The Unwanted Queen || COMPLET...

بواسطة aristaptr

978K 76.3K 2K

[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjad... المزيد

Hello!
The Unwanted Queen || 1
The Unwanted Queen || 2
The Unwanted Queen || 3
The Unwanted Queen || 4
The Unwanted Queen || 5
The Unwanted Queen || 6
The Unwanted Queen || 7
The Unwanted Queen || 8
The Unwanted Queen || 9
The Unwanted Queen || 10
The Unwanted Queen || 11
The Unwanted Queen || 12
The Unwanted Queen || 13
The Unwanted Queen || 14
The Unwanted Queen || 15
The Unwanted Queen || 16
The Unwanted Queen || 17
The Unwanted Queen || 18
The Unwanted Queen || 19
The Unwanted Queen || 20
The Unwanted Queen || 21
The Unwanted Queen || 22
The Unwanted Queen || 23
The Unwanted Queen || 24
The Unwanted Queen || 25
The Unwanted Queen || 26
The Unwanted Queen || 27
The Unwanted Queen || 28
The Unwanted Queen || 29
The Unwanted Queen || 30
The Unwanted Queen || 31
The Unwanted Queen || 32
The Unwanted Queen || 33
The Unwanted Queen || 34
The Unwanted Queen || 35
The Unwanted Queen || 36
The Unwanted Queen || 37
The Unwanted Queen || 38
The Unwanted Queen || 39
The Unwanted Queen || 40
The Unwanted Queen || 41
The Unwanted Queen || 42
The Unwanted Queen || 43
The Unwanted Queen || 44
The Unwanted Queen || 45
The Unwanted Queen || 46
The Unwanted Queen || 47
The Unwanted Queen || 48
The Unwanted Queen || 49
The Unwanted Queen || 51
The Unwanted Queen || 52
The Unwanted Queen || End
The Unwanted Queen || Extra Part I
The Unwanted Queen || Extra Part II
New Story!
Warning!

The Unwanted Queen || 50

10.5K 880 43
بواسطة aristaptr

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

"Maaf kami terlambat." Seketika tawa Dalton terhenti saat mendengar suara seseorang.

Saat itu juga mereka melihat Queen Caroline datang bersama para pasukan dari kerajaan vampire dan wizard. Senyuman di wajah Dalton seketika berubah menjadi tatapan tajam. Alissya yang merasa kini mereka telah imbang tersenyum puas.

"Bukankah kau yang seharusnya mengaku kalah Dalton?" Ujar Alissya dengan tersenyum mengejek membuat rahang Dalton mengeras. Saat itu juga mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan membunuh dan siap untuk menyerang satu sama lain.

*****

"Kau baik-baik saja nak?" Tanya Queen Caroline dengan tatapan khawatir pada Alissya dan Crystal.

Kedua wanita itu pun mengangguk. "Kami baik-baik saja grandma, aku tidak akan membiarkan siapapun berani melukai keluargaku!" Geram Alissya sambil menatap tajam ke arah Dalton.

"Sebaiknya kau tidak ikut dalam pertempuran ini. Ingatlah, kau tengah mengandung Alissya." Ujar Queen Caroline.

"Benar nak, sebaiknya kau tetap di dalam istana. Biar kami semua yang menghadapi Dalton."

Alissya tersenyum menatap dua wanita yang ada dihadapannya. Ia sangat tahu jika mereka kini tengah mengkhawatirkan dirinya. Tetapi ia tidak bisa tinggal diam jika melihat semua orang mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi dirinya.

"Tidak, aku akan ikut bertarung bersama kalian. Aku yakin dia akan baik-baik saja di dalam sana." Ujar Alissya sambil mengusap lembut perutnya.

Semua pemimpin klan telah siap untuk berperang. Mereka telah berdiri di posisi masing-masing dengan pasukan di belakang mereka.

Lord Geordan melangkah maju, menatap Dalton dengan tatapan tajam. Aura penuh mengintimidasi mulai terlihat mengelilingi Dalton. Ia dapat merasakan darah kerajaan vampire mengalir di tubuhnya. Namun hal itu tidak membuatnya merasa terintimidasi.

Dalton yang merasa musuh dihadapannya tidak bergerak sedikitpun cukup merasa bingung. Ia tidak tahu apa yang tengah di rencanakan oleh mereka semua. Ia tidak boleh lengah sedikitpun, atau ia akan bernasib sama dengan Lord Charles.

"Tunggu apa lagi?! Cepat serang mereka!" Teriak Dalton lantang.

"Serang!"

Xavier yang melihat pasukan Dalton telah menyerang lebih dulu langsung memberi tanda pada seluruh pimpinan klan warewolf untuk maju lebih dulu.

"Kalian akan tetap berada di samping Alissya. Jangan sampai Dalton berhasil mendapatkannya. Biar aku yang menghadapi pria itu." Ujar Xavier pada Crystal dan Darren.

"Daddy akan menjaga mereka, kau pergilah lawan Dalton." Ujar Lord Geordan dan langsung disetujui oleh Xavier.

Manik mata pria itu mulai berubah. Sisi demon telah menguasai tubuh pria itu. Saat itu juga sepasang sayap muncul di belakang punggungnya. Tanpa pikir panjang, Xavier segera terbang menuju tempat dimana Dalton berada.

Dalton yang melihat Xavier terbang mengarah ke arahnya hanya menampilkan senyum meremehkan. Satu tangannya terangkat dan seketika kuku pria itu mulai memanjang. Manik mata pria itu telah berubah semerah darah. Tak hanya itu, kedua taring pria itu pun muncul.

"Jadi kau yang akan melawanku?" Ujar Dalton saat melihat jarak antara dirinya dan Xavier sudah sangat dekat.

"Aku harap kau tidak kecewa." Sahut Xavier dengan senyum devilnya.

Tanpa pikir panjang, Xavier menyerang Dalton lebih dulu. Ia tidak ingin mengulur waktu dan membiarkan Dalton membuat rencana lain yang dapat merugikan dirinya.

Serangan demi serangan telah dilayangkan oleh mereka berdua. Namun tidak ada satupun serangan yang mampu melukai mereka. Xavier menatap tajam Dalton. Ia tidak menyangka jika pria itu memiliki kekuatan yang cukup besar.

Di sisi lain, Alissya menatap peperangan di hadapannya dengan sedikit cemas. Sudah banyak prajurit yang terluka, namun pihak mereka masih jauh dari kata menang.

"Kita harus mencari cara lain." Ujar Alissya sambil menatap Xavier yang tengah bersusah payah melawan Dalton.

Bersamaan dengan itu, Lord Geordan melangkah maju diikuti para pimpinan lainnya.

"Perintahkan seluruh pasukan klan demon dan wizard untuk menyerang. Sisanya tetap di tempat untuk menjaga Yang Mulia Ratu." Titah Lord Geordan.

"Baik Yang Mulia."

Sesuai perintah, klan demon dan wizard mulai melesat menembus pasukan dari Dalton. Mereka mulai menyerang dengan berbagai mantra sihir yang cukup melumpuhkan pasukan musuh.

Dalton yang merasa pasukan miliknya cukup terbebani dengan adanya klan wizard seketika menggeram kesal.

Xavier tersenyum menyeringai, "Sebaiknya kau menyerah. Pasukanmu telah berkurang cukup banyak."

Dalton hanya diam, tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Tak ada satupun ucapan Xavier yang dapat mempengaruhinya. Namun diam-diam Dalton menggumamkan sebuah mantra. Hingga sebuah cahaya putih melesat menuju ke arah Xavier dan berhasil melukai pria itu hingga terpental cukup jauh. Xavier terbatuk dan mengeluarkan sedikit darah dari mulutnya. Pandangan pria itu menggelap saat melihat Dalton tersenyum menyeringai ke arahnya.

Alissya membeku, matanya melebar saat melihat Xavier berhasil dilukai oleh Dalton. Ia juga melihat semua orang terkejut dengan apa yang telah mereka lihat.

"Kau terlalu banyak berbicara Xavier, lihatlah apa akibatnya jika kau meremehkanku."

"Cih! Kau hanya sedang beruntung." Sahut Xavier sambil mengusap sudut bibirnya.

Alissya dapat melihat Dalton perlahan berjalan mendekati Xavier. Saat Xavier ingin berusaha menyerang Dalton, tiba-tiba ia merasakan seluruh kekuatannya menghilang. Xavier membulat, ia menatap kedua tangannya dengan tatapan tak percaya.

'Bagaimana mungkin?' Batin Xavier. Namun tidak dengan Dalton yang tersenyum menyeringai melihat Xavier yang kebingungan dengan apa yang terjadi pada dirinya.

"Ada apa? Apa kau kehilangan kekuatanmu Yang Mulia?" Ujar Dalton meremehkan tepat dihadapkan Xavier.

Saat itu juga Dalton mencengkeram leher Xavier dengan erat dan mengangkat tubuh pria itu hingga tak menyentuh tanah. Lord Geordan yang melihat itu langsung melesat dan menyerang Dalton dengan membabi-buta.

Crystal yang melihat keadaan suaminya yang terbaring tak berdaya langsung mendekati pria itu. Rasa cemas mulai menghantuinya saat melihat keadaan suaminya yang terluka akibat serangan Dalton. Bahkan pria itu kehilangan kekuatannya, sehingga ia tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri.

"Cepat bawa Xavier ke dalam istana." Ujar Queen Caroline dengan tak kalah khawatirnya. Tanpa pikir panjang Crystal langsung membawa tubuh Xavier masuk ke dalam istana untuk mengobati pria itu.

"Apa yang harus kita lakukan grandma?" Tanya Alissya khawatir.

Pandangannya mengarah pada satu tujuan. Ia dapat melihat para pasukannya yang terluka parah, bahkan banyak mayat-mayat yang berlumuran darah, tercabik bahkan ada yang kehilangan sebagian tubuhnya. Keadaan mereka bahkan jauh dari kata menang. Ditambah dengan keadaan Xavier yang terluka, membuat musuh lebih unggul. Meskipun kini Lord Geordan masih berusaha keras untuk menghadapi Dalton, tetapi kemungkinan untuk menang sangat jauh.

"Kau tetap tenang nak, kami pasti akan melindungimu."

Alissya menggeleng kuat, "Tidak! Bagaimana mungkin aku bisa diam jika semua orang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan diriku. Aku tidak bisa tinggal diam grandma." Tegas Alissya.

"Tapi-," belum selesai Queen Caroline berbicara, mereka langsung dikejutkan dengan suara dentuman yang sangat kuat.

Saat itu juga Alissya dan Queen Caroline manatap ke sumber suara. Betapa terkejutnya mereka saat melihat Lord Geordan terpental cukup jauh dan terluka parah dengan sayatan panjang di dada pria itu.

"Lord!" Teriak Queen Caroline histeris dan langsung melesat menghampiri suaminya.

Seluruh pimpinan klan langsung melesat mendekat Lord Geordan untuk memastikan keadaan pria itu. Namun nihil, Lord Geordan tak sadarkan diri.

"Shit!" Geram Lord Reymos.

"Bagaimana mungkin dia sangat kuat? Bahkan Lord Xavier dan Lord Geordan dapat dikalahkan dengan mudah olehnya." Ujar Lord Jackson.

"Jika begini, kita akan kalah!"

Alissya mengepalkan tangannya kuat. Amarah mulai menguasai wanita itu karena Dalton telah berhasil melukai keluarganya.

Mendadak langit menggelap. Kilatan petir saling bersahutan. Seketika itu juga mereka melihat cahaya muncul dari tubuh Alissya.

Dalton memundurkan langkahnya saat melihat perubahan Alissya. Bahkan pasukan yang sejak tadi berperang seketika terdiam takut merasakan aura mematikan dari wanita itu.

Lord Reymos dan Lord Jackson yang melihat Alissya telah dikendalikan oleh kekuatannya berubah panik. Mereka takut jika kekuatan itu bisa membahayakan Alissya maupun janin yang ada di dalam kandungannya.

"Alissya, hentikan! Kau bisa celaka, ingat kandungannya." Ujar Lord Jackson dengan raut wajah cemas.

Alissya terdiam, namun perlahan wanita itu berbalik menghadap Lord Jackson dengan raut wajah dinginnya.

"Aku tidak akan tinggal diam jika keluargaku dalam bahaya,-"

"Kalian telah berusaha menjagaku, tapi kali ini aku yang akan menjaga kalian semua." Ujar Alissya, kemudian menatap tajam ke arah Dalton.

Seketika cahaya putih terang muncul mengelilingi istana kerajaan demon. Cahaya yang telihat seperti portal yang akan melindungi apapun yang ada di dalamnya. Seluruh pasukan bahkan telah di perintahkan untuk masuk ke dalam portal tersebut dan hanya menyisakan Alissya dan pasukan Dalton di luar sana.

Para pemimpin klan berusaha untuk keluar dari portal itu, tetapi semuanya gagal. Portal itu bahkan jauh lebih kuat dari kekuatan yang mereka miliki.

Saat itu juga suasana berubah menjadi tegang. Alissya melangkah maju dengan anggunnya mendekati pasukan milik Dalton. Saat itu juga Alissya mengeluarkan sedikit kekuatannya untuk melumpuhkan seluruh pasukan milik Dalton.

Dalton yang hanya terdiam menatap tajam Alissya dari kejauhan. Ia terus memperhatikan Alissya yang dengan mudahkan menghancurkan seluruh pasukannya.

Hingga akhirnya tatapan mereka bertemu. Alissya dapat melihat jika Dalton mulai mengucapkan sebuah mantra untuk menyerangnya. Namun Alissya lebih dulu mengangkat tangannya dan mengeluarkan sebuah cahaya ke arah Dalton hingga tubuh pria itu terpental lalu membentur salah satu pohon yang ada di sana.

Dalton tersenyum miring sambil mengusap bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah. Kemudian ia menatap tajam ke arah Alissya yang masih terdiam di tempatnya.

"Kau akan menyesali ini Alissya. Mungkin kau bisa membunuhku, tetapi aku bisa membunuh suamimu." Ujar Dalton sambil terkekeh pelan.

Alissya menundukkan wajahnya, namun tak lama suara tawa terdengar dari wanita itu. "Jangan terlalu percaya diri Dalton. Kau bukanlah tandingan suamiku. Kau seharusnya merasa senang jika suamiku tidak ada di sini, karena jika dia berada dihadapanmu maka kau sudah menemui ajalmu lebih dulu."

Dalton berhasil bangkit, mata pria itu menatap tajam ke arah Alissya. Kali ini Dalton kembali mengucapkan sebuah mantra dan berhasil. Tubuh Alissya mendadak membeku, ia tidak bisa bergerak seolah tubuhnya terasa mati rasa. Bahkan ia sama sekali tidak bisa mengucapkan sepatah katapun dari bibirnya. Kekuatannya seperti terbelenggu oleh mantra yang diucapkan oleh Dalton.

Dalton tersenyum miring saat mengetahui ia telah berhasil mengunci kekuatan wanita itu. Ia perlahan berjalan mendekati Alissya. Hingga akhirnya Dalton berdiri tepat di hadapan wanita itu.

"Inilah akibatnya jika kau berani melawanku." Bisik Dalton keji tepat dan Alissya dapat mendengarnya dengan jelas.

Saat itu juga Dalton mencengkram leher Alissya dengan kuat. Wajah Alissya seketika memerah karena sulit bernafas. Ia tidak bisa menghentikan Dalton sama sekali karena kekuatannya telah terkunci. Semua orang yang melihat kejadian itu dari dalam portal seketika berubah panik.

"Aku akan membuatmu menemui ajalmu lebih dulu Yang Mulia." Ujar Dalton sambil tersenyum penuh kemenangan.

Alissya yang merasakan nafasnya hampir habis perlahan mulai menutup matanya. Sebuah bulir air mata menetes dari sudut mata wanita itu. Ia merasa gagal untuk menghentikan Dalton.

'Tidak! Kau harus kuat Alissya!' Batin Alissya sebelum kesadarannya terenggut.

Boom!!

Sebuah ledakan terdengar bersamaan dengan tubuh Alissya yang jatuh tersungkur di tanah jika saja seseorang tidak cepat menangkap tubuhnya.

"Queen."

Alissya yang mendengar suara yang sangat familiar baginya seketika membuka matanya. Saat itu juga air mata kembali jatuh membasahi pipinya.

Perlahan tangan wanita itu terangkat, "Apa ini benar?" Gumam Alissya dengan sisa tenaganya.

Evan menggenggam tangan Alissya yang masih menangkup wajahnya dengan sangat erat. "Ini aku Queen."

Alissya tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaan wanita itu sekarang. Ada rasa khawatir sekaligus senang karena pria yang sangat ia cintai telah kembali.

Evan pun demikian, terlihat ada kelegaan dari pria itu karena telah berhasil kembali ke keluarganya. Setelah sekian lama ia berjuang untuk kembali ke sisi wanita yang sangat ia rindukan.

"Kau kembali Lord."

"Ya, aku kembali Queen."

******

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

Switch Over بواسطة Nyx_gemini✨

الخيال (فانتازيا)

1.1M 83K 60
Jeanna yocelyn, sosok gadis manis yang sangat ceria dan tak pernah kenal takut. Saat ini Jeanna tengah menempuh pendidikannya di sekolah menengah ata...
320K 19.7K 45
Kiara Victora Lacynda, seorang gadis muda berusia 19 tahun yang menjalani kejamnya kehidupan di dalam sebuah panti asuhan sejak ia kecil. Kehidupan m...
635K 35.1K 58
[FOLLOW terlebih dahulu. Private secara acak!] [Warning! Eps. 2 dan 3 digabungin ke eps. 4] "I Vartan Zsolt Ormos, Alpha of the Redmoon Pack. Reject...
6.2M 569K 48
Beautiful Rose. Cerita klasik, tentang Sean yang jatuh cinta pada tokoh utama wanita. Lalu apa yang membuat Violet membenci mereka? Sean mencampakkan...