Cinta Dalam Sholawat

Por Zavierlee11

19.1K 951 80

aku akan menerimamu apa adanya kamu, aku akan menuntunmu ke jalan allah dan hanya aku yang membelajarimu tent... Más

prolog
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
part 19
part 20
Part 21
Part 22
part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 28
Part 29

part 27

63 4 0
Por Zavierlee11

Keesokan harinya

"Bunda, Karin pulang dulu ya?? Udah ditunggu Mama dirumah hehe"
"Yaudah hati hati ya jangan ngebut kalau bawa kendaraan, titip salam ke orangtua kamu ya"
"Siap Bunda, Karin pulang dulu, assalamualaikum, Lia Lo juga hati hati ya? Feeling gua gaenak ke lo"
"Waalaikumsalam"ucap serentak Bunda Aisyah dan Aulia
"Gua juga begitu punya feeling buruk, tapi tenang aja kan ada bunda hehe"
Karin hanya mengangguk dan meninggalkan halaman rumah Aulia

•••••••••••••••

"Assalamualaikum Umi, maaf nunggu lama, tadi ada teman Aulia abis nginep" Aulia peluk Umi
"Gapapa nak, yaudah ayo kita berangkat ke butik langganan Umi"
Mereka menuju mobil dan menuju ke butik yaitu Rita boutique.
"Umi, firasat Aulia kok gaenak ya Umi. Gatau apa semoga tidak terjadi apa apa ya Umi" ujar Aulia ke Umi
"Itu kamu lagi laper kali nak"
"Mungkin kali ya Mi, tapi Umi Aulia sudah makan tadi, cuma gaenak aja Umi tapi gatau apa soalnya dari semalem" firasat Aulia udah tidak enak semenjak dirumah.
"Udah jangan mikir aneh - aneh, cukup berdoa supaya ga terjadi apa - apa"
"Ayo berangkat sebelum dhuhur datang"
"Iya Umi"
Sesampai di butik ( di seberang jalan )
"Umi ini bener kan butik nya??"
"Iya nak benar, tapi di seberang jalan. Lagipun mobilnya gabisa diputer balik"
"Kita nyebrang ya Umi gapapa? Oalahhh baik Umi"
"Yaudah ayo"
"Terimakasih ya pak, nanti ditelpon lagi"
"Sama sama neng"
"Umi sama Bunda duluan aja. Aulia mau beli minum hehe haus banget"
"Kita berdua tunggu kamu deh"
"Gapapa bunda, Umi kalian duluan aja. Ini antriannya lama loh mending Umi sama Bunda duluan kan adem didalem butik"
"Yaudah kalau gitu, kami berdua duluan ya. Hati hati kalau nyebrang liat kanan kiri ya"
"Iya bunda, Aulia bukan anak kecil lagi"

••••••••••••••••

20 menit kemudian...
"Bang, masih belum kah?? Keburu aus nih"
"Bentar lagi jadi neng, sabar makanya neng"
"Gimana mau sabar bang, udah mau setengah jam ini"
"Nih udah jadi jadi semuanya totalnya 30 ribu"
"Nih bang uangnya, kembaliannya buat Abang"
"Gimana kembalian, lawong duitnya pas"
"Hehe, yang penting ga ngutang bang. Yaudah bang duluan ya ditunggu camer" ujar Aulia
Aulia segera melihat kanan kiri jalan takut ada kendaraan lewat dirasa tidak ada Aulia segera menyebrang. Tiba tiba dari arus kiri ada mobil melaju dengan cepat, Aulia sedang asik berjalan tiba tiba terkejut dengan teriakan orang orang
"Neng cepet minggir ada mobil lewat"
"Neng awass!" Aulia melihat orang yang teriak dan melihat arah kiri Aulia tak sempat menghindar

Brakk....

Tubuh Aulia terpelanting, dan kepalanya terbentur keras ke aspal.
Dilain sisi, Umi dan Bundanya Aulia terkejut dengan suara ribut di luar mereka berdua segera keluar dan melihat apa yang terjadi.

"Bundaa sakit..." ucap Aulia dengan lirih kesakitan
"Permisi, ini ada apa ya? Kok rame banget?"
"Ini bu ada tabrak lari, korbannya perempuan pakai baju putih hijab hitam"
"Mana boleh saya liat?" Bunda segera menerobos ramainya orang yang mengerumuni korbannya
"Bunda, maafin Aulia ya? Aulia masih belum jadi anak yang baik" ucap pelan Aulia melihat Bundanya menghampirinya
"AULIA!! ASTAGHFIRULLAH NAKKK"
"MANTUKU" mereka berdua menghampiri Aulia
"Tolong ada yang kecelakaan kenapa kalian diem aja? Panggil ambulan" teriak salah satu yang melihat kejadian tersebut
"Aulia? Nak, astaghfirullah Bund cepat telpon ambulan" teriak Bunda Aulia bergegas bangun dan menuju ke Aulia yang bersimbah darah di bagian kepala cukup parah.
"Kami sudah menelpon ambulan Bu, sebentar lagi ambulan datang"
"Nak, bangun cepatlah bangun. Tolong, bantuin anak saya kecelakaan jangan diliatin aja
" teriak Bundanya Aulia
"Permisi Bu, apa kerabat yang kecelakaan tersebut?"
"Iya ada apa ya?"
"Tadi sempat memfoto nomor platnya Bu maaf kalau kurang jelas"
"Terimakasih ya nak, bisa kirimkan ke saya?"
"Boleh Bu, sebentar" sambil menunggu kiriman bukti, Umi
"Sebentar lagi Ambulan kesini"
"Bunda, Umi Aulia sayang kalian, aku juga sayang mas Azmi" lirih Aulia
Ambulan datang tepat disaat Aulia bicara tadi
"Nak, bertahanlah jangan tutup mata kamu nak" bunda Aulia menangis sejadi jadinya
"Bunda maafin Aulia ya selama ini ngerepotin Bunda terus, Aulia tidur dulu ya? Aulia ngantuk banget nenek udah dateng ngajak main"
"Nakk!! Sadar jangan tidur kamu ga ngerepotin Bunda kok. Ayo bangun demi Bunda"
"Udah telpon ambulance nya ga sih!!! Anak aku sekarat"
"Sabar besan bentar lagi"
"Sabar gimana?? Ini Aulia anak aku udah sekarat"
Aulia segera dilarikan ke rumah sakit, sementara dua wanita tersebut masuk ke mobil ambulan

••••••••

Dirumah sakit...
"Umi, Bunda gimana keadaan kak Aulia dia baik baik aja kan?"
"Masih ditangani dokter nak"
"Umi kenapa jadi gini?" Tubuh Azmi merosot
"Azmi gagal Umi, harusnya Azmi ikut juga" bundanya Aulia menghampiri Azmi
"Nak, kamu tidak gagal terimakasih ya sudah menerima Aulia ya, doain buat Aulia"
"Sekarang kamu pulang dulu sana, ganti baju dan jangan lupa sholatnya"
"Umi, Bunda Azmi mau disini saja mau jaga kak Aulia"
"Oiya nak, tadi ada orang yang sempat foto ini nomor plat pelakunya"
"Mana Um-"

Ceklek...

"Disini ada keluarganya pasien Aulia?"
"Saya ibunya dok, anak saya gapapa kan dok?"
"Sementara ini pasien mengalami koma, ada beberapa luka kepala karena benturan keras, dan kaki. Tinggal menunggu pasien sadar berdoa saja supaya diberi keajaiban, kalau begitu saya permisi"
"Umi, Bunda kak Aulia....aku gagal jagain kak Aulia" lirih Azmi
"Umi kenapa bisa? Harusnya Azmi ikut kalian"
"Tenangkan diri kamu nak, istighfar"
"Astaghfirullahaladzim"
"Umii" Azmi segera memeluk Umi tercintanya
"Besan tenangin dulu Azmi, dia pasti syok saya mau ke kantin rumah sakit dulu ya besan, assalamualaikum"
"Iya besan, waalaikumsalam"
"Nak, tenangin diri kamu ini bukan salah kamu. Sekarang kamu ke toilet cuci muka, kusut tuh muka"
"Iya Umi. Azmi tinggal dulu Umi"
"Iya, sekalian tenangkan diri kamu jangan lupa sholat Dhuhur"
"Iya Umi Azmi ke musholla dulu, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" di perjalanan menuju ke musholla rumah sakit Azmi menggerutu
"Ya Allah kenapa jadi gini? Aku ga menyalahkan kamu cuma kenapa harus kita berdua ya Allah" gerutu Azmi
"Aduh, liat liat dong, kalau jalan banyak bengong"
"Maaf saya tidak sengaja" Azmi segera meminta maaf dan segera pergi dari situ
"Eh,tunggu, kamu kak Azmi kan? Ngapain kak Azmi di rumah sakit?" Azmi memberhentikan langkah jalannya tanpa menoleh yang lagi berbicara
"Kamu siapa? Kok bisa kenal saya?"
"Saya Yasmin guru nya Rara, kita dulu se pesantren tau kak"
"Saya tidak peduli kamu satu pesantren atau ga. Kalau tidak ada urusan penting saya pergi dulu"
Azmi segera meninggalkan Yasmin yang mematung dan tersenyum remeh

"Liat aja seberapa lama calon istrimu bertahan, aku pastikan kamu menunggu Aulia menjemput ajal ya kak? Aku bakal kasih waktu untuk mengucapkan selamat tinggal" batin Yasmin

••••••••••••••••••••••

"Umi, Bunda Azmi yang jaga kak Aulia ya?"
"Kamu istirahat saja dirumah ya? Biar Bunda yang jaga"
"Bun, kali ini jaga kak Aulia. Bunda sama Umi istirahat ya? Setelah itu Azmi bakal jenguk Kak Aulia setelah pulang kuliah"
"Yaudah Bunda izinin, tapi ada ayahnya Aulia ya?"
"Baik Bunda, tidak apa apa. Terimakasih banyak"
"Yaudah Umi pulang dulu, takut adekmu nangis"
"Baik Umi, Azmi izin disini semaleman ya" ujar Azmi sambil salam dan mencium tangan Umi nya
"Besok, Umi bawakan baju ganti. Besok masuk kuliah ga?"
"Masuk siang Umi, gausah Umi pagi Azmi pulang kok"
"Oh, yasudah kami pulang dulu"
"Hati hati"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Azmi kembali duduk disamping brankar yang ditempati Aulia
"Kak Aulia aku izin pegang tangan kamu ya" Azmi memegang tangan Aulia
"Maaf ya kak, tangan kakak yang cantik ini jadi banyak goresan dan luka dalam maafin Azmi ya karena gabisa jaga kamu kamu banyak luka gini kenapa masih cantik? Masyaallah" Azmi elus tangan Aulia
"Cantiknya aku banyak luka gini bikin aku sedih banget ngerasa aku gagal banget jaga kamu. Bentar lagi kita nikah loh kak, masa calon pengantin nya tidur pulas gini. Meskipun kamu banyak luka gini ga mengurangi rasa sayang ke kamu, kamu tetap Masyaallah cantik. Cantiknya a-aku bangun yuk a-aku aku bakal turutin kemanapun kamu mau" Azmi menahan Isak yang daritadi udah ditahan.
"Tau ga kak, mendengar kabar kakak tadi seketika dunia aku runtuh kak. Perasaanku campur aduk banget, antara menyesal ga ikut kamu, gagal jaga kamu, dan sedih jadi satu. Cepat sadar cantiknya aku. Sebelum itu aku harus cari pelaku yang udah nabrak kamu kak, semoga cepat ketemu dan dapat hukuman yang setimpal" ayahnya Aulia William masuk kamar inap
"Nak, tidur udah larut biar ayah yang jaga Aulia"
"Baik yah, ayah juga jangan lupa istirahat, maafin Azmi yah karena gabisa jaga anak ayah" William menepuk pundak Azmi
"Nak, jangan menyalahkan diri kamu sendiri, ini udah takdir Allah udah jangan sedih cukup doain anak ayah cepat sadar. Udah sana istirahat biar ayah yang jaga tuan putri ayah"
"Iya ayah, makasih ya ayah"

•••••••••••••••••••

"Gimana? Beres semua kan? Udah ngelaksanain apa yang gua perintah kan?"
"Tenang bos, sesuai perintah bos. Jadi mana uangnya"
"Jejak kalian udah dihapus kan? Gua harap tidak ada jejak yang tertinggal"
"Tenang bos Yasmin, udah aman itumah"
"Karena kerja kalian bagus saya kasih bonus lebih. Tapi yakinkan? Sesuai target?"
"Tenang bos, sesuai yang difoto yang bos kasih"
"Good, okay gua balik dulu"

"See? Gua yang menang Aulia Novira Putri. Azmi bakal jadi milik gua, say goodbye ke Azmi dan dunia haha. Cuma gua yang bisa milikin Azmi yaitu gua Yasmin" ucap seseorang dengan senyum kemenangan

•••••••••••••••••••
"Mas Azmi bangun, sholat shubuh yuk? Jangan kebo mas bangun ihh. Kamu sayang aku ga sih, kalau sayang ke aku bangun sholat shubuh dulu abis itu tiduran lagi" Azmi mengerjapkan mata
"Kak Aulia? Kak Aulia udah sehat ya? Kak aku kangen banget sama kakak"
"Kamu kenapa mas? Aku baik baik aja, ini buktinya aku disamping kamu"
"Bangun yuk mas, kamu daritadi ngigo Mulu"
"Nak? Nak bangun sholat shubuh yuk" Azmi segera membuka mata
"E-eh ayah William hehe"
"Kamu mimpi apa nak? Sampe nyebut putri ayah?"
"Anu hehe, mimpi kak Aulia bangunin Azmi sholat shubuh dan ya yah kak Aulia sehat bugar yah gaada luka sama sekali" jawaban Azmi membuat ayah William terpaku
"Doain buat putri ayah ya? Yaudah sana sholat shubuh dulu nanti gantian"
"Baik ayah"

•••••••••••••••••••
"Bunda, bunda gimana keadaan Aulia? Dan kok bisa sampe kecelakaan??"
"Tenang dulu nak, coba kamu tarik nafas dulu"
"Huh hah, udah Bun ceritain Bun ceritain"
"Iya iya, jadi kemarin tuh udah sampai butik cuma Aulia nya kalau udah liat jajanan di pinggir jalan suka beli, jadi dia beli es dulu. Tapi hampir setengah jam ngga ke butik. Tau tau di depan butik udah rame aja" ucap Bunda Aisyah yang menahan tangisnya.
"Bunda, Aulia itu anak kuat, pasti dia bakalan sembuh kok. Kita doain yang terbaik buat Aulia. Sekarang Bunda istirahat biar Karin yang jaga Aulia"
"Bunda ga ngantuk, Bunda mau disamping anak Bunda"
"Bunda, kalau bunda ga tidur terus sakit gimana? Pasti Aulia sedih kan? Makanya istirahat dulu Bunda biar Karin yang jaga"

•••••••••••••••••••••••

"Bundaaa, udah siang karin kuliah dulu kurang setengah jam lagi mulai kuliahnya"
"Yaudah iya, hati hati ya nak. Maaf ngerepotin"
"Bunda gaperlu minta maaf. Aulia itu udah aku anggap adek aku, jadi aku harus jaga, tapi gabisa lama karena mau kuliah. Aku berangkat ya Bunda"
"Yaudah hati hati ya nak"
"Bunda jangan lupa makan"
"Nanti saja nak"
"Yaudah kalau begitu nanti Karin datang abis kuliah, Assalamualaikum"
"Iya nak, waalaikumsalam" setelah Karin berpamitan tinggalah Bunda Aisyah dan Aulia yang terbaring di ranjang rumah sakit.
"Nak, bangun nanti Bunda masakin masakan kesukaan kamu. Harusnya Bunda nungguin kamu beli es ya. Maafin Bunda ya" Bunda Aisyah nangis terdiam sambil menggenggam tangan.

••••••••••••••••••
"Lemes aja lu, kenapa? Ada masalah? Bukannya seneng tinggal beberapa hari lagi nikah malah masam nih muka"
"Lagi males bercanda bang, gua gajadi nikah" ujar Azmi
"Kenapa?"
"Gapapa"
"Lu kek cewe aja. Napa bro? Coba cerita sini. Cewe Lo batalin pernikahan nya?"
"Amit amit ya Allah omongan lu bang pengen gua tonjok, Kak Aulia ga kaya gitu"
"Ya terus kenapa?"
"Kak Aulia kecelakaan kemarin dan sekarang lagi dirawat dirumah sakit. Sampe sekarang belum bangun" ucap Azmi dengan wajah murung
"Azmi, cukup Lo doain aja biar cepet sadar dan pelakunya cepet ketemu"
"Lagi diurus sama ayah mertua"
"Yaudah masuk gih, fokus dulu gua mau balik udah selesai matkul gua"
"Iya bang, gua duluan bang. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

•••••••••••••••••••••••••••
"Malam banget buset matkulnya, dosennya bener bener dah. Sekarang jam 8. Telepon Umi dulu deh"
"Umi, assalamualaikum boleh ke rumah sakit ga??"
"Waalaikumsalam, gak nak. Langsung pulang udah malam besok aja ke rumah sakit"
"Umi cuma sebentar aja"
"Pulang nak. Tidak ada bantahan pulang atau tidak sama sekali"
"Baiklah Umi, Azmi pulang sekarang. 30 menit lagi sampai Azmi mampir dulu ke restoran yang buka Umi buat beli makan"
"Yaudah, hati hati di jalan"
"Iya Umi, assalamualaikum" Azmi segera mematikan telponnya
"Gegara dosen ini masuknya telat dan jadi pulang jam segini kan"
"Dahlah ke mCd dulu"

••••••♪••••••••••••
"Assalamualaikum, Umi Azmi pulang"
"Kenapa malam banget?"
"Tadi dosen nya Dateng telat jadi pulang baru jam 8 jadi pengen ke rumah sakit eh Umi ga izinin jadi langsung pulang"
"Besok aja, Umi ga larang kamu cuma udah malam takut ada apa apa dijalan"
"Iya Umi Azmi tau kok. Makasih Umi"
"Yaudah sana mandi abis itu makan"
"Aku bawa makanan mCd Umi"
"Jangan jajan diluar"
"Sesekali Umi, ini Sam adek kok"
"Yaudah sekali ini abis itu gak lagi"
"Siap Umiii, boleh makan dulu ga Umi?"
"Mandi dulu"
"Baiklah" Azmi segera berpamitan langsung ke Umi dan menuju Kamarnya.

"Kak Aulia, bangun yaa. Azmi kangen ke kakakkk"
"Kalau kakak sadar dan udah sembuh aku bakal ajak kakak jalan jalan kemana aja" Azmi merenung selepas sampai di kamar dan menatap foto Aulia yang bersama adik adiknya.
"Besok aku ke rumah sakit untuk jenguk kakakk. Kakak harus sembuh ya" tak sadar air mata jatuh, tetapi ada yang usap air mata Azmi
"E-eh? Siapa?" Azmi melihat sekitar tetapi tidak ada
"Siapa yang usap air mataku? Gaada orang" ucap Azmi
"Merinding, mending mandi aja" Azmi bergegas ke kamar mandi

•••••••••••••••••••••
Tok..tok...tok
"Kak Azmi mau mCd ayo makan kakk. Rara laper"
"Yaudah tunggu di meja makan. Bentar lagi kakak kesana"
"Baik kak"
"Kakakk, aku mau kentang gorengnya ya"
"Ga sekalian burgernya dek?"
"Gak kak, adek udah kenyang tadi makan malam"
"Yaudah ini beneran kakak makan ya?"
"Iya kakak. Adek ambil MC flurry nya ya"
"Katanya kenyang dede, yaudah ambil aja"
"Kakakkk, kenapa ga sama Bu guru Yasmin aja?"
"Kenapa kamu bilang gitu dek?"
"Ya, karena kak Aulia udah koma jadi gaada yang tau bakalan sadar atau udah meninggal. Kenapa masih nunggu kak Aulia, yang bentar lagi meninggal?"
"Rara? Kamu diajarin siapa ngomong kaya gitu? Jawab!" Dengan nada tegas
"Tapi bener kan kak? Itu kata Bu guru Yasmin"
"Kakak tanya siapa yang ajarin kamu ngomong kaya gitu? Ga pantes banget omongan kamu. Kalau Umi sama Abi tau kamu bakal dipukul karena ngomong yang buruk tentang kak Aulia, Kak Aulia itu calon kakak ipar kamu bukannya didoain malah ngomong kaya gitu. Sekali lagi kakak tanya siapa yang ajarin kamu ngomong gitu?"
"E-em itu tadi kata Bu guru Yasmin kalau umur kak Aulia ga lama lagi gitu" ucap Rara dengan nada lirih
"Yasmin? Rara apa kata Umi dulu? Kalau guru itu baik contohin yang baik kalau tidak gausah ditiru" Azmi mengingat ingat siapa Yasmin sebenernya.
"Renungin kesalahan kamu itu, dan jangan dekat lagi sama guru kamu itu yang buat kamu jahat gini. Habisin dulu makanan dan minumannya kakak mau ke dapur"
"Kak maafin Rara" ucap Rara, Azmi hanya diam dan langsung menuju ke dapur
"Sial, jadi kaga nafsu gua. Nih makanan masih banyak kalau dibuang mubadzir. Yasmin? Berani banget mempengaruhi adek gua" tiba tiba ada orang yang peluk Azmi dari belakang
"Kakakk, maafin adek ya. Adek janji ga bakal ulangin ucapan adek kaya gitu" ucap Rara
"Lepas dek" ucap dingin Azmi. Baru kali ini Azmi terlihat marah ke adeknya.
"Ngga mau, aku gabakal lepasin pelukannya sebelum kakak maafin Adek"
"Kakak bilang lepas ya lepas adek, dengar ga sih?  Jangan minta maaf kalau kamu bakal ngulangin lagi dikemudian hari. Udah sana ke kamar jangan buat kakak muak " Rara segera melepaskan pelukannya dan lari menuju kamarnya. Rara terkejut dengan bentakan Azmi barusan, baru kali ini Rara takut Azmi kakaknya yang marah.
"Maaf ya dek, kakak gamau kamu jadi jahat dengan omongan kamu itu. Hahh..Dahlah mau gamau nih makanan gua taruh di kulkas"

"Tunggu, kok gurunya Rara kok bisa tau calon gua Aulia? Dan lagi sakit? Ya Allah gaboleh suudzon dulu. Tapi misalnya beneran dia ga bakal gua maafin" ucap Azmi dalam hati

••••••••••••••••••••

Keesokan harinya...

"Umi azmi kuliah pagi, abis pulang mau ke rumah sakit"
"Yaudah pulang jangan malam malam"
"Selamat pagii, Umi Abi, kak Azmi" Azmi hanya terdiam
"Azmi itu adik kamu kasih ucapan kenapa diam?"
"Umi Azmi udah makan nya, Azmi berangkat dulu"
"Ini kalian kenapa pada diem diem an"
"Gak kok, perasaan Umi kali. Yaudah Azmi bernagjat dulu assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Azmi setelah berpamitan langsung berangkat
"Rara, kakak kamu Azmi kenapa? Kok kalian diem diem an?"
"Em.. i-itu Umi gaada apa apa kok Umi hehe"
"Udah nanti aja sekarang sarapan dulu, Umi tau ada yang kamu sembunyiin dari Umi"
"Pulang sekolah kamu cerita ke Umi"
"B-baik Umi" Rara hanya menunduk tak berani menatap mata sang Umi

••••••••••••••••
"Lo kenapa dah? Muka Lo kusut kek ga disetrika"
"Gapapa bang, gua masuk duluan"
"Yaudah, kalau ada apa apa Lo cerita ye" Azmi hanya mengangguk
"Tuh anak kenapa dah, kaga biasanya"
"Pasti ada apa apa sih, tapi gatau lah gamau ngurus juga"

•••••••••••••••√••••••
Di ruang tamu

"Umi, Rara cerita sekarang aja"
"Kamu mau cerita apa? Kok tiba tiba pengen cerita"
"Sebenernya semalem, Rara kasar banget ngomong ke kak Azmi"
"Ngomong kasar?? Kamu bilang apa ke kakak kamu?"
"B-bukan Umi, Rara bilang kalau Kak Aulia ga bertahan lama dan bakal meninggal karena gaada har-" ucap Rara pelan, Umi terkejut dengan ucapan Rara tersebut
"Pantes kakak kamu marah, emang pantas kamu dimarahin. Emang Umi sama Abi ngajarin kaya gitu? Siapa yang ngajarin kamu? Uang jajan kamu Umi potong sebulan. Renungin kesalahan kamu itu. Dan satu lagi nak, Kakak kamu Azmi kalau sudah memilih pasangannya berarti dia yakin. Kalau kamu ga setuju hubungan kakak kamu dan Aulia kami ga meminta persetujuan dari kamu"
"Maaf, maaf Rara minta maaf"
"Maaf Umi, itu kata Bu guru Yasmin yang bilang jadi berpikir begitu"
"Guru macam apa itu sampe mempengaruhi muridnya sampe begitu. Kan Umi sudah bilang kalau perilaku guru kamu baik contohin kalau yang jahat jangan dicontoh"
"Maaf Umi"
"Jangan minta maaf ke Umi, minta maaf ke Aulia"
"Baik Umi. Maafin Rara"
"Umi bakal ke sekolah kamu untuk mengurus kepindahan kamu" Setelah itu Umi meninggalkan Rara di ruang tamu sendirian, Rara hanya terdiam dan tidak bisa membantah lagipun itu kesalahannya.
"Kak Aulia maaf" ucap lirih Rara

Halo halooo, aku disini mau ngerayain karya aku "cinta dalam sholawat" ini yang ke 4

Seguir leyendo

También te gustarán

6.6M 216K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
2.8M 259K 67
"Kalau umur gue udah 25 tahun dan gue belum menikah, lo nikahin gue ya?" "Enggak mau ah, lo tepos!" Cerita ini tentang Mayluna dan Mahesa yang sudah...
MARSELANA Por kiaa

Novela Juvenil

912K 50.1K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
4.5M 266K 62
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...