PLAYING WITH KTH [REVISI]

By noonakimsheila

105K 8.1K 6.1K

[Follow sebelum membaca] Seorang gadis berusia 17 tahun bernama Lim Chayoung, hidup mandiri sejak ditinggalka... More

Welcome and Attention!
EPISODE 01
EPISODE 02
EPISODE 03
EPISODE 04
EPISODE 05
EPISODE 06
EPISODE 07
EPISODE 08
EPISODE 09
EPISODE 10
EPISODE 11
EPISODE 12πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 13πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 14
EPISODE 15πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 16
EPISODE 17
EPISODE 18
EPISODE 19πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 20
EPISODE 21πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 22
EPISODE 23
EPISODE 24πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 25
EPISODE 26
EPISODE 27πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 28
EPISODE 29πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 30
EPISODE 31
EPISODE 32
EPISODE 33
EPISODE 34πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 35πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 36
EPISODE 37
EPISODE 38
EPISODE 39
EPISODE 40
EPISODE 41
EPISODE 42
INFO MAZEEH
EPISODE 43
EPISODE 44
EPISODE 45
EPISODE 46
EPISODE 47
EPISODE 48πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 49
EPISODE 50
EPISODE 51
EPISODE 52πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 53
EPISODE 54
FYI
EPISODE 55
EPISODE 56
EPISODE 57
EPISODE 58
EPISODE 59πŸ”ž
EPISODE 61
EPISODE 62
EPISODE 63
EPISODE 64
EPISODE 65
EPISODE 66
announcement
EPISODE 67
Episode 68
Episode 69
Episode 70
Episode 71
Episode 72
Episode 73
Episode 74
Episode 75

EPISODE 60

944 104 99
By noonakimsheila

Sebelum melajukan mobilnya, Taehyung membuka ikat pinggang yang mengikat kedua tangan Chayoung begitu erat, pergelangan tangannya begitu memerah.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Taehyung begitu panik ia mengebut agar segera sampai.

"Bertahanlah sayang.." Taehyung tak henti memegangi tangan Chayoung sesekali ia ciumi.

"Kenapa bocah itu bisa ada dirumah Tuan Ok, apa yang sebenarnya terjadi!"

"Tidak mungkin aku bertanya pada Chayoung saat kondisinya seperti ini"

Taehyung memandangi wajah Chayoung, tak terasa air matanya mengalir begitu saja karena tak tega melihat wajah cantik gadis kecilnya penuh dengan lebam.

"Berani sekali dia membuat wajah cantikmu jadi seperti ini" lirih Taehyung mengusap surai Chayoung

Sesampainya di rumah sakit, Taehyung menggendong Chayoung kedalam rumah sakit, petugas yang melihatnya langsung membantu dan membaringkan Chayoung di ranjang rumah sakit.

Sepanjang dilorong rumah sakit Taehyung terus memegangi tangan Chayoung yang tak juga tersadar, para perawat berjalan cepat mendorong ranjangnya.

"Maaf Tuan, anda harus menunggu disini," ujar perawat

"Saya ingin masuk sus, saya ingin melihat keadaan kekasih saya" frustasi Taehyung

"Tapi maaf Tuan tidak bisa, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat kekasih anda segera pulih, permisi."

Taehyung menyandarkan punggungnya ketembok usai perawat itu masuk kedalam ruang tindakan, ia mengacak surainya frustasi. Semoga saja gadis kecilnya secepatnya akan sadar dan menceritakan semua yang telah terjadi pada dirinya.

"Aku tidak bisa marah padamu Chayoung, apalagi setelah melihat kondisi mu seperti ini..."

"Aku terlalu mencintaimu, apapun yang kau lakukan aku bisa memaafkan nya asal kau tidak pergi meninggalkan ku sayang"

Kim Taehyung pria yang sangat kejam dan psikopat kini sedang menangis hanya karena seorang gadis kecil yang dulu ia temui tak sengaja di bus saat sang gadis menuju ke sekolahan nya.
Namun pertemuan tak sengaja nya itupun justru membuat Taehyung jatuh hati pada gadis kecil itu dan rasa ingin memiliki semakin kuat.

Jika saja ia tahu akan ada kejadian seperti ini sudah pasti ia tak akan pergi ke Korea hanya untuk membunuh kerabat Jungkook dan mencoba mencari Jungkook kalau ternyata Jungkook sendiri ada di sekitaran nya selama ini.

Dalam pikirannya ia terus bertanya-tanya, mengapa bisa Jungkook berada di rumah Taecyeon tidak mungkin kan gadis kecilnya yang mengajak atau memberitahu rumah tersebut.
Tapi jika di pikir-pikir lagi tadi ia melihat ada satu wanita begitu mengkhawatirkan nya, sepertinya Jungkook tak sendirian kerumah itu.

Detik berganti menit, menit berganti jam, sudah 3 jam lamanya Taehyung menunggu Chayoung didalam ruang UGD, tubuhnya melemas bahkan untuk pindah kekursi saja rasanya tak sanggup.

"Tuan Kim, dimana ruangan ponakan saya?" Tanya Taecyeon panik.

"Ruang UGD" ucap Taehyung sekena nya.

"Tuan Kim, anda masih banyak hutang bicara dengan saya, saya ingin mendengar langsung tentang kedekatan anda dengan Chayoung!"

"Bisakah kita tidak membahas ini dulu, saya ingin fokus pada keadaan Chayoung!"

"Anda pikir hanya anda disini yang khawatir? Saya selaku paman nya yang sudah mengurusnya setelah orangtuanya meninggal, lebih khawatir dibanding anda!"

"Bukankah Chayoung hidup sendirian di Korea? Bahkan saudara nya yang dibusan saja tidak menerima dia dengan baik! Kau siapa Tuan Ok? Saya banyak tau tentang kehidupan Chayoung tapi saya tidak pernah tau kalau kau ada dari bagian nya!"

"Kau menguntit keponakan ku selama ini?!!"

"Bukan urusanmu! Lebih baik kau urus saja Jungkook yang sudah membuat Chayoung jadi seperti ini, saya yakin dia kabur sekarang!"

"Dia tidak akan bisa kabur!"

"Permisi Tuan Tuan.." panggil dokter.

Sibuk berdebat, Taehyung dan Taecyeon tak menghiraukan dokter yang memanggil keduanya. Hingga akhirnya dokter itu sedikit mengeraskan suaranya.

"Ehem! Halo, apakah ada orang disini?"

Taehyung dan Taecyeon kompak menoleh kearah sumber suara.

"Dokter, bagaimana keadaan kekasih saya"

"Bagaimana keadaan keponakan saya dok!"

"Sabar tuan tuan, bicaralah satu satu."

"Nona Lim sudah tersadar dari pingsan nya, saat sadar ia terus meracau memanggil nama Ahjussi Taehyung, jadi saya harap seseorang yang bernama Taehyung sekarang masuk kedalam ruangan"

"Oh iya, saya juga ingin membicarakan tentang kondisi nona Lim didalam saja agar Nona Lim juga mendengarnya"

"Memangnya ada apa dok?"

"Lebih baik bicara didalam agar lebih jelas"

Taehyung mengangguk, kemudian ia dan dokter masuk kedalam ruangan Chayoung di rawat, Taecyeon pun ikut masuk kedalam Taehyung tak bisa mengusirnya karena mau bagaimana juga Taecyeon adalah paman nya.

Didalam ruangan, Taehyung menangis sejadi-jadinya saat melihat tangan Chayoung yang sampai di perban.

"Dok, kenapa tangan kekasih saya sampai diperban?"

"Tulang diantara lengan dengan sikunya geser hingga mengakibatkan patah tulang, jadi harus diperban"

"Sedangkan luka di wajahnya tidak terlalu parah Tuan"

"Hanya saja ada sesuatu yang lebih parah jika telat ditangani,"

"Syukurlah Nona Lim dibawa kerumah sakit tepat waktu, jika tidak bayi yang ada di kandungan Nona Lim tidak akan bisa diselamatkan"

Taehyung, Chayoung serta Taecyeon yang mendengarnya melalak, apakah dokter tidak salah bicara?

"Bayi? Maksud anda apa dok!" Ujar Taecyeon.

"Nona Lim sedang mengandung, dan usia kandungannya sudah 8 Minggu terhitung dengan HPHT nya"

"Meski belum berwujud dan masih gumpalan darah, syukurnya kandungannya tidak terlalu lemah, jadi saya memberikan obat penguat kandungan untuknya"

"Nona Lim, tolong dijaga dengan baik calon bayinya, dan Tuan Kim tolong dipantau terus kesehatan Nona Lim, jangan sampai ia stress"

"Apa anda tidak salah dokter?!" Ucap Taecyeon.

"Baiklah untuk membuktikan nya saya akan memeriksa nya lagi didepan kalian"

Dokter itu membuka sedikit baju Chayoung, kemudian mulai menempelkan transducer kekulit perutnya.

"Bisa dilihat tuan tuan sekalian, ini adalah kantung rahim nya, sudah terbentuk badan nya namun belum lengkap secara keseluruhan"

"Sudah jelas sampai disini?"

Taecyeon terdiam, sedangkan Taehyung terus menatap Chayoung tak percaya, ia terus menggenggam tangan Chayoung.

"Kalau begitu saya permisi"

Setelah dokter itu keluar, Taecyeon menatap tajam Taehyung.

"Saya kasih kalian waktu untuk bicara berdua, setelah pulang dari rumah sakit jelaskan pada saya sedetail mungkin!" Taecyeon keluar dari ruangan, ia kembali kerumah.

"Sayang.." lirih Taehyung

"Aku masih tak menyangka"

"Aku akan menjadi seorang ayah.." haru Taehyung dengan mata berbinar-binar

Chayoung hanya diam, tatapan matanya kosong bahkan ia tak melihat kearah Taehyung sedikitpun.

"Sayang, apa yang kamu rasakan sekarang? Apakah sakit?" Taehyung mengusap surai Chayoung lembut namun Chayoung menggeser kepalanya agar Taehyung tak mengusapnya.

"Kenapa sayang?"

"Andwae! Jangan sentuh aku, sakitt hikss" tiba-tiba Chayoung meronta menangis membuat Taehyung terkejut dibuatnya.

"Sayang ada apa? Ini aku Kim Taehyung, kekasihmu" Taehyung mencoba menenangkannya

"PERGIII, AKU MEMBENCIMU!" Teriak Chayoung kemudian ia meringkuk.

"Sayang, jangan seperti ini kumohon" tangis Taehyung pecah melihat Chayoung yang seperti itu.

"Pergi dari sini, jangan sentuh aku! Aku menjijikan hiks hikss"

"Kau ja...hat huaaa"

Taehyung menekan tombol disamping ranjang untuk memanggil perawat saking paniknya.

Tak lama perawat itu datang, kemudian memeriksa Chayoung yang masih meronta-ronta menangis histeris.

"Maaf Nona Lim, saya harus menyuntik anda"

"Sus, apa itu aman? Dia sedang hamil!"

"Tentu saja aman tuan, nona Lim memang mengalami sedikit trauma"

"Kalau begitu saya permisi"

"Yatuhan, apa salahnya sampai dia seperti ini..." Tangis Taehyung seraya memeluk erat Chayoung.

•••

"Dimana rumah sakit tempat Chayoung dirawat Tuan, saya ingin melihatnya.."

"Kau masih punya muka?! Ini semua karena ulahmu keponakan saya sampai masuk rumah sakit!"

"Masih untung saya tidak membunuh anda karena anda kekasih adik saya, jika tidak detik ini juga kepala mu sudah saya DOR!"

Jungkook menelan kasar salivanya saat mendengar perkataan kakak nya Nayeon, sedangkan Nayeon hanya diam duduk di samping Jungkook.

"Untung saja dia segera dibawa kerumah sakit jika tidak dia sudah pasti keguguran karena mu!"

"Apa? Keguguran?" Kaget Jungkook dan Nayeon kompak.

"Ya, dia hamil anak Taehyung! Keparat!" Kesal Taecyeon meremas botol kaleng di tangannya sampai gepeng.

"A-aku tidak tau jika dia hamil, tak seharusnya aku melakukan itu.." Jungkook menyesal sudah jahat pada Chayoung, apalagi ia sangat ingat jelas jika ia menendangi tubuh Chayoung.

"Kau mau belajar jadi psikopat kah? Perlu tidak ku ajari?" Tawar Taecyeon dengan senyuman liciknya.

"Aku tidak tau kenapa aku bisa seperti ini.. amarah ku meluap saat Chayoung menendang kelamin ku" gumam Jungkook membuat Taecyeon terkekeh.

"Bodoh! Kau itu pacarnya adik ku tapi malah melakukannya dengan wanita lain secara paksa! Tolol mu kelewatan Jeon Jungkook!" Maki Taecyeon.

"Sebenarnya aku dengan Jungkook tidak memiliki hubungan Oppa, hanya saja aku sengaja berpura-pura menjadi kekasihnya agar Chayoung cemburu!"

"Kau dari dulu juga bodoh Nayeon, tidak berubah!"

"Yaak Oppa! Jaga bicaramu!"

"Teruslah bersikap seperti jalang!"

"Lebih baik kalian berdua kembali ke New York sebelum keadaan nya semakin memanas, karena saya yakin Taehyung akan membalas dendam padamu Jungkook!"

"Aku akan pulang tapi izinkan aku melihatnya dirumah sakit"

"Kau gila! Jika Taehyung melihat sudah pasti dia mengamuk!"

"Hanya dari kejauhan saja Tuan, aku janji" pinta Jungkook penuh harap.

"Baiklah kalian berdua ikut saya, sekalian berkemas semua barang-barang kalian karena habis dari rumah sakit saya akan mengantarkan kalian ke bandara untuk pulang ke New York"

"Kami belum memesan tiket Oppa!"

"Biar itu menjadi urusanku! Ayo bergegas cepat!"

Tak butuh waktu lama Jungkook dan Nayeon mengemas barang-barangnya, kini mereka bertiga sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit Taecyeon dan Jungkook memilih masuk sedangkan Nayeon memilih menunggu didalam mobil karena tidak ingin melihat Chayoung.

"Kau tunggu dulu, saya akan mengatur agar kau bisa bertemu dengannya"

"Baiklah Tuan.."

Taecyeon masuk kedalam ruangan Chayoung, ia melihat Taehyung yang begitu setia berada disamping ranjang sedang menatap sendu Chayoung.

"Tuan Kim" sapa Taecyeon, Taehyung langsung menoleh.

"Ne, ada apa Tuan Ok?"

"Bisakah kita bicara sebentar?"

"Tidak bisa, aku harus menemani Chayoung ku"

"Hanya sebentar tidak sampai 20 menit"

"Baiklah, silahkan bicara"

"Tidak disini Tuan Kim, saya tidak mau sampai Chayoung mendengarnya"

"Lalu siapa yang akan menjaga nya!"

"Kan hanya sebentar Tuan Kim, lagi pula banyak perawat yang lewat jadi tidak mungkin akan ada hal yang tidak-tidak"

"Baiklah" Taehyung berjalan mengikuti Taecyeon menuju balkon rumah sakit.

Jungkook yang mengetahui jika Taecyeon dan Taehyung sudah pergi pun langsung menuju ruangan dimana Chayoung di rawat, perlahan ia masuk kedalam.

Masih diambang pintu, Jungkook terisak melihat kondisi Chayoung saat ini, ia sampai tak menyangka jika dirinya yang melakukan itu pada sang gadis.

"Kau benar-benar bajingan Jungkook!" Umpat nya kesal

Perlahan Jungkook mendekat, ia duduk di kursi samping ranjang. Menatap lekat wajah lebam Chayoung, ingin sekali rasanya ia mengusap surai lembut Chayoung namun rasanya ia malu untuk melakukan itu setelah apa yang sudah ia perbuat.

"Mianhe Chayoung.." gumam nya pelan seraya terisak

"Aku menjadi bodoh hanya karena dendam, kau tidak pantas untuk diperlakukan seperti ini"

"Aku berharap kau memenjarakan ku setelah kejadian ini Chayoung"

"Lekaslah pulih, aku akan kembali ke New York dan tidak akan pernah mengganggu mu lagi"

"Semoga kamu bahagia selalu dengan Kim Taehyung"

Jungkook menghela nafas begitu dalam, rasanya sesak sekali berbicara seperti itu namun ini memang sudah saatnya untuk dirinya tidak mengganggu masalalu nya lagi, kesalahan yang ia lakukan cukup fatal dan ia tak mungkin berharap jika Chayoung bisa kembali ke dirinya, itu hal yang mustahil.

Jungkook terus menatap Chayoung, kemudian keluar dari dalam ruangan menuju parkiran.

Didalam mobil, Nayeon melihat Jungkook menangis. Ia langsung membukakan pintu mobilnya.

"Sudah selesai berpamitan nya? Lalu dimana Oppa Taecyeon?"

"Sepertinya masih mengobrol dengan Taehyung"

"Ohh yasudah, aku telepon saja"

Nayeon menelepon Taecyeon agar segera berangkat, ia tak tahan ingin kembali ke New York.

"Tuan Kim, saya harus pergi sekarang. Saya titip Chayoung padamu"

"Tenang saja Tuan Ok, Chayoung selalu aman jika berada didekat saya"

"Kalau begitu saya pergi dulu"

"Nee hati-hati"

Setelah Taecyeon pergi, Taehyung kembali ke kamar Chayoung.
Ia menatap lirih sang gadis yang masih tertidur akibat bius.

"Sayang, bangunlah..."

"Apa kau tak merindukan ku? Aku sudah kembali sayang, kau akan aman jika berada di dekatku"

Taehyung terkejut melihat Chayoung menitikkan air matanya, meski belum tersadar tapi air mata nya mengalir begitu saja. Mungkin kah Chayoung mendengar perkataan Taehyung didalam mimpinya?

"Sayang, kau menangis? Apa kau bisa mendengar suara ku?"

"Aku disini sayang? Kau jangan takut sayang, aku akan melindungi mu dari siapapun"

Air mata itu semakin mengalir membasahi kedua pipi sang gadis, Taehyung ikut meneteskan air mata melihat gadisnya menangis.

"A..ahhju..sii" Chayoung membuka mulutnya dan berbicara terbata-bata, Taehyung yang mendengarnya langsung terbangun dari duduknya dan berdiri memandang lekat sang gadis.

"Ahh..ju..sii Tae..hyung" panggilnya tanpa membuka matanya.

"Ya sayang, aku disini.."

"Ahjussi... jangan tinggalkan aku, aku ta..kut"

"To..long akuu" setelah mengucapkan itu, Chayoung perlahan membuka matanya. Ia menatap dalam wajah Taehyung yang ada dihadapannya.

"Apa aku sedang bermimpi sekarang? Kenapa ada malaikat tampan didepanku?" Racau Chayoung sembari mengusap matanya, ia merasa seperti berhalusinasi melihat Taehyung dihadapannya.

"Sayang," muka Taehyung memerah saat mendengar penuturan Chayoung, perutnya serasa dikerubungi ribuan kupu-kupun secara bersamaan.

"Kenapa wajahmu mirip sekali dengan Ahjussi ku, bahkan kau kalah tampan dengannya, malaikat" Chayoung mengulurkan satu tangannya yang tidak diperban, ia mengusap lembut wajah Taehyung menyetuh hidungnya dengan jari telunjuknya secara lembut.

"Aku bukan malaikat sayang, ini aku Ahjussi mu"

"Hah? Jinjja? Jadi aku tidak bermimpi ya," sadar Chayoung

"Ahjussi, peluk aku. Aku takut"

"Dengan senang hati sayang" Taehyung memeluk Chayoung dengan hati-hati karena takut membuat tubuh Chayoung terasa sakit.

"Kenapa Ahjussi baru datang, hm? Apa Ahjussi tidak tau kalau aku sangat ketakutan!"

"Maaf sayang, aku baru sampai dari Korea, maaf juga karena aku tidak membawa oleh-oleh." Bohong Taehyung, sepertinya Chayoung tak sadar jika yang menolongnya adalah Taehyung.

"Tidak apa-apa Ahjussi, yang penting Ahjussi sudah sampai disini dan tidak pergi jauh-jauh lagi" Taehyung tersenyum, ia mencium pipi Chayoung lembut.

"Ahjussi, ramyeon mokgo gallae?" Taehyung melalak saat mendengar ajakan Chayoung, bagaimana bisa saat kondisinya seperti itu ia menggoda Taehyung.

"Sayang!"

"Wae? Aku ingin makan ramyeon bersama Ahjussi"

"Nanti saja setelah sembuh, oke?"

"Janji yah! Aku mau ramyeon buatanmu Ahjussi"

"Siap sayang, aku akan buatkan yang banyak untukmu"

"Kau memang yang terbaik Ahjussi, saranghae.. mendekatlah aku ingin menciummu"

Taehyung menyodorkan pipinya, namun Chayoung menarik wajah Taehyung dengan satu tangannya.

Cup

Chayoung mengecup bibir Taehyung lembut, semula hanya kecupan biasa namun lama kelamaan Chayoung melumatnya rakus Taehyung terkejut karena takut jika Chayoung merasakan sakit dibibirnya.

Cukup lama mereka saling melumat, Chayoung melepas lumatan nya kemudian menatap dalam wajah Taehyung.

"Saranghae Ahjussi Kim Taehyung, aku mencintaimu" Chayoung tersenyum setelah mengatakan itu pada Taehyung.

"Nado saranghae Lim Chayoung, aku juga sangat mencintaimu" 

Taehyung benar-benar merasa bahagia saat ini.
Bahkan ia mengurungkan niatnya untuk sekedar bertanya apa yang sudah terjadi pada sang gadis dengan mantan kekasihnya itu, ia percaya jika kejadian yang barusaja dialami gadis kecilnya adalah sebuah kecelakaan bukan murni kesalahannya, melainkan pria brengsek bertatto itu lah yang melakukan nya. Ia bersumpah akan membalaskan dendam nya, jika bisa pria itu harus mati di tangannya.

Satu minggu kemudian..

Chayoung sudah diperbolehkan pulang kerumah setelah kondisinya sudah pulih total, Taehyung dan Taecyeon sesekali bergantian menemani Chayoung di rumah sakit namun lebih sering Taehyung yang menemaninya bahkan setiap hari ia tidak absen untuk menemani gadis kecilnya.

"Bagaimana sayang? Sudah enakan badannya?" Tanya Taehyung seraya memegangi bahu Chayoung

"Sudah, tinggal tangan saja yang masih agak sakit." Chayoung menunjuk tangannya yang memakai arm sling .

"Tadi dokter bilang, itu bisa dilepas sekitar 2 minggu lagi dan harus kembali ke rumah sakit untuk di kontrol"

"Hei kalian cepatlah jalannya!" Gerutu Taecyeon dari dalam mobil.

"Nee sebentar" Taehyung menuntun pelan Chayoung menuju mobil.

Taehyung mengendarai mobilnya sedangkan Chayoung duduk di sampingnya dan Taecyeon berada di kursi belakang.

"Sejak kapan kalian dekat?" Tanya Taecyeon mengintimidasi

"Sudah lama, hampir setahun" jawab Taehyung

"Chubby, kenapa kau tak terus terang padaku kalau kau menjalin hubungan dengan nya"

"Ma-maaf Ahjussi.."

"Kau harus bertanggung jawab Taehyung sebelum kandungannya semakin membesar"

"Aniya, aku belum mau menikah Ahjussi, aku masih ingin kuliah"

"Terus kalau kalian tidak menikah, apakah pantas kau berkuliah dengan perut membesar tapi semua orang tau jika kau adalah seorang gadis yang belum menikah!"

Chayoung terdiam, Taehyung memandang Chayoung yang terlihat seperti kebingungan.

"Aku akan memikirkan nya lagi Ahjussi, aku belum siap.."

"Belum siap apanya! Giliran bercinta saja kalian siap! Dasar anak muda!"

"Kim Taehyung, kau jual saja rumahmu itu, mulai sekarang tinggal lah dirumah kami"

"Mwo?" Kaget Chayoung dan Taehyung kompak

"Pendengaran kalian masih bagus kan? Apa aku harus mengulangi perkataan ku lagi?!"

"Aniya, Jadi Ahjussi tidak marah pada kami?"

"Untuk apa marah? Kalau kalian saling mencintai?"

Chayoung dan Taehyung saling menatap dan tersenyum.

"Gomawo Ahjussi, kau sangat baik"

"Aku akan tinggal dirumahmu tapi aku tidak akan menjual rumah itu, aku akan menempati nya jika sudah menikah nanti dengan Chayoung"

"Terserah kalian saja"
















































"Kalian boleh berbahagia sekarang, aku akan memberi kalian kejutan agar hubungan kalian hancur!" Batin Taecyeon seraya menyunggingkan senyuman.














































Jangan.lupa.vote.dan.spam.komen.juseyo.gomawo.sarangheKimTaehyung.




Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

8.3K 1.2K 27
[C O M P L E T E D] °°°° Kata orang, pernikahan itu sekali seumur hidup. Kata orang, kita akan bahagia jika menikah dengan orang yang juga mencintai...
4.4K 629 13
BAE HANA seorang gadis cantik nan ceria yang hidup dengan kebencian ayah dan kakak laki-lakinya. Tumbuh tanpa perhatian keluarga membuat ia harus ber...
6.8K 1.2K 26
[C O M P L E T E D] °°°° Ahn Sohyun, gadis cantik yang baru datang ke ibukota untuk mengadu nasib. Ia harus merelakan hidupnya dan bekerja jauh dari...
2.9K 633 18
Aku benci jika harus mengakui dia adik ku. aku memang menginginkan seorang adik tapi kenapa harus dia kebencian, merebut kasih sayang.