Kiss kiss buat pembaca setia aku. Aku langsung saja ya ga mau banyak cingcong heee
Happy reading ya...
Author pov
Prily mengemudikan mobilnya menuju rumah dan di susul ali dibelakangnya. Prily memang menolak ajakan ali td agar ikut bersama dengan nya. Prily menolak karena tak suka meninggalkan mobilnya di rumah sakit. Meski ada edrik yg akan membawa nya nanti tapi prily tak suka jika mobil kesayangannya itu di kendarai oleh orang lain. Ada pantangan memang meski itu sahabat nya sekalipun. Tapi jika keadaan mendesak prily dengan terpaksa prily merelakan mobilnya di kendarai orang lain.
Mobil prily tiba lebih dulu. Ia segera bergegas ke masuk untuk membersih kan diri. Ia sudah tak tahan dengan bau anyir yg menempel di bajunya.
Saat prily sudah masuk ali menyusulnya dari belakang. Mobilnya terparkir tepat di samping mobil prily. Seharusnya ia harus kembali lg ke kantor dan menghadiri rapat. Tapi ali urungkan dan sengaja mempending rapatnya. Ada hal yg ingin ali tanyakan. Kemana dan hal apa yg mereka lakukan td. Ya ali masih bingung dengan semua yg terjadi. Terlebih edrik yg begitu menyemaskan mereka.
Ali berjalan ke arah dapur,membuka kulkas dan mengambil sebotol air putih dan menuangkanya ke gelas.
" ahhh segar rasanya. Untung mamah sama papah belum pulang. Mungkin hal pertama yg akan mereka tanyakan adalah regina anastasya apa yg terjadi, kau tauran lg hahhhh" gumam ali geli. Membayangkan beribu ribu pertanyaan pada prily, atau mungkin pertengkaran dan perdebatan yg akan terjadi. Ali terkikik pelan membayangkan kalau itu semua terhadi.
Tapi dewi keberuntungan masih berpikak pada prily. Jd hari ini dia selamat dari cercaan dan pertanyaan mamahnya.
" sebaiknya aku menyusulnya ke kamar. " lanjutnya lg sambil menegak habis air yg berada di tangannya. Meletakan di meja dan segera menuju lantai atas.
Di kamar prily baru saja menyelesaikan mandi nya ia keluar hanya menggunakan handuk seatas lutut. Prily lupa membawa baju ganti ke kamar mandi sehingga ia harus keluar dengan handuk yg melilit di tubuhnya.
Prily yg sibuk memilih baju tak menyadari ali yg masuk kekamar dan melihat tubuh nya yg terbuka. Ali berdehem yg mampu membuat prily terkejut.
" ahhhhhh apa yg kau lakukan" teriak prily kencang sambil menutup dadanya dengan kedua tanganya. Ali yg mendengar teriakan prily reflek menutup telinganya.
Gila... Bisa budeg mendadak ni kuping gue batin ali.
" keluar... " teriak prily lg.
" tak usah histeris seperti itu, toh aku ini suami mu. Jd hal wajar bukan jika menyaksikan pandangan seperti ini" jawab ali tenang. Prily semakin menggeram kesal. Tapi dia hanya blm terbiasa saja.
" sudah, ganti baju cepat, atau perlu aku pakaikan" bisik ali sambil berlalu ke kamar mandi.
" sialann kau....'' prily tak menyangka akan seperti ini di goda oleh ali ya nyatanya suaminya sendiri. Tiba2 wajah prily bersemu merah mengingat bisikan terakhir ali sebelum menasuki kamar mandi.
Di pakaikan baju? Oleh ali ahhh...
Prily segera menggeleng cepat dan mengenyahkan pikiran mesumnya barusan. Bagi prily itu tidak akan pernah terjadi. Prily bergegas memakai bajunya celana pendek serta kaos yg sedikit kegedean. Ahhh hal yg prily senangi tentunya.
Ali pov
Ku selesaikan acara mandi ku dengan cepat. Rasanya aku masih tak percaya dengan apa yg td aku lakukan. Menggoda prily istriku sendiri hingga wajahnya memerah seperti tomat. Ah sangat menggemaskan!
Siapa suruh dia keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk saja. Aku lelaki normal dan ingin rasanya aku menerjang tubuhnya dan bercinta dengannnya hingga dia tak bisa bangun dari ranjang. Ahhh aku sudah berubah menjadi lelaki mesum rupanya. Tapi tak mengapa toh mesum sama istri sendiri jd tidak dosa bukan.
Ku kenakan celana traning panjang serta kaos polo putih. Aku harus menyelesaikan pekerjaan ku yg tertunda. Saat ku menuju ruang kerja kulihat prily sedang mengotak atik mobilnya. Entah apa yg dia pasang tapi aku sedikit mendengar gerutuan.
"Sepertinya aku butuh alat yg lebih canggih lg. Aku tak mau rencana ku gagal lg" ucapnya. Aku bingung sebenernua apa maksud ucapannya. Ku pandangi terus dia dari dalam. Ku lihat dia kini membongkar kap mobil depannya dan dengan lincah dan lihainya dia mengeluarkan mesin2 yg hanya orang bengkel lah yg tahu. Tapi dia, dia dengan mudahnya mencopot dan kini memasangnya lg. Gila ini benar2 gila. Selain dia yg brutal dia jg jago dengan mesin. Wawww gadis langka.
Dan kau beruntung mendapatkannya ucap batinku.
Ya entah itu beruntung atau tidak yg jelas aku semakin mengagumi sosoknya kini.
Entah berapa lama aku menatapnya hingga dia berada tepat di depanku saja tak tahu.
Ya tuhan apa aku sebegitu kagumnya kah hingga dia menghampiriku tak tahu. Dam.!!!
Aku yakin dia tahu aku memperhatikannya sedari tadi.
" sudah puas memandangi ku tuan alex" ucapnya datar.
" terlalu percaya diri jika kau mengucapkan kata kata itu untuk ku nona" balasku dingin.
Munafik? Ya aku memang munafik tapi aku tak mau dia besar kepala. Aku alex prasetyo cowok ganteng,cool, dan di segani cewek2 mana mungkin mengatakan aku terpesona oleh nya.
Walau tak ku pungkiri. Tapi aku mau dia yg terpesona oleh ketampanaku. Ahhh hay percara diri sekali aku ini. Tapi toh itu kenyataannya bukan.
" lalu apa maksudmu melihat ku seperti itu. Terlihat sangat jelas bukan. Tapi maaf aku tidak akan terpesona oleh parasmu itu. " tegasnya.
Oh ya kita lihat saja apa yg akan aku lakukan untuk mu istri ku sayang!!!
" kita buktikan" ucapku seraya menariknya mendekat. Ku lingkarkan tanganku tepat di pinggang rampingnya. Kurasakan tubuhnya menegang dan dapat ku lihat wajahnya yg mulus begitu dekat dengan ku. Hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa wajahku,jantungnya yg berdekat lebih cepat.
Tunggu apa dia gugup? Jawabannya ia. Ok kalau begitu kita lanjutkan permainan ini. Aku akan membuat hari ini adslah hari yg tak akan bisa dia lupakan. Moment yg spesial bagiku dan tentunya untuknya.
" jangan macam2, aku tidak segan segan untuk menghajarmu" ancamnya. Masih sama. Aku suka ini haaaaa.
" tidak, aku tidak akan macam2 ko. Cukup satu macam saja" seringaiku. Wajahnya terlihat memerah entah karena marah atau merona atas ucapanku barusan. Tapi aku suka moment seperti ini. Dan akan ku pastikan hanya aku saja yg akan membuatnya merona. Bukan lelaki lain.
Kudekatkan wajahku agar lebih dekat lg. Kini hanya jarak beberapa senti dari wajahnya.
Manis.. Dia memang sangat manis. Tapi akan berubah menjadi macan ada yg mengganggu nya.
" sudah ku peringatkan,jangan macam2 atau aku laporkan kalau kau melakukan pelecehan" omelnya.
Sumpah aku ingin tertawa rasanya. Apa dia tidak sadar dengan yg di ucapkannya. Aku akan di laporkan karena melakukan pelecehan? Dengannya!
Ya ada dia yg di sebut tidak waras. Aku suaminya jd apapun yg aku lakukan itu adalah hsl bisa. Ya tuhan di mana otak cantiknya itu. Kenapa dia bisa berpikir sependek itu.
" haaaa, kau berkata apa sayang, melaporkanku.! Yg benar saja aku ini suami mu. Lalu apa yg mau kau keluhkan sayanh. Justru yg ada km di anggap sedikit...ya km pasti tau bukan" jawabku.
Yesss.. Sepertinya jawabanku langsung membungkam mulut cantiknya itu. Kulihat dia baru menyadari kekeliruannya.
Cup.
Aku mengecup bibirnya sekilas. Matanya melebar dan memandangku tajam. Well kau sudah membangunkan singa betina yg sedang tidur.
" heiii... Beraninya kau"
Brukkkk
Aku langsung terjengkang ke belakang di dorongnya kuat setelah meneriakiku. Awwww sakit rasnya.
" penganiyayaan ini namanya" ucapku kesal. Bukanya menolong ku dia malah pergi begitu saja ke kebelakang.
Dasar istri bar baran. Baru saja menciumnya di bibir dia sudah mendorongku seperti ini. Bagsi mana kalau aku melakukan hal yg lebih dari itu apa aku akan di gantung olehnya.
Tidak banyak pikir lg aku langsung menyusulnya dan kulihat dia sedang berjalan menuju garasi. Melewati kolam renang yg jernih itu.
Prily pov
Menyebalkan, beraninya dia menciumku. Agrhhhh bagi ku ini adalah hari yg paling paling tidak baik untuk ku. Setelah kejadian di kamar td. Bahkan aku blm bisa melupakannya. Ahhh mengingatnyanya saja membuat aku malu.
Lalu sekarang dia dengan lancangnya mencari first kiss ku. Sial.
Aku berjalan meninggalkannya yg sedang mengaduh kesakitan karena ulah ku. Aku tak peduli dengan dia yg meneriaki ku. Aku ga suka dengan cara dia memperlakukanku seperti itu. Meski aku tahu aku itu istrinya tapi aku blm siap.
Ku dengar derap langkah tepat di belakangku. Aku yakin dia menyusul ku untuk memulai pertengkaran kami lg. Hal biasa tapi aku tak ingin bertengkar dengannya hari ini. Aku harus menormalkan detak jantung sialan ini.
Tak biasanya aku seperti ini, apa yg telah terjadi dengan ku. Apa aku????
Tidak itu tidak mungkin. Tapi dia selalu berusaha membuatku tak bisa berkutik. Terutama tubuh ku yg selalu bertolak belakang dengan ucapanku.
'' berhenti, " ucapnya tajam. Sesaat aku menghentikan langkah ku dan menoleh ke belakang namun sialnya aku tak tahu kalau dia tepat di belakangku hingga membuat tubuh ku oleng.
" aaaaaaa" teriaku yg hampir tercebur ke kolam. Tapi dengan sigap ali menarik ku dan kini aku berada dalam dekapannya. Ahh rasanya nyaman sekali.
Heii apa aku bilang nyaman barusan.
Saat pandangan kami bertemu ada perasaan yg tak bisa aku jelaskan. Tersirat jelas di wajahnya kalau dia seperti merasakan apa yg aku rasakan.
Aku akui pesonannya memang mampu membuat wanita mana pun terpikat. Seperti yg terjadi padaku.
Ohhh god. Jangan lg. Kenapa jantung ini tidak bisa di kompromi sih.
" aku mau km tanggung jawab atas apa yg km lakukan td" bisiknya yg membuat ku merinding. Suaranya begitu sexy dan menggoda iman.
Aku berusaha melepaskan tangannya yg berada di pinggangku. Tapi dia justru semakin mengeratkannya. Aku tak yakin aku bisa lolis darinya kali ini.
Tunggu!!! Aku adalah anggota FBI jd bukan hal yg sulit bukan untuk hanya sekedar melepas kan diri.
" apa,, kau mau aku tanggung tawab. Baik lah aku akan melakukannya. Jd apa yg km mau" tantangku. Dia tersenyum penuh ke menangan. Dan tentunya dia tidak sadar telah masuk dalam perangkapku.
" aku mau kamu mencium ku di sini" tunjuknya pd bibir manisnya itu.
Dasar mesum. Siapa yg mau? justru km akan mendapatkan yg lebih dari itu.
Aku menyeringai dia menautkan alisnya bingung. Sedikit berjinjit ku dekatkan wajahku ke arah wajahnya. Kini wajahku benar2 sudah sangat dekat dan hanya beberapa inici saja.
Seketika aku tersenyum dan____
Byuuuuuuuuuurrrrrr
Ku ceburkan dia ke kolam renang dengan sekali sentakan.
" haaaaaaaaaaa,,, " tawaku benar2 puas. Siapa suruh dia menantangku. Dan jangan salahkan aku jika aku berbuat seperti itu.
" hei.. Tolongg... Blpp... Tolong...blppp"
" jangan sok acting. Aku tahu km pura2. Kali ini aku tidak akan percaya" ucapku.
" tolongn.... Ak___u tidak bisa berenang'' teriaknya.
Aku tak percaya. Namun seolah mematahkan keraguanku. Aku tak lg melihat ali yg di permukaan. Apa dia tenggelam.
Tanpa basa basi aku segera menceburkan diri. Menarik tubuh ali yg berada di dasar kolam. Ternyata dia benar. Dia tidak bisa berenang.
Ku angkat tubuhnya dengan susah payah ke pinggir kolam. Ku tekan tekan dadanya agar dia dapat mengeluarkan air dalam tubuhnya.
Tidak ada tanda2 dia akan sadar. Aku panik dan menepuk2 pipinya.
" heii bangun. Ini ga lucu ya. Hei bangun" aku terus saja menepuk2 mukanya. Lalu terlintas di pikiran ku untuk memberinya nafas buatan. Itu yg sering di lakukan oleh petugas jika menyelamatkan orang tenggelam.
Aku menarik nafas lalu dengan perlahan aku memberinya nafas buatan. Aku tak peduli dengan kata2 ku td yg jelas aku tak ingin sesuatu terjadi pada nya.
Hampir 5 menit aku melakukannya dan akhirnya dia sadar juga. Ahhh lega..
" uhukkkk... Uhukkkk..." dia terbatuk2. Aku memapahnya masuk. Badannya sudah sangat dingin.
**
Aku sedang membuatkan teh hangat buat ali. Setelah aku menyuruhnya mandi td kini dia sudah berada di ruang tv sambil bergelulung dengan selimut.
Ku masukan satu sendok gula lalu mengaduknya. Setelah selesai aku membawanya kedepan beserta satu mangkuk bubur.
Aku melakukan ini karena aku merasa bersalah pada ali. Aku tak tahu kalau dia beneran tidak bisa berenang. Aneh tapi mungkin dia memiliki sesuatu yg tak ku ketahui sampai seorang ceo perusahan terbesar di dunia perbisnisan tidak bisa berenang.
" sudah enakan" tanyaku ketika aku sampai di ruang tv. Dia menatapku lalu mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Hidung memerah serta mata yg sayu.
" nih minum teh anget biar badan km angetan. Terus makan bubur ini aku sengaja buatin buat km" ucapku sambil menaruh nampan di atas meja.
Dia sedikit bergerak mengambil teh dan menyeruputnya pelan. Aku berniat kembali kedapur dan membereskannya. Tapi tiba2 tanganku di cegat oleh ali. Seketika aku menoleh.
" apa lg, kamu mau meminta tanggung jawab aku. Ok aku bakal kabulin apa yg km minta. Dan soal td aku minta mf. Aku tak tahu km ga bisa berenang" ucapku sungguh2.
" bukan salah km ko sayang, tapi aku mau km temenin aku di sini. Aku mau km nyuapin aku " jawabnya lembut.
Hati ini berdesir senang ketika dia memanggil ku sayang. Entah kenapa aku sekarang sangat menyukai panggilannya untuk ku.
" dasar manja" cibir ku. Tapi aku tetap menurutinya dan mulai menyuapkannya bubur yg aku buat untuknya.
Perlahan tapi pasti bubur dalam mangkuk sudah habis tak bersisa. Ku taruh dimangkuk itu di atas meja. Saat aku beranjak ali dengan seenaknya nya menahan ku dan dia dengan santai merebahkan kepalanya di atas pangkuanku. Aku berniat menolaknya ketiaka dia berbicara lebih dulu.
" biarkan seperti ini. Ku mohon. " pintanya sambil memejamkan matanya.
Menit berikutnya aku dapat mendengar dengkuran halus. Secepat itukah dia tertidur!
Ku teliti wajah polosnya. Ternyata ketika dia tertidur seperti ini dia seperti bayi. Berdeda dengan ketika dia terbangun. Dia bisa menjelma menjadi lekaki yg menyebalkan.
Perlahan ku kecup keningnya. Kusandarkan kepalaku ku belakang sofa dan ikut memejamkan mata bersama ali yg sudah lebih dulu berada di alam mimpi.