Part sebelumnya nggak saya lanjut ya ges,...
Nggak bisa ngelanjut dah mentok bat ni otak.
Part-part selanjut nya bakal Full 18+ atau 21+ jadi yang belum cukup umur jangan di lanjut oke.
Kalau masih lanjut dosa tanggung sendiri.
<<<>>>
⚠Happy Reading⚠
[Banyak Typo]
Tok tok tok
"Permisi Miss ini berkas yang Miss minta tadi" ucap karyawan Shani yang bernama Gracia.
"Ohh! baik terimakasih Gracia" ucap Shani tersenyum.
"Emm! kalau begitu saya permisi ya Miss" pamit Gracia yang langsung di jawab oleh Shani.
"Kenapa cepat-cepat sih Gre? Disini aja dulu temani saya" ucap Shani berjalan melewati Gracia menuju pintu ruang kerja nya.
Cklek
Pintu itu di kunci oleh Shani.
"Agar tidak ada yang menggangu Gre" ucap Shani tersenyum ke arah Gracia lalu mendekati nya.
"Sini Ge duduk" ucap Shani duduk.
Ge? bingung Gracia, meski pun begitu ia mengikuti perkataan Shani ia duduk di samping nya.
"Iya, saya susah nyebut huruf r" balas Shani yang mengerti kebingungan Gracia.
"Kok duduk di situ sih Ge, duduk disini lah" ucap Shani menepuk paha nya.
"Eh! nggak Miss saya di sini aja" tolak Gracia.
"Sttt! saya nggak nerima penolakan Gracia" balas Shani menarik tangan Gracia lalu mendudukkan Gracia di pangkuan nya.
Shani pandangi wajah cantik dan menggemaskan milik Gracia.
"Kamu cantik! dan so hot" ucap Shani mata nya fokus memandangi seluruh tubuh Gracia dan mata nya fokus pada mata indah Gracia.
Sedangkan Gracia, dia pasrah dia tidak mungkin melawan bos nya itu. Bos nya itu memang selalu bertindak sesuka hati, bukan pada dirinya saja melainkan ke semua karyawan yang bekerja pada nya.
Jika saja mereka melawan akan di pastikan hidup mereka akan berantakan. Shani bisa melakukan apa saja yang dia mau dan aneh nya tidak ada yang berani membalas.
{}
Makin lama Shani memajukan bibir nya mempertemukan dengan bibir tebal milik Gracia. Di lumat nya bibir Gracia dengan sensual, tengkuk Gracia ia tahan untuk memperdalam ciuman nya.
"Enghhh ahh"
Suara decakan yang di hasilkan dari ciuman panas itu.
"Manis! saya suka" ucap Shani melepaskan pagutan nya.
Ciuman Shani turun ke leher jenjang nan putih milik Gracia, ia hisap hingga meninggalkan banyak tanda ke unguan di sana.
"Ahhhh"
Suara desahan Gracia keluar kala kedua tangan Shani meremas kedua payudaranya di balik pakaian yang ia pakai.
Perlahan Shani membuka kancing kemeja yang di pakai Gracia, hingga kemeja itu terlepas meninggal kan bra ungu yang menutupi kedua payudara Gracia yang cukup besar itu. Dan tanpa mau berlama lagi Shani juga membuka bra Gracia hingga sekarang wanita itu half naked.
"Shhh ahh"
Shani menjilat ujung payudara Gracia secara bergantian dan di lanjutkan dengan mengigit dan menyusu bak seorang bayi yang kelaparan.
"Ahh Mishh"
Tangan Shani meraba ke area selangka Gracia yang masih menggunakan rok. Ia turunkan Gracia dari pangkuan nya dan ia juga membuka kemeja yang ia pakai, hingga mereka sama-sama half naked.
Shani menurunkan celananya sepaha yang menampakkan batang penis nya yang lumayan besar itu, batang nya berurat dan panjang.
"Jangan hanya menatap Ge! lakukan tugas mu" ucap Shani sambil memainkan batang penis nya.
Seolah mengerti apa yang di inginkan Shani, Gracia mulai memajukan wajah nya.
"Ohh Shithh!!!"
Lidah Gracia menyapu ujung penis Shani, perlahan turun hingga ke kedua buah zakar milik Shani.
Ia gulum, hisap dan di emut seperti permen batang penis Shani.
"Muluthh muhh hangathh Gehh!! ouhh"
Karena tidak tahan dengan pergerakan Gracia yang sedikit lamban itu, akhir nya Shani menahan kepala Gracia dan di dorong nya maju mundur. Penis nya keluar masuk di mulut Gracia walau tak sepenuhnya masuk.
Slurp
Slurp
Slurp
"Ahh Ge saya akan cumh!!! ahhhhhh"
Semua sperma nya di keluarkan di dalam mulut Gracia dan ditelan habis oleh Gracia.
"Kamu sangat ahli Gre" ucap Shani ia sedang menikmati pelepasan nya.
"Langsung ke inti nya aja ya Gre"
Shani membawa Gracia ke atas meja, menaruh sebelah kaki Gracia di pundak nya.
Jleb
"Ahhh"
Suara desahan kedua nya keluar kala Shani memasukkan penis ke vagina Gracia dan menggerakkan nya secara perlahan.
"Ahh shhh"
"Desah namaku baby"
Shani merasa penis nya di jepit oleh vagina milik Gracia.
"Ahhh,... punyamuhhh sempithhh ahhh"
"Ahhh Mishh Shani aku mauhh keluar"
"Bersama"
"Ahhhh"
Crot
Crot
Shani menggeluarkan sperma nya di dalam vagina Gracia yang membuat ia merasa hangat.
Shani kembali menggerakkan pinggul nya dengan cepat.
"Ahhh,.....pelanhh,.....Mishhh......"
Bukan nya memelankan gerakan nya justru Shani makin menambah kecepatan nya.
"Ahhh" suara desahan Gracia saat ia merasakan orgasme, di sela sela orgasme nya, Shani membalikkan badan Gracia menjadi menungging.
Plak
Plak
Di tamparnya berkali kali pantat Gracia hingga merah, lalu kembali ia masukkan penis nya dan menggerakkan nya dengan cepat.
"Ohh,.....ini sangat nikmathh,...Gre,..ahhh"
"Ahhh Mishhh,.....aku mau keluar"
"Barengan baby"
Shani semakin menambah kecepatannya hingga ia dan Gracia mencapai puncak.
"Ahhhhh,...."
Shani melepaskan penyatuan mereka menatap ruangan nya yang berantakan akibat pergulatan panas mereka.
{}
"Tadi sangat nikmat Ge" ucap Shani, mereka sudah memakai pakaian mereka kembali, meski pakaian Shani tidak sepenuh nya ia pakai. Ia hanya memakai kolor saja, Gerah! katanya.
Gracia hanya menjawab dengan senyum, ia tak tau harus menjawab seperti apa terlebih dia sudah menikah. Ia merasa telah mengkhianati suami nya, tapi apa boleh buat jika ia melawan pasti suami nya akan terluka.
"Besok saya akan melakukan nya lagi dengan mu, dan mulai hari ini hanya kamu lah yang menjadi pemuas nafsu saya dan mulai hari ini kamu saya angkat jadi sekretaris saya" ucap Shani dengan nada tak dapat di bantah.
End.
Hanya fiksi.