Happy reading
••
Haechan membuka matanya perlahan,rasa pusing langsung mendera kepalanya yang membuat haechan kembali memejamkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya terbuka sempurna.
Haechan hendak bangun namun ternyata kedua tangannya di ikat ke Sisi ranjang yang membuatnya tak bisa berbuat apa-apa namun yang menyakitkan adalah mark mengikatnya dengan kawat berduri.yang mungkin jika haechan banyak bergerak maka tangannya akan terluka dan berdarah.
Clek
"Tuan putriku sudah bangun ternyata" itu adalah mark yang datang.pria itu berjalan mendekat menatap haechan dengan senyuman mengerikannya.
"Mark lepaskan aku,aku mohon mark ini melukaiku"
"Cih,kau pikir aku bodoh?" Mark menggelengkan kepalanya pelan berjalan ke arah jendela dan membuka gordennya memperlihatkan langit malam yang di hiasi rembulan yang sangat terang.
"Chan,aku mencintaimu" lirih mark menatap ke arah luar menatap langin malam.
"Sejak orang tua ku pergi hanya kau yang aku miliki, hanya kau yang bisa aku percaya. Aku kira kau akan mengerti bahwa apa yang aku lakukan itu adalah bentuk cintaku padamu,aku melakukan ini karna aku tidak mau kau pergi. Di luar sana kau bahaya,Hanya aku chan yang selalu ada untukmu."
Mark membalikkan tubuhnya menatap ke arah haechan dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Ak-aku juga mencintaimu mark"
"BOHONG!"
Teriak mark sontak membuat haechan terkejut dan menutup matanya ketika mark melemparkan sebuah vas ke dekat ranjang yang untungnya tidak mengenai dirinya sama sekali.
"Kau mengatakannya hanya karna kau takut, aku tau itu sayang" Tubuh haechan bergetar ketakutan ketika mark berjalan mendekat.
"Mark percaya padaku, Aku tidak akan kabur. Jika aku kabur,aku harus kemana? Kau rumahku" mark tertegun menatap haechan.
"Aku rumah mu?"
"Iya mark,kau rumah ku. Aku mengerti apa yang kau lakukan padaku itu adalah karna bukti bahwa kau sangat mencintaiku,aku juga mencintai mu mark. Sungguh"
Mark segera melangkah ke arah ranjang dan membuka lilitan dari kawat berduri yang ada di tangan haechan.
"Yah, aku juga mencintaimu" gumam Mark setelah melepaskan kawat itu lalu memeluk tubuh haechan erat.
"Jangan pergi" lanjutnya
"Tidak akan" haechan membalas pelukan mark.
"Jika kau pergi maka aku akan membunuhmu"
..
Tatapan kosong itu selalu haechan perlihatkan ketika melihat mark yang sedang melakukan hal keji,Dan kini mark kembali melakukannya di hadapan dirinya. Seorang wanita dengan tubuh yang gantung terbalik tanpa busana, usus-usuanya menjuntai mengenai lantai,darah berceceran di mana-mana. Mark sedang mengeluarkan usus itu dengan cara menariknya bagaikan mainan.
Tak hanya disana mark juga telah memotong jari-jari milik wanita itu,dan yang lebih keji adalah mark yang menguliti wajah wanita itu. Kedua tangannya telah hilang di potong menggunakan pisau daging.
Mark mengambil garpu dan menusuk tepat ke bola mata wanita itu lalu mengeluarkannya,Mark melemparkan bola mata itu lalu berjalan mengambil gunting rumput dan mengarahkannya ke leher tanpa belas kasih sedikitpun mark langsung memotong kepala wanita itu dengan gunting rumput miliknya.
"Owh lihat kepalanya menggelinding seperti bola sayang" ujar mark terkekeh bagaikan iblis.
Mark melirik ke arah wanita lainnya yang berbaring di meja dengan tubuh yang di ikat dengan kawat berduri,Mark mengambil cutter dan meraih tangan wanita itu mengarahkannya ke daerah pergelangan tangannya.
"Ak-aku mohon hikss lepaskan aku" isak wanita itu yang hanya di anggap angin lalang saja oleh mark.karna setelah itu mark langsung menyayat urat nadinya dengan dalam bahkan terus menggesek-gesekkannya yang mana membuat tangan itu hampir putus.
"Lihatlah sayang,padahal aku hanya memutus urat nadinya,tapi kenapa dia terdiam dan pucat?" Mark bertanya seolah-olah dia adalah manusia polos.
Setelahnya mark kembali tertawa dan langsung mengambil gergaji mesin,pertama mark memotong kedua tangan,kaki,kepala dan sampai ke tubuh hingga terbelah menjadi dua.
"Permainan yang menyenangkan sekali" ujarnya berjalan ke arah haechan dan mencium bibir itu lembut.
"Aku mencintaimu haechan, aku rumah mu" bisiknya tepat di telinga haechan.
Mark sangat mencintai haechan, bahkan seluruh dunia tau itu namun cintanya itu tidaklah normal, mark terlalu mencintai hingga tak sadar bahwa cinta yang dia buat adalah rasa sakit bagi haechan.
Mark tidak gila, Dia hanya merasa bahwa yang dia lakukan adalah hobi. Membunuh itu hobi, Dengan membunuh dia akan mendapatkan kesenangannya. Mark sudah membunuh sekitar 125 manusia selama delapan belas tahun ini, dan itu termasuk kedua orang tuanya yang dulu dia bunuh.
Tega? Iya! Mark itu sangatlah tega,dia membunuh tampa pandang bulu. Dia akan membunuh siapapun jika orang itu memang mengusik atau membuatnya risih, Dan jika ada orang yang membuat haechannya terluka,sakit hati,menangis. Maka mark tak segan akan menghancurkannya hingga tak tersisa.
..
"Jadi apa keputusan mu?" Jeno bertanya kepada haechan, kini kedua orang itu sedang berada di rooftop.
Haechan memandang foto-foto dan juga surat kabar yang terlihat sudah lusu itu,Ada beberapa surat dan juga beberapa barang-barang disana.
"Buka dan disana kau bisa menentukan jawabannya"
Haechan membukanya dan mata itu membelak saat melihat sebuah foto kekuarga disana,itu adalah foto dirinya bersama kedua orang tuanya. Haechan melirik ke arah jeno sekilas dan kembali membuka beberapa halaman lainnya itu adalah foto kebersamaan dirinya bersama keluarganya. Dan ada beberapa foto yang membuat haechan mengernyitkan,seperti foto bekas pemeriksaan sebuah kejadian kecelakaan, disana ada ayahnya dan ibunya yang berlumuran darah di dalam mobil yang sudah terbalik.
"Chan, orang tua mu meninggal karna sebuah rencana dari seseorang. Dan orang itu adalah mark. Dia menyabotase mobil kedua orang tuamu, Aku mendapatkan informasi ini dari orang-orang kepercayaan ku, aku tidak perduli kau mau percaya atau tidak tapi yang jelas aku sudah memberitahu mu" Jeno mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya pada haechan.
'Aku tidak peduli tentang kebenaran itu yang penting haechan tetap jadi milikku'
'kau memang mark bajingan lee'
'ya memang,siapa bilang aku baik. Aku hanya ingin haechan menjadi milikku. Maka aku akan menghancurkan siapapun yang ada di sekitarnya bahkan kedua orang tuanya sekalipun telah aku bunuh dan yah,aku berhasil. Dia menjadi milikku meski kadang selalu bertingkah, tapi aku sangat mencintainya'
'kau terobsesi padanya mark bukan mencintainya'
'persetan dengan obsesi yang jelas aku hanya ingin dia ada untukku doyoung-ah'
Haechan menutup mulunya dengan mata yang membelak,kedua mata itu sudah berkaca-kaca siap menumpahkan air mata, rasa kecewa,kaget itu menyelimutinya.
"Jelas?"jeno menyimpan ponselnya kembali.
"Sekarang hanya tinggal keputusan mu saja,pergi denganku atau tetap diam bersama pria yang sudah membunuh kedua orang tua mu?yang terobsesi kepadamu?" Jeno menghela nafas mengusap air mata haechan yang menetes membasahi pipinya.
"J-jeno bawa aku pergi menjauh darinya"
Senyum jeno terpatri ketika mendengar jawaban yang memuaskan dari haechan, pemuda itu mengangguk dan menarik tubuh haechan ke dalam pelukannya.
"Malam ini kita pergi bersama" bisiknya.
"Aku bersumpah haechan,aku akan menjagamu"
Tbc
Sorry banget baru bisa update sekarang karna aku kemaren sibuk poll😭 aku lagi interview pemilihan osis gitulah intinya sibuk parah.
Dan kemaren sempat dapet musibah juga, wattpadnya bermasalah untungnya bisa.
Moga suka ya,
Maaf typo
Komenanya mana?
Jangan riders hargai penulis