikir, adil kan jika ia pernah menaruh hati pada gadis lain sedangkan Ara? Gadis itu bahkan belum pernah merasakan mencintai cowok lain tapi dia malah menaruh perasaan kepada nya. Menurutnya ini tidak adil, dan saat ini ia merasakan perasaan bersalah pada gadis di sampingnya.

_

"Hati-hati." Zayn membantu memegang tangan Ara yang hendak turun dari perahu.

"Makasih." Ucap Ara dengan tulus. Dan diangguki oleh Zayn.

"Jadi makan makan nya?" Tanya Zayn sambil melirik Ara yang di sebelahnya itu. Mereka saat ini tengah berjalan mencari tempat berteduh, atau mungkin langsung saja ke tempat makan yang menyediakan lontong balap dan lontong Kupang.

Ara mengangguk cepat. "Jadi dong! Enak aja kalau sampai gak jadi." Ujar Ara dengan sewot.

"Okay, kita langsung cari tempat makan yang nyediain makanan yang kamu maksud itu."

"Namanya lontong balap sama lontong Kupang!" Zayn menaikkan satu alisnya. Ada apa dengan Ara saat ini? Tiba-tiba saja jadi ngegas gini sama dia.

"Iya itu maksud saya." Karena tak ingin memperpanjang dan akhirnya akan merusak liburan nya bersama Ara, dia hanya mengiyakan saja.

Beberapa menit mereka berjalan menyusuri tiap tepi pantai guna mencari tempat makan yang menyediakan makanan itu, hingga akhirnya mereka berhasil menemukan tempat makan itu. Pantas saja sedari tadi tempat itu susah di temui, ternyata letaknya berada di pojok, tapi aneh nya banyak pengunjung disana.

Mereka memilih duduk di pinggir, karena letak nya strategis, dan bisa melihat langsung pada pantai.

"Mas , dan mbak nya mau pesan apa?" Tanya pelayan tersebut pada Zayn dan Ara.

"Biar Ara aja." Cegah Ara ketika Zayn hendak menyebutkan pesanan mereka. Pelayan aja yang melihat itu ikut terkekeh.

"Kita pesan lontong balap satu porsi, lontong Kupang satu porsi, sama soto khas yaang ada di warung ini dua porsi." Jelas Ara.

"Ada tambahan lain?" Tanya pelayan itu lagi.

"Tidak, terimakasih." Setelah mendapatkan balasan, pelayan tersebut meninggalkan Ara dan Zayn.

Suasana seketika jadi hening, Ara dan Zayn sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing hingga beberapa menit kemudian, pelayan itu kembali sambil membawa makanan di atas nampan.

"Selamat menikmati hidangan yang tersedia mas, mbak." Ucap Pelayan itu merunduk tubuhnya sedikit lalu tersenyum ramah.

"Terimakasih." Balas Ara ikut tersenyum ramah.

Ara dan Zayn pun mulai menata ulang makanan yang sudah tersaji di depan mereka. Waktu ketika Zayn hendak mengambil jatah makanan nya, Ara lebih dulu mencegah, katanya dia ingin memfoto makanan itu, lalu membuat SG.

Zayn tak ambil pusing, ia hanya menuruti tanpa banyak bicara. Matanya fokus melihat cara Ara memfoto makanan itu dengan berbagai gaya, agar terlihat aesthetic kata nya.

Merasa sudah cukup, Ara pun mempersilahkan Zayn untuk menyantap nya.

"Lontong Kupang nya buat kamu saja." Ujar Zayn tiba-tiba, sambil menyodorkan lontong tersebut ke hadapan Ara.

"Emang nya kenapa?" Ara tak bisa menyembunyikan raut bingungnya itu.

"Saya tidak suka, lihat tampilan nya juga sangat aneh untuk dimakan. Pasti rasanya tidak enak." Keluh Zayn blak-blakan, bahkan orang yang berada di samping tempat duduk mereka saja sampai terheran-heran mendengar nya.

Ara melotot tajam ke arah Zayn. "Ihhh ngomongnya pelan-pelan, kalau yang punya nya denger pasti sakit hati tau, lagian belum tentu rasanya gak enak." Kesal Ara.

"Tapi saya kurang suka sama tampilan nya Ara, dia terlihat jelek!" Tunjuk Zayn pada makanan lontong Kupang.

Oke tahan Ara, jangan ngegas dulu.

"Ini itu semacam lontong yang di campur kerang bang Zayn Ganteng." Ara dengan pelan memberitahu Zayn, padahal dia juga belum pernah mencoba nya, entah rasanya cocok atau bahkan tidak cocok di lidahnya, yang terpenting mulut Zayn tidak mengeluarkan kata-kata yang savage lagi, apalagi sampai terdengar oleh penjualnya. Bisa-bisa mereka di usir dari sini.

"Pokoknya saya tidak mau!" Keukeuh Zayn tetap pada pendiriannya. Ara hanya bisa pasrah mendengar itu.

"Yaudah Bang Zayn Ganteng makan soto aja, yang penting perutnya keisi, jadi gak sakit perut nantinya." Diam-diam Zayn mesem-mesem sendiri mendengar ucapan Ara yang tengah memberi perhatian padanya, rasanya itu seperti ada ribuan kupu-kupu di dalam perutnya, di tambah pipinya yang mulai memanas sampai ke telinga.

Yups Zayn blushing sekarang, liat saja tangan nya yang sedang memegang sendok dengan juga kepalanya yang menunduk.

"Makan Bang Zayn Ganteng, kok malah nunduk sih?" Suruh Ara dengan gemas karena melihat Zayn yang sedang menunduk dan mengabaikan makanan nya.

"I-iya i-ini saya makan." Zayn berusaha menjawab walaupun sedang dilanda gugup. Ia hanya berharap semoga Ara tidak mengetahui reaksi memalukan dari tubuhnya ini.

"Kalau mau kacamata nya di buka dulu, lihat sampai keringetan gitu bawah matanya." Komentar Ara sambil mengambilkan selembar tisu pada Zayn, dengan tangan gemetar Zayn pun menerimanya lalu mengelap keringat yang berada di bawa matanya.

Waktu Zayn melepas kacamata bulat itu, Ara benar-benar menatap takjub ciptaan tuhan di depan nya, bahkan mulutnya yang di penuhi oleh lontong pun terbuka dan berhenti mengunyah.

"Ganteng bangett." Ucap Ara lirih, namun ternyata tertanggal oleh Indra pendengaran Zayn.

Dan seketika wajah Zayn semakin merona, bahkan dia sampai menutup wajahnya dengan kedua tangan nya yang berotot itu. Pokoknya ia malu banget coy, rasanya pengen kabur aja dari tempat ini.

"Sialan!" Umpat Zayn dalam hati.

"Bang Zayn Ganteng cobain deh lontong balap nya, menurut Ara ini yang lebih enak sih." Ujar Ara.

"Masa sih?" Zayn terlihat kurang yakin melihat lontong itu.

"Seriusan, makanya coba dulu. Aaaaa..." Ara menyodorkan potongan lontong beserta kaldunya ke depan mulut Zayn. Zayn dengan ragu memakan suapan lontong itu ke dalam mulutnya.

"Gimana rasanya?" Ara menatap Zayn dengan penuh binar, berharap cowok itu pun sependapat dengan nya.

"Eum... Not bad. Rasanya gurih manis, cocok di lidah saya." Komentar Zayn, sontak membuat Ara bersorak gembira.

"Bener kan, makanya jangan lihat tampilannya dulu sebelum komentar ini-itu." Ujar Ara, ia menatap malas ke arah Zayn.

"Atau jangan-jangan Bang Zayn Ganteng juga liat cewek dari tampilan nya dulu, baru hati nya? Makanya sampai sekarang Bang Zayn Ganteng gak pernah cinta sama Ara, karena Ara gak menarik iya?!" Tuding Ara menggunakan sendok di depan wajah Zayn.

Zayn mendelik. "Sok tahu kamu! Emang kamu tahu apa tentang hati saya?" Balas Zayn dengan ketus.

"Jadii?" Ara menaikkan satu alisnya.

"Syutt... Jangan berisik! Habisin makanannya cepat." Suruh Zayn dengan cepat. Sebenernya Zayn mengatakan itu untuk mengalihkan pembicaraan saja, rasanya belum pas saja waktunya.

Ara menghela nafasnya, ia juga sebenarnya tahu kalau Zayn berusaha mengalihkan pembicaraan,
Lagian jawaban apa sih yang ia harapkan, pasti ujung-ujungnya bakal tetap seperti ini, membuat mood nya rusak seketika.

"Iya." Balas Ara singkat, lalu pokus kembali memakan makanan nya, bahkan terkesan tidak mempedulikan Zayn yang notabene sedang menatapnya intens.

***

Hari sudah semakin sore, matahari di ujung pantai pun sudah mulai menguning mungkin hanya tinggal menghitung menit matahari itu akan tenggelam, di moment itu lah banyak orang-orang seusianya yang memilih berdiam sebentar untuk melihat sunset, lalu setelah itu kembali pulang ke rumah masing-masing.

Setelah selesai makan tadi Ara sempat mendiami Zayn, maka dari itu Zayn mengajak Ara untuk berselfie ria di pantai bersama nya, walaupun bukan tipe Zayn sekali namun demi mengembalikan mood gadis itu Zayn rela melakukan apapun.

Bukan hanya foto di pinggir pantai, mereka juga menghabiskan waktu mereka untuk sekedar berfoto-foto di Kelenteng Sanggar Agung, untung saja setelah itu mood Ara cepat membaik, membuat Zayn menghela nafas lega.

Mereka saat ini berada di belakang mobil yang sengaja Zayn buka pintu nya, kebetulan belakang mobil itu menghadap langsung pada pantai, dan dari sini mereka bisa melihat langsung sunset dengan jelas.

Angin yang berhembus kencang, dan juga suara ombak yang menderu membuat suasana menjelang malam ini serasa syahdu. Seolah mengerti, semua orang terdiam, tak ada lagi suara teriakan atau kericuhan diantara para pengunjung, mereka dengan rukun menunggu peristiwa tenggelamnya Matahari.

"Kamu senang?" Tanya Zayn pada Ara. Ia menoleh kearah Ara yang ternyata sedang tersenyum menatap lurus ke depan sana.

Zayn pernah bertanya-tanya dalam hatinya, apakah Ara tidak pegal saat dia tersenyum setiap saat? Jujur Zayn saja yang cuma melihatnya di buat pegal, tapi kalau boleh jujur lagi senyuman Ara emang secandu itu. Entah kenapa senyuman Ara itu terasa ringan tanpa beban, seolah dia memang tidak punya beban atau masalah hingga menciptakan senyuman semanis itu.

Pasti beruntung sekali suaminya kelak yang akan melihat senyuman itu setiap saat, dan Zayn harap ia yang akan menjadi suami Ara kelak. Akh membayangkan itu membuat jantung nya berdebar dengan kencang, dan tiba-tiba saja ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya, menimbulkan gejolak yang tidak ia mengerti.

"Senang bangettt... Makasih ya." Lihat Zayn, bahkan waktu dia mengucapkan itu matanya seperti bulan sabit karena tertarik oleh garis pipi.

"Sama-sama." Balasnya, Zayn kembali menatap lurus kedepan sana di ikuti oleh Ara. Keadaan pun menjadi hening kembali seperti sediakala.

Tapi tak lama kemudian, Zayn tiba-tiba mengatakan sesuatu yang berhasil membuat Ara menoleh dengan cepat.

"Apa ucapan kamu masih berlaku sampai saat ini?" Tanya Zayn tiba-tiba, membuat Ara langsung menoleh sambil mengerutkan keningnya.

"Bang Zayn Ganteng bilang ya kalau udah cinta sama Ara." Ujar Ara dengan senyuman manisnya.

"Kalau emang ucapan itu masih berlaku, sekarang juga, di tempat ini, saya mau bilang sama kamu, kalau saya suka kamu_Ralat saya cinta sama kamu Ara." Ucap Zayn sambil menatap lurus pada manik mata yang membulat tak percaya.

Zayn hanya tersenyum tipis melihat bagaimana Ara sulit untuk mengatakan sesuatu, walau hanya sepatah kata. Ini memang terlalu tiba-tiba bagi gadis itu, namun apa boleh buat, perasaan ini harus segera di ungkapkan. Ia takut, takut terlambat untuk mengatakan nya.

Tangan besar itu terulur, ia mengelus pipi itu dengan lembut, matanya tidak pernah berpaling selain pada objek di depan nya. Wajah mungil itu mampu mengalihkan semuanya, wajah itu membuatnya candu sampai dia betah berlama-lama menatap nya. Zayn bisa melihat Ara yang menutup matanya dengan perlahan sewaktu tangan nya mengelus pipi itu, Zayn senang Ara menikmatinya.

Tangan Zayn beralih menyelipkan helaian rambut yang menghalangi mata indah itu. "Hari itu kamu emang orang lain di hidup saya, tapi hari ini dan seterusnya kamu akan menjadi wanita special di hidup saya setelah mama." Ucap Zayn merubah beberapa kata yang pernah gadis di hadapannya ini ucapkan padanya, dan sekarang ucapan itu emang terbukti benar.

"Hari ini Ara emang orang lain, tapi nanti Ara bakal jadi orang yang special di hidup Bang Zayn Ganteng." Ujar Ara.

"Terimakasih, terimakasih sudah setia di samping saya Ra." Lanjutnya, lalu membawa tubuh Ara kedalam pelukan nya. Bahu kecil itu nampak bergetar, dan Isak tangisnya mulai terdengar di telinga Zayn, membuat Zayn semakin mengeratkan pelukannya.

"Will you be my girlfriend Ara Aurelia Queenby?" Tanya Zayn sambil melepaskan pelukannya. Ia ingin melihat manik mata itu, dan ternyata kondisi Ara tidak baik-baik saja, wajah itu memerah dan kedua matanya yang membengkak akibat menangis tadi.

Bukan nya menjawab, Ara malah menutup wajahnya sambil terisak kembali.

"Hey, hey, kenapa? Kok malah makin nangis? Kamu baik-baik aja kan? Okay gak papa kalau kamu gak jawab sekarang, saya pasti tunggu jawaban kamu." Ujar Zayn khawatir, ia berusaha menyingkirkan kedua tangan gadis itu yang menghalangi wajah sembab nya.

"IKHH KOK GITU?!" Jerit Ara tertahan karena isakan nya belum terhenti.

Zayn terkekeh. "Jadi?" Tanya Zayn pada Ara.

"I-iya Ara mau." Jawab Ara dengan pelan bahkan hampir menyerupai cicitan. Tapi bagi Zayn itu lebih dari cukup, dia tidak mau memaksa gadis itu untuk menjawab dengan lantang, karena dia tahu kalau gadis itu sedang dilanda malu.

Tanpa ba-bi-bu Zayn kembali menarik tubuh mungil itu kedalam pelukannya, tanpa ragu dia terus mengecup puncak kepala Ara dengan sayang, sesekali dia juga membenarkan rambut Ara yang menghalangi mata nya. Saat ini perasaan nya benar-benar lega, tidak ada lagi yang harus Zayn takuti, karena Ara sekarang sudah menjadi kekasihnya.

She's mine!

Di waktu itu juga peristiwa sunset sedang terjadi, semua orang yang sedari tadi terdiam kembali ricuh, banyak para anak muda yang bersorak dan mengabadikan moment matahari tenggelam itu.

Di kota Surabaya, tepatnya di pantai Kenjeran adalah saksi dimana Kedua insan itu saling mengutarakan perasaannya, Ara dan Zayn bersumpah mereka tidak akan pernah melupakan tempat ini, semoga kelak mereka juga bisa kembali kesini dengan status yang lebih serius lagi. Ya semoga.

_

"Arghhh! Nggak, nggak, Zayn cuma milik aku! Gak ada cewek lain yang boleh milikin dia kecuali aku! Sekalipun dia, Zayn cuma milik aku."  Gadis itu menyeringai tajam melihat bayangan tubuhnya di cermin.

"Sial kakak aku juga gak becus misahin mereka berdua." Dengus nya ketika mengingat kakak nya itu yang belum memulai pergerakan sama sekali.

"Si Bangsat lagi sampai sekarang belum pulang dari rumah neneknya, masa aku harus telepon dia sih." Ujar gadis itu sambil mendudukkan tubuhnya di atas kursi belajar, lalu ia meraih ponselnya disana.

"Hallo." Ucap seorang cowok di sebrang sana.

"Kapan kamu pulang?" Tanya gadis itu to the point.

"Gercep juga ya Lo kalau soal cowok cupu itu." Gadis itu mendengar suara kekehan disana, membuatnya mengepalkan tangannya.

"Sekali lagi kalau aku denger kamu bilang gitu, siap-siap Ara bakal celaka ditangan aku!" Ancam gadis itu.

"Santai dong." Ujar cowok itu.

"Pokoknya kamu cepat pulang, kakak aku gak becus buat misahin mereka, gak yakin juga kakak aku bisa rebut Ara dari Zayn."

Lagi-lagi cowok itu terkekeh mendengarnya. "Lagian gua aneh banget sama kakak Lo, bisa-bisanya di suka sesama jenis."

"Aku gak perduli, justru bagus dong karena penghalang aku berkurang hahahaha." Tawa gadis itu pecah di keheningan kamar yang bahkan lampu kamarnya sengaja ia matikan.

"Ternyata Lo licik juga ya, gak kebayang reaksi mereka kalau mereka nanti tahu semuanya." Ujar cowok itu dengan nada mengejek.

"CK, lama-lama kamu ngeselin juga ya Hesa." Dengus gadis itu.

"Gua pulang besok." Beritahu cowok itu.

"Okay, see you tomorrow."

"Hm, See you." Balas cowok itu.

Setelah itu Cowok yang di panggil Hesa itu mematikan teleponnya secara sepihak, Gadis itu sendiri tak ingin ambil pusing, yang terpenting cowok itu bisa membantunya untuk cepat-cepat memisahkan Ara.

***

Ara berulang kali merubah posisi tidurnya, tapi sialnya matanya sama sekali belum bisa terpejam.

Ia lelah memikirkan kejadian beberapa jam lalu yang berhasil membuat jantung nya berdebar, bahkan sampai saat ini pun ia merasa jantung nya masih berdebar dengan kencang, di tambah pula pipi nya yang merah merona seperti kepiting rebus. Mungkin hal itu juga yang menyebabkan Ara tidak bisa berhenti.

"Pasti temen-temen sama Abang gak percaya nih kalau gua udah jadian sama Bang Zayn Ganteng haha." Ara tertawa ketika membayangkan saja, pasti berbagai macam ekspresi mereka tampilkan.

Ara mencari ponselnya, lalu membuka room chat nya bersama teman-temannya, memberitahu kalau besok ia dan keluarganya akan pulang ke Jakarta, tak lupa juga sang kekasih bersama asistennya. Bahkan sekedar menyebut Zayn memakai embel-embel kekasih membuatnya senyum-senyum sendiri.

Pecinta Cogan
Anda, dan 3 peserta lainnya

Anda
Assalamualaikum wr.wb
Guys besok gua pulang

A

na😈
Waalaikumsalam
Janlup oleh-olehnya beb🥱

Mita si janda bolong
Waalaikumsalam
Gua ngikut si Ana.

Aurelintang 👻
Waalaikumsalam Araaa

Anda
Oleh-oleh khas Surabaya emang apaan sih?

Ana😈
Lah? Mana gua tahu, nenek Lo kan orang sana, masa cucunya gak tahu sih?

Anda
Karena gua gak tahu
gua bawa oleh-oleh jajanan supermarket aja ya

Mita si janda bolong
Anjing! Disini juga banyak kalau gitu mah

Ana😈
Nyaho Lo! Mending gua beli sendiri

Aurelintang 👻
Ara, tapi lintang pengen nyobain es cream khas Surabaya

Anda
Es cream yang kayak gimana anjir😭
Gua beliin es cream mochi Aice mau?

Ana😈
Meskipun harganya murahan tapi rasanya gak murahan
Gua juga mau dong, tapi rasanya yang klepon ya

Aurelintang 👻
Aku juga mau!

Mita si janda bolong
🤦
@ana😈 @aurelintang👻 kalian jalan dikit aja dari rumah, bisa langsung makan es cream mochi Aice

Aurelintang 👻
Bisa jadi rasanya beda, kan beda kota Mita.

Ana😈
Setuju!

Mita si janda bolong
Na Lo jangan ikut ikutan bego deh, sebelah mananya yang beda, itukan es cream nya se merk, mustahil kalau beda rasanya.

Anda
Hahahaha😭

Read.

Ara tak bisa menahan tawanya, dia bahkan terbahak-bahak saking receh humornya. Ada-ada aja emang sahabat nya itu.

Ketika dia hendak mematikan data ponselnya, tiba-tiba saja notifikasi WhatsApp nya kembali berbunyi. Karena penasaran dia pun kembali membuka aplikasi WhatsApp nya, dan betapa terkejut kalau orang yang mengirimi pesan nya adalah Bang Zayn Ganteng.

SpiderMINE😉
Online

Tidur
Besok pagi kita harus pulang
aku gak mau kalau kamu ngantuk besok

Ara membaca pesan itu sambil menggigit selimutnya, anjayyy pacarnya gemes banget kalau lagi perhatian gini, jadi pengen peluk-peluk deh.

Soal panggilan, tidak ada yang berubah, hanya saja semenjak mereka resmi Zayn membiasakan untuk tidak memakai bahasa kaku lagi.

Iya
Bentar lagi mau tidur nih, tadi cuma lagi bales pesan teman aja
✓✓

Sekarang Ara
Tarik selimut, dan matikan lampunya

Okay, good night Bang Zayn Ganteng nya Ara
😍💓
✓✓

Good night too Ara😻

"Akhhh kiyopte sekali pacar aku iniii." Gemas Ara sambil Guling-guling di kasur. Lalu tak lama Ara benar-benar tidur dengan nyenyak, dengan posisi ia sedang memeluk ponselnya.

______________________________


Anjayyy Zayn sama Ara udh official guyssss! Ayok bagi kapalnya Zayra boleh kasih doa kalian di comment 😭🙏 semoga aja author kabulin doa kalian ehe🙁🥴

Wahai para Readers apakah kalian siap untuk memulai konflik?😭

Sesungguhnya author juga tidak suka cerita ada konflik nya, tapi gak seru juga kalau cerita gak ada konfliknya kannn... Jadi kalian tim konflik ringan atau berat? 🥱

Owh iya guys maaf ya kalau ada kesalahan atau kekeliruan dalam chapter khusus liburan ini, kalau kalian ada yang pernah ke Surabaya dan ke pantai Kenjeran, terus di cerita ini ada yang gak sama sesuai apa yang ada disana aku memohon maaf sebesar-besarnya 🙏 karena pertama aku belum pernah kesana, kedua aku hanya bermodalkan liat google buat cari info tentang pantai Kenjeran, dan juga google maps buat liat suasana disana. Tapi guys ternyata di google maps gak ada fotonya hiks, jadi deh aku sedikit ngarang😔

Sekali lagi aku mohon maaf ya guysss....

Jangan lupa buat votment dan follow akun Ig khusus cerita aku ya namanya __mrs.americano__  kalian bisa tahu spoiler chapter berikutnya atau sekedar postingan para cast yang sedang jalan-jalan yuhuhuuuu

Salam manis dari ayang nya Na jaemin Ensiti 💚🌱

Continue Reading

You'll Also Like

50K 2.7K 26
"ehh kamu ngapainn?? Pake lagi baju kamu" "ganti baju di kamar mandi astaga" Ozar berusaha menutupi matanya dengan tas yang belum sempat dia letakka...
80.1K 5.1K 47
(Harap Follow dulu sebelum membaca, tolong hargai author yang sudah lelah membuat cerinta ini demi kalian ) Nara, seorang gadis SMA yang bertubuh ge...
111K 6.9K 46
Nicholas Darel Addison, anak pertama dari keluarga konglomerat Addison Family sekaligus penerus perusahaan Addison Motor Corp. Grizelle Hazel Zenovia...
889K 6.3K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...