Kaisar & Sang Amora

By Sely_R

2.1M 250K 6.7K

(Bukan reinkarnasi ataupun time travel, tapi dijamin seru. Jangan asal ditinggal, baca dulu minimal 10 bab, k... More

Tidak Jadi Batal
Mengingat Namanya
Perasaan Tidak Nyaman
Sharma Itu Menyebalkan
Tak Pernah Menyentuh Selirnya
Sharma Sakit Jiwa
Dia Ada Di Sini
Pelayan Lagi
Ader Jujur
Serangan Bayangan Cermin
Jadi Suami Kedua, Mau?
Hampir Mati
Dia Bukan Kaisar
Tamparan Sharma
Harus Dicatat Dalam Sejarah
Permaisuri Thanu
Adu Panco
Hukuman Dari Kaisar
Perdebatan Permaisuri dan Kaisar
Pembukaan Segel
Ajaibnya Sharma
Karena Izin Kaisar
Mimpi Buruk
Cahaya Biru
Pembicaraan 'Dewasa'.
Ciuman Dari Kaisar Lagi
Di Menara Tak Terpakai
Sharma Kabur
Aku Han
Sharma Hilang
Sharma Akan Pulang
Kaisar Khawatir
Hukuman Kaisar Lagi
Sakeeeet
Sakitnya Tuh Di Sini
Kepergok
Karena Permaisuri
Kaisar Pilih Kasih
Bukan Ajoz
Kaisar Adalah Phoenix Putih
Inti Darah Sharma
Hamba dan Anak Hamba
Ketika Kaisar Terlalu Emosi
Bukannya Aku Tidak Tahu
Kaisar Ngambek
Permaisuri dan Sharma
Jebakan Yang Salah
Kaisar Hanya Pura-pura Percaya
Bodoh
Kisah Kelam Sharma Kecil
Tidak Percaya Ya Sudah
Rindu Siapa
Hati Mulai Panas
Maaf
Arena Cakar dan Menjambak
Akan jadi Permaisuri?
Di Hari Pengangkatan Permaisuri
Jantung Yang Berhubungan
Bangkitnya Amora
Ternyata Dia Selir ....
Ungkapan Halus
Mari Buka Segel
Usaha Pertama
Mari Kita Buat Anak
Buka Segel Kaisar, Buka Segel Sharma
Kaisar Cabul! Eh?
Makanan Dari Selir Praniva
Seret Permaisuri
Aturan Yang Harus Dipatuhi
Ternyata Adik-Kakak
Azoch Yang Sebenarnya
Pertarungan Kaisar VS Azoch
Penjara Istimewa Untuk Thanu
Susis, Suami Takut Istri
Sharma Hamil
Mau Dimakan Yang Mulia
Buah Sraca Yang Aneh
Haikal Adalah Viath
Azoch Yang Sebenarnya
Bikin Gempar Se-Istana
Memburu Haikal
Portal Hitam
Gerhana Merah Phoenix
Monster Iblis
Cara Mengalahkan Haikal
Sambil Nunggu Double Up
Permaisuri Ghauni Semena-mena
Ternyata Memang Rencana Sharma
Menyatukan Dua Kekuatan
Akhir Dari Raja Iblis
Sharma Kemana?
Amukan Kaisar
Benar-benar Murka
Lebih Kejam Dari Hukuman Penggal
Terpilih Menjadi Permaisuri
Drama di Malam Pengangkatan Permaisuri
Pengangkatan Sharma
Kejutan Yang Dipersiapkan
Menceraikan Dua Selir
Perdebatan Bibit Tambahan
(Ending) Pangeran & Putri Alrancus
Selalu Update Setiap Ada Cerita Baru

(Ekstra Part)

28.9K 1.9K 193
By Sely_R

"Dasar setan kecil!"

"Hahahaha, ayo kejar aku Ibu." Walaupun kaki dan langkah kakinya kecil, akan tetapi frekuensi langkahnya sangat cepat. Bahkan ibunya yang dulu terkenal dengan lari cepatpun kalah.

Saat anaknya akan keluar pintu, dari luar muncul pria jangkung nan tampan yang mengenakkan jubah kebesaran Alrancus. "Yang Mulia tangkap setan kecil itu!"

Anak yang dikatai setan kecil langsung mengerem tepat sebelum hidung mancungnya menabrak kaki ayahnya. Sang ayah menunduk kemudian mengangkat putrinya lalu menggendongnya. "Pagi-pagi sudah bertengkar lagi dengan ibumu. Apa yang kau lakukan sampai ibumu mengamuk seperti badak?" tanya sang ayah sambil mencubit pipi gembul putrinya.

Sang ibu menghampiri kemudian tiba-tiba memukul pantat putrinya. "Anak ini benar-benar. Yang Mulia, lihat."

Seketika suaminya tertawa kemudian menatap putrinya. "Kau sedang mendadani ibumu?"

Anak kecil itu mengangguk dengan semangat. "Ya. Ibu sangat cocok dengan riasan seperti itu karena ibu seperti banteng."

"Anak ini benar-benar ...." Sebelum tangan ibunya memukul pantat sang putri, sang ayah lebih dulu mendaratkan kecupan di kening istrinya.

Wajah marah sang istri langsung damai seketika. "Ah ... damainya." Sang istri langsung tersenyum lembut. Ya, itu adalah cara meredakan amarah istrinya. Tapi terkadang tak ampuh juga. Beruntung hari ini ampuh.

"Jangan marah-marah lagi Sharma," ucap Kaisar Ariga sambil tersenyum agar istrinya itu tidak marah-marah lagi.

Permaisuri Sharma mengangguk. "Baiklah, hamba akan bersabar menghadapi Xianna."

Setelah yakin Permaisuri Sharma tak akan mengejar dan memarahi putri bungsunya, Kaisar Ariga pun menurunkan Putri Xianna. "Kau juga jangan menjahili ibumu terus."

Putri Xianna mengangguk. "Baik, Ayah." Dan sebelum ibunya marah lagi, Xianna sudah lebih dulu melarikan diri keluar. Jika sudah pergi keluar, tak perlu ditanya lagi apa yang akan dilakukan oleh putri bungsu mereka. Xianna pasti akan bermain dengan teman akrabnya.

"Mana Xiendra?" tanya Kaisar Ariga.

Permaisuri Sharma menunjuk kamar yang terletak di ujung. "Mungkin masih tidur. Sejak tadi hamba tidak mendengar suaranya. Tapi memang dia jarang bersuara sehingga hamba tidak tahu apakah dia masih tidur atau sudah bangun."

"Aku akan pergi memeriksa," ucap Kaisar Ariga kemudian berjalan menuju kamar yang masih tertutup.

Kaisar Ariga membuka pintu secara perlahan. Saat pintu dibuka, Kaisar Ariga bisa melihat sosok mungil yang seusia dengan putri bungsunya sedang duduk di jendela kamar yang terbuka lebar. Putranya itu sedang bersandar pada kusen jendela dengan kaki ditekuk. Kedua matanya yang tertutup kain hitam membuat Kaisar tak tahu tengah memandang apa putranya itu.

"Mengapa diam di sana, Ayah? Silahkan masuk," ucap putranya itu. Nada bicara putranya sama seperti dirinya, dingin dan datar.

Kaisar Ariga pun masuk kemudian berjalan menghampiri putranya. Padahal tadi putranya tak menoleh sedikitpun, ditambah lagi matanya yang tak melihat, lalu bagaimana putranya itu bisa tahu bahwa yang datang adalah dirinya.

"Sedang menikmati udara pagi, eh?" tanya Kaisar sambil menepuk bahu putra sulungnya.

Xiendra menoleh sedikit. "Hanya sedang memantau."

Kaisar penasaran lalu mengikuti arah kepala Xiendra. Dari jendela kamar Xiendra, Kaisar bisa melihat taman bermain dan kebun bunga yang menjadi tempat bermain Xianna. Dari jendela kamar ini Kaisar bisa melihat Xianna sedang bermain dengan satu teman.

"Kau memantau adikmu?" tanya Kaisar penasaran.

Xiendra kecil mengangguk. "Hm, melindungi dia adalah tugasku."

Kaisar mengerutkan kening. "Siapa yang mengatakan itu padamu?" Setahu Kaisar, ia tak pernah menegaskan itu pada Xiendra. Xiendra masih sangat kecil, mana mungkin diberi tugas menjaga adiknya.

Xiendra menoleh sedikit ke arah ayahnya. "Kata hatiku sendiri. Dia itu ceroboh dan banyak tingkah, sama seperti Ibu. Jadi aku harus menjaga dia seperti Ayah menjaga ibu."

Kaisar mematung. Dapat pemikiran dari mana anaknya ini? Apakah karena tiga kekuatan menyatu dalam diri Xiendra? Usia Xiendra masih 5 tahun, sama seperti adiknya. Bagi seorang anak yang berusia 5 tahun, bukankah pemikiran seperti itu terlalu dewasa?

* * * *

Beberapa hari kemudian. "Ayo kejar aku Liam!" tawa ceria itu tak lepas dari pendengaran seorang anak berusia 5 tahun yang sedang berdiri di bawa pohon sambil berpangku tangan. Anak itu hanya menggunakan pendengarannya karena matanya tertutup kain hitam. Anak laki-laki itu juga memiliki tanda lahir unik di tengah keningnya. Orang akan mengira bahwa tanda itu adalah cap khusus untuk menandakan bahwa anak laki-laki itu adalah anak Kaisar Alrancus, yakni Pangeran Xiendra Arnold.

Namun yang menjadi fokus pendengaran Xiendra bukanlah tawa kencang itu, melainkan nama yang disebut, yakni Liam. Hanya dengan sekali lompatan, Xiendra sudah berada di dekat Xianna yang sedang berlari. Saat anak laki-laki itu melewatinya, Xiendra menarik kerah baju anak laki-laki itu.

"Eh? Pangeran! Lepaskan aku!" Anak kecil itu protes. Ia marah karena ia diganggu lagi oleh Pangeran Alrancus.

"Kau mengajaknya main lari-larian kan?" tanya pangeran Xiendra kecil dengan nada dingin dan tegas.

Liam menggeleng. "Tidak Pangeran, Putri Xianna yang mengajak."

Xianna yang tadi berlari di depan langsung kembali lagi setelah melihat kakaknya menarik kerah Liam. "Xiendra, kau apa-apaan? Lepaskan dia."

Xiendra menoleh tepat pada tempat Xianna berdiri, padahal matanya tak melihat. "Lepaskan?"

Xianna mengangguk.

Dan .... Wiiiing. "Huaaa tolong!" Liam menyangkut di batang pohon yang tinggi. Siapa yang membuat Liam ada di sana? Siapa lagi kalau bukan Xiendra. Hanya dengan satu tangan, Xiendra melempar Liam ke sembarang arah seperti melempar sampah daun kering.

"Jangan main lari-larian. Kau bisa jatuh." Kemudian Xiendra pergi setelah mengganggu adiknya yang sedang bermain.

* * * *

Dua tahun kemudian. "Liam jangan menggangguku. Aku sedang menanam bunga!" Xianna marah karena sejak tadi diganggu oleh Liam.

"Hahahaha, maka dari itu ayo bermain petak umpet," ucap Liam, tapi tiba-tiba Liam terkejut karena tiba-tiba seseorang mencengkeram baju belakangnya, kemudian tubuhnya melayang di udara. Sepersekian detik kemudian, tubuhnya terlempar masuk ke dalam tong sampah.

"Ingin main petak umpet, main lah sendiri." Ternyata yang melakukan itu adalah Xiendra.

* * * *

Dua tahun kemudian. "Pangeran, kau ingin mengganggu aku yang sedang bermain dengan Putri Xianna, kan?"
Xiendra hanya berpangku tangan. Di belakang berdiri Xianna yang ingin main lagi dengan Liam.

Kali ini sepertinya Liam tak akan tinggal diam. Ia akan melawan. "Putri Xianna adalah sahabatku. Aku tak akan membiarkan siapapun mengganggu kami. Termasuk Pangeran sekalipun. Hiaa ...!" Liam akan memukul Pangeran Xiendra menggunakan ranting kayu. Tapi ....

Tung!

Xiendra lebih dulu mementung kepala Liam menggunakan kepalan tangannya yang kosong.

Liam terjatuh dan merasa pusing, sementara itu keningnya benjol. "Huaaaa, Ibu ....!"

Begitulah posesifnya seorang Pangeran Xiendra terhadap adik perempuannya. Ia tak akan membiarkankan siapapun mengajak Xianna bermain dengan permainan yang bisa menyebabkan Xianna terluka. Apalagi Liam. Pangeran Xiendra semakin tak suka pada Liam. Anak yang tak jelas asal-usulnya itu selalu mengajak putri Xianna bermain lari-larian, dan permainan berbahaya lainnya. Oleh sebab itu Pangeran Xiendra memasukkan nama Liam ke dalam daftar hitam.

Sampai bertahun-tahun kemudian.
Pangeran Xiendra dengan gagah berdiri membelakangi Liam yang bertekuk lutut sambil memegangi dadanya. Terlihat sudut bibir Liam terluka. Mereka baru saja bertarung ringan.

"Mengapa Anda selalu menghalangi hamba untuk bermain dengan Putri Xianna?" ucap Liam dengan suara dewasanya. Dulu saat diganggu, Liam hanya bisa menangis dan memekik dengan suara cemprengnya, tapi sekarang ia sedang membangun harga dirinya dengan bertarung.

Pangeran Xiendra menoleh sedikit, namun posisi badannya yang tegap tak berubah sedikitpun. "Kalian sudah beranjak dewasa. Tidak ada kata main-main lagi. Jangan kau pikir aku bodoh. Kau menyukai adikku."

Liam mendongakkan kepalanya, menatap bahu bidang Pangeran Xiendra dari belakang. Kemudian ia bangkit walaupun sedikit kesulitan. "Hamba hanya menganggap nya sebagai sahabat. Sahabat yang selalu ada untuk nya, menghibur nya, dan melindungi nya."

Pangeran Xiendra tersenyum miring. "Melindungi katamu? Melawanku saja kau tidak sanggup. Aku hanya akan menyerahkan Xianna pada laki-laki yang benar-benar bisa melindunginya. Sedangkan kau, mengangkat pedangpun tak bisa." Kemudian Pangeran Xiendra berlalu meninggalkan lapangan berlatih pedang.

Liam mengepalkan tangannya. "Aku berjanji, aku akan membuktikan bahwa aku layak untuk Putri Xianna."

Ini baru asal muasal hubungan diantara mereka ya Guys. Cerita yang sesungguhnya baru saja dimulai. (Ini tambahan, setelah part ini diup, pada bilang buat cerita cinta Xiendra juga. Jawabannya adalah jelas ada Guys. Ini cerita tentang kisah cinta Xianna dan Liam, lalu Xiendra dan .... /Masih jadi rahasia)

(Curhatan Sely yang harus dibaca sampai habis karena ada info)

Yups akhirnya selesai juga cerita Kaisar & Sang Amora. Terima kasih banyak kepada kakak-kakak semua yang telah memberikan dukungan yang besar kepada Sely sehingga Sely bisa menyelesaikan cerita ini. Jujur, awalnya Sely kurang semangat untuk lanjutin cerita ini. Kenapa? Karena awal-awal up cerita ini, kalau gak salah udah up 10 episode, pembacanya paling dalam sehari itu 3, 11, dan paling banyak 20. Sepi komentar, dan gak ada yang vote. Tapi terus Sely berpikir, walaupun pembacanya sedikit, yang sedikit itu adalah pembaca setia, kalau sely berhenti nulis, kasihan mereka.

Akhirnya Sely lanjut nulis lagi dengan niat menuangkan imajinasi Sely ke dalam tulisan. Banyak yang baca atau sedikit itu urusan belakangan, yang penting sely tulus membuat ceritanya. Dan Alhamdulillah, setelah sampai episode 20, pembacanya setiap hari naik Guys😭. Di notifikasi itu sampai tertulis 99+ dan begitu discrol, banyak banget yang vote cerita ini dan mulai kasih komentar serta dukungan.

Dimulai dari itu, Sely semakin semangat. Apalagi selalu disemangatin oleh kakak semua. Kakak semua dengan antusias mengomentari alur cerita, tokoh, dan konflik. Tahu gak, Sely tuh sering ketawa sendiri baca komentar kakak marah-marah sama tokoh jahat ataupun pas lagi kesel sama Kaisar. Sely juga senyum-senyum sendiri pas kakak-kakak komentarin ke so sweetan Kaisar dan Sharma dan juga ngetawain tingkahnya Sharma. Setiap komentar itu bagaikan suntikan vitamin untuk sely. Hati sely langsung berbunga-bunga dan kembali bersemangat untuk nulis.

Jujur, mau dikata lebay atau berlebihan, Sely itu bener-bener sayang sama Kakak semua. Sely takut kehilangan kakak-kakak. Sely sayang dan selalu pengen berinteraksi sama kakak semua. Makanya sely sengaja men-scrol notifikasi yang numpuk dan berkepanjangan untuk nyariin komentar-komentar kakak terus balesin. Sely juga sering marah-marah sama jaringan kalau jaringnya lelet pas sely mau balesin komentar 🤭😁. Atau kadang suka ketawa ketiwi sendiri sambil guling-guling pas balesin komentar penuh cinta.

Yah pokoknya mah begitu lah curhatan hati Sely. Yang pasti sely berterima kasih banget sama kakak semua.

Dan oh ya, untuk beberapa hari kedepan Sely mau ambil rehat dulu ya Guys. Mau mengistirahatkan kepala ini. Ya jangan sampai digas terus untuk nulis terus nanti tiba-tiba ngebul, ngejim, terus jebol. Kan bahaya🤣. Nah, jadi supaya bisa tahu kapan cerita barunya di-upload, kakak-kakak bisa follow akun Wattpad Sely ya. Ya biar tahu gitu kalau sely ngumumin sesuatu.

Atau bisa juga follow akun Instagram Sely yang nama akunnya sely_r06. Akunnya privasi jadi harus follow dulu baru bisa lihat postingan dan cerita sely. Di sana kakak bisa tahu sely lagi nulis bagian apa (bocoran) atau yang lain-lain. Jangan lupa DM supaya Sely tahu kakak adalah Pembaca Kaisar & Sang Amora, Okeh👍👌.

Sekian dulu, kalau ada cerita ini yang menyinggung dan juga balasan komentar Sely yang kurang berkenan, mohon dimaafkan ya Guys. Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Bye-bye 😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 198K 64
Hanya karena nama karakter dalam novel sama, tanpa sebab Restia Wardani masuk ke dunia novel dan bertransmigasi ke tubuh Restia Alder D. Freya. Pemai...
2.7K 1.1K 23
[SELESAI] Krisna Wilson bangkit dari kematian setelah sang kekasih, Cherry Angel, menebus kematiannya dengan menumbalkan jiwanya sendiri pada sang Ib...
3.3M 427K 61
LAPAK INI BUKAN TEMPAT UNTUK KALIAN NYINYIR! BILA TIDAK SESUAI SELERA KALIAN, BAIK UNTUK PEMERANNYA ATAUPUN ALURNYA, TIDAK USAH DILANJUTIN BACANYA DI...
94.5K 4.4K 34
"Gue udah tau semuanya." Kata Daniel. Apa? Gue liat Daniel lagi, ekspresi muka gue minta dia buat jelasin. "Perasaan lo ke gue." Kata Daniel. . Giman...