Suara air menetes terdengar keras di dalam ruangan yang sepi itu, Halilintar sedari tadi terdiam menatap luar rumah.
Bayang - bayang mereka terlihat lagi didepan rumah.
Tiga orang kejar - kejaran sambil bermandikan lumpur. Wajah mereka riang, senang, dan bahagia.
Tiga orang yang lain ada diteras rumah, sedang melihat kembarannya yang lain bermain hujan.
Si pemilik manik emas tersenyum kearahnya, Halilintar ingin membalasnya... tapi sayang, itu hanyalah ilusi optik yang dia gunakan pada dirinya sendiri.
Ya, membohongi sendiri lebih baikkan daripada harus tersiksa dengan realita?
Halilintar tetap pada tempatnya, saat manik biru pudar itu menatapnya sempat berkata sesuatu tapi Halilintar tahu dia tak akan bisa membalas. Kini gantian si manik silver yang melihatnya, menggerutu mungkin?
"Heyyyy apa yang kau lakukan?~"
Dia tidak menjawab pertanyaan sesat dari orang yang sesat itu juga.
"Wah berarti kau mengakui diri bahwa kau sesad"
Halilintar tak menjawab lagi tapi pemilik wajah yang sama dengannya itu tersenyum senang.
"Ayo Halilintar~ Ayo kita keluar~ Ayo berdansa~ Ayo mencari mereka~ Ayo kita balaskan dendam ini~"
Senyum itu sangat menakutkan bagi mereka yang melihatnya, tapi bagi Halilintar itu sudah makanan setiap hari.
Halilintar berjalan keluar rumah. Melewati bayang - bayang mereka yang menembusnya.
"Kak"
Halilintar ingin berbalik tapi pemilik wajah yang sama dengannya menghentikannya.
"Ku pastikan itu bukanlah pilihan yang bagus" ucapnya lalu melangkah mendahului Halilintar dan menghilang.
Halilintar merasakan jaketnya tengah digenggam oleh seseorang, kemungkinan salah satu dari adiknya.
"Tak usah kak"
"Kami sudah tak apa"
"Udahlah kakak nikmati hidup kakak"
"Tak perlu memikirkan kami"
"Kakak senang kami juga senang"
"... bukan salah kakak"
"Maaf, tapi hatiku tak terima. Aku tak rela"
Hanya itu yang dia katakan tanpa berbalik. Takut jika dia berbalik yang dia temukan hanyalah daging bukan mereka.
🚫
Jadi ini Halilintar yang ingin membalaskan dendam adik - adiknya yang dibunuh.
Yap Reverse Halilintar muncul kembali