PLAYING WITH KTH [REVISI]

By noonakimsheila

106K 8.1K 6.1K

[Follow sebelum membaca] Seorang gadis berusia 17 tahun bernama Lim Chayoung, hidup mandiri sejak ditinggalka... More

Welcome and Attention!
EPISODE 01
EPISODE 02
EPISODE 03
EPISODE 04
EPISODE 05
EPISODE 06
EPISODE 07
EPISODE 08
EPISODE 09
EPISODE 10
EPISODE 11
EPISODE 12πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 13πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 14
EPISODE 15πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 16
EPISODE 17
EPISODE 18
EPISODE 19πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 20
EPISODE 21πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 22
EPISODE 23
EPISODE 24πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 25
EPISODE 26
EPISODE 27πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 28
EPISODE 29πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 30
EPISODE 31
EPISODE 32
EPISODE 33
EPISODE 34πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 35πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 37
EPISODE 38
EPISODE 39
EPISODE 40
EPISODE 41
EPISODE 42
INFO MAZEEH
EPISODE 43
EPISODE 44
EPISODE 45
EPISODE 46
EPISODE 47
EPISODE 48πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 49
EPISODE 50
EPISODE 51
EPISODE 52πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 53
EPISODE 54
FYI
EPISODE 55
EPISODE 56
EPISODE 57
EPISODE 58
EPISODE 59πŸ”ž
EPISODE 60
EPISODE 61
EPISODE 62
EPISODE 63
EPISODE 64
EPISODE 65
EPISODE 66
announcement
EPISODE 67
Episode 68
Episode 69
Episode 70
Episode 71
Episode 72
Episode 73
Episode 74
Episode 75

EPISODE 36

1.1K 108 178
By noonakimsheila

Aku gak tau ini bakalan sedih atau engga, tapi menurut aku ini sedih banget ngetiknya sambil nangis.

Jangan lupa vote nya 40 vote target, komennya juga ramein oke.

Maaf kalau feel nya kurang dapat.
Semoga kalian enjoy membacanya.

Happy reading~







*Author POV*

Sinar matahari menyeruak masuk lewat selah-selah jendela kamar.
Ya, saat ini Jimin sedang berada di hotel bersama Yeora. Mereka bertemu di Seoul, lebih tepatnya Yeora menghampiri Jimin. Untung saja Yeora menelepon nya terlebih dahulu jadi dengan cepat ia mengajaknya ke hotel, Jimin yakin ia pasti penasaran dengan tempat tinggal Jimin dan juga kantornya.

"Sayang.."

"Hoam, apa Ahjussi?"

"Bangun lah.."

Yeora meregangkan tubuhnya, ia tersenyum begitu manis.

cup

"Morning kiss sayang"

Jimin mengecup bibir Yeora secara tiba-tiba membuat pipi nya memerah.

"Aaakk Ahjussi, selangkangan ku ngilu."

"Mianhae Yeora, aku begitu nafsu sampai bermain secara kasar."

"Tidak apa-apa kok, aku menyukainya"

"Jinjja? Jadi kau suka yang kasar, hm?" Jimin menciumi leher jenjang sang gadis hingga membuatnya melenguh, "aah sayang".

"Wae? Kau mau lagi?"

"Aniya, milikku perih Ahjussi"

"Hehe mianhae, cepat mandi aku akan mengantarkan mu ke Ilsan, siang ini aku ada meeting."

"Yah jadi kita berpisah?" Yeora mempoutkan bibirnya, rasanya ingin sekali ia berlama-lama dengan sang pria namun apa boleh buat, jarak diantara keduanya begitu jauh hingga tak memungkinkan keduanya bertemu setiap saat.

"Sayang jangan sedih seperti itu dong, kita hanya berpisah sementara saja, Minggu depan aku yang kesana ya. Kita habiskan waktu dirumahmu, sekarang aku harus bekerja mencari uang untuk segera menikahi mu.." ucap Jimin dengan penuh kepalsuan.

"Menikah? Ahh Ahjussi jangan membual, kau membuat pipi ku merona lagi.."

"Kau mau menikah dengan ku kan? Intinya kalau kau hamil tolong dijaga dengan baik bayi kita, oke?"

"Dan jangan lupa beri tahu aku kalau kau hamil anakku."

"Iyah Ahjussi, gomawo. Aku mencintaimu"

"Aku lebih mencintaimu Yeora"

Didalam mobil, Jimin hanya fokus menyetir. Sedangkan Yeora tak henti-hentinya bicara membuat Jimin hanya merespon seadanya.

"Ahjussi, saat kau bilang menikah tadi aku langsung kepikiran akan memakai gaun seperti apa."

"Kau mau gaun seperti apa? Pastikan kalau gaun itu gaun yang mahal karna kau cantik dan tubuhmu indah."

"Hmm, aku jadi kepikiran. Bagaimana kalau kita menikah secepatnya Ahjussi."

"Kenapa begitu terburu-buru sayang?"

"Sebab aku sudah jenuh sendiri di Ilsan, aku ingin dekat denganmu"

"Maaf Yeora tapi aku akan menikahi mu jika kau hamil, jika kau tak hamil kita bisa menunda pernikahannya."

"Ummm.."

"Apa kau keberatan? Apa aku salah mengharapkan bayi didalam rahimmu? Aku ingin segera mempunyai anak, usiaku sudah semakin tua Yeora. Aku ingin anak itu lahir dari wanita cantik seperti mu" gombalan demi gombalan terlontar dari mulut manis Jimin.

Ya, Jimin memang sangat pandai merayu wanita. Sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya, apalagi kali ini ia punya rencana yang begitu licik membuatnya menjadi semakin lancar mempermainkan wanita tersebut.

Sesampainya di Ilsan, Jimin memeluk erat tubuh Yeora.

"Sampai disini ya sayang, kau harus jaga kesehatanmu, jangan sampai sakit kau tinggal sendirian."

"Ne, arasseo Ahjussi. Ahh aku akan merindukan mu, tak sabar bertemu lagi Minggu depan huhu"

"Jangan menangis sayang aku paling tidak bisa melihat wanita menangis."

"Mianhae Ahjussi, aku terbawa suasana."

"Bye Ahjussi, jangan genit dengan perempuan lain ya. Aku mencintaimu~"

Jimin sedang di perjalanan menuju Seoul, dengan perasaan senang ia bersenandung didalam mobilnya.

Sesampainya di rumah, Jimin membuka ponselnya.

"Sepertinya aku harus mengecek keadaan rumahnya.."

Dari dalam layar ponsel, terlihat sosok pria tengah masuk kedalam unit Apartement yang ada di rekaman CCTV nya.

"Apa dia tidak bosan setiap hari membersihkan rumahnya?"

Pria itu berjalan kedalam kamar, menaruh secarik kertas sepertinya itu adalah surat cinta.

"Hmm, kenapa dia bodoh sekali"

Sambil memakan cemilan, Jimin hanya menyeringai memperhatikan layar ponselnya. Serasa sedang menonton pertunjukan, fikirnya.

Pukul 11:00 KST

Didalam kantornya, ia hanya sibuk bergelut dengan laptopnya.
Tapi tak lupa juga memantau rekaman CCTV.

Saat ia hendak meregangkan tubuhnya, tiba-tiba saja matanya melalak sempurna kala melihat sepasang muda mudi didalam rekaman CCTV saling berciuman.

"Sialan! Bisa-bisanya mereka bolos sekolah hanya untuk kesana!"

Jimin si rubah licik, dengan segala kelicikannya-- ia memasang CCTV didalam kamar dan di ruang tamu Apartement Chayoung.

Saat mereka pulang dari Busan, mereka sempat mampir ke apartemen Chayoung. Dan saat Chayoung tengah keluar rumah sebentar disitulah Jimin beraksi.
Ia memasang CCTV serta menaruh alat pelacak kode pintu rumah jadi dengan mudah Jimin bisa mengaksesnya.

Dan hampir setiap hari Jimin memantau apartemen sang gadis.

"Tontonan gratis, aku akan biarkan kalian berdua menikmati setiap momen."

"Sepertinya aku punya rencana."

Deru nafas Jimin memburu kala melihat adegan demi adegan yang terjadi antara dua insan yang sedang saling tumpah tindih, terlebih lagi sang gadis. Tubuh nya yang seksi membuat Jimin mengingat kembali rasa yang pernah mereka lakukan saat di Busan. Ia tak menyangka jika wanita yang dulu ia anggap polos kini menjadi liar.

"Sayang, come on. Ouuhh tubuhmu indah sekali aah"

Jimin onani, ia tak kuat menahan hasratnya. Permainan keduanya begitu menggairahkan membuat Jimin yang menontonnya ikut terangsang.

*Croott

"Aaahh Lim Chayoung aku keluar ahh"

Dengan cepat Jimin mengambil tisu agar spermanya tak menyembur kemana mana.

"Ahh lega sekali."

"Sekarang kau boleh menang Jungkook, namun setelah ini kupastikan kau akan menangis."

Jimin membersihkan dirinya, ia memilih untuk tidur.

"Nanti malam saja lah ke kantor dia, aku biarkan mereka berdua bersenang-senang dulu."

Hari berganti malam, sekira nya jam menunjukkan pukul tujuh malam, Jimin begitu bersemangat.
Kemudian ia bergegas ingin menghampiri seseorang.

Dalam perjalanan ia begitu bahagia karena sebentar lagi permainan liciknya akan segera dimulai.

Sesampainya dikantor sang kakak, ia masuk begitu saja kedalam ruangannya.

"Kau mau ikut denganku? Aku punya surprise untukmu"

Dengan keadaan kesal Taehyung pun mau ikut dengan Jimin.

Sesampai nya di apartement sang gadis, pertikaian pun dimulai.

Jimin merasa menang, satu persatu rencana nya berhasil ia jalankan.

•••

"Ku mohon jangan lakukan itu ahjussi.." dengan suara yang bergetar dan dengan sekuat tenaganya Chayoung terus memegangi kaki Taehyung, namun apa boleh buat jika tenaga Taehyung lebih besar dari padanya, hingga dengan mudah Taehyung menginjak tangan Chayoung agar ia melepaskan tangannya.

"Aaww aakk" Chayoung meringis saat merasakan sakit ditangannya yang barusaja di injak Taehyung.

"Mati kau!" Gumam Taehyung

Semakin dekat, Taehyung yang sudah berancang-ancang mulai melayangkan pisaunya.

"MATI KAU!" Teriakan Taehyung membuat Jimin dan Jungkook melihat kearahnya dan dengan cepat Jimin menjatuhkan dirinya ke ranjang.

"ANDWAE!!!"

Dengan sisa tenaga nya Chayoung berlari kearah Jungkook. Ia menutup matanya, dan dengan cepat Taehyung menusukkan pisaunya tanpa melihat siapa yang akan tertusuk, Dan...

"Jungkook awasshh!" Teriak Chayoung.

*JLEB!

*JLEB

*JLEB

*JLEB

"MATI KAU JUNGKOOK!"

Taehyung menikamnya berkali-kali tanpa melihat ke sumbernya, ia begitu kalap sampai-sampai tak membuka matanya.

Darah segar mengalir kelantai, Taehyung mengerjapkan matanya kala merasakan sesuatu telah tertusuk pisaunya. Ia berharap Jungkook akan mati setelah ini.

"Aaakk.."

*aku mencintaimu Lim Chayoung, terus lah disampingku apapun yang terjadi, aku akan selalu melindungimu dari siapapun sayang~*

"Jung"

"Jung, kau tidak terluka kan?" Ucap Chayoung langsung memegangi kedua pipi Jungkook.

"Mianhae.. karna ku, kau menjadi sasaran kemarahannya."

"CHAYOUNG!!!"

"Andwae andwae.. Chayoung maaf kan aku.."

"Terimakasih sayang, selama ini kau sudah melindungiku.. Maaf, aku telah mengacaukan semuanya.."

"Andwae.."

"Andwae.."

"Tidaaaakkk!" Jungkook teriak, seketika jantungnya serasa berhenti berdetak.

"Kumohon, jangan berbicara yang tidak tidak.."

"Sayang, hikss"

Jungkook langsung menekan perut Chayoung yang terus-menerus yang mengeluarkan banyak darah, Chayoung yang kesakitan hanya tersenyum menatap Jungkook.

"Jangan menangis Jung, aku tidak apa-apa.." Chayoung mengusap pipi Jungkook, ia tersenyum begitu manis berharap Jungkook tak menangisinya.

"Tidak tidak Chayoung.."





Di sisi lain, Taehyung tak percaya jika ia menusukkan pisaunya ke perut gadis kecilnya, speechless.
Ia hanya bisa mematung kala tangannya sudah berlumuran darah.

"Chayoung.." suara Taehyung bergetar.

"Ahjussi.. sakit sekali aakk" lirih Chayoung yang semakin lama suaranya semakin melemah

"Sayang.."

"Maaf kan aku Ahjussi, aku tak bermaksud mempermainkan mu.."

"Aku menyayangimu, tapi aku lebih menyayangi Jungkook.. mianhae"

"Aaakk uhuk uhuk"

"Tidak sayang, ku mohon aarrhh!"




Jungkook menaruh kepala sang gadis kedalam pangkuannya, ia terus menangis berharap ini semua hanyalah mimpi.

"Tidak.."

"Chayoung, jangan menutup matamu ku mohon.."

"Bertahanlah sayang.. jangan tinggalkan aku ku mohon.." tangisan Jungkook begitu terdengar lirih.

Jimin yang melihat nya tak menyangka akan menjadi seperti ini akhirnya, ia begitu marah hingga ia memukuli sang kakak secara brutal.

"Hyung! Brengsek kau!!!"

*BUGH
*BUGH
*DUAAK

"BAJINGAN! DASAR IBLIS!!!"

"Chayoung.." Taehyung pasrah kala Jimin terus memukulinya.

"Dasar bodoh! Park Jimin kau sungguh bodoh! Aarrrhhh!!!"

Jimin merasa bersalah, ia terus memukuli dirinya sendiri. Berteriak histeris hingga menangis. Salah sasaran Taehyung justru membuat wanitanya celaka. Sungguh, Jimin merasa menjadi orang paling bodoh didunia ini.


"Aku mencintaimu Jeon Jungkook.."

Chayoung berucap lirih hingga matanya mulai menutup.


"TIDAAAKKKK"

Frustasi, Jungkook berteriak sekencang mungkin kala sang gadis menutup matanya. Ia buru-buru mengenakan pakaiannya.
Dengan sigap ia menggendong tubuh Chayoung dengan sisa tenaganya. Meski badan penuh memar dan sakit-sakit, namun tak membuat Jungkook lemah. Saat ini, yang terpenting wanita yang ia cintai itu segera dibawa kerumah sakit.

Sedangkan didalam kamar Chayoung, Jimin tak henti-hentinya memukuli Taehyung hingga wajah Taehyung babak belur dibuatnya.

"Aku membenci mu Kim Taehyung!"

*bugh

"Aku akan membunuhmu sampai terjadi apa-apa pada Chayoung"

*bugh

Dengan nafas memburu, Jimin meninggalkan Taehyung begitu saja. Ia menyusul Jungkook yang membawa sang gadis kerumah sakit.






•••

Sesampainya didalam rumah sakit, suster yang melihat Jungkook menggendong Chayoung langsung menyiapkan ranjang rumah sakitnya, sedangkan Jungkook tak henti hentinya menangis seperti orang gila, Kini ia merasa dunia nya berhenti bergerak.

"Aku tau kau gadis yang kuat sayang, bertahanlah sayang kumohon.."

Jungkook berjalan kesana kemari, ia begitu cemas takut sang gadis tak bisa diselamatkan.

Didalam ruang UGD dokter dan para suster menekan perut yang terkena tikaman, dan seketika Dokter pun terdiam kala merasakan sesuatu pada perut sang gadis.

"Siapkan ruang operasi!" Perintah dokter.

Jungkook hanya menggigiti jari tangannya, ia begith cemas dan takut. Ia takut kehilangan kekasih hatinya, ia terus berdoa agar sang gadis bisa terselamatkan.

Tak lama Jimin datang, ia mencoba menenangkan Jungkook.

"Tenanglah Jung, duduklah!" Ucap Jimin seraya memegang pundak Jungkook dengan kasarnya Jungkook menepis tangan Jimin.

"Pergilah, jangan mengganggu ku! Karna kau dan Hyung mu itu wanita ku terluka!"

"Jung, aku tak tahu jika akhirnya seperti ini.."

"Brengsek! Dasar keluarga psikopat!"

Dengan sisa tenaganya, Taehyung berhasil membawa mobil sampai ke rumah sakit. Dengan berjalan sempoyongan ia masuk kedalam, sesampainya ia didepan pintu tubuh nya ambruk begitu saja. Ya, Taehyung pingsan.

Perawat yang ada di sekitarnya langsung menggotong tubuh Taehyung membawa kedalam ruang ICU.

Saat Jungkook dan Jimin tengah cemas menunggu kabar dari dokter seperti apa keadaan Chayoung, dokter pun keluar dari ruang tindakan.

"Dimana wali Lim Chayoung?"

"Saya dok, saya kekasihnya." Ucap Jungkook langsung mendekat ke dokter.

"Saya kakak nya dok." Jimin pun mengaku sebagai kakak Chayoung.

"Bohong dok, dia bukan kakak nya. Chayoung anak tunggal!"

"Tidak dok, saya benar kakak nya."

"Tolong kalian bisa tenang dulu! Ini rumah sakit, jadi jangan bertengkar!"

"Kami akan melakukan tindakan operasi, karna luka tikaman nya cukup banyak membuat saudari Chayoung kehilangan banyak darah."

"Lakukan apapun yang terbaik untuknya dok."

"Kau harus mengurus administrasinya sebelum kami melakukan tindakan."

"Brengsek! Kau tak tahu siapa aku, huh? Cepat lakukan tindakannya! Tak usah kau pikirkan biaya, kalau aku mau aku bisa membeli rumah sakit ini!" Kesal Jimin pada dokter sampai-sampai ia menarik kerah jas sang dokter.

"Jimin-aah, kontrol diri mu!"

"Maaf dok, tolong segera lakukan tindakan, aku tak mau wanita ku semakin memburuk keadaannya."

"Baik, kalau begitu saya permisi."

Saat para perawat dan pasien keluar dari ruang UGD berpindah ke ruang operasi, Jungkook berjalan berdampingan dengan ranjangnya.

Matanya terus mengeluarkan buliran airmata kala melihat wanita yang sangat ia cintai itu tengah berbaring di ranjang rumah sakit menggunakan infus ditangan, sungguh sakit hatinya sangat tak tega melihat wanitanya yang sudah tak sadarkan diri.

"Sayang, bertahanlah~"

Jimin hanya menatap sendu Chayoung, ia kemudian mengambil duduk kembali. Ia mengacak-acak surainya kasar.

Saat ia sedang melamun tiba-tiba saja sekertaris pribadi Taehyung dengan supir pribadinya datang secara bersamaan menghampiri Jimin.

"Tuan Park, dimana ruangan tuan Kim?"

"Memangnya dia ada disini?"

"Loh, aku fikir kau mengetahuinya tuan.."

"Kalian cari saja sendiri, aku tak mau tahu."

"Maaf mengganggu tuan Park, kami permisi.."

Sudah berjam-jam lamanya, namun dokter belum menampakkan dirinya. Operasi Chayoung masih berjalan, membuat Jungkook tak henti berdoa, saat ini ia mengandalkan Tuhannya agar segera mengabulkan permintaannya.

"Tuhan, tolong selamatkan wanita yang aku cintai.."

Saat mereka sudah lelah menunggu, tiba-tiba dokter keluar dari ruangan operasi. Sontak Jungkook dan Jimin secara bersamaan terbangun dan mendekati sang dokter.

"Bagaimana dok keadaan kekasih saya?"

"Kami berhasil menyelamatkan nyawa nya.."

"Puji Tuhan, syukur lah. Aku lega sekarang~"

"Oh Tuhan terimakasih terimakasih.." ucap Jimin berkali-kali mengepalkan kedua tangannya.

"Tapi..."

"Tapi apa dok?" Tanya keduanya kompak.

"Maaf kan saya karna saya tidak bisa menyelamatkan..."

"Tak bisa menyelamatkan apa dok?"

"Umm.. bagaimana ya bicaranya."

"Bicara yang benar dok!"

"Aku tidak bisa menyelamatkan calon bayinya.."

"BAYI???"

"Ya, saudari Chayoung tengah mengandung.. usia kandungannya telah memasuki 4 minggu."

Speechless, Jungkook dan Jimin terpelongo tak percaya kala mendengar perkataan dokternya.

"Satu diantara kalian siapa ayah dari bayi itu?" Tanya dokter membuyarkan lamunan dokter.

"SAYA DOK!" ucap keduanya serempak.

Dokter pun keheranan sampai memasang ekspresi bodoh.

"Saya dok saya. Dia hamil karna saya!" Ucap Jungkook menekan perkataannya.

"Maaf kan saya karna sudah semaksimal mungkin membantu untuk mempertahankan bayinya namun tak bisa, karna tikaman itu tepat mengenai gumpalan darah sang calon bayi."

"KIM TAEHYUNG KAU TELAH MEMBUNUH CALON BAYI KU!!!"

Rahang Jungkook mengeras, matanya memerah, setelah ini akan membalaskan dendam Chayoung.

"Saudari Chayoung masih koma, akan membutuhkan waktu yang cukup lama membuatnya siuman."

"Chayoung.." ucap Jungkook lirih

"Terimakasih dokter atas kerja keras kalian." Ucap Jimin seraya membungkuk.

"Kalau begitu saya permisi."





















"AKAN KU BUNUH KAU KIM TAEHYUNG! MATI KAU!"























Sirna sudah harapanmu,
Tuan Jeon💔🥀











Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

2.9K 633 18
Aku benci jika harus mengakui dia adik ku. aku memang menginginkan seorang adik tapi kenapa harus dia kebencian, merebut kasih sayang.
194K 16.1K 42
Hyera tidak pernah tahu jika berurusan dengan Kim Taehyung yang tak lain anggota geng berandalan di sekolahnya, dapat membuat hidupnya semakin sulit...
8.4K 1.2K 27
[C O M P L E T E D] °°°° Kata orang, pernikahan itu sekali seumur hidup. Kata orang, kita akan bahagia jika menikah dengan orang yang juga mencintai...
38.2K 1.6K 49
hanya menceritakan tentang lee eunji yg terkenal dgn sifat kemesumannya dan menyukai kim taehyung seorang laki-laki yg sangat populer di kampusnya da...