Saat ini Yiran, Karina, Winter, Yerana, Sienna, Yoshua, Tamara dan Nancy sedang berada dikelas.
Sebentar lagi bel berbunyi dan mereka akan melaksanakan upacara. Tapi.. dimana Nanda? Kenapa dia belum datang? Apakah ia terjebak macet?
Banyak sekali pertanyaan yang ingin mereka tanyakan. Tapi mereka akan bertanya pada siapa?
Huft.. sudahlah.
Lupakan!
"Nanda mana?" -Jeano
"Lah iya! Nanda kemana?" -Ryan
Bahkan Jeano dan Ryan pun ikut menanyakan tentang Nanda.
"Pulang" -Yiran
"Nanda pulang?" -Ryan
"Hm" -Yiran
"Udah lama?" -Jeano
"Ga juga" -Yiran
"Pulang kemana?" -Jeano
"Kerumah" -Yiran
"Rumah siapa?" -Ryan
"Rumah dia" -Yiran
"Emang rumah Nanda dimana?" -Jeano
Sienna yang kesal pun berdiri dari duduknya dan menarik kerah baju milik Ryan dan Jeano.
"Bisa diem nggak? Berisik, anjing! Nanya mulu lu pada kek reporter." -Sienna
Yiran pun ikut berdiri dari duduknya dan menatap Sienna.
Sienna yang mengetahui bahwa Yiran menatapnya pun juga ikut menatapnya balik.
Yiran dan Sienna terlihat seperti sedang berkomunikasi secara batin.
"Ck." -Sienna
Alangkah ajaibnya, Sienna melepaskan tarikannya tadi dengan perlahan dan ia kembali duduk.
Terlihat jelas dari raut wajahnya Sienna bahwa ia sangatlah kesal.
"Huft.."
"Kalian mending diem dan tungguin aja. Nanda bentar lagi dateng." -Yiran
"Okey, fine." -Jeano
"Tapi-" -Ryan
🔊: Anak anak siswa siswi SMA NEO CULTURE TECHNOLOGY segera berkumpul di lapangan sekarang juga karena kita akan melaksanakan upacara bersama sama. Sekali lagi, anak anak siswa siswi SMA NEO CULTURE TECHNOLOGY segera berkumpul di lapangan sekarang juga karena kita akan melaksanakan upacara bersama sama.
Mendengar pengumuman itu, Ryan dan Jeano pun bergegas pergi ke lapangan.
Sebenarnya, Ryan memiliki firasat buruk. Ia merasa bahwa akan ada kesialan yang menimpa Nandanya.
Tapi Ryan harus tetap berfikir positif, Nandanya pasti baik baik saja.
Tanpa Ryan dan Jeano sadari, 8 orang itu sedang panik setengah mati. Tak terkecuali Yiran.
Setelah kepergian Ryan dan Jeano, Nancy tanpa ragu menelpon Nanda saat itu juga.
Awalnya tak ada jawaban, tapi disaat ia mencoba lagi untuk yang kedua kalinya, telpon itu dijawab.
"Nan, Nanda" -Nancy
"Halo, siapa ya?"
Nancy menjauhkan handphonenya sebentar.
"Itu tadi siapa??" -Tamara
"Ibu nya?" -Winter
"Mungkin kakaknya" -Karina
"Siapa tau abangnya" -Yoshua
"Si goblok!"
"Tadi itu suara cewek." -Sienna
"Cewek ya?"
"Ohww" -Yoshua
"-_-"
"Permisi??"
Mendengar itu, Nancy kembali mendekatkan handphonenya.
"Eee- ini bundanya Nanda ya??" -Nancy
"Iya"
"Ini siapanya Nanda?"
"Saya temennya, tan"
"Nanda nya ada?" -Nancy
"Nanda lagi siap siap"
"Ohww.."
"Yaudah, eee- tan, bilangin ke Nanda agak cepet ya siap siapnya, soalnya udah masuk. Nanti dia telat terus dihukum!" -Nancy
"Ah, iya iya"
"Makasih ya?"
"Iya tan!"
"Sama sama, hehe" -Nancy
"Yaudah kalo gitu tante matiin ya?"
"Okey!" -Nancy
Telpon itu pun dimatikan secara sepihak oleh ibunya Nanda.
"Huft.."
"Okey, kalau gitu kita-" -Nancy
Tap tap tap
BRAK!
"KALIAN TULI YA?"
"NGGAK DENGAR?! BAPAK UDAH TERIAK DI SPEAKER NYURUH KUMPUL MALAH ASIK NGOBROL DIKELAS!!"
"..."
"NGAPAIN MASIH DISINI?"
"SANA BARIS!"
"I-iya pak!" -Nancy
"Ck"
"Pengatur bgt sih" -Sienna
"APA KAMU BILANG?"
"Tuli ya?" -Sienna
"KAMU INI BENAR BENAR-"
"Pak, dia biar jadi urusan saya." -Yiran
Setelah mengatakan itu, Yiran segera membawa Sienna menjauh dan teman teman mereka pun mengikuti dibelakang.
Sekarang.. ayo kita pindah ke kediaman Adhitamma dimana saat ini Nanda sedang duduk di meja makan.
"Sayaaangg"
Panggilan dari Yuni membuat Sandy, Nanda dan juga Rosé melihat kearah sang bunda secara bersamaan.
"Eee-.."
"Maksudnya, Nanda sayang." -Yuni
"-_-" -Sanrosé
"Aduh, bun. Ngomong yang jelas dong! Masa setengah setengah sih." -Roséanne
"Iya deh iya, bunda salah. Bunda minta maaf. Sebagai tanda minta maafnya kamu mau apa?" -Yuni
"Mau coklat"
"Tapi 3 truk" -Roséanne
"Ah, tenang."
"Itu mah kecil"
"Nanti bunda pesenin, okey?" -Yuni
"Okey!" -Roséanne
"Masa oche doang? Suami mu ini nggak dikasih apa apa, bun??" -Sandyawan
"Mau apa??" -Yuni
"Buat anak lagi yok" -Sandyawan
"LAH?!" -RoséNanda
PLAK!
"HEH!"
"Enak aja."
"Nggak ya!" -Yuni
"Yahh.. masa gaboleh?" -Sandyawan
"NGGAK" -Yuni
"DADDY!"
"Aku gamau punya adek!" -Nandarea
"Sama."
"Gamau nambah siblings lagi."
"Segini cukup." -Roséanne
"Haha, iya deh iyaa" -Sandyawan
"Eee-.. bun?" -Nandarea
"Kenapa?" -Yuni
"Bukannya tadi-" -Nandarea
"OH IYA"
"SAYANG KAMU UPACARA KAN??" -Yuni
"NAH IYA" -Nandarea
Seketika Nanda dan Roséanne pun panik setengah mati. Kenapa Roséanne ikutan panik? Ya karena dia juga telat! Mana tadi janji ke gurunya cuma izin 20 menit.
INI UDAH MAU SEJAM WOY!
20 MENIT NDASMU. -M
Kok lu sewot sih thor?? -RForRiskyBillar_
Udah ikutin aja naskahnya!
Sana lanjut. -M
Lahh?? Kok Risky Billar?! Ganti napa! Gw ada nama woyy>:( -RForRoséannePark_
Tuh udah
Dah sana lanjut>:( -M
Nah.. gitu dong! Yaudah, kalo gitu makasih yaaaa~ Byebyee!! -RForRoséannePark_
Okey, abaikan aja yang diatas. -M
Nanda segera mencari cari tasnya di segala penjuru tempat dirumahnya.
"Kamu ngapain?" -Sandyawan
"Nyari tas!" -Nandarea
"Ohww" -Sandyawan
"Bukannya kamu kesini ga bawa tas, ya?"
"Cuma bawa jaket itu tuh" -Yuni
"...."
"Ah, iya"
"Hehe" -Nanda
Nanda segera mengambil jaket milik Nancy lalu mengikuti sang kakak yang bergegas menuju ke arah mobil.
"BUNDA, DADDY KITA PERGI YAA" -Nanda
"Iyaaaa"
"Hati hati!" -Yuni
"Hmm" -Sandyawan
Roséanne mengendarai mobilnya menggunakan kecepatan tinggi dengan kecepatan yang diatas rata rata.
Dasar manusia.
Kecelakaan tau rasa nanti. -M
Nyumpahin gw thor? -Roséanne
Lu beneran mau ya gw bikin ga main beberapa episode? -M
Lahh, jangan dong thor! Kalo gw ga main Nanda mah ga main juga. Kan dia ikut kecelakaan. -Roséanne
Nanda masih main. Dia kan pemeran utama di cerita ini. Eh, tapi ide bagus! -M
Saat sedang focus menyetir, tanpa diketahui didepan mereka ada mobil truk bensin yang melaju kencang ke arah mereka.
Si babi.. malah di bikin beneran ga main dong gw nya.. -Roséanne
Udeh lu diem aja -M
"KAKAK LIAT DEPAN!" -Nanda
Nanda panik, namun Roséanne lebih panik! Karena ini dia yang menyetir.
Roséanne berusaha untuk lebih tenang dan mencoba untuk menepi agar tidak mengenai truk itu.
Alangkah sialnya nasib Roséanne dan Nanda, dari arah kanan ada motor yang lewat dan hampir menabrak mereka. Untungnya Roséanne mengerem mobilnya agar motor itu bisa lewat dan tidak menabrak mobilnya.
"Bangsatt"
"Dipersulit!"
"MOTOR SIALAN GANGGU AJA" -Roséanne
"Sabar kak sabar" -Nanda
Saat ingin melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah, tiba tiba saja ada truk kosong dari samping kiri yang menabrak mereka tanpa aba aba.
BRAKK!!
kosong?
Ya, benar benar kosong.
Truk itu tidak ada orang yang menyetirnya hanya mobil kosong yang tiba tiba menabrak. itu saja.
Aneh, bukan?
Tanpa mereka sadari, ada orang yang memfoto kejadian tadi dan mengirimkan hasil fotonya itu ke seseorang.
"Akhirnya."
Mari tinggalkan jejak🐾