Cupu Tampan Pemikat Hati

By Nunnuraini24

98.7K 3.9K 369

"Maksud kamu apa?" "Iya, aku suka sama Bang Cupu Ganteng, Bang Cupu Ganteng mau gak jadi pacar Ara?" "..." "S... More

PART-01
PART-02.
PART-03.
PART-04
PART-05
PART-06.
PART-07
PART-08
PART-09.
PART-10
PART-11
PART-12.
PART-13
PART-14
PART-15
PART-16
PART-17
PART-18(Cast CTPH)
PART-19
PART-20
PART-21
PART-22
PART-23
PART-24
PART-25
PART-26
PART-27
PART-28
PART-29
PART-30
PART-31
PART-32
PART-33
PART-34
PART-35
PART-37
PART-38
PART-39
PART-40
PART-41 (Special Liburan)
PART-42
PART-43
PART-44
PART-45
PART-46
PART-47
PART-48
PART-49
Coretan istri abi jaehyun📝
PART-50
PART-51
PART-52

PART-36

1.3K 51 3
By Nunnuraini24

Typo Bertebaran
.
.
.
.
.

"NAH ITU TUH ORANG NYA!" Seru Kris sambil menunjuk antusias ke arah Ara. Membuat beberapa pasang mata yang ada disana mendongakkan kepalanya menatap ke arah Ara dan Kenzira di belakang nya.

"LOH BANG ZAYN GANTENG?!"

Ara seketika diam mematung melihat kedepan sana, kedua kakinya tiba-tiba saja menjadi jelly. Dia sungguh tidak percaya yang apa yang dia lihat sekarang ini, ini terasa mimpi tapi ketika dia mencubit tangannya, ia masih bisa merasakan sakit seperti di gigit semut berwarna oranye.

Berarti ini bukan mimpi!

"Astaga Araaa... Ngapain kamu pakai baju kayak gitu, ih kamu mah bikin mami darah tinggi terus!" Ujar Ranti dengan kesal, saking kesalnya Ranti sampai menggeplak tangan Ara, membuat gadis itu mengaduh.

Memang saat ini Ara hanya menggunakan baju kaos berwarna putih kedodoran, dengan dipadukan hot pants  satu jengkal di atas lutut.

Ara mencibikan bibirnya. "Kan udah sore mi, nanggung juga kalau pakai pakaian yang panjang." Ujar Ara dengan kesal.

Ranti nampak memutar bola matanya malas. " Bisanya ngeles aja kamu!"

Sedangkan orang-orang yang ikut duduk disana,
termasuk Zayn hanya melihat pertengkaran kecil itu dengan senyum tipisnya. Mereka memakluminya.

Disana terdapat Zayn, seorang pria yang entah namanya siapa, Ranti, Joy, dan juga Kris.

"Diminum dulu nak Zayn, nak Faisal." Joy menyodorkan secangkir teh hangat di hadapan Zayn dan pria yang bernama Faisal.

"Iya om, makasih." Jawab Zayn sambil tersenyum sopan. Karena tak tahan Ia pun melirik kearah Ara yang ternyata juga tengah menatapnya dengan pandangan tajam. Tapi Zayn tak mengindahkan tatapan itu, dia hanya tersenyum tipis membalasnya.

"Ngapain kamu berdiri terus disitu kayak patung." Ujar Joy berniat menyindir Ara.

Dengan wajah melasnya Ara pun ikut duduk di samping mami nya, begitu juga Kenzira yang malah ikut-ikutan duduk.

"Ngaku nya nggak punya pacar, eh taunya malah disamperin sampai sini. Hebat sih." Bisik Kenzira sambil terkekeh geli.

Ara yang mendengarnya sontak menatap tajam Kenzira.

"Loh, loh, kok kamu malah diem sih Ra, ajak ngobrol Zayn nya. Kasihan tau dia jauh-jauh Dateng kesini cuma buat samperin kamu." Kata Joy sambil melirik ke arah Zayn yang hanya menampilkan senyuman tipis nya.

"Maaf Ya Zayn, anak Tante emang gitu."


Loh, loh, apa-apaan maminya ini!

Maksudnya "Anak Tante emang gitu" apa ya?!


Lagi-lagi Ara hanya bisa menampilkan senyum terpaksa, apalagi kalau mami sama papi nya udah ngomongin yang nggak-nggak tentang dia, tambah palsu lah senyuman nya.

"Yaudah kamu temenin Zayn disini, mami sama papi masih banyak urusan." Ujar Ranti, lalu beranjak dari duduknya.

"Jangan sungkan ya nak Zayn, anggap aja kayak rumah sendiri. Tante sama om mau pamit ke belakang dulu soalnya." Pamit Ranti sambil tersenyum hangat.

"Iya om." Balas Zayn dengan sopan.

Setelah kepergian Ranti dan Joy, suasana di ruang tamu kembali hening dan canggung, hingga akhirnya Kris memecahkan suasana canggung itu.

"Lo kok bisa ada disini sih Zay?" Tanya Kris dengan segala kekepoan nya.

"_pasti di paksa si Ara ya?" Tuduh Kris sambil melirik adik nya itu. Ara yang mendengar namanya di bawa-bawa pun tidak terima.

"Apaan sih, suudzon Mulu Lo sama gua." Kesal Ara.

"Bahasa mu Ra!" Tegur Zayn dengan suara tegasnya. Ia menatap kearah Ara dengan tatapan tajam nya.

Ara yang melihat itu seketika menciut, berbeda sekali dengan respon Kenzira yang sudah seperti cacing kepanasan di sebelah Ara.

"Maaf." Ujar Ara dengan lirih.

Kris yang melihat itu seketika cengo. "Kalau Abang yang negur aja, nggak ada takut-takut nya kamu. Giliran si Zayn yang negur langsung ciut!"

"Kalau Abang beda lagi!" Ara menatap malas Abang nya itu.

"Iya deh ngerti Abang!" Pasrah Kris akhirnya. Lalu tiba-tiba tatapan nya jatuh pada makhluk yang ada di sebelah Adiknya itu.

"Lah curut, ngapain kamu disitu?" Tanya Kris pada Kenzira, membuat semuanya ikut mengalihkan pandangannya kearah Kenzira.

"Suka-suka Kenzira lah!" Balas gadis itu dengan ketus. Ia memalingkan wajah nya ke arah lain sambil melipat kedua tangan nya di bawah dada.

Melihat bagaimana respons kenzira, membuat ia seketika ikutan kesel. Pertama kesel karena iri melihat adik nya yang di datangi doi nya, sedang kan dia yang udah sold out malah menjadi jomblo dadakan. Dan yang kedua tentunya karena Kenzira.

Tatapan Kenzira beralih ke arah cowok yang notabene doi kakak sepupunya itu. Menurut dia cowok nya ganteng banget, sesuai tebakannya kalau cowok nya itu tipe cowok soft gimanaaa gitu, apalagi di tambah pakai kacamata, tambah kiyowok lah dia.

Beda jauh banget sama pacarnya kak Puspita yang anak juragan itu, dibedakan dari segi finansial pun kayak nya doi nya kak Ara jauh lebih berduit, ketimbang cowoknya kak Puspita yang hanya juragan kebun.

Tidak sabar menunggu malam nanti, bagaimana ya kira-kira reaksi dari kak Syakilla dan kak Puspita kalau tau doi nya kak Ara lebih menjamin keberlangsungan hidup.

"Bang Kris kita keluar aja yuk, sekalian ajak mas-mas yang lagi minum Teh itu." Ajak Kenzira sambil mengedipkan kedua matanya ke arah Kris.

Seolah mengerti, Kris pun tanpa basa-basi langsung beranjak dari duduknya, lalu merangkul cowok yang dimaksud oleh Kenzira itu. Dengan senyuman penuh arti keris meminta izin untuk keluar sebentar, diikuti Kenzira dibelakang nya yang sudah menggerling nakal ke arah Ara.

"ADUHHH MAK! ARA HARUS GIMANA INIII!" Jerit Ara dalam hati, sambil sesekali matanya melirik ke arah Zayn yang nampak sama-sama gugup juga.

"Ekhem!"

"Ekh?" Ara menatap terkejut kearah Zayn. Tapi karena Zayn sibuk merapihkan rambutnya yang bahkan masih tertata rapi itu, jadi dia tidak menyadari kalau Ara terkejut karena ulahnya.

"Bang Z-Zayn Ganteng butuh s-sesuatu?" Tanya Ara dengan suara gugup nya.

"K-kamu ng-nggak mau nanya kenapa saya bisa kesini?" Tanya balik Zayn dengan suara gugup nya, tapi karena tak ingin dianggap cowok letoy, dia pun sebisa mungkin bersikap setenang mungkin.

"Eum... Bang Zayn Ganteng kok bisa ada disini?" Tanya Ara mengikuti apa yang Zayn inginkan.

"Karenakamu!" Jawab Zayn cepat, saking cepatnya Ara pun sampai ngeleg ditempat karena berusaha mencerna ucapan yang terlontar di mulut Zayn.

Padahal di dalam hati Ara udah bersorak seneng, bahkan rohnya sudah seperti cacing kepanasan saking senengnya.

"SKSKSKSKSK TOLONG GUA SALBRUT!" Jerit Batin Ara.

"Owh." Hanya itu yang keluar dari mulut Ara, berbeda sekali dengan isi hatinya.

Sedangkan Zayn yang mendengar jawaban singkat Ara, tiba-tiba saja alisnya menekuk kebawah.

"Saya Suka kamu ketika kamu bertingkah seperti cacing kepanasan, bukan jadi pendiam seperti ini." Ujar Zayn dengan datar. Tidak ada unsur emosi di dalam perkataannya, tapi dari nada bicara nya seolah tersirat sebuah tuntutan dan penegasan.

Blush!

Seketika pipi Ara merah merona, antara malu dan blushing bercampur menjadi satu. Tapi kesel juga karena ucapan Zayn, karena secara tidak  langsung Zayn menyamainya seperti cacing kepanasan.

"Bang Zayn Ganteng ceritanya lagi samain aku kayak cacing kepanasan huh?!" Seru Ara kesal. Matanya otomatis menatap tajam ke arah Zayn.

Zayn tersenyum tipis mendengar nya.

"Loh? Bukan nya saya benar ya? Tingkah kamu itu kan nggak jauh beda sama cacing yang kena matahari atau kena garam." Ujar Zayn dengan santai.

Mendengar itu sontak Ara kembali memanyunkan bibirnya. "Kalau kesini niatnya pengen ngehina Ara, yaudah pulang aja sana!" Seru Ara kesal, ia melempar bantal sofa ke arah Zayn dengan brutal, membuat cowok itu tertawa lepas.

"Udah Ra, saya cuma bercanda." Ujar Zayn dengan nafas tersengal karena berusaha menghentikan tawanya.

"Bercanda nya nggak lucu!" Kesal Ara, sambil melipat kedua tangannya di bawah dada.

"Saya mau nginap disini?" Beritahu Zayn sambil tetap fokus menatap Ara.

"Hah Bang Zayn Ganteng mau nginap?! "

"Ngapain Bang Zayn Ganteng nginap disini,  mending pulang aja deh." Tolak Ara.

Zayn menaikkan satu alisnya. "Kamu keberatan saya nginap disini?" Tanya Zayn.

"_om sama Tante aja nggak keberatan kalau saya nginap disini" Lanjut Zayn dengan senyum miringnya.

"KOK BISA SIH?!" Tanpa Sadar Ara berteriak kencang, membuat Zayn refleks menutup telinga nya. Orang-orang yang posisinya ada di depan rumah pun mengintip ke arah mereka.

Ara yang sadar pun cepat-cepat membekap mulutnya, lalu tersenyum malu ke arah bapak-bapak tukang tenda yang sempat mengintip kearahnya.

"Bisa nggak sih volume mulut kamu di kecilin." Ara mendelik tajam mendengar ucapan Zayn.
Cih! Dikira apaan mulutnya ini

"Emang Bang Zayn Ganteng besok nggak sekolah?" Tanya Ara.

"Nggak, saya udah nitip izin ke gitu BK." Jawab Zayn seadanya.

Ara hanya ber oh ria mendengarnya. Hingga tatapan nya meneliti penampilan casual Zayn, Ara menggigit bibir dalamnya lantaran tidak bisa berbohong kalau Zayn saat ini sangat lah tampan. Meskipun dengan pakaian sederhana, tapi sangat perfect dan tentu harganya pasti mahal.

Meskipun dia tidak tahu asal keluarga Zayn, tapi dia percaya kalau Zayn bukan lah dari keluarga sembarangan.

"Ara, anter cowok mu ke kamar tamu. Kebetulan kamarnya udah mbak mu bersihkan." Suruh si mbok pada Ara.

"Nggak usah repot-repot mbok, Zayn bisa cari  hotel yang dekat sini aja, nggak papa kok." Tolak Zayn tak enak hati.

"Aduh nduk repot apa nya sih, justru mbok seneng tau." Ujar si mbok sambil menepuk bahu Zayn pelan, tak lupa senyuman tulus terpatri di wajah kriput nya itu.

Zayn tersenyum tipis sebagai balasannya.

"Makasih ya mbok." Ucap Zayn.

"Sama-sama, yaudah istirahat gih sebelum acara pertunangan nya di mulai." Ujar si mbok, lalu setelah itu si mbok memilih meninggalkan Ara dan Zayn yang masih berdiri dengan kaku.

"Ayok, Ara antar ke kamar tamu." Ajak Ara, lalu mulai melangkahkan kakinya di ikuti oleh Zayn di belakang.

Special pict* baju Ara ketika ketemu Zayn

Special pict* baju Zayn ketika berkunjung ke Surabaya.


________________________________

Hallo semuanya!

Aku disini sekeluarga mengucapkan Minal aidzin wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin 🙏

Maaf ya aku up dengan chap sedikit, biasanya aku up itu dengan 2k kata, tapi sekarang aku up cuma 1747 kata. Tapi tenang aja sebagai gantinya aku double up.

Soalnya aku sibuk bikin kue hehe sama nenek, oh iya anyway di rumah kalian bikin kue andalan pa aja? Sini dong spill hehe

Salam dari istrinya Jaehyun Ensiti 🤗🌱

Continue Reading

You'll Also Like

111K 6.9K 46
Nicholas Darel Addison, anak pertama dari keluarga konglomerat Addison Family sekaligus penerus perusahaan Addison Motor Corp. Grizelle Hazel Zenovia...
2.4M 139K 55
"Kamu ga akan pernah pergi, rumah kamu di sini kamu harus bareng terus sama Bunda" ucap Airin menahan putri bungsunya. "Maaf Bun, Ara pengen cari keb...
19.9K 1.4K 5
"9 tahun kita sama-sama, apakah nggak ada kesempatan buat aku jadiin 9 tahun itu selamanya?" Tentang Ares dan Gia, serta 9 tahun persahabatan mereka.
287K 12.3K 36
Viola Athania Aurelia seorang wanita berusia 21 tahun, yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tua nya, dia harus menikah dengan seorang pria...