I LOVE U || Watanabe Haruto [...

By adelialimon

3.2K 1.1K 2.7K

『 Completed 』 [ Treasure series 3 ] "Sea, kamu itu kaya kupu kupu" -Haruto "???" -Seayoon "Indah, banyak yang... More

Prolog
ke - 1
ke - 2
ke - 3
ke - 4
ke - 5
ke - 6
ke - 7
ke - 8
Ke - 9
Ke - 10
ke - 11
ke - 12
ke - 13
ke - 14
ke - 15
Ke - 16
ke - 17
ke - 18
ke - 19
ke - 20
Ke - 21
ke - 22
ke - 23
ke - 24
ke - 26
ke - 27
ke - 28
ke - 29
ke - 30
ke - 31
ke - 32
ke - 33
ke - 34
Epilog
BASA BASI🍋

ke - 25

55 12 8
By adelialimon

Keesokan harinya

"Oy, Sea!" Panggil Jeongwoo, ketika Sea berjalan di Koridor dan melewatinya.

Sea mendesah pelan, lalu menatap malas pada Jeongwoo.

"Padahal kan Haruto gk bersalah, dia cuman khawatir kenapa harus sampe putus gitu?" Tanya Jeogwoo, gk tega dia tu liat Haruto galau mulu.

"Gk ada urusannya sama lu" Balas Sea.

"Tapi setidaknya ngomong baik baik kek" Ucap Jeongwoo.

Sea menyilangkan tangannya di dada, lalu menatap datar Jeongwoo.
"Gini deh, Haruto buka tas lu tanpa izin, terus ada kertas ulangan lu yang nilainya jelek terus dia kasih liat ke kk lu"

"Gimana?" Tanya Sea.

"Haruto harus di hajar!" Jawab Jeongwoo mantap.

"Bener!" Ucap Sea menjentikkan jarinya, setelah itu pergi dari hadapan Jeongwoo.

"E-eh?" Jeongwoo baru sadar sama omongannya sendiri.

"Woy jangan dulu pergi!!!" Teriak Jeongwoo "gw belum selesai ngomong!"

Sea menghentikan langkahnya, lalu menatap ke arah Jeongwoo.

"Lagian dia buka tas lu cuman nyimpen coklat doang biar lu gk badmood, emang kebetulan aja ada obat lu dia jadi khawatir makannya dia nanya"

"Dan karena hal itu lu minta putus?" Tanya Jeongwoo, tidak habis pikir.

"Itukan termasuk tindakan kriminal, karena buka tas orang tanpa izin"

"Bukannya sewajarnya, kalau mau buka buka tas orang harus izin dulu, biar gk melanggar privasi" Lanjutnya, tidak mau kalah dengan Jeongwoo.

"Beneran lu putusin Haruto karena itu doang?" Selidik Jeongwoo.

"Gw gk suka saat dia bahas penyakit gw" Lirih Sea pelan.

Jeongwoo jadi merasa tidak enak pada Sea, mungkin kah Sea belum siap untuk memberi tahu itu semua pada Haruto.

"Sea tung—"

"Apa lagi?" Malas Sea, dia sudah muak sekali di tanya tanya Jeongwoo, berasa kek terdakwa yang di tanya tanya sama hakim.

"Lu mau jadi pengacaranya Haruto?"

"Kalau mau jadi pengacaranya, pahami dulu dong situasinya, baru ngomong" Lanjutnya, tanpa mendengarkan perkataan dari Jeongwoo, Sea langsung pergi memasuki kelasnya.

Wow... Jeongwoo yang gede bacot aja sampe kehabisan kata kata, kalau ngomong sama Sea.

.
.
.
Hari ini Haruto dateng ke sekolah dengan semangat, dia sudah mempersiapkan rencananya nanti untuk meminta maaf pada Sea, berkat mbah google.

"Oke yang pertama, mengakui kesalahan".

Haruto langsung pergi keluar dari kelasnya, mencari Sea dan menemukannya di koridor.

"Sea!" Panggil Haruto, menahan tangan Sea agar tidak pergi.

"Maaf, aku tau aku salah. Tapi Sea.... "

"Lepas" Ucap Sea dengan nada datar.

Haruto melepaskan tangannya, dan membiarkan Sea melanjutkan berjalannya, sepertinya ini tidak bekerja.

"Sea kenapa gk baikan aja?" Tanya Yeseo, ketika sudah duduk di meja kantin.

"Kenapa? Harus banget gitu?" Jawab Sea tidak minat.

"Dia kaya gitu pasti ada alesannya, coba lu denger dulu penjelasanya" Nasihat Yeseo, membuat Sea malas sekali mendengarnya.

"Gk ada yang perlu gw denger lagi dari dia" Balas Sea.

Langkah kedua yaitu bernyanyi, biasanya perempuan akan luluh bila di nyanyikan oleh cowok ganteng.

Haruto menghampiri Sea yang sedang makan di kantin bersama Yeseo.

Dia duduk di samping Sea, menggunakan airpods nya, dan mulai bernyanyi.

Aku pikir aku jelek, sangat canggung

Aku pergi sejauh yang ku mau, aku salah

Di hariku yang kelam seperti ini

Maukah kamu kembali

Entah bagaimana aku melupakan semuanya

Aku akan tersenyum sayang

Tak peduli apa kata orang

Tak apa, itu takan berubah sayang

Aku menginginkanmu lebih dari siapa pun setiap hari

Aku akan berhati hati saat berbicara agar kamu nyaman

Datanglah ke pelukan besar ku

[ Treasure - Come to me 🎤]

"Gamau! Minggir lu!" Sinis Sea, mendorong pelan badan Haruto agar menyingkir dari jalannya.

"Eh Sea tunggu!" Panggil Haruto, dan berlari menghampiri Sea.

"Kenapa bikin malu sih?" Gumam Sea, muak sekali dengan tingkah Haruto.

"Sea!! Setidaknya baca Line atau SMS kek!" Teriak Haruto karena Sea yang menghindarinya terus.

Sea semakin mempercepat langkahnya, karena tingkah Haruto membuat anak anak di sekolah memperhatikannya.

"SEA DENGERIN AKU DULU!!!"

"AKU TAU AKU SALAH, KARENA UDAH BUKA BUKA TAS KAMU AKU CUMAN....."

Sea menghentikan langkahnya, menunggu lanjutan omongan Haruto.

"Lagian emang salah kah, kalau pacar kamu mau tau apa yang kamu alami?"

Dia tidak mau mendengarkan lagi lalu melanjutkan lagi langkahnya.

"Sea, jangan pergi!"

"Ayo bicara sebentar" Bujuk Haruto.

Sea yang sudah merasa kesal menghentikan langkahnya, lalu membalikan badannya menghadap Haruto.

"Hei, kenapa gw harus ngasih tau lu tentang itu? Kita gk se akrab itu buat tau privasi masing masing kan?" Ucap Sea menatap malas Haruto.

"Jangan berlebihan"

"Dan juga jangan bertingkah kaya gitu, selain menjengkelkan, itu juga bisa buat lu di nilai gk punya harga diri tau" Lanjutnya setelah itu membalikkan lagi badannya.

"Cuman jadian doang, padahal kan gw......."

"Ah udah lah" Ucap Sea tidak melanjutkan kata kata nya, lalu berniat pergi dari sana.

"Hah sialan" Gumam Haruto dan masih bisa di dengar Sea.

Sea membalikkan badannya kembali, lalu tersenyum miring pada Haruto.

"Ngomong apa lu barusan?" Tanyanya menatap Haruto kemusuhan.

Seketika suasana pun semakin memanas.

"Engga tuh gw gk ngomong apa apa" Ucap Haruto dengan tangan 🤷‍♂️

"Lu udah gila ya?!"

"DIEM! Sebenarnya mau lu apa? Mau permainan gw doang?" Tanya Haruto, merubah wajahnya menjadi datar.

"Kenapa lu jadi seenaknya, apa karena lu tau kalau gw gk bisa marah sama lu? Dan terus terusan sabar sama sikap lu itu"

"Dan juga gw gk ngerti, kalau lu emang gk suka dan benci sama gw, kenapa lu mau jadian sama gw?" Tanya Haruto dengan mode serius.

"Itu soalnya lu..... "

"Kenapa? Lu ngerasa kasian sama gw?" Selanya.

"Oh makasih banget loh, karena udah simpati sama gw makasih banget" Ucap Haruto dengan wajah menjengkelkan nya.

'Ew sumpah baru kali ini Sea ketemu, orang ganteng se freak ini. Sea yang liatnya aja geli banget, aturan mah kalau jadi cowok ganteng tuh harusnya so cool' pikir Sea, menatap Haruto tidak suka.

"Selamat ya karena udah nemu alasan buat putus sama gw" Ucapnya dengan nada mengejek. 🤷‍♂️

"Gk gitu Haruto..... "

"Gpp kok, lagian gw gk suka sama cewe jahat kaya lu. Dasar cewe jahat" Serunya, masih dengan nada mengejek.

"Saat ada satu masalah, langsung minta putus bukannya dibicarain baik baik" Lanjutnya.

"Haruto dengerin gw dulu!" Ucap Sea, yang sudah kesal dengan ocehan Haruto.

"GAK MAU!!!!" Teriak Haruto, membuat Sea tersentak kaget.

"KENAPA HARUS GW DOANG YANG DENGERIN LU?! EMANGNYA LU DOANG YANG BISA NGOMONG?!! GW JUGA BISA!"

"DASAR SIALAN!"

"###$$+_+++"

"+#+$+#(#+;"

"+#($+"+;";!?"

Itu omongan Haruto, sengaja Lim sensor biar pikiran dan mulut kalian tidak ternodai.

" -_____-" —Sea.

Sea sampai kehabisan kata kata karena omongan Haruto. Dia melihat kanan kiri, dan semakin banyak orang yang menonton, membuat Sea jadi semakin tidak suka.

"Heh! Maksud lu apa ngomong gitu?!"

"Terserah gw!! Dan juga, lu pikir cewe di dunia ini cuman lu doang?!" Kesal Haruto.

"Eh iya sih, cuman lu doang cewe yang mau jadian terus minta putus dengan seenaknya. Dasar cewe gila!"

"Sumpah ya, baru pertama kali gw ketemu cewe segila lu!" Teriaknya dengan tangan menunjuk Sea.

"Haruto lu udah keterlaluan" Seru Sea yang mencoba tenang, dia gk mau emosi dulu.

"Kenapa?! Kalau lu emang bener benci sama gw, kenapa gk bilang dari awal? Dengan gitu kan gw bisa langsung menjauh. Bukannya buat orang jadi salah paham!"

Karena omongan Haruto itu dia jadi teringat, pernah mengajaknya mampir karena hujan sangat deras, dia pernah membayarinya tiket bus, dan dia juga pernah membantu mengobati luka Haruto.

'Seriously? Cuman karena itu doang Haruto langsung baper? Itu hati atau yupi? Lembek amat' pikir Sea, semakin tidak suka melihat Haruto.

"Gw gk minta banyak hal dari lu Sea, Tapi setidaknya jelasin alasannya sama gw, kenapa lu bersikap kaya gini?"

"Dengerin gw. Bukannya gw benci sama lu, Tapi......."

"Ngomong langsung ke intinya! gk usah berbelit belit! Sengaja bikin gw kesel ya?!" Gerutu Haruto, menatap Sea tidak santai.

Sea sampai terkejut, lalu membulatkan matanya "Iya gw benci sama lu!!" Teriak Sea.

"BENCI! BENER BENER BENCI!! BENCI BENCI!!!" Teriaknya tepat di wajah Haruto.

"Jangan pernah lu muncul di hadapan gw lagi!" Teriak Sea.




Kretek </3

'ARGHHHHHHHH' teriak Haruto dalam hati. Hatinya langsung hancur lebur.

"Udah ngomongnya?" Tanya Haruto dengan muka songongnya.

"Kalau udah, emangnya lu mau apa?" Serang balik Sea, dengan tangan tersilang di depan dada.

Sea terkekeh dengan menatap remeh Haruto. "Gk nyangka gw, ternyata sifat asli lu tu kaya gini ya?"

"Iya! Emangnya lu, pura pura berlaga baik dasar cewe gila!" Teriak Haruto.

"Kapan gw berlaga baik? gw gk pernah kaya gitu tuh" Sinis Sea.

"Terserah! Intinya lu it—"

"Ekhm" Dehem seseorang di tengah tengah mereka.

"B-bang Doyoung?" Gugup Haruto, ketika melihat Doyoung menatapnya, dengan tangan tersilang di depan dadanya.

"Yok bubar yok bubar!" Teriak Yedam mengibaskan tangannya ke depan.

"Udah mau bel masuk!! bubar kalian semua ngapain masih kumpul disini?!!" Teriak Yedam, yah karena Yedam ketos jadi mereka pada nurut dengan mulut mengumpat, karena sedang seru serunya malah di suruh bubar.

Senyum lebar terlihat jelas di wajah Doyoung, setelah itu dia mendekati Haruto sembari menepuk nepuk pelan bahu Haruto.

Dia juga berbaik hati membenarkan dasi Haruto yang sedikit kendor.

"Jangan ngelewatin batas Haruto. Karena gw gk akan tinggal diem, jadi jaga sikap lu selama gw masih nganggap lu temen" Bisik nya tepat di telinga kanan Haruto, dan dia meneguk ludahnya merasa merinding.

Dan jangan lupakan Doyoung masih memegang dasinya, membuat Haruto merasa tercekik.

Setelah selesai membenarkan dasi Haruto, Doyoung melangkah mundur dan masih dengan seringai nya. Setelah itu menggandeng Sea dan membawanya pergi dari sana.

"Anjr salah lagi??" Gumam Haruto, ketika Sea sudah pergi dan menyisakan dirinya saja.

.
.
.
.

"Nih" Doyoung menyodorkan helm berwarna kuning ke arah Sea.

Jadi sekarang mereka berdua sedang berada di dekat halte bus.

"Bang, kalau Sea gk Chek up gpp kan?"

"Emangnya kenapa?" Tanya Doyoung menatap Sea aneh, baru kali ini Sea bersikap begini.

"Cuman gamau aja" Jawab Sea sedikit ragu.

Doyoung menghembuskan nafasnya pelan, "Gk usah rewel, mamah udah nungguin. Buruan pake helmnya"

"Sea?" Panggil Doyoung, karena Sea tetap tidak bergeming.

"Sea gak mau ke rumah sakit, rasanya percuma harus chek up dan minum obat terus terusan dan juga Sea ngerasa penyakit Sea makin parah, itu semua sama sekali gk ngebantu. Ujung ujungnya Sea juga bakal mati kan?" Ujarnya dengan tangan meremas remas tali helm, dengan pandangan menatap kedua sepatunya.

Entah mengapa mendengar omongan Sea, membuat Doyoung kesal dan mengepalkan kedua tangannya.

"Sea"

"Kalau lu ngomong gitu, seharusnya dari awal pun lu gk usah lahir, dan buat gw sama mamah kerepotan sama penyakit lu itu. Kalau lu gk bisa ngerhargain gw, setidaknya lu harus bisa ngehargain mamah yang berjuang buat lu sembuh Kim Sea Yoon" Seru Doyoung dengan wajah yang memerah karena kesal.

Sea bungkam rasanya dadanya sesak sekali. Sea sampai lupa, biasanya sesudah pembagian hasil ulangan Abangnya bakalan jadi sensi. Biasalah anak ambis.

Ya walaupun dia dan Doyoung selalu bertengkar, tapi dia tidak menyangka, Abangnya sendiri akan mengatakan perkataan yang sejahat itu.

Sekarang Sea punya alasan untuk membenci Doyoung, bukan karena wajahnya saja yang membuat Sea muak karena mirip dengan Ayahnya, ternyata sifat Doyoung pun sama saja. Sama sama orang yang tempramental.









•••

Sangat menguras emosi, sabar ya Ruto hehhehe......

Continue Reading

You'll Also Like

89K 7.8K 81
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
664K 32K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
751K 75.4K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
94.9K 7.1K 49
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote