Just One Day

By radcpanda

14.3K 597 36

Jeon Naera adalah ibu satu anak. Dia seorang wanita wanita karir yang sangat amat mencintai putranya. wanita... More

Part 1
part 2
part 4
part 5
part 6
Part 7
part 8
part 9
part 10
Part 11
part 12
part 13

part 3

646 22 1
By radcpanda

Entah mengapa wattpadx error . Ini saya post ulang. Semoga saja tidak error lagi. Selamat membaca. Tinggalkan jejak kalian guys ^^

oppa?. Dahi kyuhyun berkerut akan panggilan itu. sudah lama sekali ia tidak mendengar suara wanita yang dulu juga memanggilnya seperti itu. bahkan kyuhyun rindu. suara yang begitu khas. bahkan kyuhyun lupa, lupa mereka saling mengenal dulu, pertemuan pertama mereka, dan bagaimana rasa itu tumbuh menjadi rasa suka.
suka?. bahkan kyuhyun meragu. ia akui memang selama ini dia selalu memikirkan jeon. tapi itu tidak bisa disebut dengan perasaan suka bukan. kyuhyun sendiri tidak mengetahui rasa apa yang tumbuh didalam hatinya, jiwanya. lucu sekali bukan, seorang jeon naera yang hanya gadis biasa, dengan segudang masalah waktu itu bisa membuatnya jatuh cinta.
itu sangat mustahil. bahkan gaya rambut, pakaian dan tubuhnya masih sama seperti enam belas tahun yang lalu. tak ada yang berubah. gadis ini masih nampak kurus dengan rambut hitam sebahunya. selera pakaiannya masih tetap sama, celana jins balel dikombinasi dengan kaos cream berleher rendah. tak cocok sekali dengan usianya.
kyuhyun yakin, jeon pasti masih gadis yang sama. sama seperti enam belas tahun yang lalu.
"tidak bisa naera. surat perjanjiannya sudah ditanda tangani" seunghyun lupa, kalau jungkook mempunyai ibu. seharusnya dia membicarakan ini dlu dengan naera. agar dia tak salah paham seperti sekarang.
seunghyun begitu menyesal. dia melihat mata naera yang sayu. ada setitik rasa marah disana. pria itu mengelus lengan naera. menyalurkan kekuatannya. meyakinkan gadis itu kalau semuanya akan baik-baik saja. melupakan kyuhyun yang sedari tadi menatapnya. raut muka nya tak terbaca. sorot matanya dingin mengintimidasi.
"naera" kini naera nendongak. Terhembas kemabali kekenyataan, melupakan sejenak kekalutan yang sejak tadi memhantuinya. menatap sumber suara yang memanggiknya. seunghyun, lelaki itu begitu baik padanya selama ini. tapi keputusannya hari ini sungguh membuat naera harus memukirkan kembali kebaikan seunghyun.
"naera perkenalkan ini kyuhyun dan sungmin" seunghyun memperkenalkan. suaranya tetap datar, tapi kyuhyun jelas melihat perbedaanya. tatapan seunghyun melembut, seberkas senyum tulus terparti diwajahnya. dan itu karena wanita yang ada disampingnya. Jeon Naera.
"aku kyuhyun" pria itu mengulurkan tangannya pada naera. gadis itu hanya mengernyit tak menyambut salam perkenalan kyuhyun.
untuk apa kyuhyun memperkenalkan diri. bukannya mereka sudah saling mengenal?. oh bahkan mereka telah tidur bersama. apa pria ini lupa kejadian malam itu, naera membantin. brengsek! tentu saja naera, bukankah dia lelaki brengsek yang meninggalkan mu enam belas tahun yang lalu. kau hanya gadis selingan dihidup lelaki ini. kau hanya mengenalnya beberapa bulan waktu itu.

"ayo kyu, sepertinya kita harus cepat kembali" sungmin menepuk bahu kyuhyun.
pria itu menarik tangannya kembali. menoleh kearah sungmin. menyembunyikan wajahnya yang memerah. memberikan bumbu kekecewaan, marah dan malu menjadi satu. tapi seolah dia dapat menguasai permainan ini kembali. ketika ia menoleh, wajahnya kembali. ekspresi dingin, dengan sorot mata yang tajam.
☆☆☆

"ini akan jadi pertunjukan spekta yang akan membuat kita jadi cukup terkenal" rapmonst berteriak memberi semangat pada tim nya.
"ya...!!!" teriak ketujuh pria remaja itu bersemngat.

teriakan para fans menggema disuluruh menjuru dorm. meneriakan nama-nama artis yang mereka eluh-eluhkan. meminta penyanyi yang mereka cintai untuk menyanyikan sebuah lagu lagi, tapi konser malam ini sudah berakhir. meskipun kebanyakan fans wanita menjerit, menangis tak ingin para idolanya mengahkiri konser ini.
"terima kasih atas kerjasamanya kawan" lagi. rapmonst berteriak, memberi ucapan dengan semangat. sebagai ketua dia harus bersikap seperti itu. selalu tersenyum disaat terpuruk, selalu tertawa disaat menangis. memberi semangat pada rekan satu grupnya. bukankah huforia rasa dapat ditularkan dengan cepat.
ketujuh namja tadi bertepuk tangan bersama, seulas senyum terpatri diwajah lelah mereka. salah satu kenikmatan menjadi seorang idola. membuat setiap orang senang, sedih dan bergembira secara bersamaan. bukan ketujuh namja itu saja yang menjadi inti dari konser malam ini. tetapi juga para kru yang turut bekerja keras dalam konser ini. semuanya bergembira bersama.
tatapan namja itu teralihkan oleh sebuah tepukan halus sang manajer. "handphone mu bergetar dari tadi. sepertinya dari SM" minhyuk menyodorkan benda persegi itu.
jungkook bersingut dari gerombolan keramaian diruang ganti. mencari tempat yang kiranya cukup tenang. bukan karena privasi, tapi lebih dari karena kalau dia mengangkat telpon yang dia tahu dari CEO SM itu, bukannya tidak sopan. setelah menemukan tempat yang lumayan tenang diujung lorong gedung, jungkook menekan tombol hijau pada layarnya.
"yeobosseo"
"ini aku kyuhyun, aku hanya ingin memberitahu mu, besok pagi kau sudah mulai latihan. datanglah tepat waktu, digedung B lantai dua"
Lalu kyuhyun menutup telponnya, tanpa menunggu jawaban persetujuan dari jungkook. Tidak sopan!. Lelaki macam apa yang yang bersikap seperti itu?. Bahkan tak ada basa basinya sama sekali. Sangat kentara sekali kalau kyuhyun itu pria arogan. Bahkan jungkook tak habis pikir untuk lelaki tua seperti kyuhyun. Bukankah padi semakin tua akan semakin menunduk.
Awalnya dia tak tahu akan tawaran ini. Jungkook hanya mematuhi kontrak kerja YG yang disalah satu poin kerjanya harus mau mengikuti peraturan yang ditetapkan YG. Tak ada yang dirugikan bagi jungkook ketika minhyuk sang manager menjelaskan kalau dirinya terpilih menjadi salah satu artis yang akan membuat album solo dengan lain agensi. Itu wajar-wajar saja bagi pria belasan tahun itu. Bahkan jungkook merasa senang dengan rencana album solonya.
Tapi bukan itu yang menjadi permasalahnnya. Dia tak mengetahui maksud apa dibalik ini semua. Bahkan kecurigaannya cukup terlambat dan tak bisa memikirkannya ulang.
Lee seulbi. Ada di pertemuannya tadi pagi. Gadis yang sangat amat dikenalnya itu juga menandatangi berkas yang sama. Bahkan mereka bertemu ditempat dan ruangan yang sama.
Lee seulbi. Gadis yang selalu mengerjarnya disekolahnya dulu. Selalu membuntuti jungkook kemana saja. Seperti gadis penguntit. Sosoknya masih tetap sama. Gadis tinggi kurus dengan rambut kuning barunya. Mata hitamnya masih tetap sama, tajam dengan buliran air mata halus disudut-sudutnya. Menciptakan mata hitam layaknya seorang bayi yang habis menangis.
Apa ini yang menjadi alasan seulbi pindah sekolah?. Tapi jungkook tidak pernah melihat artis baru belakangan ini. Tidak pernah tau kalau gadis itu bernaung di agensi yang cukup besar. Untuk sementara ia tak akan memikirkan masalah ini. Ini hanya asumsi yang tak berdasar. Jangan memandang rendah orang jungkook dengan alasan dia pernah menyukai mu dulu.

☆☆☆
"Apa harus aku memakan semuanya?" Seulbi memandang jijik pada makanan yang tersaji didepannya.
Tempat latihannya awalnya sama seperti tempat latihan pada umumnya. Hanya saja ketika ajjushi dengan penampilan rambut birunya datang dengan menenteng kantung plastik penuh dengan makanan seulbi mulai curiga.
"Cepat makan. Kau tak perlu menguruskan badanmu. Tak ada aturannya diagensi ini"
Seulbi masih bergeming ditempatnya. Melihat seunghyun tak percaya. Lelaki tua ini begitu pemaksa. Pantas saja diumurnya yang akan menginjak kepala empat dia belum menikah, seulbi mwncibir.
"Jangan hanya dilihat. Cepat makan. Setelah itu kita akan latihan" kali ini seunghyun tersenyum lembut. Tak ada nada membentak seperti diawal.
Selbi memilih meminum susu fermentasi yang dikemas dalam botoh kecil untuk diteguknya, lagipula dia memang haus. Belum minum sama sekali sejak berangkat dari rumahnya tadi. Tapi jangan harap dia mau menyentuh makanan yang disodorkan seunghyun. Bukan karena dia takut diracuni, tapi memang sudah menjadi kebiasaannya beberapa bulan terakhir untuk menjaga pola makan. Hei! Dia artis sekarang, tubuh nya harus dijaga agar tetap kelihatan cantik.
"Baiklah kalau kau tak mau makan, ku kira minuman itu cukup mengganjal perutmu. Ayo kita mulai latihanmu"

"Aku tahu suaramu jelek. Jauh dari kata sempurna. Maka dari itu aku tak akan mengajarimu untuk bernyanyi"
Selbi memberengut, menelaah penghinaan yang diucapkan gurunya itu. Dia tau seunghyun adalah penyanyi sekaligus aktor terkenal pada masanya. Tapi dia tak tahu bahwa pria ini juga bermulut pedas.
"Maka dari itu aku akan mengajari mu cara melafalkan lagu dengat cepat" sekali lagi seulbi mengerutkan alisnya. Mencoba memahami maksud gurunya.
"Kau akan kujadikan rapper wanita. Menjadi seorang rapper tak perlu memiliki suara yang bagus. Cukup dengan seberapa lama kau bisa mengatur nafas mu"
Seulbi mengerti sekarang. Menjadi seorang rapper wanita sepertinya tak terlalu buruk. Dibandingan dengan girlgrup yang dijanjikan SM, yang selalu beryjung dengan penundaan debutnya.
"Sekarang coba kau baca lirik lagu ini. Pelan-pelan saja, lama-lama kau akan terbiasa".

Selbi mengukuti instruksi gurunya. Awalnya dia hanya membaca tapi lambat laun dia menyelipakan sedikit nada, hingga berakhir dengan alunan lirik dengan nada tanpa jeda.
Seunghyun tersenyum misterius, "bagus cukup untuk hari ini. Dua jam lagi aku tunggu dikolam renang lantai bawah".
Untuk apa?. Berenang?
Tapi belum sempat seulbi menyela, seunghyun sudah menjawab pertanyaan yang ada diotak seulbi. "Kita akan belajar berenang".
Seunghyun melangkah pergi meninggalkan seulbi dengan seribu pertanyaan. Senyum pria itu misterus. Ternyata tak seburuk yang dia kira, mengajari gadis dengan pengetahuan nol akan dunia seorang penyanyi. Seharusnya waktu itu dia tak mengikuti saran jiyong, meskipun pada awalnya dia gelap akan uang yang disodorkan orang tua gadis itu untuk membuat anaknya menjadi seorang artis.
Tapi jika pada akhirnya akan seperti ini, seunghyun akan mesyukurinya. Setidaknya seunghyun dapat memberi perhitungan pada CEO SM yang sangat congkak itu.
☆☆☆
Kyuhyun memeluk minji begitu erat, seprti sebelum-sebelumnya. Dia sangat mengenal gadis itu selama dua tahun ini. Ekspresi wajah sedih yang sering ia tunjukkan akhir-akhir ini, entalah karena apa. Kyuhyun tak pernah menanyakan akan hal itu, baginya itu privasi minji. Cukup tunjukan rasa sayangnya dengan sebuah pelukan hangat maka gadis itu tahu kyuhyun amat sangat tulus menyayanginya.
Awalnya gadis ini datang kekantornya ingin membicarakan tentang pernikahan mereka yang akan diadakan sebulan lagi. Tapi kyuhyun melihat ada gurat kegelisahan diwajah minji. Mungkinkah gadis ini begitu gugup akan pernikahan yang sudah begitu dekat? Atau ada sesuatu yang lain yang selama ini disembunyikan gadis ini?. Entalah, kyuhyun tak pernah bertanya tentabg itu, toh selama ini mereja menjalankan hubungan ini dengan baik. Saling menghormati satu sama lain. Dan kenapa juga dia harus camas, dulu ia tak merasa begini. Perasaan aneh, apa mungkin ini efek dari pertemuannya dengan naera kemarin?.
Kenapa juga dia harus memikirkan naera. Toh meskipun mereka dipertemukan lagi, tak akan ada yang berubah. Kyuhyun lebih memilih minji, gadis yang bebrapa tahun ini menemaninya. Tidak seperti naera, gadis yang tak tahu balas budi. Yang pergi meninggalkannya tanpa kabar.
"Apakah kau sudah tenang?" Kyuhyun mengusap punggung gadis itu dengan begitu lembut. Seperti biasa, ini caranya menenangkan hati minji.
Minji melepas tubuhnya dari pelukan kyuhyun. Mendongak menatap namja itu. Hatinya menjerit ingin mengatakan semua yang dia simpan selama ini pada lelaki ini. Dia sudah gemas ingin mengatakan kejujuran yang dipendamnya selama setahun ini. Tapi apakah ia tega menyakiti kyuhyun, namja ini terlalu baik padanya. Namja yang sudah dianggapnya sebagai kakak laki-lakinya. Namja yang dikenal orang begitu tegas tapi sebernarnya berhati lembut. Tegakah ia mengatakan pada kyuhyun.
Ini keputusan yang sulit. Kebahagiannya dipertaruhkan disini. Kalau dia salah berbicara sedikit saja maka dia akan terjebak oleh kepura-puraan selamanya bahkan sampai mati.
"Oppa...aku ingin mengatakan sesuatu" ucap minji hati-hati. Menilik eksprsi kyuhyun.
"Emmm... katakan" jawab kyuhyun ingin tahu.
"Oppa...aku...aku..."
"Kyu~ kau memberikan berkas yang salah padaku tadi" siwon mendongak. Seketika firasatnya tidak enak. "Eh ada tamu rupanya" siwon nyengir kuda tanpa rasa bersalah.
"Apakah tak bisa ketuk pintu dulu hyung" kyuhyun mendengus.
"Eiii maafkan aku kyu~ , aku tak tau kalau kau disini bersama minji. Kau tak masalah kan minji?" Siwon tersenyum memikat, jurus yang selalu dikeluarkannya ketika menarik hati seorang wanita.
Bukan minji saja yang akan luluh. Tapi beribu wanita didunia ini akan sangat mengagumi siwon yang memang mempunyai wajah memikat mengalahkan senyumannya. Bukankah memang begitu, dia dianugrahi wajah tampan bak raja yunani. Menjadi visualnya super junior dijaman kejayaannya dulu.
Minji tersenyum menamggapi kelakuan kekanakan kedua namja itu. "Tuh...minji saja tak masalah kyu" siwon mengedikkan bahunya acuh. Bibirnya turun, mengejek kyuhyun.
Kyuhyun masih menatap tajam hyungnya itu. Hyung yang tak takut akan dirinya. Siwon terlalu mengenalnya, hingga ketika kyuhyun marah, siwon akan menganggapnya biasa. Siwon tahu kelemahannya, mengetahui semua kisah hidupnya, bahkan kyuhyun sudah menganggap siwon kakak laki-lakinya. Kyuhyun memijit pangkal hidungnya, mentolerir semua tindakan yang dilakukan hyungnya ini. Bahkan kadang kyuhyun harus mengingatkan hyungnya ini kalau dia sudah mempunyai istri dan juga anak.
"Sebentar, akan ku carikan berkasnya" kyuhyun bangkit dari soffa yang didudukinya. Melangkah menuju meja kerjanya. Setelah menemukan apa yang ia cari, kyuhyun memberikannya pada siwon agar pria itu segera keluar dari ruangannya.
"Lanjutkan apa yang mau kau katakan tadi minji?" Tanya kyuhyun yang masih penasaran.
"Eh...itu...tadi...aku mau mengatakan. Apa kau sudah membeli cincin kawin oppa?" Jawab minji gugup. Bodoh! Seharusnya bukan pertanyaan itu yang keluar dari mulutnya. Seharusnya sebuah kata kejujuran. Sial!
☆☆☆
"Beruntung sekali aku diijinkan pulang, kalau di agensinya paman yongbae pasti tidak akan selonggar ini" jungkook memasukkan nasi kedalam mulutnya. Sambil tetap mengunyah makanannya dia berbicara apa yang dilaluinya beberapa hari ini selama latihan.
Naera mendengus, membalik posisinya yang tadi sempat membelakangi putranya itu. "Kau sepertinya sangat menikmati acara latihan mu di agensi baru itu?"
"SM ibu" jungkook mengoreksi
"Ya, apalah namanya itu" naera agak sedikit berteriak kali ini. "Seperti kau juga tak sayang eomma mu ini lagi, kau sudah lupa karena kau sekarang sudah menjadi penyanyi terkenal"
"Eomma!!!"
"Wae? Benar bukan?" Naera menantang
"Kenapa eomma bicara seperti itu!. Aku cuma menjalankan kewajibanku. Dan kenapa juga eomma cemburu? Bukankah eomma merasa senang aku sering pulang kerumah sekarang?" Jungkook meletakkan sendok makannya. Entah mengapa adu argumen ini membuat selera makannya tiba-tiba hilang "sudah aku mau kekamar saja"
"Ya..!!! Lanjutkan makanmu dulu"
"Aku sudah tak berselera"
"Tetap ditempatmu, lanjutkan makanmu. Membuang makanan itu tidak baik sayang" wajah naera memelas. "Arra, eomma minta maaf. Sekarang makan ya?" Ucapnya mengedipkan mata.
Jungkook tanpa dikomandopun mulai memasukkan nasi kemulutnya, sedikit menyendok sup tulang sapi kesukaannya.

Continue Reading

You'll Also Like

191K 6.2K 16
Tentang cyara dan pasien gilanya yang tampan.
77.9K 4.2K 31
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
182K 9.2K 34
"GW TRANSMIGRASI? YANG BENER AJA?" ... "Klo gw transmigrasi,minimal jangan di peran antagonis lah asw,orang mah di figuran gitu,masa iya gw harus mat...
1.5M 46.5K 32
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...