Giovanni's second wife [END/T...

By Mullyy_05

4.8M 410K 10.2K

Anastasya Inez, sosok istri yang dibenci oleh suaminya sendiri yaitu, Davidson Giovanni Bhatara. Inez adalah... More

Part 1. Awal mula
Part 2. Kehidupan kedua
Part 3. Terlihat berbeda
Part 4. Inez yang cuek
Part 5. Bertemu Sasya
Part 6. Meminta izin
Part 7. Giovanni
Part 8. Menjemput si kembar
Part 9. Mencurigai
Part 10. hari pertama bekerja
Part 11. Kedatangan Mertua
Part 12. Erick
Part 13. Lorenzo group
Part 14. Menyangkal
Part 15. Rasa bersalah
Part 16. Ada apa dengan Gemi?
Part 17. Demam
Part 18. Tak sengaja bertemu
Part 19. Sherly aditama
Part 20. Kekesalan inez
Part 21. Isi hati Gemi
Part 22. Acara reuni
Part 23. Cemburu?
Part 25. Mimpi
Part 26. Dani Aditama
Part 27. Undangan makan malam
Part 28. Marcell dan Sasya
Part 29. Mencari tahu
Part 30. Berkelahi
Part 31. Keributan
Part 32. Clara
Part 33. Kemarahan William
Part 34. Gama
Part 35. Tamu tak diundang
Part 36. Hampir
Part 37. Pergi?
Part 38. Menyusul
Part 39. Pertengkaran
Part 40. Permintaan Inez
Part 41. Ungkapan Marcell
Part 42. Amarah Gio
Part 43. Pulang
Part 44. Nyonya Inggit
Part 45. Kebenaran
Part 46. Penyesalan
Part 47. Menerima kenyataan
Part 48. Keputusan Inez
Part 49. Cerai?
Part 50. Akhir (End)
Info PO
Open PO

Part 24. Kiara

85.7K 7.4K 32
By Mullyy_05

"Daddy!" Panggil Gemi seraya menghampiri.

Mereka semua menoleh, begitupun dengan wanita yang bernama kiara itu.

Gemi menatap Kiara dengan raut tak suka.

"Daddy, jangan dekat-dekat dengan Tante itu! Gemi tidak suka, nanti mama cemburu," ucapnya dengan suara yang cukup keras sehingga Inez dapat mendengarnya.

Uhuk..uhuk..

Inez tersedak, ia segera meminum jusnya.

"Apa-apaan Gemi, dia bilang gue cemburu? Cih! Buat apa?" Batinnya.

Ucapan gadis kecil itu membuat sebagian orang merasa heran, termasuk Kiara.

Wanita itu malah mengira bahwa anak Gio mengatakan itu karena, gadis kecil itu tidak ingin ada yang menggantikan posisi untuk menjadi ibu sambungnya, pikirnya.

Kiara mendekat, memberikan senyuman terbaiknya. Tangannya terulur berniat mengelus kepala Gemi namun, gadis kecil itu malah menepisnya.

Kiara yang mendapat penolakan itu hany bisa tersenyum paksa.

"Hey, gadis manis. Kamu jangan sedih, Tante gak bakal rebut papa kamu dari mama kamu kok," ucapnya.

"Bohong!"

"Buktinya Tante deketin Daddy dari tadi," sambungnya.

Gadis kecil itu menatap tajam Kiara.

Baron dan Daniel saling melirik, lalu tersenyum.

"Bagus Gemi, lanjutkan!" Batin kedua pria itu.

Mereka memang tidak begitu menyukai Kiara. Karena mereka sudah tahu bagaimana watak wanita yang tak lain adalah teman semasa sekolahnya dulu.

Wanita itu terlihat mengepalkan tangannya namun, bibirnya tersenyum.

"Ternyata anak Gio tidak semudah itu untuk didekati, persis seperti Gio," batin Kiara.

"Tante, awas jauh-jauh dari Daddy!" Ucap Gemi seraya mengibas-ngibaskan tangannya.

Dalam hati, Gio merasa senang karena anaknya itu sudah menjauhkan wanita yang sedari tadi selalu menempel didekatnya, pikir Gio.

Pria itu merasa tak nyaman dan juga risih dengan tingkah Kiara.

Kiara agak menjauhkan dirinya dari pria yang sudah lama diincarnya itu.
Sebenarnya wanita itu ingin merasa kesal dan juga marah namun, ia tak bisa. Ia tak ingin anaknya Gio memandang dirinya dengan buruk.

Mereka yang melihat itu hanya bisa menahan tawanya, melihat Kiara diperlakukan seperti itu.

"Awas! Jangan dekat-dekat lagi," ucap Gemi memperingati wanita itu.

Gadis kecil itu melirik sang Daddy,"Daddy juga!" Ucapnya.

"Eh?" Gumam Gio.

"Yasudah, aku pergi dulu," pamit Gemi untuk kembali ke mejanya.

Setelah kembali ke tempatnya, teman-teman Gio habis-habisan meledek Kiara.

Sungguh membuat wanita bergaun merah itu, jengkel setengah mati.

"Hahaha....kasian deh Lo, belum apa-apa udah ditolak sama anaknya Gio," ledek Reza sambil tertawa.

Yang lain pun ikut tertawa. Wajah Kiara memerah, wanita itu menjadi malu.

"Gue saranin ya, cepet nikah sono, cari cowok lain. Dari dulu udah ditolak juga, masih aja ngejar," seru Dika, pria yang memakai kemeja maroon itu.

"Kan usaha, siapa tahu dapet," timpal Rian, pria yang memakai kemeja hitam itu bermaksud menyindir.

Karena merasa malu dan juga sudah tak ada muka lagi dihadapan Gio, Wanita itu melengos pergi dari pada menjadi bahan tertawaan mereka.

Tak lama, sepasang kekasih yaitu pemilik acara ini datang menghampiri mereka.

"Wah, yang abis tunangan mukanya sumringah bener," celetuk Dika seraya bersalaman ala pria dengan Haikal, pria yang bertunangan itu.

"Iyalah, bentar lagi dia mah mau ngerasain yang enak-enak," timpal Daniel seraya menaik turunkan alisnya.

"Apaan tuh?" Seru Reza seolah bertanya.

Haikal menggeleng-gelengkan kepalanya,"heran gue sama si Daniel, pikirannya ngeres mulu."

"Kalo gak gitu, bukan Daniel namanya," seru Dika.

Haikal terkekeh.

"Selamat ya bro," ucap Baron memberikan selamat kepada Haikal.

"Makasih, Ron," balas Haikal.

Semua memberikan selamat kepada Haikal dan juga Tania.

Kini, giliran Gio yang memberikan selamat kepada pasangan itu.

"Selamat, Haikal, Tania," ucap Gio tersenyum tipis seraya menjabat pasangan itu.

"Makasih, Yo. Akhirnya Lo datang juga," seru Haikal.

"Hm."

"Selamat menikmati pestanya, ya, bro. Sebenarnya acara resmi udah sih, cuma gue mau ngadain pesta lagi, ini khusus temen-temen SMA aja, sekalian reunian gitu," ucap Haikal.

"Bagus nih, Lo bikin acara begini. Jadi temen-temen pada datang semua," ucap Baron menimpali

"Haha, bisa aja Lo, Ron," sahut Haikal.

Haikal beralih menatap Gio, pria itu penasaran dengan sosok gadis yang sedang bersama kedua anak Gio itu. Seingatnya, istri Gio sudah meninggal, apakah itu calon ibu sambung untuk anak-anaknya? Pikir Haikal.

"Oh, iya, Yo. Itu siapa yang lagi sama anak-anak Lo?" Tanya Haikal penasaran.

"Dia istri barunya Gio," bukan Gio yang menjawab melainkan Reza.

"Hah? Serius? Lo udah nikah lagi, Yo?" Tanya Haikal tak percaya.

Gio hanya mengangguk, pria itu sudah malas menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama dari teman-temannya.

"Waw, baru tujuh bulan ditinggalin istri, ternyata Lo udah gak betah ya, jadi duda lama-lama," ucap Haikal.

"Ngomong-ngomong udah berapa lama kalian menikah?" Tanyanya lagi.

"Enam bulan," jawab Gio singkat.

Reza, Dika, Rian dan tentunya Haikal terkejut mendengar jawaban Gio.

Mereka tidak menyangka.

"Berarti setelah sebulan Adhisti meninggal, Lo menikah lagi," seru Rian menebak.

Baron yang mengerti situasi, Gio sudah tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan dari mereka.

"Iya, mereka menikah setelah sebulan kepergian Adhisti. Itu juga bukan kemauan Gio, dia cuma ngejalanin wasiat dari istrinya untuk menikah dengan gadis itu, ngerti, kan?" Ucap Baron menjelaskan agar tidak ada kesalahpahaman, sehingga mereka berpikir yang tidak-tidak.

"Udah, ya. Jangan tanya-tanya lagi, capek gue dengernya Gio lagi, Gio lagi yang ditanya. Gak ada yang mau nanya gue gitu?"

Baron sengaja mengatakan itu, agar mereka berhenti bertanya tentang Gio.

Gio sudah tahu, pasti semua teman-temannya akan berpikiran seperti itu saat mengetahui bahwa dirinya sudah menikah lagi. Mereka pasti menyangka bahwa Gio semudah itu melupakan mendiang istrinya. Padahal pada kenyataannya, saat ini pun dirinya masih memikirkan mendiang istrinya, disaat dirinya sendiri sudah menikah lagi.

Bukankah itu sangat menyakitkan untuk istri barunya?

Namun, sebagian orang menduga bahwa Inez adalah orang ketiga dalam rumah tangga Gio dan Adhisti.

Buktinya, Gio menikah dengan Inez saat kepergian Adhisti baru menginjak satu bulan, dan itu membuat sebagian orang berpikiran negatif.

"Hahaha...Ron,Ron. Lo mah gak usah ditanya kita-kita juga udah tahu. Nah, kalau Gio mah beda lagi, dia kan tertutup banget orangnya," ucap Dika.

"Udah, udah, ah. Gue mau minum, Lo pada gak haus emang? Ngobrol terus dari tadi," seru Daniel sedikit kesal.

Setelah Daniel mengatakan itu, mereka bubar entah pergi kemana. Ada yang mengambil minum ataupun makanan ataupun bertegur sapa dengan teman-teman yang lainnya.

Ketiga sahabat itu tentu saja selalu bersama-sama. Mereka mengambil minuman.

"Heran gue, mereka suka banget kepo," ucap Daniel.

Pria itu meneguk minumannya.

"Ini yang buat saya malas bertemu mereka," seru Gio.

"Udahlah, nikmatin aja pestanya," ucap Baron.

Daniel mengalihkan pandangannya menatap kearah meja istri dan anak-anaknya Gio.

Lalu, pria itu menatap sahabatnya.

"Yo, Lo gak mau samperin istri sama anak Lo tuh," ucapnya.

Gio melirik meja yang ditempati Inez dan si kembar.

"Nanti," jawabnya singkat.

Pria itu meneguk minumannya.

Gio terus menatap kearah meja mereka.

Terlihat Inez yang mulai bangkit dari tempat duduknya. Sepertinya gadis itu akan pergi ke toilet, pikir Gio.

.
.
.










Continue Reading

You'll Also Like

77.9K 5.4K 22
Arsyakayla Attaya, biasa dipanggil Kayla seorang gadis berumur 18 tahun. Ia adalah gadis yang ramah dan lembut ia juga sangat baik dan perduli terhad...
1.2M 98.2K 49
"Qi, bisa gak jangan kekanak-kanakan?! Kalo gue salah, kasih tau gue! Biar gue perbaiki!" Are tidak mengerti dengan perubahan sahabatnya akhir-akhir...
252K 653 9
konten dewasa 🔞🔞🔞
1.9M 148K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...