sudah hampir seminggu seluruh anggota Son of Silent menjadi buronan di kota itu, mereka berenam melarikan diri berpencar sesuai rencana namun jalan untuk menuju tempat temu sudah banyak yang ditutup oleh para polisi.
bahkan berita tentang identitas mereka sudah disebar kemana mana dan menjadikannya sebuah sayembara dengan hadiah imbalan uang yang tidak sedikit.
sekarang mereka bersembunyi dia enam tempat berbeda di kota itu,
"kalian baik baik saja?" tanya winter memastikan para anggota nya lewat earphone yang terpasang di helm masing masing
"gua masih aman" -yena
"gua juga" -ryujin
"gua juga masih aman win" -yujin
"lumayan lah aman kmren lusa gua abis kejar kejaran" -ning ning
"gua juga aman win" -yeji
"keadaan lo gimana?" tanya ryujin
"gua lagi dikejar awokawok" jawab winter
"anjir win hati hati lo" ujar yujin
"santai, gua nemu rute buat ke bendungan" winter menjelaskan rute itu pada semua anggota nya sedangkan mata nya masih was was memastikan keadaan masih aman
"oke gerak dari sekarang dan tetap hati hati"
.
.
.
.
.
"gua bener bener ga nyangka kalau ningie gua salah satu dari mereka" ucap giselle menatap langit langit ruang keluarga rumah karina
keenam wanita itu berkumpul disana berniat ingin menenangkan karina padahal mereka juga sama galau nya, karina masih saja sering menangis dalam ssminggu ini dia benar benar merasa bersalah sekali karena pengakuannya sekarang winter dan gebetan teman temannya itu menjadi buronan semua orang.
"udah rin jangan nangis lagi nanti mata lo makin sembab lagi" ujar lia dan itu malah membuat karina terisak kembali padahal baru beberapa jam dia berhenti
lalu suho dan sehun turun dari lantai atas hendak pergi
"kalian tolong jaga karina dirumah sampai kami kembali" ujar suho
"papa mau kemana?"
"kami mau menangkap mereka" jawab suho
karina menegakan tubuh nya lalu berdiri
"a-aku mau ikut"
suho melirik kearah sehun meminta persetujuan, sehun mengangguk membiarkan mereka untuk ikut
"oke tapi kalian bawa mobil sendiri gapapa" tanya sehun
"gapapa om giselle yang bakal nyetir"
lalu mereka bergegas pergi
.
.
.
.
.
satu per satu keenam anggota Son of Silent itu mulai berkumpul kembali setelah 1 minggu, sekarang tujuan mereka ke bendungan yang juga menjadi perbatasan antar kota
"win polisi win" ujar ning ning panik
sialan kenapa mereka bisa ada disini
keenam nya segera menjalankan motor menuju bendungan untuk melarikan diri, mereka akan melewati itu untuk keluar dari kota ini dan tujuan mereka sebenarnya adalah negara tetangga meskipun tidak menutup kemungkinan disana mereka juga sudah menjadi buronan
"sedikit lagi" ujar winter yang memimpin di depan saat susah memasuki kawasan bendungan namun tanpa dia duga sudah ada yang menutup jalan di depan sana lantas dia mengerem mendadak motor nya
kelima anggota lainnya juga sama terkejutnya terlebih saat melihat enam orang wanita yang mereka kenal
"sebaiknya kalian menyerahkan diri disini, sudah tidak ada jalan untuk lari" ujar salah satu polisi didepan mereka
winter turun dari motor diikuti kelima anggota lainnya dan membuka helm masing masing
"bagaimana rasanya setelah lima tahun kau bisa menemukanku sehun?" tanya winter pada sehun
ryujin ning ning yujin yeji dan yena tertawa mendengar pertanyaan winter
"apa rasanya seperti mendapat bongkahan berlian didalam semak semak? awokawok"
"ahahahahah" semuanya tertawa terpingkal
"tertawalah sepuas kalian sebelum mendekam di balik jeruji besi" ujar lisa geram
"aduh gua jadi takut, nanti bisa ngeretas sistem lagi ga ya disana" ejek ning ning
"gua akui kalian cukup pintar kali ini, tapi sayang nya kepintaran kalian muncul berkat gadis dibelakang kalian itu" ujar winter menatap karina dari kejauhan
bisa karina lihat bagaimana wajah kesal winter yang menatap nya dingin
winter mengenggam erat helm yang masih dia pegang, kelima teman dibelakang nya mengerti bahwa itu adalah sebuah kode
"coba tangkap kami kalau bisa dasar orang orang bodoh"
karina sepertinya menyadari apa yang akan dilakukan orang orang itu
"t-tidak" gumam nya
"HEY TANGKAP MEREKA" seru komandan kepolisian
bersamaan dengan teriakan karina
"TIDAK"
tanpa diguga seluruh anggota Son of Silent melompat secara bersamaan kedalam bendungan yang air nya bahkan sedikit surut bisa dipastikan betapa tinggi nya itu
mereka yang melihat itu tentu terkejut terlebih lagi sehun, dia sudah menantikan momen ini tidak mungkin kalau tetap tidak bisa membawa mereka secara utuh.
karina segera berlari lebih dulu ke tengah tengah jembatan tempat mereka meloncat diikuti para polisi
"sialan mereka benar benar nekad" desis sehun
"mereka tidak mungkin selamat setelah terjun bebas dengan ketinggian seperti ini pak" ujar salah satu polisi
"lalukan pencarian di bendungan ini, kita harus menangkap mereka hidup atau mati" titah sehun pada komandan itu
sedangkan karina masih menangis menatap kebawah bendungan itu, teman nya yang lain juga mereka tidak menyangka bahwa keenam orang itu berbuat nekad
"rin ayo rin kita pulang" ajak giselle
karina menggeleng "ngga sell ini salah gua sell gua mau minta maaf sama winter"
tangis mereka semakin pecah, lalu suho ikut membujuk karina untuk pulang
"rina pulang ya, biarkan para polisi itu saja yang mencari mereka" bujuk nya
"tapi pa, karina merasa bersalah sama mereka"
"ngga rin kamu ga salah, kamu udah bener karena mau melaporkan pelaku tindak kejahatan" ujar suho
akhirnya mau tidak mau karina pulang dipaksa dia terus saja brontak sampai harus disuntik bius agar tenang
"maaf win maaf" gumam karina di sela sela sebelum kesadaran nya menghilang
.
.
.
.
.
pencarian sudah dilakukan selama satu minggu di bendungan itu, namun nihil mereka bahkan tidak mendapatkan apa apa bahkan 1 barang pun tidak mereka temukan
mungkin sudah hanyut
meskipun itu tidak mungkin, tapi mau tidak mau mereka terpaksa sedikit berbohong untuk memberikan laporan pada atasan
sampai pada akhirnya kepolisian menutup kasus pencarian dan juga menutup semua kasus kasus yang terjadi akibat ulah Son of Silent selama lebih dari lima tahun
.
.
.
.
.
karina terbangun dari tidur nya dengan nafas tersegal lalu dia memanggil manggil mama nya agar datang
"kenapa rina? mimpi itu lagi?" tanya irene panik
karina mengangguk lalu kembali menangis dalam pelukan irene.
sudah hampir 2 bulan dia terus saja dihantui rasa bersalah nya pada winter, dia tidak pernah bisa tidur tenang selama hampir dua bulan ini kejadian winter dan yang lainnya melompat dari jembatan terus saja datang ke mimpi nya bahkan terkadang dia bermimpi winter datang dan mengancam untuk membunuh nya ataupun winter yang datang dengan keadaan menangis mengungkapkan rasa kecewa nya pada karina
"maafin aku win maaf" gumam karina dalam tangisan nya
.
.
.
.
.
"udah rin?" tanya giselle pada karina yang keluar dari ruang psikiater nya
"iya udah ayo" jawab karina
keduanya keluar dari rumah sakit itu, karina terpaksa harus menjalani terapi ke psikiater karena kejadian itu dan ini sudah masuk bulan kedua dari terapi nya
karina memandang langit yang sangat cerah itu dengan tatapan sendu
"winter kim, i love you too"
tamat
- In The End -