Bismillah
Hai hai semua
Masih suka cerita ini nggak?
Kalo suka kasih bintang ya
Jangan lupa vote sama komen huhu
Absen:hadir
HAPPY READING>_<
ZeaRei☘
Saat ini kedua pasutri pun sedang melanjutkan aksi debatnya didalam kamar, untungnya kamarnya kedap suara jadi suara debat mereka tidak akan didengar oleh siapapun.
"Apaan sih rei" Kesal zea setelah handphone nya dirampas oleh reihand.
"Sayang udah ya udah kamu tuh udah punya suami" Ucap reihand dengan sedikit sabar.
"Number on in your husband"
"Enggak, enggak mau" Kesal zea lalu berdiri untuk mengambil handphone yang ada di reihand.
"Aku sebel sama kamu"
"Soalnya kamu udah ambil handphone aku terus dimatiin" Kesal zea lalu berbaring setelah mengambil handphone dari reihand. Sang suami laknat itu.
Reihand langsung tidur di samping zea lalu menyingkap sedikit baju zea untuk bisa mengelus perut ratanya.
"Nak kamu jangan buat papa kesiksa disini ya" Greget reihand.
"Kamu disana baik baik ya jagoan papa" Lalu reihand memeluk zea dari belakang tapi tak lama kemudian zea berbalik menghadapnya dengan tatapan sumringah.
"Kenapa hm?" Tanya reihand lembut.
"Apa jangan jangan anak kita nanti kalo udah gede mau jadi penyanyi kayak reybong" Ucap zea tersenyum senang.
"Nggak nggak, nggak boleh sampai kapanpun tetap nggak boleh, mau jadi apapun itu terserah dia pokok nya nggak boleh jadi penyanyi" Tegas reihand.
"Tapi kan--"
"Nggak ada tapi tapi an sayang, sekarang tidur ya besok kan harus sekolah" Potong reihand dengan tangan mengelus pipi chubby zea.
"Iya" Sendu zea lalu memeluk reihand dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya.
"Good night sayang" Ucap reihand lalu mengecup kening zea.
Dan untungnya di pagi ini zea sudah melupakan kejadian tadi malam yang memperdebatkan tentang kecebong atau rey bong.
"Kamu harus belajar terus, lusa kita udah ada ujian, kamu mau nilai kamu jelek terus nggak bisa masuk di Universitas yang kamu pengen" Omel zea.
"Iya sayang iya masyaAllah" Nyebut reihand karena sedari tadi telinga nya pengang mendengar kultum indah dari zea.
"Jangan iya iya terus, pokoknya kamu besok dan seterusnya nggak boleh bolos sekalipun, jangan bilang aku cerewet, aku cerewet juga biar kamu nurut, inget kamu mau jadi ayah jangan bandel biar nanti bisa jadi panutan buat anak kamu nanti" Ceramah rohani zea.
"Iya sayang aku udah dengerin kok" Ucap reihand tersenyum paksa.
"Oh iya mama papa nggak kamu kabarin kalo kamu hamil?" Tanya reihand mengalihkan pembicaraan nya.
"Kamu hubungin mama papa kamu suruh mereka kesini ntar aku juga nyuruh mama papa aku buat kesini terus kita kasih tau semuanya" Ucap zea dan reihand hanya manggut-manggut.
******
Bunyi bel masuk berbunyi dan saat ini dikelas zea sedang ada keheningan yang melanda karena ada pak joko.
"Selamat pagi murid murid terlaknat yang tidak bapak sayangi" Seru pak joko.
"Selamat pagi juga bapak jelek yang tidak sama sekali kita sayangi" Ucap semua murid.
"Jadi sekarang bapak mau adain ulangan harian buat persiapan lusa besok, lusa kalian ujian kan?" Tanya pak joko dan dianggukki semua murid.
"Kok ndadak sih pak" Ucap kana, masih ingat kana belum? Dia sekretaris kelas btw.
"Kita belum belajar pak astaghfirullah"
"Lo nonis kalo lo lupa"
"Hehe lupa"
"Saya tidak mau tau silahkan tas dan handphone ditaruh di depan kecuali alat tulis" Tegas pak joko dan semua murid melangkah dengan ogah ogahan untuk menaruh tas nya.
"Awas aja kalian mencontek, kalo kalian sampai ketahuan mencontek bapak potong tangan kalian" Ancam pak joko ketika selesai membagikan soal ulangan kepada semua murid.
"Berarti kalo nggak ketahuan nggak dipotong dong pak" Ucap Jupiter polos nya.
"Kamu jujur sekali ya jup, dan bagus juga kamu sudah mengakuinya" Terkekeh pak joko.
"Kan saya tanya pak jok, kata mami saya kalo banyak tanya bisa menambah ilmu wasasan untuk otak kita tentunya" Ucap Jupiter dengan bangga.
"Wawasan bukan wasasan, ngomong aja belibet, tanya sekali lagi bapak suruh kerjain nih soal didepan pintu kelas loh jup" Tegas pak joko dan langsung membuat Jupiter terdiam.
"Silahkan semua kerjakan dengan jujur" Tegas pak joko lalu berjalan ke arah belakang kelas untuk mengawasi murid yang mencontek.
"Psst ghe nomer 1 sampai 30 apa'an" Bisik Jupiter.
"Mangkanya pinter" Ucap gheo sinis.
"Bangkek lo" Kesal Jupiter.
15 menit berlalu
Di bangku zea teman temannya sedang kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang sangat sangat rumit dan tidak bisa dipecahkan oleh murid pintar sekali pun. Ck authornya lebay.
"Ze nomer 15 apaan?" Tanya caca.
"Nih liat aja" Jawab zea dengan menulis jawaban dikertas yang lain untuk teman temannya, yah ini contoh teman yang setia kawan ada disaat susah dan sedih. Ada nggak temen kayak zea ya guys, kalo ada coba komen.
"Nih buat kalian" Bisik zea lalu menyerahkan kertas contekannya ke bawah meja angel dan alana.
"Makasih ya ze, soalnya aku tadi nggak belajar jadi nggak bisa" Alana terkekeh.
"Nanti kalian kasih ke ghea sama abel ya" Ucap zea lalu beranjak dari duduknya.
"Eh ze titip dong" Pinta caca dengan menyodorkan kertas ulangannya dan tentu dibalas oleh zea.
"Pak saya selesai" Ucap zea.
"Yakin, udah diperiksa semuanya?" Tanya pak joko.
"Yakin pak joko komarudin" Jawab zea dengan menjawab nama lengkap pak joko.
"Yaudah, kamu boleh keluar" Ucap pak joko setelah mengambil kertas soal zea.
"Nih ntar kasih ke yang lain" Ucap reihand yang menyerahkan kertas contekannya dan tentu saja di ambil Jupiter dengan wajah sumringah.
"Oke Pak ketu" Ucap Jupiter lalu menulis nya dengan cepat.
"Kamu udah selesai?" Tanya pak joko yang melihat reihand berdiri.
"Sudah pak kan saya pintar makanya selesainya cepet" Reihand percaya diri.
"Terserah kamu lah" Pak joko memutar bola matanya malas.
Kantin
"Kamu mau apa hm?" Tanya reihand yang duduk disebelah zea.
"Bakso sama es jeruk" Jawab zea.
"Bentar aku pesenin dulu" Ucap reihand lalu beranjak dari duduknya untuk menuju ke stand bakso dan es jeruk.
"Nih sayang bakso nya" Ucap reihand yang baru datang dengan pesanan dua bakso dan dua es jeruk diatas nampan.
"Maaciii sayang" Ucap zea dengan tersenyum manis. Lalu mulai meracik baksonya dengan sambal dan juga kecap, kenapa nggak pakek saos? Katanya nggak boleh reihand.
"Mantap" Zea mencicipi hasil racikannya yang sangat menggoda iman.
"Jangan banyak banyak sambelnya" Larang reihand yang melihat zea mensedokkan sambelnya yang ke lima.
"Tapi kan aku pengen yang pedes sayang" Sendu zea.
"Nggak nggak boleh inget kamu makan bukan buat kamu sendiri tapi ada nyawa diperut kamu" Ucap reihand yang mengelus perut rata zea, untung saja dikantin saat ini sedang sepi.
"Iya deh" Pasrah zea lalu memakan baksonya.
"Good girl" Ucap reihand lalu mengacak-acak rambut zea.
******
Rumah
"Oh iya kamu nggak mau ngecek bayi kita?" Tanya reihand.
"Biarin ini surprise buat kita nanti, mau cowok atau cewek kita terima" Jawab zea.
Tangan reihand turun untuk menyingkap sedikit baju zea untuk mengelus perut nya "hai sayang kamu kapan keluarnya sih papa pengen ngeliat anak papa yang cantik atau ganteng nih"
"Kamu baik baik ya didalam sana, jangan nakal sama mama, jangan suka ngejahilin papa"
"Sehat sehat anak baik"
"Udah ngomongnya? Aku nyidam" Ucap zea.
"Nyidam apa?" Tanya reihand.
"Cabutin bulu kaki nya jupiter" Jawab zea.
See you next part❤